Anda di halaman 1dari 28

Praktikum Mesin-Mesin Listrik

PRAKTIKUM II
TRANSFORMATOR HUBUNG SINGKAT

1. TUJUAN
 Menentukan konstanta hubung singkat: R1 dan X1
 Mengoperasikan Transformator Tainer TT179 dan Transformator Disectable
TT179

2. ALAT – ALAT YANG DIGUNAKAN


 Power Supply 189
 Transformator Tainer TT 179
 Transformator Dissectable TT179
 Kabel Penghubung

3. TEORI DASAR
Dengan pengukuran tegangan Vhs, arus Ihs, dan daya Phs, akan dapat dihitung
parameter :
Phs
Rek 
I hs 2
Vhs
Z ek   Rek  jX ek
I hs

X ek  Z ek2  Rek2

Rangkaian pengujian transformator hubung singkat yang disederhanakan


seperti diperlihatkan pada gambar berikut :

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
A W

V A

Short Circuit Test

Gambar 2.3.1Gambar 3.1. Rangkaian Pengujian Transformator Hubung Singkat


Rangkaian Pengujian Transformator Hubung Singkat
Yang Disederhanakan

yang Disederhanakan

Pengertian dari hubung singkat merupakan impedansi beban ZL diperkecil


menjadi nol, sehingga hanya impedansi Zek = Rek + jXekyang membatasi arus.
Karena harga Rek dan Xek ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan yang masuk
(Vhs) cukup kecil sehingga arus yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.
Harga I0 akan relatif kecil bila dibandingkan dengan arus nominal, sehingga pada
pengukuran ini dapat diabaikan.
rangkaian ekivalen dari percobaan hubung singkat diperlihatkan seperti pada
gambar 2 berikut ini, dengan mengabaikan rugi-rugi intinya.
2 2
 T1   T1 
  R2   X 2
 T2   T2 
2
 T1 
  R2
T
R1’ = R1 +  2 
2
 T1 
  X2
T
X1’ = X1 +  2 
Rangkaian ekivalen dapat digunakan untuk percobaan yang dianggap
ideal.Suatu trafo ideal tidak terdapat adanya rugi-rugi (losses) yaitu pada
belitannya tidak mempunyai tahanan ohmic sehingga tidak terdapat magnetik
bocor dan tidak ada I2.R serta rugi-rugi inti trafo ideal ini secara praktis tidak
memungkinkan dapat di realisasikan.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

T1 T2

T1 T2

Gambar 2.3.2. Rangkaian Ekivalen Percobaan Hubung Singkat


Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Percobaan Hubung Singkat

Dengan R1 adalah elemen ressistansi total dengan membawa elemen


rangkaian sekundernya ke primer. Dan X1 adalah elemen reaktansi total dengan
membawa elemen reaktansi sekunder ke primer.
R1 dan X1diperoleh dengan cara sebagai berikut :
P1 = I12 R1
Maka
P1
R1= 2 … (1)
I1
Impedansi total :
V1
 R1 2  X 1 2
Z1 = I1 … (2)
Sehinga :

X1 =
Z1 2  R1 2 … (3)

Pengukuran Hubung Singkat


Hubung singkat berarti impedansi beban ZL diperkecil menjadi nol sehingga
hanya impedansi Zek = Rek + jXek yang membatasi arus. Karena harga Rek dan Xek
ini relatif kecil, harus dijaga agar tegangan masuk (Vh.s) cukup kecil sehingga arus
yang dihasilkan tidak melebihi arus nominal.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Hingga Io akan relative kecil bila dibandingkan dengan arus nominal,
sehingga pada pengukuran ini dapat diabaikan.
Pada pengukuran ini, yang dihubung singkat adalah kumparan yang
mempunyai tegangan rendah ( perhatikan gambar 3.1.3)
P X ek
Rek

V I sc A

Gambar 3.3
Gambar 2.3.3
Hasil pengukuran ini diperoleh :
Wsc
Req1 
I1sc 2
Vsc
Z ek 1   sc
I 1sc

Z eq1  R   X 
eq1
2
eq1
2

Wsc  Vsc  I 1sc  Cos sc


Dimana :
Req1 = hambatan ekivalen patokan primer
Xeq1 = reaktansi ekivalen patokan primer
Zeq1 = impedansi ekivalen patokan primer
Vsc = jatuh tegangan pada kumparan primer dan sekunder
Wsc = power cooper loos kumparan primer dan sekunder
Power cooper loos kumparan primer dan sekunder berturut – turut adalah :
(Pcu)1 = (I1)sc2R1
(Pcu)2 = (I2)sc2R2
Dengandemikian power cooper loos total adalah :
Wsc = Pcu = (Pcu)1 + (Pcu)2

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
= (I ) 1 sc
2
. R1 + (aI1sc) . R2
2

= (I1)sc2 . (R1 + a2 . R2)


Wsc = Pcu = (I1)sc2 . (Req)1
Wsc
Req1
(I1)sc2 =
Oleh karena (I2)sc = a (I1)sc, maka Wsc dapat juga ditulis :
Wsc = Pcu = I2sc2 (Req)2
Dengan tegangan primer tetap dan tegangan sekunder berubah – ubah,
persentase regulasi dapat juga dihitung :
% Regulasi = % Isc . Req1 . Cos θ ± % Isc .Xeq1 .Sin θ +
%.I sc . X eq1 .Cos  % I sc .Req1 .Sin  
2

200
Dimana :
Tanda (+) untuk power factor lagging
Tanda (–) untuk power factor laeding
Wsc
 100
% Isc .Req1 =
2 KVA Rated

Vsc
 100
V primer rated
% Isc.Zeq1 =

% Isc.Xeq1 =
%.I sc .Z eq1   %.I sc .Req1   100
2 2

Hal – hal yang perludiperhatikanpadapengukuranhubungsingkatadalah:


a. Tegangan yang diberikanpadakumparan primer (tegangantinggi) diambil  5%
daritegangannominalnya.
b. Arus hubung singkat sama dengan arus beban penuh kumparan primer dan
sekunder.
c. Power cooper loos akanterbaca 3% dari cooper loos trafo.
Catatan : total cooper loos = (I1)bp2 . Req1 = (I2)bp2 . Req2
Transformator atau trafo adalah bagian dari peralatan static (stasioner)
dengan menggunakan daya listrik pada suatu rangkaian yang di transformasikan
ke daya listrik pada rangkaian lain dengan frekuensi yang sama prinsip kerjanya
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
berdasarkan induksi bersama antara dua rangkaian yang dihubungkan secara fluksi
magnetik. Transformator pada prinsip induksi elektrimagnetik,
mentransformasikan tegangan dan arus bolak-balik (AC) antara dua belitan atau
lebih pada frekuensi yang sama besar .
Pada trafo terdiri dari lilitan induktif yang terpisah secara listrik tetapi
terhubung secara magnetik melalui lintasan magnetik pada induktansi rendah.
Dimana pada masing-masing lilitan mempunyai induktansi bersama yang tinggi
(M).Koefisien induktansi bersama antara dua lilitan didefisinikan sebagai weber-
lilitan pada satu lilitan disebabkanoleh arus sutu amper pada lilitan lainnya.
Elemen utama suatu trafo terdiri dari dua lilitan (belitan) yaitu lilitan sisi
primer sebagai input trafo dan lilitan sisi sekunder sabagai output trafo. Dimana
masing-masing sisi lilitan mempunyai induktansi bersama dan inti yang terdiri
dari lapisan-lapisan lempengan baja pada masing-masing sisi isolasi terhadap satu
sama lainnya.
Pada semua tipe trafo, inti terbuat dari lapisan-lapisan lempeng baja guna
mendapatkan kontinuitas lintasan magnetik dengan celah udara yang minimum.
Baja yang digunakan dengan kadungan silikon tinggi untuk mendapatkan
permeabilitas tinggi dan rugi-rugi (susut) yang rendah
Susut arus eddy dapat di minimisasi dngan cara membuat lapisan-lapisan
lempeng baja pada inti. Tebal lempengan lapisan baja pada inti bervariasi dari
0,35 mm untuk frekuensi 50 Hz hingga 0,50 mm untuk frekuensi 25 Hz.
Dua belitan dikatakan mempunyai induktansi bersama 1 Henry, jika arus
satu amper mengalir pada satu lilitan menghasilkan fluksi lingkupsebesar 1 wbr-
lilit pada lilitan lainnya.
Bila suatu lilitan dihubungkan ke sumber tegangan bolak-balik maka fluksi
magnetik timbul pada lapisan-lapisan inti yang melingkupi lilitan laiannya fluksi
ini akan menghasilkan ε.m.f induksi secara bersama-sama, sesuai dengan hukum
induksi elektromagnetik faraday.
Bila diantara kumparan primer diberi sumber tegangan bolak-balik akan
timbul fluks bolak-balik dan menghasilkan tegangan induksi primer yang
amplitudonya bergantung pada tegangan primer dan jumlah lilitannya.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan
mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik kerangkaian listrik
yang lain melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi
electromagnetik. Transformator terdiri dari dua gulungan kawat yang terpisah satu
sama lain, yang dibelitkan pada inti yang sama.
Daya listrik dipisahkan dari kumparan primer ke kumparan sekunder
dengan perantara garis gaya magnet ( flux magnet ) yang dibangkitkan oleh aliran
listrik yang mengalir melalui kumparan sekunder.
Untuk dapat membangkitkan tegangan listrik pada kumparan sekunder,
flux magnet yang dibangkitkan oleh kumparan primer harus berubah – ubah.
Maka untuk memenuhi hal ini, aliran listrik yang mengalir melalui kumparan
primer haruslah aliran listrik bolak – balik.
Saat kumparan primer dihubungkan ke sumber listrik AC, pada kumparan
primer akan timbul gaya gerak magnet bersama yang juga bolak – balik. Adanya
flux magnet bersama ini, pada ujung-ujung kumparan sekunder timbul gaya gerak
listrik induksi sekunder yang mungkin sama, lebih tinggi, atau lebih rendah dari
gaya gerak listrik primer. Hal ini tergantung pada perbandingan transformasi
kumparan transformator tersebut.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
TRANSFORMATOR HUBUNG SINGKAT

Pengertian Transformator
Transformator merupakan salah satu alat listrik yang banyak digunakan pada
bidang tenaga listrik dan bidang elektronika. Pada bidang tenaga listrik,
transformator digunakan mulai dari pusat pembangkit tenaga listrik sampai ke
rumah-rumah. terlebih dahulu dengan menggunakan sebuah transformator daya
dengan tujuan untuk mengurangi kerugian energi yang terjadi saat listrik di
transmisikan. Kemudian sebelum digunakan oleh konsumen tegangan akan
diturunkan lagi secara bertahap dengan menggunakan transformator distribusi,
sesuai dengan peruntukkannya. seperti kawasan industri, komersial, atau
perumahan. Transformator yang dimanfaatkan di rumah tangga pada umumnya
mempunyai ukuran yang lebih kecil, seperti yang digunakan untuk menyesuaikan
356 Mesin Listrik tegangan dari peralatan rumah tangga listrik dengan suplai daya
yang tersedia. Transformator dengan ukuran yang lebih kecil lagi biasanya
digunakan pada perangkat elektronik seperti radio, televisi, dan sebagainya. [27]
Transformator adalah suatu peralatan listrik elektromagnetis statis yang
berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari suatu rangkaian
listrik ke rangkaian listrik lainnya, dengan frekuensi yang sama dan perbandingan
transformasi tertentu melalui suatu gandengan magnet dan bekerja prinsip kerja
induksi elektromagnetis dimana perbandingan tegangan antara sisi primer dan sisi
sekunder berbanding lurus dengan perbandingan jumlah lilitan dan berbanding
terbalik dengan perbandingan arusnya. Arus yang besar akan menimbulkan rugi
yang besar yaitu : P = I2R dan selain itu arus yang besar juga akan membutuhkan
penampang kawat atau kabel yang besar dan ini akan memerlukan biaya yang lebih
besar. Penyaluran tenaga listrik dari pembangkit (generator) ke pemakai (beban)
biasanya menempuh jarak yang jauh. Sehingga untuk mengurangi susut daya yang
diakibatkan oleh adanya rugi - rugi, maka diperlukan Transformator untuk
menaikkan dan menurunkan tegangan. Transformator yang berkapasitas besar yang
ada di pusat pembangkit dan di gardu induk disebut dengan Transformator Daya.
Transformator merupakan suatu alat yang dapat mengubah tegangan, yaitu dapat

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
menaikkan atau menurunkan GGL (tegangan) sumber berdasarkan prinsip imbas
elektromagnetik. Transformator terdiri dari kumparan primer dan kumparan
sekunder. Masing-masing kumparan disambung dengan tegangan dan beban.
Tegangan sumber disambung dengan terminal kumparan primer, dan beban
tersambung dengan terminal kumparan sekunder. Kumparan primer dan kumparan
sekunder melilit inti transformator. Di dalam inti transformator yaitu terdapat
udara, besi atau ferit. [28]

Short circuit ( Hubung Singkat )


Gangguan hubung singkat simetris didefenisikan sebagai gangguan yang
melibatkan ketiga fasa, sehingga tidak mempengaruhi keseimbangan dari phasor arus
dan tegangan. Sedangkan gangguan tidak simetris merupakan gangguan yang
melibatkan sebagian dari fasa, baik itu satu fasa ke tanah, dua fasa antar saluran,
maupun dua fasa ke tanah.
Penyebab dari hubung singkat diantaranya adalah:
1. Hubungan kontak langsung dengan konduktor bertegangan
2. Temperatur berlebih karena adanya arus berlebih / overload
3. Pelepasan / discharge elektron yg merusak karena tegangan berlebih
4. Busur / arcing karena pengembunan bersama dengan udara, terutama pada
isolator
Akibat dari hubung singkat diantaranya adalah:
1. Pada lokasi gangguan, adanya busur api listrik yg dapat menyebabkan :
- Kerusakan isolasi
- Melelehnya penghantar
- Api dan Bahaya Kebakaran
2. Pada sirkuit yang tergantung :
- Gaya elektrodinamika yang menyebabkan :
 Perubahan bentuk bus-bar
 Terputusnya kabel
- Suhu yang berlebih akan terus meningkat, akibat rugi dalam joule
semakin besar pula, sehingga meneybabbkan resiko kerusakan isolasi.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
3. Disirkuit jaringan lain atau yang berdekatan dengan jaringan :
- Tegangan menurun selama waktu gangguan yang bervariasi dari
beberapa milidetik s/d beberap ratus milidetik.
- Mematikan sebagian jaringan.
- Ketidak stabilan dinamis dan/atau rugi sinkronisasi mekanis.
- Gangguan kendali / kontrol sirkuit. [29]

Hubung singkat merupakan salah satu jenis gangguan yang sering terjadi pada
suatu sistem tenaga listrik, baik itu hubung singkat antara kawat fasa ke tanah
maupun hubung singkat antara kawat yang berbeda fasanya. Saat gangguan terjadi,
arus yang mengalir pada saluran transmisi yang menuju pusat gangguan sangat besar,
sehingga akan mempengaruhi kestabilan dari keseluruhan sistem, untuk itu peralatan
proteksi diharapkan mampu mendeteksi dan kemudian mengisolasi rangkaian yang
mengalami gangguan terhadap rangkaian yang masih normal. Apabila hubung
singkat yang terjadi dibiarkan terus akan dapat menyebabkan kebakaran dan
kerusakan sistem tenaga listrik secara keseluruhan. Gangguan hubung singkat akan
menimbulkan arus hubung singkat yang cukup besar, karenanya diperlukan suatu
analisis terhadap parameter-parameter yang berlaku pada sistem tenaga listrik jika
gangguan hubung singkat tersebut terjadi, dan diperlukan suatu simulasi dengan
menggunakan Matlab untuk meneliti perubahan arus selama terjadinya gangguan
hubung singkat. [30]

Gangguan hubung singkat adalah gangguan yang terjadi karena adanya


kesalahan antara bagian-bagian yang bertegangan. Gangguan hubung singkat dapat
terjadi akibat adanya isolasi yang tembus atau rusak karena tidak tahan terhadap
tegangan lebih, baik yang berasal dari dalam maupun yang berasal dari luar (akibat
sambaran petir). Gangguan hubung singkat adalah suatu kondisi pada sistem tenaga
dimana penghantar yang berarus terhubung dengan penghantar lain atau dengan
tanah. Gangguan yang mengakibatkan hubung singkat dapat menimbulkan arus yang
jauh lebih besar dari pada arus normal. Gangguan hubung singkat dapat terjadi akibat
adanya isolasi yang tembus atau terjadi kerusakan karena tidak tahan terhadap
tegangan yang berlebihan.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
Jenis-Jenis Hubung Singkat

1. Hubung singkat simetri


Hubung singkat ini terjadi pada sistem 3 fasa saja. Hubung singkat ini
terjadi pada ketiga konduktor berarus terhubung singkat secara bersamaan. Jenis
hubung singkat simetri hanya untuk hubung singkat 3 fasa dengan atau tanpa ke
tanah. Hanya 5% dari total kejadian gangguan hubung singkat adalah hubung
singkat 3 fasa. Bila terjadi gangguan dalam jaringan sistem tenaga listrik, arus yang
mengalir akan ditentukan oleh emf-internal mesin pada jaringan impedansinya dan
impedansi pada jaringan antara mesin dengan titik tempat terjadinya gangguan
tersebut. Arus mengalir dalam mesin serempak segera setelah terjadinya gangguan,
yang mengalir beberapa periode kemudian, dan yang terus bertahan, atau dalam
kedaan tetap, nilainya berbeda cukup banyak karena pengaruh arus jangkar pada
fluks yang membangkitkan tegangan dalam mesin itu. Arus itu berubah relatif
lambat dari nilai awalnya ke nilai keadaan tetapnya. [31]

2. Hubung singkat  tidak simetri

Hubung singkat ini terjadi pada sistem 1 dan 3 fasa. Hubung singkat ini
terjadi di antara konduktor berarus dengan atau tanpa ke tanah. Gangguan tak
simetris terdiri dari gangguan hubung singkat tak simetris, gangguan tak simetris
melalui impedansi dan penghantar terbuka. Gangguan hubung singkat tak simetris
terjadi sebagai gangguan tunggal saluran ke tanah, gangguan antar saluran, serta
gangguan ganda ke tanah.

Hubungan Arus Hubung Singkat dengan Transformator


Besarnya Arus hubungan singkat (Short Circuit Current) pada sebuah jaringan
listrik dipengaruhi oleh jenis peralatan listik yang dipasang pada jaringan tersebut,
seperti : generator, transformator, motor dll.
Untuk menetukan besarnya arus hubungan singkat (short circuit current) pada
sebuah transformator , terlebih dahulu kita harus mengetahui besarnya tegangan

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
terminal pada saat short circuit tersebut timbul (Usc %). Nilai Usc% dapat diketahui
melalui pengujian hubungan singkat pada terminal trafo sbb :

Gambar 2.3.4 Rangkain hubung singkat transformator


1. Ketika transformator di-energize, tegangan V input = 0 Volt
2. Terminal disisi sekunder dihubungsingkatkan (short circuit)
3. Naikan teganan V Input dengan mengatur potensiometer, sampai arus
yang terbaca pada Ampermeter disisi sekunder mencapai I rate.

Tegangan yang V input yang terbaca pada volt meter = Usc


Dikarenakan Isc (Arus hubngan singakt) dalam satuan kA, maka Isc didapat dari
perhitungan :
Isc = Ir/Usc
Tes Sirkuit Terbuka

Tujuan dari uji rangkaian terbuka adalah untuk menentukan arus tanpa-beban
dan kehilangan transformator karena parameter tanpa-bebannya ditentukan. Tes ini
dilakukan pada belitan utama transformator. Wattmeter, Arus, dan tegangan
terhubung ke belitan utama mereka. Tegangan nominal nominal dipasok ke belitan
primernya dengan bantuan sumber ac. Gulungan sekunder transformator tetap
terbuka dan voltmeter terhubung ke terminal mereka. Voltmeter ini mengukur

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
tegangan induksi sekunder. Sebagai sekunder dari transformator terbuka, arus tanpa
beban melalui belitan primer. Nilai arus tanpa-beban sangat kecil dibandingkan
dengan arus terukur penuh. Kerugian tembaga hanya terjadi pada belitan primer
transformator karena belitan sekunder terbuka. Pembacaan wattmeter hanya
mewakili kerugian inti dan besi. Kehilangan inti transformator adalah sama untuk
semua jenis beban. [32]

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti gambar.
2. Hidupkan switch PS 189.
3. Naikkan tegangan pasok PS 189 secara perlahan-lahan sampai tegangan
yang ditentukan.
4. Baca arus sisi primer, tegangan dan arus sisi sekunder. Catat hasilnya.

Gambar 2.4. Rangkaian Percobaan Transformator Hubungan Singkat.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
5. DATA HASIL PERCOBAAN

Hub. Hub. I1 V2 Rasio Resistor Reaktansi


V1 (V) I2 (A) Rasio Arus
Primer Sekunder (A) (V) Tegangan (R1) ( X ¿ ¿1)¿

AB DG 4 4,3 0 2,1 0,49 ∞ 0,63Ω 0,392


AB DE 4 2,9 0 2,5 0,86 ∞ 0,94Ω 0,581
AB FG 4 3,1 0 2,7 0,87 ∞ 0,88Ω 0,544
BC DG 4 4,2 0 1,9 0,45 ∞ 0,65Ω 0,401
BC DE 4 3,1 0 2,6 0,84 ∞ 0,88Ω 0,544
BC FG 4 3,3 0 2,8 0,85 ∞ 0,82Ω 0,511
AC DG 4 1,5 0 1,3 0,87 ∞ 1,81Ω 1,124
AC DE 4 1,2 0 1,7 1,42 ∞ 2,27Ω 1,405
AC FG 4 0,9 0 1,5 1,67 ∞ 3,02Ω 1,873

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
6. PENGOLAHAN DATA

1. Untuk hubungan primer AB, V1= 4 V ; I1= 4,3 A terhadap hubung sekunder DG,
I2= 2,1 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 2,1
c. Rasio Arus = = =0 , 49 A
I 1 4,3
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 4,3 x 0,85= 11,696 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 4,3 = 13,76 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 4,3 x sin 0,52 = 7,155 VAR
P1 11,696
g. Resistor (R1)= 2
= =0,63 Ω
I 1 4 , 32
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =0,74 Ω
I 1 4,3

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 0,7 4 2−0,6 32= j 0,392 Ω


2. Untuk hubungan primer AB, V1= 3,2 V ; I1= 2,9 A terhadap hubung sekunder
DE , I2=2,5 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 2,5
c. Rasio Arus = = =0,86 A
I 1 2,9
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 2,9 x 0,85= 7,888 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 2,9 = 9,28 VA
f. Daya reaktif = V.I sin θ= 3,2 x 2,9 x sin 0,52 = 4,8256 VAR
P 1 7,88
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=0,94 Ω
I 1 2, 9
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =1,10 Ω
I 1 2,9

i. Reaktansi(X1)=√ Z 21−R 21=√ 1,102−0 , 932= j 0,581 Ω

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

3. Untuk hubungan primer AB, V1= 3,2 V ; I1= 3,1 A terhadap hubung sekunder
FG, I2= 2,7 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 2,7
c. Rasio Arus = = =0,87 A
I 1 3,1
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 3,1 x 0,85= 8,43 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 3,1 = 9,92 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 3,1 x sin 0,52 = 5,1584 VAR
P 1 8,43
g. Resistor (R1)= = =0 ,88 Ω
I 21 3 , 12
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =1,03 Ω
I 1 3,1

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 1,032−0,882= j 0,544 Ω


4. Untuk hubungan primer BC, V1= 3,2 V ; I1= 4,2 A terhadap hubung sekunder
DG, I2= 1,9 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 1,9
c. Rasio Arus = = =0,45 A
I 1 4,2
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 4,2 x 0,85= 11,424 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 4,2 = 13, 44 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 4,2 x sin 0,52= 6,9888 VAR
P 1 11,424
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=0,65 Ω
I1 4,2
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =0,76 Ω
I 1 4,2

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 0,762−0,65 2= j 0,401 Ω

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik

5. Untuk hubungan primer BC, V1= 3,2 V ; I1= 3,1 A terhadap hubung sekunder
DE, I2= 2,6 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 2,6
c. Rasio Arus = = =0,84 A
I 1 3,1
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 3,1 x 0,85= 8,432 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 3,1 = 9,92 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 3,1 x sin 0,52= 5,1584 VAR
P 1 8,432
g. Resistor (R1)= = =0,88 Ω
I 21 3 ,12
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =1,03 Ω
I 1 3,1

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 1,032−0,882= j 0,544 Ω


6. Untuk hubungan primer BC, V1= 3,2 V ; I1= 3,3 A terhadap hubung sekunder
FG, I2= 2,8 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 2,8
c. Rasio Arus = = =0,85 A
I 1 3,3
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 3,3 x 0,85= 8,976 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 3,3 = 10,56 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 3,3 x sin 0,52 = 5,4912 VAR
P 1 8,976
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=0,82 Ω
I1 3 ,3
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =0,97 Ω
I 1 3,3

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 0,972−0,822 = j 0,511 Ω

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
7. Untuk hubungan primer AC, V1= 3,2 V ; I1= 1,5 A terhadap hubung sekunder
DG, I2=1,3 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 1,3
c. Rasio Arus = = =0,87 A
I 1 1,5
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 1,5 x 0,85 = 4,08 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 1,5 = 4,8 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 1,5 x sin 0,52= 2,496 VAR
P 1 4,08
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=1,81 Ω
I 1 1 ,5
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =2,13
I 1 1,5

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 2,132−1,812= j1,124 Ω


8. Untuk hubungan primer AC, V1= 3,2 V ; I1= 1,2 A terhadap hubung sekunder
DE, I2= 1,7 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 1,7
c. Rasio Arus = = =1,42 A
I 1 1,2
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 1,2 x 0,85= 3,264 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 1,2 = 3,84 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 1,2 x sin 0,52= 1,9968 VAR
P1 3,26
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=2,27 Ω
I 1 1 ,2
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =2,67 Ω
I 1 1,2

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 2,672−2,27 2= j 1,405 Ω

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
9. Untuk hubungan primer AC, V1= 3,2 V ; I1= 0,9 A terhadap hubung sekunder
FG, I2= 1,5 A.
a. Cos θ = 0,85
V 1 3,2
b. Rasio tegangan = = =∞
V2 0
I 2 1,5
c. Rasio Arus = = =1,67 A
I 1 0,9
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 0,9 x 0,85 = 2,448 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 0,9 = 2,88 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 0,9 x sin 0,52= 1,4976 VAR
P1 2,448
g. Resistor (R1)= 2
= 2
=3,02 Ω
I 1 0,9
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =3,56 Ω
I 1 0,9

i. Reaktansi (X1) = √ Z 21−R 21=√ 3,562−3,022= j1,873 Ω

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
7. TUGAS DAN JAWABAN

1. Bagaimana kerja transformator ?


2. Gambar Ekuivalen trafo beserta penjelasannya
3. Review Materi praktikum!
4. Foto dengan saudara.
Jawab:
1. Prinsip kerja dari transformator atau trafo bekerja berdasarkan prinsip induksi
electromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak-
balik (AC). Transformator merupakan salah satu dari berbagai macam jenis
dari transformator listrik yang mana transformator ini hanya memiliki satu
kumparan dimana kumparan primer dan kumparan sekundernya digabung
dalam 1 rangkaian yang terhubung secara fisik dan magnetis. Pengaturan
lilitan ini sangat berbeda dengan Trafo standar pada umumnya yang terdiri
dari dua kumparan atau gulungan yang ditempatkan pada dua sisi berbeda,
yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Auto transformator juga
digunakan untuk menaikan tegangan maupun menurunkan tegangan seperti
transformator biasa. Pada kumparan primer di trafo jenis ini juga memiliki
arah yang berlawanan dari sisi kumparan sekunder, trafo jenis ini mempunyai
susunan kawat yang dililitkan pada sisi sekunder lebih tipis. Auto
transformator memiliki batasan, yakni jika tegangan keluarannya lebih tinggi
atau lebih rendah dari tegangan masukannya maka tidak baik untuk
digunakan lagi. Selain memiliki batasan, trafo jenis ini lebih unggul karena
losses yang ditimbulkan lebih sedikit dan ukuran transformator ini lebih kecil
dari transformator biasa.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
2. Rangkaian Ekivalen Transformator

T1 T2

Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Percobaan Hubung Singkat


Dengan R1 adalah elemen ressistansi total dengan membawa elemen
rangkaian sekundernya ke primer. Dan X1 adalah elemen reaktansi total
dengan membawa elemen reaktansi sekunder ke primer.

3. Pada praktikum kali ini yaitu praktikum terakhir yang kami lakukan yang
berjudul transformator hubung singkat kami memepelajari tentang
transformator dan juga hubung singkat. Pertama kami dijelaskan mengenai
transformator yang mana transformator itu sendiri adalah suatu alat listrik
yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih
rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan
magnet dan berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik. Transformator
sendiri terdiri dari dua buah kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan
sekunder. Prinsip dasar suatu transformator adalah induksi bersama antara
dua rangkaian yang dihubungkan oleh fluks magnet. Kedua kumparan
transformator mempunyai induksi mutual yang tinggi. Jika salah satu
kumparan dihubungkan dengan sumber tegangan bolak-balik, fluks bolak-
balik timbul di dalam inti besi yang dihubungkan dengan kumparan yang lain
dan akan menimbulkan ggl induksi. Bila arus bolak balik mengalir pada
induktor, maka akan timbul gaya gerak listrik (ggl). Salah satu jenis
transformator adalah auto transformator. Auto transformator adalah adalah
jenis trafo yang hanya memiliki satu buah kumparan, dimana kumparan
primer dan kumparan sekundernya digabung dalam sebuah rangkaian yang
terhubung secara fisik dan magnetis. Istilah dalam bahasa inggris adalah
“Short Circuit” dan “Korsluiting” dalam bahasa belanda. Karena itu muncul

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
istilah korsleting, korslet atau konslet seperti yang biasa kita gunakan sehari-
hari. Karena hubung singkat ini menimbulkan arus listrik yang sanagat besar
maka ada juga yang menggunakan hubung sikat arus listrik. Secara teknis ,
hubung singkat adalah gangguan yang terjadi pada sistem kelistrikan dimana
ada dua penghantar yang memiliki beda ketegangan terhubung dengan
kondisi hambatan listrik yang rendah sehingga timbul arus listrik yang besar.
Sedangkan hubung singkat adalah salah satu gangguan yang biasanya terjadi
pada sistem ataupun peralatan kelistrikan. Hubung singkat adalah suatu
keadaan saat nilai impedansi dari suatu peralatan listrik mendekati nol
sehingga hanya impedansi Zek = Rek + jXek yang membatasi arus. Hubung
singkat yang terjadi dapat menimbulkan busur api akibat jumlah arus yang
masuk besar dan melebihi kapasitas dari komponen tersebut sehingga perlu
diminimalisir dengan cara memperhatikan nilai reaktansi dan reaktansi dari
suatu peralatan agar nilai tegangan masuk cukup kecil sehingga nilai arus
yang masuk tidak melebihi nilai arus nominal.

4. Foto dengan saudara

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
8. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum terakhir yang kelompok kami lakukan kali ini yaitu praktikum
dengan judul transformator hubung singkat ini adapun tujuan dari dilakukannya
praktikum ini adalah untuk menentukan konstanta hubung singkat R1 dan X1 serta
mengetahui pengoperasian Transformator Tainer TT179 dan Transformator
Disectable TT179, dilakukan pencarian terhadap nilai arus kumparan primer (I1),
arus kumparan sekunder (I2), rasio arus, rasio tegangan, nilai resistor (R 1) dan
reaktansi (X1). Beberapa nilai parameter telah diketahui, seperti nilai tegangan pada
kumparan primer sesuai dengan angka kelompok yaitu V1 = 4 V dan nilai tegangan
pada kumparan sekunder V2 = 0 V. Nilai 0 ini dikarenakan pada percobaan ini, sisi
kumparan sekunder transformator yang dihubung singkatkan sehingga tidak ada
tegangan pada sisi sekunder. Hal ini juga yang menyebabkan rasio tegangan antara
kumparan primer dan sekunder adalah tak terhingga (~). Dalam percobaan
dilakukan terhadap tiga hubungan pada masing-masing kumparan, yaitu AB, BC
dan AC pada sisi primer dan DG, DE dan FG pada sisi sekunder. Percobaan
dilakukan sebanyak sembilan kali untuk pengambilan data dan didapatkan bahwa
pada data pertama kombinasi hubungan primer AB dan sekunder DG serta nilai I 1
sebesar 4,3 A dan I2 sebesar 2,1 A serta kemudian dilakukan perhitungan untuk
mendapatkan nilai rasio arus, yaitu sebesar 0,49, nilai R1 sebesar 0,63 Ω dan nilai
reaktansi X1 sebesar j0,392 Ω. Untuk data lainnya dapat dilihat lebih jelas pada
tabel data hasil percobaan dan pengolahan data. Dari ketiga kombinasi hubungan
primer dan sekunder tersebut maka didapatkan, pada data hubung primer AB
dengan hubung sekunder DE, FG dan DG didapatkan bahwa secara berurutan nilai
rasio arus akan cenderung naik dan kemudian menurun serta nilai resistor dan
reaktansi akan semakin menurun. Begitu pula pada data hubung primer BC dengan
hubung sekunder DE, FG dan DG didapatkan bahwa secara berurutan nilai rasio
arus akan cenderung naik dan kemudian turun sedangkan nilai resistor dan
reaktansi akan menurun, sedangkan pada data hubung primer AC dengan hubung
sekunder DE, FG dan DG didapatkan bahwa secara berurutan nilai rasio arus, nilai
resistor dan nilai reaktansi akan naik kemudian menurun. Sehingga dapat

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
disimpulkan dari percobaan diatas bahwa nilai rasio arus akan cenderung
berbanding lurus terhadap arus sekunder dan berbanding terbalik terhadap arus
primer. Selain itu juga, semakin besar nilai rasio arus maka nilai resistor dan
reaktansi juga akan semakin besar.

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
9. KESIMPULAN

1. Pada saat terjadi hubung singkat nilai tegangan pada sisi sekunder trafo akan
bernilai 0 (nol).
2. Nilai rasio arus akan cenderung berbanding lurus terhadap arus sekunder dan
akan berbanding terbalik terhadap arus primer.
3. Terjadinya hubung singkat akan menyebabkan tegangan akan semakin kecil dan
arus yang lewat akan semakin besar

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
LAMPIRAN PRAKTIKUM II

Transformator Trainer TT 179 Transformator Dissectable TT179

Transformator Dissectable TT179 Kabel Penghubung

Lab. Mesin-mesin Listrik


Praktikum Mesin-Mesin Listrik
DAFTAR PUSTAKA

Tim Laboratorium Mesin-Mesin Listrik. 2021. Petunjuk Praktikum


Mesin-mesin Listrik. Indralaya : Universitas Sriwijaya

[27] K. Dickson, “Pengertian Transformator (Trafo) dan Prinsip Kerjanya,”


teknikelektronika.com, 2016. https://teknikelektronika.com/pengertian-
transformator-prinsip-kerja-trafo/.

[28] A. Kadir, Transformator. Jakarta: Pradnya Paramita, 1991.

[29] A. S. Sampeallo, N. Nursalim, and P. J. Fischer, “Analisis Gangguan Hubung


Singkat Pada Jaringan Pemakaian Sendiri Pltu Bolok Pt. Smse (Ipp) Unit 3
Dan 4 Menggunakan Software Etap 12.6.0,” J. Media Elektro, no. 0380, pp.
79–88, 2019, doi: 10.35508/jme.v8i1.1442.

[30] V. No and E. Purwito, “Techno , ISSN 1410 - 8607 ANALISIS


GANGGUAN HUBUNG SINGKAT TRAFO TENAGA 60 MVA SHORT
CIRCUIT ANALYSIS OF POWER TRANSFORMER 60 MVA Eka Purwito
dan Fitrizawati,” vol. 16, no. 2, p. Aryanto, T. (2013) ‘Frekuensi Gangguan
Terhadap Ki, 2015.

[31] M. A. Haikal and M. R. Djalal, “Studi Hubung Singkat 3 Fasa Simetri ( Studi
Kasus Sistem Interkoneksi 150 Kv Sulawesi Selatan ),” Conf. Pap., vol. 4,
no. 1, pp. 20–26, 2014.

[32] W. F. Galla, A. S. Sampeallo, and J. I. Daris, “Analisis Gangguan Hubung


Singkat Pada Saluran Udara 20 Kv Di Penyulang Naioni Pt. Pln (Persero)
Ulp Kupang Untuk Menentukan Kapasitas Pemutusan Fuse Cut Out
Menggunakan Etap 12.6,” J. Media Elektro, vol. IX, no. 2, pp. 101–112,
2020, doi: 10.35508/jme.v0i0.3208.

Lab. Mesin-mesin Listrik

Anda mungkin juga menyukai