Anda di halaman 1dari 5

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

PRODI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


PRAKTIKUM ELEKTRONIKA INDUSTRI
OSILATOR RELAKSASI UJT

Tujuan :

Setelah selesai praktek diharapkan mahasiswa dapat :


1. Merencanakan rangkaian osilator relaksasi menggunakan UJT
2. Mengambarkan bentuk gelombang pada rangkaian osilator relaksasi.

Pendahuluan :

UJT adalah komponen satu persambungan. Komponen sambungan tunggal PN ini


terdiri dari sebagian besar bar silikon tipe N. Sedikit tipe P didifusikan ke basis
menghasilkan persambungan PN. Gambar 1a memperlihatkan rangkaian ekivalen dari UJT,
gambar 1b dan 1c memperlihatkan simbol dan kemasan UJT. Resistansi bar silikon disebut
resistansi antar basis RBB yang digambarkan oleh dua resistor deret RB1 dan RB2.
Persambungan PN digambarkan dalam emitor oleh sebuah dioda D. Kerja UJT dapat
dijelaskan dalam tiga mode.
a. Tidak ada tegangan yang diterapkan pada UJT, resistansi antar basis diberikan
oleh RBB  RB1  RB 2
b. Jika sebuah tegangan VBB diberikan diantara basis dengan emitor terbuka,
tegangan akan terbagi pada RB1 dan RB2.
R B1 V RB 1 R B1
Tegangan pada RB1, V R  V BB atau 
B1
R B1  RB 2 V BB R B1  R B 2
V RB1
Perbandingan disebut Intrinsic stand-off ratio digambarkan oleh . Jadi
V BB
R B1
 . Nilai  berada diantara 0,51 dan 0,82. Tegangan pada R B1 adalah
R B1  R B 2
V BB ini adalah bias reverse dioda, oleh karenanya arus emitor nol.
c. Jika tegangan positif semakin naik diterapkan pada emitor, dioda akan menjadi
bias forward ketika tegangan input V BB dilewati oleh VD, tegangan forward
pada dioda silikon. Sekarang arus emiter bertambah secara regeneratif hingga
dibatasi oleh catu daya emitor. Ini didefinisikan sebaga tegangan titik puncak dari
UJT, V p  VBB  VD
Jadi ketika tegangan input positif ke emitor kurang dari V p, sambungan PN tetap bias reverse dan arus
emitor adalah nol. Ketika tegangan input melebihi V p, dioda adalah bias forward dan arus emitor
mencapai nilai saturasi dibatasi oleh R B1 dan resistansi forward sambungan PN.
Rangkaian osilator relaksasi, umumnya digunakan untuk keperluan penyulutan
seperti diperlihatkan pada gambar 2a. Rangkaian ini secara ideal cocok untuk penyulutan
sebuah SCR. Ketika catu daya diberikan pada rangkaian, kapasitor C mulai diisi secara
eksponensial melalui R hingga tegangan catu yang diberikan V BB. Tegangan kapasitor adalah
tegangan VE yang diberikan pada emitor dari UJT. Ketika C diisi hingga V p, UJT akan ON.
Ini secara mendadak mengurangi resistansi efektif antara emitor dan basis1 dari UJT. Sebuah
pulsa arus tajam mengalir dari emitor ke basis1, pengosongan C melalui R B1. Ketika
tegangan kapasitor turun dibawah Vp, UJT kembali ke keadaan semula dan kapasitor mulai
diisi kembali. Ini menghasilkan gelombang gigi gergaji.
Frekuensi osilator dinyatakan oleh persamaan

Job3 Elkaind_rev1 1
1
fo  V BB  VV
 1  atau t  R1C ln detik
RC ln  V BB  V P
1 

Gambar 1:

a. Rangkaian ekivalen b. Simbol c. Kemasan TO18

Gambar 2 :

a. Osilator Relaksasi b. Bentuk gelombang

Osilator menggunakan UJT 2N2646 untuk bekerja pada catu daya 12 VDC.

Spesifikasi dari data sheet 2N2646 adalah :


VBE2O Ig(peak) PTOT(max) Ip(max) IV(max)  Case style TO18
30V 2A 300mW 5A 4mA 0.56 – 0.75

Alat dan Bahan yang diperlukan :

1. Proto Board …………………………………………….. 1 unit


2. Minilab ……………………………………………………. 1 unit
3. Transformator 220V/12V, 1 A …………………………. 1 unit
4. Osiloskop dual trace ……………………………………. 1 unit
5. Transistor UJT 2N2646 ………………………………… 1 buah
6. Resistor 47, 100, 470, 10K …………………..@1 buah
7. Kapasitor 47nF, 0,47F ………………………………..@1 buah
8. Potensio 50K …………………………………………. 1 buah
Job3 Elkaind_rev1 2
9. Dioda Jembatan ………………………………………… 1 buah

Langkah Kerja :

Percobaan 1 :
1. Rangkailah seperti gambar 1 di bawah ini dengan R1 = 10 k, R2 = 50 k pot, R3 = 470 , R4 =
47 , C = 47 nF.
+ 12 VDC

R1

R3
R2

C
R4

Gambar 1
2. Periksakan rangkaian saudara pada dosen/asisten pembimbing.
3. Bila telah disetujui, hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan 12 VDC, kemudian lakukan
pengamatan bentuk gelombang pada titik Emitor (E), Basis1 (B1) dan Basis2 (B2) menggunakan
osiloskop.
4. Atur potensio R2 minimum (Min), amati bentuk gelombang dan tegangan. Catat pada tabel 1.
5. Atur potensio R2 maksimum (Max), amati bentuk gelombang dan tegangan. Catat pada tabel 1.

Tabel 1 : Untuk C= 47 nF
Vpuncak 1 2 tg (detik)
Titik Bentuk Gelombang (volt) (mdetik) (mdetik)
pengukuran
Min Max Min Max Min Max Min Max

Emitor X X

Basis 1

Bassis 2 X X

6. Ganti kapasitor C = 0,47 F


7. Ulangi langkah 1 hingga langkah 5, catat hasil pengamatan pada tabel 2.

Tabel 2 : Untuk C= 0,47 F


Vpuncak 1 2 tg (detik)
Titik Bentuk Gelombang (volt) (mdetik) (mdetik)
pengukuran
Min Max Min Max Min Max Min Max

Emitor X X

Job3 Elkaind_rev1 3
Basis 1

Bassis 2 X X

Percobaan 2 :

1. Rangkailah seperti gambar 2 di bawah ini dengan R1 = 10 k, R2 = 50 k pot, R3 = 470 , R4 =


47 , C = 47 nF, D1-D4 = 1N4007.
Vs

R1

D1 D3 R3
R2

12 VAC

C
D4 D2 R4

0
Gambar 2

2. Periksakan rangkaian saudara pada dosen/asisten pembimbing.


3. Bila telah disetujui, hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan 12 VAC, kemudian lakukan
pengamatan bentuk gelombang pada titik Emitor (E), Basis1 (B1), Basis2 (B2) dan Tegangan
Sumber (Vs) .
4. Atur potensio R2 minimum (Min), amati bentuk gelombang dan tegangan. Catat pada tabel 3.
5. Atur potensio R2 maksimum (Max), amati bentuk gelombang dan tegangan. Catat pada tabel 3.

Tabel 3 :
Vpuncak 1 (mdetik) 2 tg (detik)
Titik Bentuk Gelombang (volt) (mdetik)
pengukuran
Min Max Min Max Min Max Min Max

Vs X X X X X X

3,94 3,8
Emitor v X X
v

3,57 3,8
Basis 1 v v

3,89 3,8
Bassis 2 v X X
v

Pertanyaan :
Job3 Elkaind_rev1 4
1. Buatlah kesimpulan dari praktik ini ! Bandingkan dengan analisis teori.
2. Apa komentar anda tentang percobaan-percobaan ini?

Job3 Elkaind_rev1 5

Anda mungkin juga menyukai