Anda di halaman 1dari 21

JEMBATAN AC

OLEH
KELOMPOK 2
SHENDY FREDRIK
WAYAN YULIANTI
KARMILA
JEMBATAN AC

 BENTUK UMUM JEMBATAN AC


 JEMBATAN MAXWEL
BENTUK UMU JEMBATAN AC

 Jembatan arus bolak balik bentuk dasarnya terdiri dari :


1. empat lengan jembatan
2. sumber eksitasi dan
3. sebuah detektor nol
 Pada frekuensi yang diinginkan, sumber daya mensuplai
tegangan bolak balik ke rangkaian jembatan.
 Sumber daya ( power line ) dapat berfungsi sebagai
sumber eksitasi pada pengukuran frekuensi rendah,
sedangkan osilator berfungsi mensuplai tegangan
eksitasi pada frekuensi yang lebih tinggi.
 Detektor nol berfungsi memberi respons terhadap
ketidaksetimbangan arus bolak balik dan bentuknya
ada dua jenis, yaitu :

 Bentuk paling sederhana terdiri dari sepasang telepon kepala (


head phones )
 Bentuk lain, terdiri dari sebuah penguat arus bolak balik dengan
sebuah alat pencatat keluaran atau sebuah indikator tabung sinar
elektron ( tuning eye ).
SYARAT-SYARAT KESETIMBANGAN
 Pada gambar , ditunjukkan bentuk umum dari
jembatan arus bolak balik yang terdiri dari :
1) empat lengan jembatan Z1, Z2, Z3, dan Z4,
merupakan impedansi yang nilainya tidak
ditetapkan.
2) Sebuah detektor nol yang merupakan sebuah
telepon kepala.
 Syarat kesetimbangan pada jemba-tan arus bolak
balik ( sama seperti jembatan arus searah ),
diperoleh jika respons detektor adalah nol, dan
pengaturan kesetimbangan untuk mendapatkan
respons nol, dilakukan dengan mengubah salah satu
atau lebih lengan-lengan jembatan.
 Persamaan umum untuk kesetimba-ngan jembatan,
didapatkan dengan mengguna-kan notasi kompleks,
dan besaran-besaran ini bisa berupa impedansi dan
admitansi.
 Untuk mendapatkan kesetimbangan jembatan, maka
beda potensial dari titik A ke titik C sama dengan nol
( VAC = 0 ), dan kondisi ini akan dicapai bila drop
tegangan dari B ke A sama dengan drop tegangan
dari B ke C ( VBA = VBC ), dalam kebesaran dan sudut
fasa.
 Dalam notasi kompleks dapat dituliskan:
EB-A = EB-C atau I1 x Z1 = I2 x Z2

 Dimana arus maupun impedansi dlm bilangan kopleks


Agar arus detektor nol (kondisi setimbang) maka
I1 = E / (Z1 + Z2) I2 = E / (Z3 + Z4)

 Sehingga diperoleh:
Z1 Z4 = Z 2 Z3
 jika menggunakan admitansi sebagai pengganti impedansi
maka :
Y1 Y4 = Y2 Y3
 Karena phase juga harus setimbang dan untuk
impedansi komplek ditulis:
Z1 = Z1 e jθ1 = Z1< θ1 maka :
Z1< θ1 Z4< θ4 = Z2< θ2 Z3< θ3 atau
Z1 Z4 < θ1 + θ4 = Z2 Z3 < θ2 + θ3
 Jadi ada dua kondisi setimbang, yaitu
pertama: Z1 Z4 = Z2 Z3
perkalian nilai Z dari lengan yang saling berha-dapan
harus sama dan
kedua: < θ1 + < θ4 = < θ2 + < θ3
penjumlahan sudut phasa dari lengan yang saling
berhadapan harus sama.
JEMBATAN PEMBANDING KAPASITANSI

 Jembatan pembanding kapasitansi yang merupakan jembatan


arus bolak balik, digunakan untuk pengukuran kapasitansi
yang tidak diketahui, dengan cara membandingkannya
terhadap sebuah kapasitansi yang diketahui.
Pada gambar , ditunjukkan sebuah jembatan pembanding
kapasitansi, dimana dapat dilihat bahwa :
A. Kedua lengan pembanding adalah resistif, yaitu : tahanan
variabel R1 dan tahanan R2.
B. Lengan standar terdiri dari : tahanan variabel Rs dihubung
seri dengan kapasitor standar kualitas tinggi CS.
C. CX adalah kapasitansi yang tidak diketahui.
D. RX adalah tahanan kebocoran kapasitor.
A

R1 R2

E D
C DETEKTOR

Cs Cx
Rs

Rx
B
Z1 = R1 Z 2 = R2
Zs = Rs – j (1/ωCs) Zx = Rx – j (1/ωCx)

Z1 Zx = Z2 Zs 
R1 {Rx – j (1/ωCx)} = R2 {Rs – j (1/ωCs)}
R1 Rx – j R1 /ωCx = R2 R3 – j R2 /ωCs
Dua bilangan komplek adalah sama bila bagian2 reel dan
bagian2 khayal adalah sama.

Bagian reel (nyata) : R1 Rx = R2 Rs


Rx = (R2 R3) / R1
Bagian imaginer (khayal) : R1 /ωCx = R2 /ωC3
Cx = C3 R1/ R2
JEMBATAN PEMBANDING INDUKTANSI

 Jembatan pembanding induktansi yang merupakan


jembatan arus bolak balik, digunakan untuk
pengukuran induktansi yang tidak diketahui, dengan
cara membandingkannya terhadap sebuah induktor
standar yang diketahui.
 Pada gambar , ditunjukkan sebuah jembatan
pembanding induktansi.
Jembatan Pembanding Induktansi:

R1
R2

E D
C DETEKTOR

Ls Lx
R3 Rx

B
 Jembatan Pembanding Induktansi:
(LIHAT GAMBAR)
 Persamaan setimbang untuk induktansi adalah
Lx = L3 (R2/ R1)
 Persamaan setimbang untuk resistif adalah
Rx = R3 (R2 / R1)
R2 untuk pengontrol keseimbangan induktif
R3 untuk pengontrol keseimbangan resistif
JEMBATAN MAXWELL

 Jembatan Maxwell, digunakan untuk mengukur


sebuah induktansi yang tidak diketahui, yang
dinyatakan dalam kapasitansi yang diketahui.

 Pada gambar , ditunjukkan rangkaian jembatan


Maxwell, dimana salah satu lengan pembanding
mempunyai sebuah tahanan yang dihubung paralel
dengan sebuah kapasitansi.
Jembatan Maxwell

R1

C1
R2
E D
C DETEKTOR

Ls Lx
R3 Rx

B
 Jembatan Maxwell:
(LIHAT GAMBAR)

 Lengan R1 // C1 digambarkan admitansi Y1


Zx = Z2 Z3 Y1
 karena Z2 = R2 ; Z3 = R3 ; dan
Y1 = (1 / R1) + j ω C1 maka
Zx = Rx +j ωLx = R2 R3 (1/R1 + j ωC1)
 Pemisahan bagian nyata & khayal :
Rx = R3 (R2 / R1)
 Dan
Lx = R2 R3 C1
Catatan :
 Jembatan Maxwell penggunaannya terbatas pada
pengukuran kumparan dengan Q menengah ( 1 < Q
< 10 ) dan tidak sesuai untuk Q yang sangat rendah
( Q < 1 ).
 Karena jumlah sudut fasa dari elemen resistif pada
lengan 2 dan 3 sama dengan nol, maka jumlah sudut
fasa pada lengan 1 dan 4 harus sama dengan nol
( syarat kedua kesetimbangan ).
 Untuk menyetimbangkan jembatan Maxwell,
pertama-tama yang dilakukan adalah mengatur
tahanan R3 untuk kesetimbangan induktif dan
kemudian mengatur R1 untuk kesetimbangan
resistif.

Anda mungkin juga menyukai