012
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Mesin Sinkron
𝐼 = =
2 𝑋𝑑
𝑜𝑏 𝐸𝑔
𝐼′ = =
2 𝑋′𝑑
𝑜𝑐 𝐸𝑔 Gangguan Tiga Fasa Peralihan dalam
𝐼′′ = = Simetris Rangkaian RL
2 𝑋′′𝑑
𝑜𝑎𝐸𝑔 Dimana :
𝐼 = = I = arus hubung singkat keadaan tetap ( steady state )
2 𝑋𝑑
I’ = arus hubung singkat peralihan (transient), nilai rms tdk termasuk dc
I´’ = arus hubung singkat subperalihan (subtransient) ), nilai rms tdk termasuk dc
𝑜𝑏 𝐸𝑔 Xd = reaktansi sinkron poros langsung
𝐼′ = = X’d = reaktansi peralihan (transient reactance) poros langsung
2 𝑋′𝑑
X´’d = reaktansi subperalihan poros langsung
Eg = tegangan fasa ke netral pada beban nol.
𝑜𝑐𝐸𝑔
𝐼′′ = =
2 𝑋′′𝑑
𝑑𝑖
Vmaks.Sin(t+α)=Ri+L𝑑𝑡
AC DC
DC tidak ada jika (α-)=0 dan (α-)=, DC Vmaks jika (α-)=/2, komponen DC muncul memenuhi
keadaan fisis nol saat saat rangkaian ditutup.
PERBEDAAN RANGKAIAN R-L DAN R-C
RANGKAIN RL RANGKAIAN R-C
VR VL
VR VC
VR iR VR iR
R L R C
VC iX C
V VL iX L V
V VR VC
2 2
V VR VL
2 2
VR I
Z R XL Z R2 X C
2 2 2
VL V V
V V Vc V V
i i
Z R XL Z R2 X C
2 2 2
VR I
=
maka
Vmax Vef 1 1
XC
I max I ef C 2fC
Peralihan dalam rangkaian seri RL
Pada saat tegangan diterapkan, komponen-komponen arus searah dan keadaan
tetapnya selalu mempunyai besar yang sama tetapi berlawanan tanda untuk
menyatakan arus yang bernilai nol yang ada.
Pada gambar dibawah ini diperlihatkan bentuk gelombang dari dua keadaan nilai
tegangan sesaat yang diterapkan pada waktu rangkaian RL ditutup.
Arus sebagai fungsi waktu dalam suatu
rangkaian RL untuk α - = 0,dimana
𝐿
=tan−1 ( 𝑅)Tegangannya adalah Vmaks
Sin ( t + α ) yang dikenakan pada t = 0