Anda di halaman 1dari 16

Iman waspada-16.221.

012
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Mesin Sinkron
𝐼 = =
2 𝑋𝑑
𝑜𝑏 𝐸𝑔
𝐼′ = =
2 𝑋′𝑑
𝑜𝑐 𝐸𝑔 Gangguan Tiga Fasa Peralihan dalam
𝐼′′ = = Simetris Rangkaian RL
2 𝑋′′𝑑
𝑜𝑎𝐸𝑔 Dimana :
𝐼 = = I = arus hubung singkat keadaan tetap ( steady state )
2 𝑋𝑑
I’ = arus hubung singkat peralihan (transient), nilai rms tdk termasuk dc
I´’ = arus hubung singkat subperalihan (subtransient) ), nilai rms tdk termasuk dc
𝑜𝑏 𝐸𝑔 Xd = reaktansi sinkron poros langsung
𝐼′ = = X’d = reaktansi peralihan (transient reactance) poros langsung
2 𝑋′𝑑
X´’d = reaktansi subperalihan poros langsung
Eg = tegangan fasa ke netral pada beban nol.
𝑜𝑐𝐸𝑔
𝐼′′ = =
2 𝑋′′𝑑

• Oa adalah nilai maksimum arus hubung singkat yang bertahan


• Ob adalah perpotongan yang dihasilkan jika sampul gelombang arus diperpanjang hingga waktu nol,
dan beberapa periode pertama dimana turunnya amplitudo terjadi dengan sangat cepat.
• Oc perpotongan sampul arus dengan waktu nol
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Mesin Sinkron
𝐼 = =
2 𝑋𝑑
𝑜𝑏 𝐸𝑔
𝐼′ = =
2 𝑋′𝑑
𝑜𝑐 𝐸𝑔 Gangguan Tiga Fasa Peralihan dalam
𝐼′′ = = Simetris Rangkaian RL
2 𝑋′′𝑑
Gangguan tiga fasa simetris
 Gangguan adalah suatu ketidaknormalan (interferes) dalam sistem tenaga listrik yang
mengakibatkan mengalirnya arus yang tidak seimbang dalam sistem tiga fasa
 Gangguan Tiga Fasa Simetris merupakan gangguan yang terjadi pada semua fasanya
sehingga arus maupun tegangan setiap fasanya tetap seimbang setelah gangguan terjadi
 Jika terjadi gangguan, Arus yang mengalir ditentukan oleh emf dalam mesin pada jaringan
impedansinya dan Impedansi pada jaringan antara mesin dengan titik tempat terjadinya
gangguan
 Arus yang mengalir berbeda cukup banyak karena pengaruh arus jangkar pada fluks dan
berubah relatif lambat dari nilai awal ke nilai keadaan tetap.
 Arus yang mengalir bila suatu generator dihubung singkat serupa dengan yang mengalir bila
suatu tegangan bolak-balik tiba-tiba diterapkan ke suatu rangkaian yang terdiri dari sebuah
resistensi dan induktansi yang dihubung seri (RL).
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Mesin Sinkron
𝐼 = =
2 𝑋𝑑
𝑜𝑏 𝐸𝑔
𝐼′ = =
2 𝑋′𝑑
𝑜𝑐 𝐸𝑔 Gangguan Tiga Fasa Peralihan dalam
𝐼′′ = = Simetris Rangkaian RL
2 𝑋′′𝑑
Peralihan

dalam rangkaian seri RL
Agar dapat mendeteksi masalah penghitungan arus awal bila sebuah generator serempak
dihubung singkat, dibahas bila tegangan ac dikenakan pada rangkaian yang mengandung nilai
konstan dari resistansi dan induktansi.(rankaian seri RL)
 V(t)=Vmaks. Sin (t+α), dimana t=0, saat tegangan dikenakan, α menentukan besarnya
tegangan ketika rangkaian ditutup.
 Jika tegangan berada pada nilai saat maksimumnya yang Positif, α adalah π/2. Maka
persamaan diferensialnya adalah :

𝑑𝑖
Vmaks.Sin(t+α)=Ri+L𝑑𝑡

• Penyelesaian persamaan ini adalah


𝑅𝑡
𝑉𝑚𝑎𝑘𝑠 −𝐿 𝐿
𝑖= sin 𝑡 + α −  −  sin(α − ) Dimana 𝑍 = 𝑅2 + 𝐿2 dan tan−1( 𝑅)
𝑍

AC DC
DC tidak ada jika (α-)=0 dan (α-)=, DC Vmaks jika (α-)=/2, komponen DC muncul memenuhi
keadaan fisis nol saat saat rangkaian ditutup.
PERBEDAAN RANGKAIAN R-L DAN R-C
 RANGKAIN RL  RANGKAIAN R-C
VR VL
VR VC
VR  iR VR  iR
R L R C
VC  iX C
V VL  iX L V

 
V  VR  VC
2 2
V  VR  VL
2 2

VR I
Z  R  XL Z  R2  X C
2 2 2

VL V V
V V Vc V V
 i  i 
Z R  XL Z R2  X C
2 2 2
VR I
=

maka

Vmax Vef 1 1
XC    
I max I ef C 2fC
Peralihan dalam rangkaian seri RL
 Pada saat tegangan diterapkan, komponen-komponen arus searah dan keadaan
tetapnya selalu mempunyai besar yang sama tetapi berlawanan tanda untuk
menyatakan arus yang bernilai nol yang ada.
 Pada gambar dibawah ini diperlihatkan bentuk gelombang dari dua keadaan nilai
tegangan sesaat yang diterapkan pada waktu rangkaian RL ditutup.
Arus sebagai fungsi waktu dalam suatu
rangkaian RL untuk α -  = 0,dimana
𝐿
=tan−1 ( 𝑅)Tegangannya adalah Vmaks
Sin ( t + α ) yang dikenakan pada t = 0

Arus sebagai fungsi waktu dalam


suatu rangkaian RL untuk α-𝜃 = 𝜋/2
𝜔𝐿
Dimana 𝜃 = tan−1( 𝑅 ) Tegangannya
adalah Vmaks Sin ( t + α ) yang
dikenakan pada t = 0
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Mesin Sinkron
𝐼 = =
2 𝑋𝑑
𝑜𝑏 𝐸𝑔
𝐼′ = =
2 𝑋′𝑑
𝑜𝑐 𝐸𝑔 Gangguan Tiga Fasa Peralihan dalam
𝐼′′ = = Simetris Rangkaian RL
2 𝑋′′𝑑
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
Mesin Sinkron
 Arus yang mengalir bila suatu generator dihubung singkat serupa dengan yang
mengalir bila suatu tegangan bolak-balik tiba-tiba diterapkan ke suatu rangkaian yang
terdiri dari sebuah resistensi dan reaktansi yang dihubung seri. Tetapi terdapat
perbedaan-perbedaan penting karena arus dalam jangkar mempengaruhi medan yang
berputar.
 Dalam suatu mesin sinkron (serempak), flux diantara celah udara pada mesin itu jauh
lebih besar saat hubung singkat terjadi daripada yang terdapat beberapa putaran
kemudian.
 Bila suatu hubung singkat terjadi pada kutub-kutub mesin sinkron, diperlukan waktu
untuk pengurangan flux diantara celah udara itu.
 Pengurangan fluks itu disebabkan oleh mmf dari arus dalam jangkar (Bab 6.2)
 Rangkaian ekivalen Bab 6.3 menunjukkan perhitungan pengurangan fluks disebabkan
oleh reaksi jangkar dan berlaku untuk keadaan tetap setelah peralihan dc menghilang
dan setelah amplitudo gelombang.
 Pada saat flux mengecil, arus jangkar juga berkurang karena tegangan yang
dibangkitkan oleh flux celah udara menentukan arus yang mengalir melalui resistensi
dan reaktansi bocor pada kumparan jangkar.
 Membuat osilogram untuk menganalisis pengaruh hubung singkat
pada terminal sebuah altenator
 Karena tegangan yg dibangkitkan dlm fasa suatu mesin tiga fasa
terpisah 120°dg mesin lain, hubung singkat terjadi pada titik yg
berlainan pd gelombang tegangan dari masing-masing fasanya.
komponen dc berbeda pd setiap fasa
 Jika komponen dc dihilangkan menunjukkan gambar 10.3
 Gb 10.3 mempunyai kesamaan dg gbr 10.1 krn tdk terdapat komponen
dc

Gambar 10.3 Gambar 10.1


 Perbedaannya pada saat hubung singkat pada mesin serempak , fluks
diantara celah udara jauh lebih besar, sehingga grafik awal pada
osilogram mesin serempak mempunyai arus yang lebih besar
dibandingkan rangkain RL biasa.
 Fluks berkurang dalam waktu lambat karena pengaruh reaksi jangkar ,

Arus sebagai fungsi waktu untuk suatu


generator yang dihubung singkat pada
saat berputar tanpa beban
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
Mesin Sinkron
Arus Hubung Singkat dan Reaktansi
Mesin Sinkron
 Dalam perhitungan arus hubung singkat pada suatu system tenaga dapat didefinisikan
dari Gbr Arus-arus dan reaktansi-reaktansi didefinisikan oleh persamaan-persamaan
berikut, yang berlaku untuk suatu generator yang bekerja tanpa beban sebelum suatu
gangguan tiga fasa terjadi pada kutub-kutubnya.
𝑜𝑎 𝐸𝑔 Dimana :
𝐼 = =
2 𝑋𝑑 I = arus hubung singkat keadaan tetap ( steady state )
𝑜𝑏 𝐸𝑔 I’ = arus hubung singkat peralihan (transient), nilai rms tdk termasuk dc
𝐼′ = = I´’ = arus hubung singkat subperalihan (subtransient) ), nilai rms tdk termasuk dc
2 𝑋′𝑑 Xd = reaktansi sinkron poros langsung
𝑜𝑐 𝐸𝑔 X’d = reaktansi peralihan (transient reactance) poros langsung
𝐼′′ = = X´’d = reaktansi subperalihan poros langsung
2 𝑋′′𝑑
Eg = tegangan fasa ke netral pada beban nol.
• Oa adalah nilai maksimum arus hubung singkat yang bertahan
• Ob adalah perpotongan yang dihasilkan jika sampul gelombang arus diperpanjang hingga waktu nol,
dan beberapa periode pertama dimana turunnya amplitudo terjadi dengan sangat cepat.
• Oc perpotongan sampul arus dengan waktu nol

Anda mungkin juga menyukai