Anda di halaman 1dari 5

III.

PERCOBAAN OPEN CIRCUIT

I. Tujuan
1 Mengetahui daya yang hilang akibat adanya rugi besi (rugi histerisis dan edy
current).
2 Mengetahui besarnya arus yang menimbulkan rugi besi.
3 Mengetahui dan mengukur parameter Rc dan Xm dari pengujian rugi inti besi dan
arus beban nol (open circuit).

II. Dasar Teori


Transformator menerapkan hukum induksi faraday. Menurut hukum ini suatu
gaya listrik melalui garis lengkung yang tertutup, adalah berbanding lurus dengan
perubahan persatuan waktu daripada arus induksi atau flux yang dilingkari oleh garis
lengkung tersebut.

Gambar 2.1 Arus magnitisasi secara grafis tanpa memperhitungkan rugi-rugi besi.

12
Gambar 2.2 Arus magnitisasi secara grafis dengan memperhitungkan rugi-rugi besi.

Selain hukum Faraday, transformator menggunakan hukum Lorenz seperti


terlihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.3 Hukum Lorentz


Pada saat sisi sekunder dari trafo tidak diberi beban (Open circuit), tegangan sisi
primer hanya akan mengalirkan arus pada rangkaian primer yang terdiri dari impedansi
bocor primer Z1= R1 + jX1. Pada umumnya Z1 lebih kecil dari pada Zm, maka Z1
biasa diabaikan karena tidak menimbulkan suatu pengaruh yang berarti pada rangkaian

13
ekuivalennya. Selain itu percobaan beban nol dilakukan dengan alat ukur yang
diletakkan di sisi tegangan rendah dengan besarnya tegangan yang diberikan sama
dengan tegangan nominalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan keamanan dan
kemudahan.
Parameter trafo 3 phasa dengan hubungan Δ-Y dapat menggunakan rumus

III. Alat dan Bahan


Trafo 3 fasa 5 kVA 1 buah
Ampere meter 1 buah
Volt meter 1 buah
Watt meter 1 buah
Kabel Penghubung secukupnya

IV. Rangkaian Percobaan

14
V. Prosedur Percobaan
a. Persiapkan alat dan bahan.
b. Kalibrasi alat ukur yang akan digunakan.
c. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar percobaan di atas.
d. Kumparan pada sisi incoming dihubungkan dengan sumber tegangan, dengan
membiarkan terminal outgoing terbuka.
e. Ukurlah tegangan antara r-s, r-t, s-t, r-n, s-n, t-n, R-S, R-T, dan S-T secara
bergantian dengan menggunakan voltmeter sesuai tabel percobaan.
f. Amperemeter dipasang bergantian, setelah IR terukur maka amperemeter
dipindahkan pada terminal S untuk mengukur arus IS, selanjutnya pada terminal
T untuk mengukur IT.
g. Nilai arus dan daya pada sisi LV diukur menggunakan metode pengukuran daya
3 phasa menggunakan 2 wattmeter 1 phasa.
h. Daya pada wattmeter adalah nilai rugi inti (arus eddy dan histerisis)
Popen circuit = Prugi inti
i. Hasil pengukuran dicatat pada tabel pengukuran.

VI. Tabel Hasil Pengujian


Hubungan Dy (Trafo 1)

ILV (nominal)
VHV (Volt) P1 P2 Pm
(Ampere)
(watt) (watt) (watt)
R-S S-T T-R r s t

R-N S-N T-N N RCΩ XmΩ cos θ

15
VLV (Volt) I0
r-s s-t t-r r-n s-n t-n (Ampere)

𝑉∅𝑂𝐶 2
RcLV = =
𝑃∅𝑂𝐶
𝑉∅𝑂𝐶
XmLV = =
𝐼∅
𝑃𝑜𝑐
Cos∅OC = =
√3 . 𝑉𝑜𝑐 . 𝐼𝑜𝑐

16

Anda mungkin juga menyukai