Oleh:
Sri Supatmi,S.Kom
Model analisis AC pada
transistor
• Terdapat beberapa model yang digunakan untuk
melakukan analisis AC pada rangkaian
transistor. Yang paling umum digunakan
adalah:
1. Model T (Model Ebers-Moll)
2. Model π
1. Model T
• Sering disebut model Ebers-Moll
• Sejauh sinyal AC kecil yang digunakan, dioda emiter masih berlaku
sebagai resistansi re dan dioda kolektor sebagai sumber arus ic.
• Tidak memperhitungkan impedansi dalam pada inpus basis.
Gambar 1. analisis AC
model T
2. Model π
• Saat sinyal input AC dihubungkan dengan penguat transistor,
terdapat tegangan basis –emiter AC vbe pada dioda emiter.
• Model π mendefinisikan dan memperhitungkan adanya impedansi
input.
Gambar 2
analisis AC
model π
2. Model π
• Dari gambar 2 akan menghasilkan arus basis AC ib
• Sumber tegangan AC harus mensuplai arus basis AC ini, sehingga
penguat transistor akan bekerja dengan baik.
• Dapat dinyatakan bahwa sumber tegangan AC dibebani oleh
impedansi input dari basis.
• Ditinjau dari basis transistor, sumber tegangan AC akan terlihat
sebagai impedansi input Zin(base).
• Pada frekuensi rendah, impedansi ini murni bersifat resistif
(menghambat) dan dapat didefinisikan sebagai:
vbe
Zin(base) …………………..( 1)
ib
2. Model π
vbe
Zin(base) …………………..( 1)
ib
• Jik a diterapkan Hukum Ohm, maka: vbe re '.ie sehingga
Vin re '.ie …………………..( 2)
Vout ic ( Rc || RL )
Vout ic ( Rc || RL )
A
Vin ie .re '
( Rc || RL )
A ; rc Rc || RL
re '
rc
A
re '
Contoh soal 1: R1
Vb xVcc
R1 R 2
2.2 K
Vb x10V
10 K 2.2 K
2.2 K
Vb x10V 1.8V
12.2 K
VE Vb Vbe 1.8V 0.7V 1.1V
VE 1.1V
IE 1.1mA
RE 1K
25 mV 25 mV
re ' 22.7
IE 1.1mA
rc RC || RL 2.65 K
|| menyatakan diparalel
rc 2.65 K
A 116.7 117
re ' 22.7
Vout AV . in 117.(2 mV )
Contoh soal 2: Vb 0V 0.7V 0.7V
Vbe VE I E RE 0V
I E RE Vbe VE
Vbe VE 0.7V (9V )
IE
RE 10K
8.3V
IE 0.83mA
10K
25mV 25mV
re ' 30
IE 0.83mA
rc RC || RL 2.65K
|| menyatakan diparalel
r 2.65K
A c 88.3 88
re ' 30
Vout AV . in 88.(2mV ) 176mA
EFEK PEMUATAN DARI IMPEDANSI MASUKAN
Rangkaian 2
|| menyatakan diparalel
rc 2.65 K
A 116.7 117
re ' 22.7
Lanjutan penyelesaian contoh soal 3:
Z in (base ) re ' 300.22.7 6.8 K
Z in ( stage ) R1|| R 2 || Z in (base ) R1|| R 2 || re '
Z in ( stage ) 10 K || 2.2 K || 6.8 K 1.43K
Z in ( stage ) 1.43K
Vin ' Vg 2mV 1.4mV
Rg Z in ( stage ) 600 1.43K
rc 2.65 K
A 116.7 117
re ' 22.7
Vout A.Vin 117.(1.4mV ) 163.8mV
Lanjutan penyelesaian contoh soal 3 jika β = 50:
Vb
R1
xVcc Zin(base) re ' 50.22.7 1.14K
R1 R 2
Zin(stage) R1|| R2|| Zin(base) R1|| R2|| re '
2.2 K
Vb x10V
10 K 2.2 K Zin(stage) 10K || 2.2K ||1.14K 698
2.2 K Zin(stage) 698
Vb x10V 1.8V
12.2 K Vin ' Vg 2mV 1.08mV
Rg Zin(stage) 600 698
VE Vb Vbe 1.8V 0.7V 1.1V
V 1.1V rc 2.65K
IE E 1.1mA A 116.7 117
RE 1K re ' 22.7
25mV 25mV Vout AV. in 117.(1.08mV ) 126mV
re ' 22.7
IE 1.1mA
rc RC || RL 2.65 K
|| menyatakan diparalel
rc 2.65 K
A 116.7 117
re ' 22.7
Swamped amplifier
• Bati tegangan dari penguat CE dapat berubah-ubah tergantung pada
beberapa faktor, yaitu:
1. Arus tak bergerak
2. Variasi temperatur
3. Penggantian transistor karena nila re’ dan β berubah.
Vin ie(rere')
Vout icrc
.
Vout icrc
.
A
Vin ie(rere')