Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat telah


berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan manusia. Sampai saat ini, menurut
TofFler, perkembangan tersebut telah mencapai gelombang yang ketiga. Gelombang
pertama timbul dalam bentuk teknologi pertanian, dimana era pertanian ini telah
berlangsung selama ratusan ribu tahun yang lalu bahkan sampai sekarang. Gelombang
kedua timbul dalam bentuk teknologi industri, era industri ini telah berlangsung sejak
ratusan tahun yang lalu sampai sekarang. Kini, gelombang ketiga yang ditandai dengan
pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan informatika. Perubahan dari era industri
ke era informasi (global) ini hanya berlangsung dalam hitungan waktu tidak lebih dari
setengah abad (Dryden dan Voss, 1999).
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan dapat
dilaksanakan dalam berbagai bentuk susuai dengan fungsinya dalam pendidikan. Fungsi
teknologi informasi dan Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk
pendidikan sudah menjadi keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi. Berbagai
aplikasi teknologi informasi dan komunikasi sudah tersedia dalam masyarakat dan sudah
siap menanti untuk dimanfaatkan secara optimal untuk keperluan pendidikan. Pada kondisi
riil, teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan nantinya berfungsi sebagai
gudang ilmu, alat bantu pembelajaran, fasilitas pendidikan, standar kompetensi, penunjang
administrasi, alat bantu manajemen sekolah, dan sebagai infrastruktur Pendidikan

1.2 Batasan Masalah


Agar penulisan makalah ini tidak menyimpang dan mengambang dari tujuan yang
semula direncanakan sehingga mempermudah mendapatkan data dan informasi yang
diperlukan, maka penulis menetapkan batasan-batasan sebagai berikut:
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan TIK dalam bidang Pendidikan?
2. Bagaimana pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kualitas Pendidikan?
3. Apa saja manfaat TIK untuk meningkatkan kualitas Pendidikan?
1.4 Tujuan
1. Mengetahui apa itu TIK
2. Mengetahui pemanfaatan TIK untuk meningkatkan kualitas pendidikan
3. Mengetahui manfaat TIK untuk meningkatkan kualitas pendidikan
1.5 Metode
Adapun teknik yang digunakan dalam penulisan makalah ini yaitu studi pustaka
dengan mempelajari buku-buku, browsing internet dan dari sumber lain untuk
mendapatkan data dalam pembuatan makalah ini.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian TIK

Terdapat banyak pengertian mengenai TIK atau Teknologi informasi dan komunikasi,
diantaranya dipaparkan sebagai berikut :

1. Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information


Technology, Glasgow,UK,1991 “Information Technology (IT) the handling of
information by electric and electronic (and microelectronic) means.”Here handling
includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of
hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society
as a whole” Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah
kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses
informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat
secara keseluruhan.
2. Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.

a. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan


proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
b. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media

3. Menurut Susanto ( 2002 ) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak
semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.

Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data
baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang
lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.

2.2 Perkembangan TIK dalam bidang Pendidikan

Ada berbagai tren yang berkembang dalam pemanfaatan TIK khususnya dalam
konteks sekolah, tentunya dengan memperhatikan ketersediaan dan kemudahan akses sumber
belajar online. Berikut ini adalah tren yang berkembang sebagaimana disarikan dari artikel
Newer Technologies for the Learning Society (C.Villanueva, 2000).
Secara umum, pengintegrasian secara penuh TIK kedalam pendidikan masih sangat terbatas.
Multimedia interaktif atau hypermedia belumlah dimanfaatkan secara meluas. Aktivitas Online
melibatkan internet dan intranet lebih banyak digunakan untuk keperluan komunikasi daripada
sarana pendidikan interaktif.
Model pembelajaran campuran yang baru mulai muncul. Pembelajaran tatap muka dan
aktivitas belajar online, video, multimedia dan sarana telekomunikasi menunjang berbagai
proses pembelajaran, kadangkala dalam bentuk kombinasi dan kadangkala dalam bentuk yang
lebih terintegrasi.

Pendidikan jarak jauh sekarang disajikan dalam dua cara yaitu synchronous mode di
mana peserta menggunakan TIK untuk berkomunikasi pada waktu yang bersamaan dan
asynchronous mode di mana para peserta belajar atau berkomunikasi secara mandiri pada
waktu yang berbeda kapan saja mereka online (anytime-anywhere learning). Dalam
kenyataannya pertemuan tatap muka atau interakasi (synchronous) masih diperlukan untuk
menunjang belajar mandiri dan asynchronous agar belajar dapat lebih efektif. TIK
memfasilitasi interaksi tingkat tinggi antara siswa, guru, dan materi pembelajaran berbasis
komputer. Komunikasi dapat dinamis dan bervariasi sesuai keinginan siswa dan guru, dan ia
dapat terjadi dalam berbagai bentuk seperti e-mail, mailing list, chat, bulletin board, and
konferensi komputer.

TIK sudah menjadi suatu daya penggerak perubahan bidang pendidikan dan mereka
adalah suatu bagian integratif dari kebijakan dan rencana pendidikan nasional. Bukti yang
berkembang menunjukkan semakin banyak negara yang mulai melengkapi sekolah mereka
dengan komputer untuk mencapai reformasi sekolah atau usaha peningkatan sekolah atau
bahkan untuk memberi sekolah mereka suatu penampilan modern dan bertenologi.
Bagaimanapun, dalam posisi ini banyak pendidik yang melihat teknologi online sebagai suatu
jalan untuk pengajaran, pelajaran, dan praktek penguasaan baru, hanya mempunyai sedikit
informasi tentang potensi dan penggunaan otentik dari ICT dalam pendidikan. Pengalaman
menunjukkan bahwa pengenalan tentang teknologi di sekolah mengalami tiga fasa, yakni suatu
tahap penggantian di mana praktek tradisional masih terjadi tetapi teknologi baru digunakan;
suatu tahap transisi di mana praktek baru mulai muncul dan praktek lama dipertanyakan; dan
suatu tahap transformasi di mana teknologi memungkinkan praktek baru dan praktek lama
menjadi usang. Jika pendidik meminta dengan tegas atas penggunapan TIK sebagai pengganti
praktek yang ada, mereka tidak dapat berperan untuk memecahkan permasalahan di bidang
pendidikan yang saat ini mereka temui.

Pengenalan TIK di sekolah telah membawa suatu sikap yang lebih positif terhadap
sekolah pada diri siswa. Karena TKI dan belajar berbasis web menawarkan keaneka ragaman
yang lebih besar dari tujuan, proyek, aktivitas, dan latihan dalam pembelajaran dibanding kelas
tradisional, minat dan motivasi siswapun meningkat secara nyata. Para guru dan siswa
terangsang karena pengajaran menjadi lebih dinamis yang memperluas visi mereka seperti
halnya akses ke bahan belajar dan perangkat lunak bidang pendidikan yang bermutu tinggi.
Lebih dari itu, para guru kelihatannya termotivasi untuk mengajar dengan lebih kreatif. Portal
pembelajaran menghubungkan para guru kepada sejumlah racangan pelajaran, panduan guru,
dan soal-soal latihan siswa yang ditempatkan di Internet oleh institusi pemerintah, LSM, dan
institusi pendidikan.

Kelas online cenderung untuk menjadi lebih sukses jika TIK dikombinasikan dengan
suatu ilmu pendidikan yang tepat. Gelanggang pendidikan dari pembelajaran online masih
sangat muda. Saat banyak institusi yang menawarkan kursus online, pemahaman mendalam
tentang isu pedagogis yang berhubungan dengan pendidikan online masih belum diselidiki
secara mendalam. Banyak kursus online yang hanya halaman web dikombinasikan dengan e-
mail dan ruangan chatting tanpa landasan pedagogis. Pengalaman-pengalaman sukses
menunjukkan bahwa telah ada suatu penurunan dari aktivitas dipandu guru seperti halnya
penurunan jumlah pembelajaran tatap muka dan bergerak ke arah aktivitas yang berbentuk
proyek dan pembelajaran mandiri sebagai hasil pemanfaatan TIK.

Pembelajaran online memungkinkan siswa mempunyai kendali lebih besar terhadap


kegiatan dan isi pembelajaran. Lingkungan online mennempatkan siswa di tengah-tengah
pengalaman belajar. Pada pembelajaran tradisional, pengulangan digunakan berkali-kali
dengan memperkenalkan informasi yang sangat serupa dalam format berbeda atau dengan
menanyakan pertanyaan yang sama dengan cara yang berbeda. Padahal banyak siswa tidak
suka latihan yang berulang-ulang. Internet mendorong siswa untuk menggali informasi dan
contoh praktis. Hypermedia dan multimedia memudahkan pendekatan yang belum pernah
terjadi pada pembelajaran tradisional. Internet mempromosikan suatu alternatif jenis belajar
dengan melakukan (learning by doing) di manapara siswa diminta untuk melakukan proyek
yang berhubungan dengan situasi hidup nyata. Teknologi menyampaikan informasi dengan
penekanan pada penciptaan dan explorasi aktif terhadap pengetahuan dibandingkan transfer
informasi searah, yang memungkinkan siswa tersebut untuk menggunakan secara penuh
kemampuan kognitif mereka sendiri.

Corak interaktif sumber belajar memungkinkan siswa untuk terus meningkatkan


keterlibatannya dengan pengembangan isi dan dengan demikian berperan dalam suatu situasi
belajar yang lebih otentik. Sebagai contoh, para siswa dapat mengakses perpustakaan maya di
seluruh dunia. Dengan demikian mereka mempunyai akses ke sejumlah besar informasi dan
sumber belajar yang luas yang tidak dapat dicapai dalam seting pembelajaran yang tunggal.
Sejauh yang terkait dengan guru, sejumlah besar sumber belajar yang diletakkan di Internet
telah membantu guru dalam menghadapi tantangan mengajar sehari-hari. Para guru dapat
saling betukar rencangan pembelajaran, teknik pedagogis, dan strategi yang berhubungan
dengan isu-isu dan permasalahan umum.

Pembelajaran online menyediakan perkakas teknis yang membuat belajar lebih mudah.
Sebagai contoh, bahasa yang digunakan untuk mencari informasi dan bahan belajar adalah
segera dan intuitif. Bahasa tersebut tidaklah harus dipelajari oleh pemakai dan dapat diadopsi
dengan usaha minimal. Tatabahasa Dan sintaksis dasar dapat digunakan sebagai instrumen
untuk mencari dan memperoleh informasi. Pengintegrasian komunikasi dan authoring tools,
bersama dengan alat penghubung clickto-connect telah berhasil dengan mantap mempermudah
proses mengecek email,

mengakses data, dan pengaturan atas koneksi konferensi komputer. Teknologi simulasi
tau visualisasi dapat membantu siswa untuk belajar sistem yang kompleks dengan cara yang
lebih kongkrit. Komunikasi percakapan berbasis komputer (Computer Mediated Chatting =
CMC) dan bulletin board dapat melengkapi pertemuan tatap muka.
Pendidikan dan pelatihan guru sekarang meliputi pembelajaran kolaboratif dan just-intime.
TIK membuka suatu dunia yang utuh dari belajar sepanjang hayat melalui pendidikan
jarakjauh, pembelajaran asynchronous, dan pelatihan atas permintaan. TIK cukup fleksibel
untuk memperkenalkan kursus baru sebagai jawaban langsung atas permintaan yang semakin
meningkat.

TIK membantu memecahkan isolasi profesional yang banyak diderita para guru.
Dengan TIK, mereka dapat dengan mudah berhubungan dengan para profesional lain, rekan
kerja, penasihat, universitas dan pusat keahlian, dan dengan sumber belajar. Para guru kini
menerbitkan bahan belajar yang mereka kembangkan di Internet dan berbagi pengalaman
mengajar mereka dengan guru lainnya.

Penggunaan jaringan komputer untuk mempromosikan aktivitas belajar berkelompok


menjadi semakin lebih populer. Teknologi komputer dalam pendidikan bergerak dari belajar
mandiri ke metode belajar jarak jauh berkelompok. Dengan menggunaan perangkat
komunikasi berbasis komputer dan kelompok belajar berbasis web, siswa dapat menerapkan
pengetahuan yang dimiliknya dengan mengkombinasikan usaha mereka untuk
mengembangkan suatu aktivitas atau proyek. Belajar koperatif melalui komputer mempunyai
efek positif atas kinerja tugas kelompok, prestasi individu, dan sikap terhadap belajar
kolaboratif.

Universitas sedang memasuki fase kemitraan dengan sektor swasta, terutama sekali
industri teknologi informasi, dalam rangka membantu menjaga kelangsungan hidup operasi
dan keuangan dari program pendidikan berbasis TIK. Semakin banyak sekolah menyadari
bahwa berhubungan dengan sektor bisnis tidak akan mengancam sistem persekolahan. Yang
lain melihat suatu keuntungan dalam capitalising atas produk dan jasa pendidikan mereka.
Persekutuan belajar di penyampaian produk dapat menawarkan berbagai manfaat, seperti
pengurangan biaya-biaya pengembangan latihan, berbagi biaya-biaya penelitian dan
pengembangan yang bersama, atau berbagi database dan isi perpustakaan.

TIK meningkatkan fungsi perpustakaan dan mengubah peran pustakawan secara


hakiki. Sekolah tidak perlu melanjutkan penderitaan atas kelangkaan pendukung perpustakaan
dengan memanfaatkan sumber belajar yang kaya yang tersedia di Internet.

2.3 Peranan TIK dalam Pendidikan

Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang Pendidikan, antara lain:


1. TIK sebagai skill dan kompetensi
a. Penggunaan TIK harus proporsional, maksudnya TIK bias masuk ke semua lapisan
masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing
2. TIK sebagi infrstruktur pembelajaran
a. Tersedianya bahan ajar dalam format digital
b. Belajar dimana saja dan kapan saja
3. TIK sebagai sumber bahan belajar
a. Ilmu berkembang dengan cepat
b. Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
c. Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
d. Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
e. Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama
4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran
a. Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata
b. Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar
c. Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
d. Akusisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
e. Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menetukan proses pemberian fasilitas
5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran
a. Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
b. Tranksasi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back
office yang kuat
c. Kualitas layanan pada pengecekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
d. Orang merupakan sumber daya yang bernilai
6. TIK sebagai system pendukung keputusan
a. Tiap individu memliki karkater dan bakat masing-masing dalam pembelajaran
b. Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
c. Profil institusi Pendidikan diketahui oleh pemerintah

2.4 Dampak positif dan negatif TIK dalam Pendidikan

Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan:


1. informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.

2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning


yang semakin memudahkan proses pendidikan.

3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik
berada dalam satu ruangan.

4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.

Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun
sayangnya juga membawa berbagai dampak negatif diantaranya:

Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas
Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang
yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.

Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah,
akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat
fatal.

Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan bertahan
berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

Menurut pendapat para pakar informasi, dampak negative dari berbagai fasilitas komunikasi,
termasuk internet, sama sekali tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dampak negatif
tersebut sangat mempengaruhi aktivitas penggunanya. Berikut ini contoh kejahatan maupun
tindakan amoral yang paling banyak ditemui sebagai dampak negatif TIK, diantaranya:
Pornografi, Tayangan berupa kekejaman dan kesadisan, Penipuan, Carding, Perjudian dan
Ketergantungan.

2.5 Cara mencegah dampak negatif dalam Pendidikan

Dampak negatif Tik diatas dapat dicegah dengan cara-cara berikut:


1. Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan chiber task yang
bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi
informasi di instansi pemerintah. Hal ini meliputi keamanan teknologi, system rekap
data, serta fungsi pusat penanganan bencana.
2. Menghindari penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak dibawah
umur dan lebih mengawasi pemakaian ponsel.
3. Televisi:
a. Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan mistis.
b. Memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah ditayangkan.
c. Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan satelit.
d. Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.
4. Komputer dan internet:
a. Mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline).
b. Mewaspadai kekerasan pada game.
c. Cek history browser pada computer anak untuk melihat apa saja yang sudah
dilihatnya.
d. Menggunakan program filtering dan Parental Control.
e. Meletakkan computer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan
computer di dalam kamar.
f. Jika terpaksa meletakkan computer dalam kamar anak, jangan melengkapinya
dengan fasilitas internet.
5. Perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah.
Disamping Teknologi informasi memiliki manfaat yang sangat banyak. Tapi, selain itu
masih banyak kendala dalam penerapan aplikasi teknologi informasi itu sendiri.
Diantaranya :
a. Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia
b. Kurang siapnya proses transformasi teknologi
c. Belum memadainya infrastruktur telekomunikasi
d. Belum memadainya perangkat hukum yang mengaturnya
e. Memerlukan biaya yang cukup tinggi
f. Belum meratanya jaringan di seluruh Indonesia

BAB 3
KESIMPULAN

Apa itu TIK?

Terdapat banyak pengertian mengenai TIK atau Teknologi informasi dan komunikasi,
diantaranya dipaparkan sebagai berikut :

3. Menurut Eric Deeson, Harper Collins Publishers, Dictionary of Information


Technology, Glasgow,UK,1991 “Information Technology (IT) the handling of
information by electric and electronic (and microelectronic) means.”Here handling
includes transfer. Processing, storage and access, IT special concern being the use of
hardware and software for these tasks for the benefit of individual people and society
as a whole” Dari penjelasan di atas dapat diartikan bahwa teknologi informasi adalah
kebutuhan manusia didalam mengambil dan memindahkan , mengolah dan memproses
informasi dalam konteks sosial yang menguntungkan diri sendiri dan masyarakat
secara keseluruhan.
4. Menurut Puskur Diknas Indonesia, Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi.

c. Teknologi Informasi adalah meliputi segala hal yang berkaitan dengan


proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
d. Teknologi Komunikasi adalah segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat
bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas
tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan
transfer/pemindahan informasi antar media

4. Menurut Susanto ( 2002 ) informasi merupakan hasil dari pengolahan data namun tidak
semua hasil dari pengolahan tersebut dapat menjadi informasi.

Jadi pengertian TIK adalah sebuah media atau alat bantu yang digunakan untuk transfer data
baik itu untuk memperoleh suatu data / informasi maupun memberikan informasi kepada orang
lain serta dapat digunakan untuk alat berkomunikasi baik satu arah ataupun dua arah.

Bagaimana perkembangan TIK dalam bidang Pendidikan?

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagian dari ilmu pengetahuan dan
teknologi secara umum adalah semua teknologi yang berhubungan dengan pengambilan,
pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Jika dilihat
pada saat sekarang ini perkembangan teknologi informasi terutama di Indonesia semakin
berkembang. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat memudahkan kita
untuk belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan
dari siapa saja. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi informasi mulai dirasa
mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembangnya teknologi informasi dunia
pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup signifikan. Banyak hal yang dirasa
berbeda dan berubah dibandingkan dengan cara yang berkembang sebelumnya. Saat sekarang
ini jarak dan waktu bukanlah sebagai masalah yang berarti untuk mendapatkan ilmu, berbagai
aplikasi tercipta untuk memfasilitasinya.

Di Indonesia yang notabenenya sebagai negara berkembang dimana ketersediaan infrastruktur


komunikasi yang masih minim mengakibatkan kesempatan setiap orang untuk mendapatkan
informasi dan pengetahuan menjadi terbatas. Ketersediaan infrastruktur ini sangat terasa di
daerah-daerah yang proses memperoleh informasinya masih terbatas. Hal ini dikarenakan di
Indonesia penyebaran teknologi informasi dan komunikasi belum merata, sekarang ini hanya
di kota-kota besar sajalah yang sudah dengan mudah menikmati dan memanfaatkan fasilitas
yang tersedia. Dengan demikian perkembangan pendidikan pun menjadi terhambat dan juga
tidak merata.

Salah satu wadah yang paling berperan dalam teknologi informasi dan komunikasi adalah
internet. Karena sudah banyak masyarakat yang menggunakan internet sebagai media
pembelajaran dan mencari sebuah informasi sehingga pengetahuan dapat dimaksimalkan.
Walaupun di Indonesia sendiri akses internet baru ada dikota kota besar saja belum mencapai
daerah daerah pedalaman. Tapi dengan informasi yang didapat dari internet kemungkinan
Indonesia bisa memiliki standar yang sama dengan negara negara lain dalam bidang
Pendidikan.

Bagaimana peranan TIK dalam bidang Pendidikan?

Terdapat 6 peranan TIK dalam bidang pendidikan, antara lain :

1. TIK sebagai skill dan kompetensi

 Penggunaan TIK harus proporsional maksudnya TIK bisa masuk ke semua lapisan
masyarakat tapi sesuainya dengan porsinya masing-masing.

2. TIK sebagai infratruktur pembelajaran

 Tersedianya bahan ajar dalam format digital


 The network is the school
 Belajar dimana saja dan kapan saja

3. TIK sebagai sumber bahan belajar

 Ilmu berkembang dengan cepat


 Guru-guru hebat tersebar di seluruh penjuru dunia
 Buku dan bahan ajar diperbaharui secara kontinyu
 Inovasi memerlukan kerjasama pemikiran
 Tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan waktu yang lama

4. TIK sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran

 Penyampaian pengetahuan mempertimbangkan konteks dunia nyata


 Memberikan ilustrasi berbagai fenomena ilmu pengetahuan untuk mempercepat
penyerapan bahan ajar
 Pelajar melakukan eksplorasi terhadap pengetahuannya secara lebih luas dan mandiri
 Akuisisi pengetahuan berasal dari interaksi mahasiswa dan guru
 Rasio antara pengajar dan peserta didik sehingga menentukan proses pemberian
fasilitas

5. TIK sebagai pendukung manajemen pembelajaran


 Tiap individu memerlukan dukungan pembelajaran tanpa henti tiap harinya
 Transaksi dan interaksi interaktif antar stakeholder memerlukan pengelolaan back
office yang kuat
 Kualitas layanan pada pengeekan administrasi ditingkatkan secara bertahap
 Orang merupakan sumber daya yang bernilai

6. TIK sebagai sistem pendukung keputusan

 Tiap individu memiliki karakter dan bakat masing-masing dalam pembelajaran


 Guru meningkatkan kompetensinya pada berbagai bidang ilmu
 Profil institusi pendidikan diketahui oleh pemerintah.

Apa saja dampak positif dan negative TIK dalam bidang Pendidikan?

Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan:

1. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan
pendidikan.
2. Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi e-learning
yang semakin memudahkan proses pendidikan.
3. Kemajuan TIK juga akan memungkinkan berkembangnya kelas virtual atau kelas yang
berbasis teleconference yang tidak mengharuskan sang pendidik dan peserta didik
berada dalam satu ruangan.
4. Sistem administrasi pada sebuah lembaga pendidikan akan semakin mudah dan lancar
karena penerapan sistem TIK.

Tidak diragukan lagi, transformasi informasi ini memiliki banyak manfaat positif, namun
sayangnya juga membawa berbagai dampak negatif diantaranya:

1. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap


Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data
menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
2. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system
tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem
tersebut akan berakibat fatal.
3. Salah satu dampak negatif televisi adalah melatih anak untuk berpikir pendek dan
bertahan berkonsentrasi dalam waktu yang singkat (short span of attention).

Menurut pendapat para pakar informasi, dampak negative dari berbagai fasilitas komunikasi,
termasuk internet, sama sekali tidak dapat dipandang sebelah mata, karena dampak negatif
tersebut sangat mempengaruhi aktivitas penggunanya. Berikut ini contoh kejahatan maupun
tindakan amoral yang paling banyak ditemui sebagai dampak negatif TIK, diantaranya:
Pornografi, Tayangan berupa kekejaman dan kesadisan, Penipuan, Carding, Perjudian dan
Ketergantungan.
Bagaimana cara mencegah dampak negative TIK dalam bidang Pendidikan?

Dampak negatif TIK diatas dapat dicegah dengan cara-cara berikut:

1. Menegakkan fungsi hukum yang berlaku, misalnya pembentukan chiber task yang
bertugas untuk menentukan standar operasi pengendalian dalam penerapan teknologi
informasi di instansi pemerintah. Hal ini meliputi keamanan teknologi, system rekap
data, serta fungsi pusat penanganan bencana.
2. Menghindari penggunaan telepon seluler berfitur canggih oleh anak-anak dibawah
umur dan lebih mengawasi pemakaian ponsel.
3. Televisi:

 Mewaspadai muatan pornografi, kekerasan, dan tayangan mistis.


 Memperhatikan batasan umur penonton pada film yang tengah ditayangkan.
 Mengaktifkan penggunaan fasilitas Parental Lock pada TV kabel dan satelit.
 Menghindari penempatan TV pribadi di dalam kamar.

4. Komputer dan internet:

 Mewaspadai muatan pornografi digital (online maupun offline).


 Mewaspadai kekerasan pada game.
 Cek history browser pada computer anak untuk melihat apa saja yang sudah dilihatnya.
 Menggunakan program filtering dan Parental Control.
 Meletakkan computer pada tempat yang dapat diawasi, hindari penempatan computer
di dalam kamar.
 Jika terpaksa meletakkan computer dalam kamar anak, jangan melengkapinya dengan
fasilitas internet.

5. Perbanyak buku yang bersifat edukatif di rumah.

Disamping Teknologi informasi memiliki manfaat yang sangat banyak. Tapi, selain itu masih
banyak kendala dalam penerapan aplikasi teknologi informasi itu sendiri. Diantaranya :

1. Kurangnya ketersediaan sumber daya manusia


2. Kurang siapnya proses transformasi teknologi
3. Belum memadainya infrastruktur telekomunikasi
4. Belum memadainya perangkat hukum yang mengaturnya
5. Memerlukan biaya yang cukup tinggi
6. Belum meratanya jaringan di seluruh Indonesia
BAB 4
KESIMPULAN

Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang terus,bahkan di zaman ini teknologi


makin canggih. Dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi dapat
memudahkan kita dalam belajar dan mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari
mana saja,kapan saja , dan dari siapa saja. Pengaruh teknologi informasi dan
komunikasi sudah meluas ke berbagai bidang kehidupan termasuk bidang Pendidikan.
Dalam bidang Pendidikan teknologi informasi dan komunikasi mulai dirasa dampak
positifnya. Karena dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dunia
Pendidikan mulai menunjukkan perubahan yang signifikan. Akan tetapi semua itu tidak
terlepas dari sisi negatifnya. Untuk menyikapi keadaan ini maka peran Pendidikan
sangat penting untuk mengembangkan dampak positif dan memperbaiki dampak
negative.
DAFTAR PUSTAKA

Iinsetiyaningsih’s blog. (2009, 13 Januari). Pengertian TIK. Diperoleh 1 November


2017, dari https://iinsetiyaningsih.wordpress.com/2009/01/13/pengertian-tik-2/

Anda mungkin juga menyukai