ELEKTRONIKA ANALOG
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
No. Percobaan : 08
RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN
2. DASAR TEORI
Pelipat ganda tegangan dengan dioda adalah sebuah sirkuit elektronik yang mengubah daya
listrik AC bertegangan rendah menjadi tegangan DC yang lebih tinggi. Rangkaian pelipat
ganda tegangan dibuat dengan menggunakan komponen dasar kapasitor dan dioda dengan
konfigurasi setengah gelombang dan gelombang penuh. Dengan mengunakan rangkaian
pelipat tegangan (voltage multiplier) pada sekunder trafo yang relatif kecil dapat diperoleh
tegangan searah keluaran sebesar dua, tiga, empat atau lebih kali lipat tegangan input.
Pada pelipat ganda tegangan setengah gelombang saat perioda berpolaritas positif tegangan
awal mengisi C1 sebesar Vm maka dioda D1 off dan D2 on maka tegangan yang terisi pada
C2 adalah 2Vm. Tegangan output pada RL paralel akan sama seperti C2. Pada saat perioda
berpolaritas negatif tegangan awal mengisi C1 sebesar Vm maka dioda D1 on dan D2 off
karena mendapat tegangan negatif jadi bias mundur. Arus dari D1 ke C1 dari positif ke negatif
kapasitor terisi Vm. Tegangan output pada RL paralel tidak ada karena tidak terlewati arus.
Pada pelipat ganda tegangan gelombang saat perioda berpolaritas positif tegangan awal
maka dioda D1 on dan D2 off maka tegangan yang terisi pada C1 adalah Vm dari positif ke
negatif. Tegangan output pada RL paralel akan sama 2Vm. Pada saat perioda berpolaritas
negatif tegangan awal maka dioda D1 off dan D2 on maka tegangan yang terisi pada C2 adalah
Vm dari positif ke negatif. Tegangan output pada RL paralel akan sama 2Vm. Pada rangkaian
ini setiap perioda baik positif maupun negatif akan ada output karena R L paralel dengan C1
dan C2 seri.
Kapasitor dalam rangkaian pelipat ganda tegangan digunakan untuk penyimpanan
tegangan AC dan untuk melipat gandakan tegangan karena sehingga hasil double voltage
dapat disalurkan ke kapasitor lainya melalui dioda. Pengaruh perubahan nilai R pada pelipat
ganda tegangan gelombang penuh adalah pada hasil tegangan yang dihasilkan oleh output.
Semakin tinggi nilai resistor maka akan semakin besar Vout(dc) yang dihasilkan.
U1 47µF 1BH62
D1 C2 R1
1BH62 47µF 10kΩ
2
3. Ukurlah tegangan output pada Rl {Vout(dc)} dan tegangan pada kapasitor C1 dan C2
dengan multimeter dc
D2
U1 1BH62
D1 C1 R1
1BH62 47µF 10kΩ
2
C2
47µF
Vout Vout(DC)
Vin Vm (DC) Vin(p) Frekuensi
Vc1 Vc2
(pp) (p) Ripple
OSC MULT OSC MULT
12 6 12,3 12,22 6,208 12,318 2,05 2,036 50Hz
Vout Vout(DC)
R Vin Vm (DC) Vin(p) Frekuensi
Vc1 Vc2
(Ω) (pp) (p) Ripple
OSC MULT OSC MULT
10 K 14 7 12,8 12,548 6,295 6,329 1,8 1,8 100Hz
1K 14 7 11,2 10,008 4,986 5,023 1,6 1,4 100Hz
6. ANALISA
1. Bandingkan hasil pengukuran dari tabel 1 dan tabel 2! Jelaskan!
2. Jelaskan pengaruh kapasitor C1 dan C2 pada rangkaian!
3. Gambarkan pelipat tegangan 3 kali tegangan input dan 4 kali tegangan input!
4. Jelaskan pengaruh perubahan nilai R pada rangkaian pelipan ganda tegangan gelombang
penuh!
Jawab:
1. Berdasarkan tabel diatas, tabel 1 merupakan pelipat ganda tegangan setengah gelombang.
Pada tabel 1 ini dapat kita lihat output yang keluar sevesar 12,8V dibaca dari osiloskop,
dimana 12,8V merupakan 1,8 kali lipat dari tegangan input sebesar 7V. maka tegangan
maksimum (Vm) sebelumnya adalah 7V, dilipat gandakan menjadi 12,8V (2Vm)
dikarenakan karena. Pada saat perioda berpolaritas positif tegangan awal mengisi C1
sebesar Vm maka dioda D1 off dan D2 on maka tegangan yang terisi pada C2 adalah 2Vm.
Sedangkan pada tabel 2 melakukan 2 kali percobaan dengan menggunakan resistor 10K
dan 1K, penggunaan resistor yang berbeda nilai mempengaruhi output Vdc karena semakin
besar nilai R yang digunakan pada pelipat ganda gelombang penuh maka akan semakin
besar nilai outputnya. Perbedaan nilai R pada rangkaian menjadi salah satu penyebab
perbedaan hasil yang didapatkan saat melakukan praktikum.
3. Rangkaian pelipat ganda tegangan gelombang penuh 3 kali dan 4 kali lipat.
C1 C3
U1
47uF 47uF
C2 C4
2
47uF 47uF
4. Pengaruh perubahan nilai R pada pelipat ganda tegangan gelombang penuh adalah pada
hasil tegangan yang dihasilkan oleh output. Semakin tinggi nilai resistor maka akan
semakin besar Vout(dc) yang dihasilkan.
7. TUGAS
1. Jelaskan cara kerja rangkaian pelipat ganda tegangan !
2. Berapakah PIV (Peak Inverse Voltage) dioda saat tidak dikonduksi ?
Jawab :
C1 D2
U1 47µF 1BH62
D1 C2 R1
1BH62 47µF 10kΩ
2
Pada saat trafo berpolaritas negatif maka dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak
menghantar, dan kapasitor C1 diisi tegangan dari trafo sebesar Vm.
Pada saat trafo berpolaritas positif maka dioda D2 menghantar dan dioda D1 tidak
menghantar, dan kapasitor C2 diisi dengan tegangan dari trafo sebesar 2Vm, Tegangan
mengalir ke resitor.
D2
U1 1BH62
D1 C1 R1
1BH62 47µF 10kΩ
2
C2
47µF
Pada saat trafo berpolaritas negatif maka dioda D1 menghantar dan dioda D2 tidak
menghantar, dan kapasitor C2 diisi tegangan dari trafo sebesar Vm.
Pada saat trafo berpolaritas positif maka dioda D2 menghantar dan dioda D1 tidak
menghantar, dan kapasitor C1 diisi tegangan dari trafo sebesar 2Vm.
2. PIV (peak inverse voltage) merupakan tegangan balik maksimum. Pada saat dioda tidak
konduksi maka PIV sama dengan 0.
8. KESIMPULAN
Pelipat ganda tegangan bekerja dengan cara melipat gandakan suatu tegangan input pada
outputnya dan mengubah arus AC menjadi arus DC yang lebih tinggi. Komponen-komponen
dasar dalam rangkaian pelipat ganda tegangan adalah kapasitor, dioda, dan resistor. Kapasitor
berfungsi untuk penyimpanan tegangan AC dan untuk melipat gandakan tegangan karena
sehingga hasil double voltage dapat disalurkan ke kapasitor lainya melalui dioda.
Dioda berfungsi sebagai peneyearah arus AC menjadi DC. Fungsi resistor pada rangkaian
pelipat ganda tegangan dapat dilihat pada hasil outputnya, yaitu semakin besar nilai resistor
maka semakin tinggi juga nilai output yang dikeluarkan
9. DAFTAR PUSTAKA
https://elektronika-dasar.web.id/pelipat-tegangan-voltage-multiplier-gelombang-penuh/
https://elektronika-dasar.web.id/pelipat-tegangan-voltage-multiplier-setengah-gelombang/
10. LAMPIRAN