Anda di halaman 1dari 9

SAKLAR ELEKTRONIK MENGGUNAKAN TRANSISTOR

A. Tujuan
1. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
2. Menyelidiki pengaruh nilai tahanan RB2 terhadap tegangan masukan dan tegangan
keluaran
3. Menentukan daerah cut off, daerah linear, dan daerah saturasi
4. Menyelidiki pengaruh kuat cahaya terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor

B. Peralatan dan komponen

No. Peralatan Komponen

1. Powersupply Transistor npn (9014, BC141)


2. Audiogenerator Resistor Karbon
3. Multimeter digital Pontensiometer
4. a. Voltmeter LDR
b. Ampermeter Lampu
c. Ohmmeter Kapasitor Elektrolit
5. Projectboard Kabel Penghubung
Batterai 9 V

C. Teori Dasar
Transistor dibuat agar hanya bekerja pada kedua keadaan yaitu saturasi (menghantar)
dan daerah cut off (terputus). Pada keadaan saturasi arus akan maksimum mengalir pada
kolektor, sebaliknya pada keadaan terputus arus minimum mengalir pada kolektor. Secara
umum rangkaian dasar dari saklar transistor dapat dibedakan atas beberapa bagian yaitu
rangkaian sederhana dengan dua catudaya, rangkaian pembagi tegangan dengan dua resistor,
rangkaian saklar yang lebih sensitif. Rangkaian yang paling sederhana dari saklar transistor
diperlihatkan pada gambar 1 berikut:
Gambar 1. Rangkaian transistor sebagai saklar elektronika

Pada bagian masukan dari rangkaian saklar transistor ddengan suatu sumber tegangan
yang dapat divariabelkan misalnya menggunkan low voltage variabel transformer. Persamaan
tegangan pada loop masukan dapat diturunkan dari hukum Kirchoff II tentang tegangan pada
loop tertutup:
Vi = IB RB + VBE (1a)
Disini VBE adalah tegangan anatar base dan emitor dari transistor. Untuk transistor
yang terbuat dari silicon didapatkan tegangan antara base dan emitor sekitar 0,6 V. Tegangan
ini nilainya dapat berubah dengan temperature. Kuat arus pada base dari transistor adalah:
Vi −VBE
IB =
RB
(1b)

Tegangan keluaran pada rangkaian saklar transistor diambil antara kolektor dengan
ground sehingga Vo = VCE. Tegangan keluaran rangkaian dapat ditentukan dari persamaan
tegangan pada loop keluaran sehingga:
VO = VCC − IC RC (2)
Pada saat tegangan masukan lebih kecil dari tegangan base dengan emitor, arus tidak
mengalir pada base dari transistor, transistor dalam keadaan terputus sehingga tidak ada arus
yang mengalir pada kolektor, dan tegangan keluaran akan maksimum atau Vo = VCE. Apabila
tegangan masukan melebihi suatu nilai tegangan tertentu, menyebabkan transistor
menghantar, arus maksimum mengalir pada kolektor dan tegangan keluaran akan minimum
Vo = 0 Volt.
Model kedua dari rangkaian saklar transistor adalaj menggunakan rangkaian pembagi
tegangan dengan dua resistor. Tegangan keluaran dari rangkaian pembagi tegangan
dihubungkan pad bagian masukan saklar transistor seperti pada gambar 2.
Gambar 2. Rangkaian saklar transistor dengan pembagi tegangan

Tegangan masukan pada saklar transistor didapat dari rangkaian pembagi tegangan
antara tahanan RB1 dan RB2 dengan tegangan yang dibagi adalah VCC. dengan menggunakan
Teknik pembagi tegangan, tegangan masukan pada transistor dapat ditulis dalam bentuk:
RB2
Vi = R VCC (2a)
B1 +RB2

Tahanan pengganti antara RB1 dan RB1 adalah:

RBp = RB1 //RB2 (2b)


Dengan menerapkan hukum Kirchoff II tentang tegangan, didapatkan persamaan
tegangan pada loop masukan dan kuat arus pada base dari transistor masing-masing:
Vi = IB (RBp + RB) + VBE (3a)
V −VBE
IB = i
R
(3b)
Bp +RB

Model rangkaian ketiga adalah transistor yang lebih sensitif yang didapat dari
penggabungan antara transistor sebagai penguat dengan transistor sebagai saklar. Pada tahap
pertama merupakan rangkaian transistor sebagai penguat dan pada tahap kedua adalah
transistor sebagai saklar. Salah satu contoh dari rangkaian saklar transistor yang lebih sensitif
dan peka terhadap cahaya diperlihatkan pada gambar 3 di bawah ini:
Gambar 3. Rangkaian saklar transistor peka cahaya

Pada rangkaian sakalr peka cahaya ini sebagai pengindera cahaya digunakan LDR
yaitu suatu resistor yang resistansinya berubah-ubah menurut banyaknya cahaya yang jatuh
padanya. Pada keadaan gelap resistansi dari LDR besar sedangkan pada keadaan terang
resistansi dari LDR kecil. Resistansi dari LDR akan berkurang secara eksponensial terhadap
kuat cahaya yang datang padanya. Karena itu tegangan masukan pada rangkaian saklar
transistor tegantung kepada kuat cahaya yang dating pada permukaannya.
Aplikasi lain dari saklar elektronika adalah untuk mengontrol motor dengan cahaya.
Sebagai penghubung antara rangkaian saklar elektronika dengan motor DC digunakan relay
mekanik. Pada saat arus maksimum mengalir pada kolektor relay akan terhubung, jika tipe
relay yang digunakan adalah adalah NO (Normally Open) dan menyebabkan motor DC akan
terhubung, sebaliknya relay akan terputus pada saat arus yang mengalir pada kolektror
minimum dan menyebabkan motor DC akan berhenti. Rangkaian motor yang dikontrol oleh
cahaya dapat diperlihatkan pada gambar 4.
Gambar 4. Rangkaian motor yang dikontrol dengan cahaya

D. Tugas pendahuluan
1. Jelaskanlah perbedaan antara transistor sebagai saklar elektronika dengan transistor
sebagai penguat
2. Kemukakanlah tentang besaran-besaran yang dapat diukur pada rangkaian saklar
transistor dan bagaimana cara mengukurnya
3. Kemukakanlah tentang besaran yang dapat divariasikan dalam praktikum dan
bagaimana cara memvariasikannya.
4. Apabila pada rangkaian saklar transistor dengan pembagi tegangan diberikan nilai
tahanan RB1 = 20 KΩ, RB = 1 KΩ, RC = 150 Ω, dan VCC = 9 V, diasumsikan sekitar
0,6 V transistor terputus dan tegangan sekitar 1,4 V transistor terhubung.
Kemukakanlah keadaan tegangan masukan, arus base, arus kolektor dan tegangan
keluaran pada nilai potensiometer RB2 = 1 KΩ, 2 KΩ, 5 KΩ, 10 KΩ.
5. Apabila pada rangkaian saklar transistor dengan pembagi tegangan tahanan RC
diganti dengan sebuah lampu, nilai RB1 = 700 Ω, RB2 = 200 Ω, apakah lampu yang
dipasang dalam keadaan on atau off?

E. Prosedur Kerja
1. Terapkanlah nilai komponen dan tegangan catu daya yang akan dipergunakan dalam
kegiatan praktikum
2. Rakitlah komponen pada papan projectboard seperti rangkaian saklar transistor pada
gamabr 1
3. Hubungkanlah bagian masukan saklar transistor dengan suatu sumber tegangan yang
dapat divariasikan seperti powersupply variabel
4. Dengan memvariasikan tegangan masukan pada saklar transistor, lakukanlah
pengukuran terhadap tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat arus kolektor
5. Masukanlah dua hasil pengukuran tegangan masukan,tegangan keluaran dan kuat
arus kolektor pada tabel 1
6. Tetapkanlah nilai-nilai komponen yang akan dipergunakan pada saklar transistor
menggunakan pembagi tegangan dua resistor
7. Rakit pula rangkaian saklar transistor tipe kedua ini berdasarkan skema rangkaian
pada gambar 2 pada papan projectboard.
8. Dengan mevariasikan nilai potensiometer RB2, lakukanlah pengukuran terhadap
tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat arus pada kolektor
9. Masukanlah data hasil pengukuran tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat
arus kolektor pada tabel 2.
10. Tetapkanlah nilai-nilai komponen dan catu daya yang akan digunakan pada
rangkaian saklar transistor lebih sensitif dan peka terhadap cahaya
11. Rakitlah komponen yang telah ditetapkan pada projectboardberdasarkan skema
rangkaian saklar transistor gambar 3
12. Pilihlah nilai potensiometer RB1 sedemikian rupa yang menghasilkan saklar
transistor peka terhadap keadaan gelap dan terang
13. Pada kondisi terang, lakukanlah pengukuran terhadap tegangan masukan, tegangan
keluaran, dan kuat arus kolektor dan amati keadaan dari lampu. Masukkanla dari
data hasil pengukuran dan pengamatan pada tabel 3
14. Pada kondisi gelap misalnya menutup permukaan LDR. Lakukanlah pengukuran
terhadap tegangan masukan, tegangan keluaran dan kuat arus kolektor dan amatilah
keadaan lampu. Masukkanlah data hasil pengamatan pada tabel 3
15. Pada kondisi terang, lakukanlah pengukuran terhadap tegangan masukan, tegang
keluaran dan kuat arus kolektor dan amatilah keadaan motor DC. Masukanlah data
hasil pengukuran dan pengamatan pada tebl 4.
16. Pada kondisi gelap misalnya dengan menutup permukaan LDR. Lakukanlah
pengukuran terhadap tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat arus kolektor
dan amatilah keadaan dari motor DC. Masukanlah data hasil pengukuran dan
pengamatan pada tabel 4.
F. Tabel Data
Tabel 1. Data hasil pengukuran tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat arus
kolektor untuk rangkaian pada gambar 1
Vi VO = VCE IC
No
(Volt) (Volt) (mA)

Tabel 2. Data hasil pengukuran tegangan masukan, tegangan keluaran, dan kuat arus
kolektor dari saklar transistor dengan pembagi tegangan

No RB2 (KΩ) Vi (Volt) Vo (Volt) IC (mA)


Tabel 3. Data hasil pengukuran dan pengamatan dari rangkaian saklar transistor peka
terhadap cahaya

Keadaan
No Keadaan Cahaya Vi (Volt) Vo (Volt) IC (mA)
Lampu
1 Terang
2 Gelap

Tabel 4. Data hasil pengukuran dan pengamatan dari rangkaian saklar transistor peka
terhadap cahaya

Keadaan
No Keadaan Cahaya Vi (Volt) Vo (Volt) IC (mA)
Motor DC
1 Terang
2 Gelap

G. Tugas Akhir
1. Dari data hasil pengukuran tegangan dan kuat arus pada tabel 1, plotlah hubungan
antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan, dan hubungan antara kuat arus
kolektor dengan tegangan masukan
2. Berdasarkan hasil plot data, bagaimana hubungan antara tegangan keluaran dengan
tegangan masukan, dan hubungan antara kuat arus kolektor dengan tegangan
masukan. Tentukan pula daerah cut off, daerah linear, dan daerah saturasi dari saklar
transistor
3. Dari data hasil pengukuran tegangan dan kuat arus pada tabel 2, plotlah pengaruh
nilai RB2 terhadap tegangan masukan, hubungan antara tegangan keluaran dengan
tegangan masukan, dan hubungan antara kuat arus kolektor dengan tegangan
masukan.
4. Berdasarkan hasil plot data, bagaimana pengaruh nilai RB2 terhadap tegangan
masukan, hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan, dan
hubungan antara kuat arus kolektor dengan tegangan masukan. Dari grafik yang
dihasilkan tentukanlah daerah cut off, daerah linear dan daerah saturasi dari saklar
transistor.
5. Berdasarkan hasil pengukuran dan pengamatan pada tgabel 3, jelaskanlah keadaan
tegangan masukan, tegangan keluaran, kuat arus kolektor dan nyala lampu pada
kondisi gelap dan terang. Jelaskanlah prinsip kerja dari rangkaian saklar transistor
peka terhadap cahaya.

H. Daftar Pustaka
Clive Braithwaite and Paul Fay, alih Bahasa oleh Ignatius Hartono, (1988). Pengantar Ilmu
Teknik Elektronika. Gramedia, Jakarta. Hal: 32 - 62

Anda mungkin juga menyukai