OLEH:
NAMA : HENI KARTIKA
NIM :18033031
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN :DRs. HUFRI, M.Si
JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PENGUAT COMMON EMITOR
Penguat common emitor termasuk penguat sinyal kecil. Isyarat masukan dalam order
Mv diperkuat beberapa kali sehingga diperoleh tegangan keluaran yang jauh lebh besar dari
tegangan masukan. Pada penguat common emitor kaki, emitor dipakai secra bersama antara
terminal masukan (base) dan terminal keluaran (kolektor). Suatu penguat common emitor
terdiri dari komponen-komponen seperti: Rc,Re,transisitor dan kapasitor. Pemeberian bias
dilakukan pada kedua loop, yaitu pada loop keluaran bias diberikan melalui tegangan Vcc,
dan loop masukan bias diberikan melalui pembagi tegangan Vb oleh tahanan Rb dan Rb2.
Pemberian bias pada Vcc pada rangakaian harus disesuaikan dengan tipe transistor yang
digunakan. Untuk transistor tipe npn rangkaian common emitor serta pemberian bias dapat
diperhatikan pada gambar sebagai berikut:
Sementara itu untuk tipe transisitor pnp, arah arus dari terminal emitor masuk pada
titik percabangan dan keluar pada terminal base dan kolektor sesuai dengan hukum arus
kirchoff. Karena itu dalam pemberian bias terhadap transisitor pnp harus berlawann dengan
transistor npn. Dengan kata lain kutub positif dari catu daya di bawah dan kutub negatif di
atas.
Suatu penguat dari common emitor terdiri dari dua loop yaitu loop masukan dan loop
keluaran. Antara kaki base dan emitor berada dalam loop masukan, sedangkan antara
kolektor dan emitor berada dalam loop keluaran. Persamaan tegangan pada loop keluaran
diberikan dalam bentuk
Ic = (2a)
Persamaan (2a) disebut persamaan garis beban , yang menghubungkan antara arus
kolektor dengan tegangan kolektor emitor Vce. Kuat arus Ic akan selalu berubah dengan
perubahan tegangan Vce, untuk suatu nilai Vcc, Rc dan Re. Arus DC yang mengalir pada
kaki emitor mendekati arus kolektor sehingga :
Ie ≈ (2b)
Sementara itu dengan menggunakan hukum kirchoff tentang tegangan dalam suatu loop
persamaan tegangan pada bagian masukan dapat ditulis:
Vb = Ib Rb + Vbe + Ie Re (3)
Dalam kondisi tahanan Rb dari suatu penguat tidak terlalau besar, dan diketahui nilai
kuat arus Ib sangat kecil bila dibandingkan dengan kuat arus Ic sehingga suku pertama pada
persamaan (3a) dapat diabaikan. Karena itu secara pendekatan persamaan tegangan pada
loop masukan diberikan :
Pemasangan tahanan Rb1 paralel dengan Rb2 bertujuan untuk pemberian bias transistor
pada loop masukan. Disisi lain tegangan Vb diperoleh melalui rangkaian pembagi tegangan
antara tahanan Rb1 dan Rb2. Nilai tahanan Rb1 dan Rb2 menentukan tegangan Vb. Melalui
rangakaian pembagi tegangan didapat tegangan Vb dapat dirumuskan seperti:
Vb =
(4)
Nilai tahanan Rb1 dan Rb2 yang harus dipasang untuk mendapatkan titik kerja transistor
ditengah garis beban dengan memperhatikan syarat kemantapan arus dapat ditentukan :
Rb1 = S (6a)
Rb2 = S (6b)
Tegangan Vcc merupakan tegangan bias yang diberikan pada loop keluaran sehingga
besarnya dapat ditentukan, tahanan Re merupakan tahanan yang dipasang antara kaki emitor
dengan ground, syarat kemantapan arus biasanya sudah ditentukan yaitu sekitar 10, tegangan
Vb dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3b) seehingga nilai dari tahanan Rb1
dan Rb2 dapat ditentukan untuk mencapai Vce ≈ 0,5 Vcc.
1. Impedansi Masukan
Hambatan yang melintang antara kaki base dan emitor didapat dari perbandingan
antara tegangan masukan Vi dengan arus base ib sehingga diekspresikan seperti :
hie = = rb + ( 1 + β ) re
Karena β adalah penguatan arus transistor untuk emitor ditanahkan yang biasanya
mempunyai nilainya besar. Tahanan rb mempunyai nilai sekitar 300 ohm. Berarti suku
kedua jauh lebih besar dari suku pertama sehingga rb dapat diabaikan. Tahanan hie dapat
didekati :
hie = ( 1 + β ) re = ( 1+ β )
Ri = Rb// hie =
Dalam suatu susunan tahanan secara paralel tahanan yang mempunyai nilai kecil lebih
dominan dari tahanan yang mempunyai nilai besar. Impedansi masukan atau tahanan
gabungan akan didapat lebih kecil dari tahanan yang diperkecil.
Berdasarkan persamaan di atas ternyata penguatan dari suatu penguat ditentukan oleh
komponen-komponen yang digunakan dan besarnya tegangan bias Vcc yang diberikan
karena tegangan Vcc akan menentukan besarnya arus Ie. Faktor penguatan β tergantung
kepada transistor yang digunakan. Besarnya tahanan hie tergantung kepada nilai β dari suatu
transistor, tahanan Rc dan Re, serta tegangan Vcc yang diberikan. Tanda negatif (-) pada
persamaan menyatakan tegangan keluaran dari penguat berbeda fase 180º dengan tegangan
masukan.
3. Impedansi keluaran
Impedansi keluaran dari suatu penguat terdiri dari gabungan tahanan yang terdapat
pada keluaran. Impedansi keluaran penguat common emitor adalah :
Ro = Rc // (1/hoe)
Jika pada rangkaian dipasang tahanan Rc yang jauh lebih kecil dari tahanan 1/hoe,
maka impedansi keluaran dari penguat akan mendekati nilai Rc. Dengan kata lain Rc ≈ Rc.
REFERENSI: