Anda di halaman 1dari 7

ELEKTRONIKA DASAR 2

PENGUAT COMMON BASE


TUGAS 2

OLEH:
NAMA : HENI KARTIKA
NIM :18033031
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA
DOSEN :DRs. HUFRI, M.Si

JURUSAN FISIKA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PENGUAT COMMON EMITOR

A. PENGERTIAN COMMON EMITOR

Penguat common emitor adalah penguat dengan terminal emitor transistor


ditanahkan, terminal base dihubungkan ke tegangan masukan , sedangkan tegangan keluaran
diambil pada terminal kolektor. Penguat common emitor memiliki kemungkinan digunakan
secara luas dari konfigurasi transistor. Rangkaian penguat common emitor sering dilihat
sebagai format standar dari suatu rangkaian transistor dimana penguatan tegangan
diperlukan.

Penguat common emitor termasuk penguat sinyal kecil. Isyarat masukan dalam order
Mv diperkuat beberapa kali sehingga diperoleh tegangan keluaran yang jauh lebh besar dari
tegangan masukan. Pada penguat common emitor kaki, emitor dipakai secra bersama antara
terminal masukan (base) dan terminal keluaran (kolektor). Suatu penguat common emitor
terdiri dari komponen-komponen seperti: Rc,Re,transisitor dan kapasitor. Pemeberian bias
dilakukan pada kedua loop, yaitu pada loop keluaran bias diberikan melalui tegangan Vcc,
dan loop masukan bias diberikan melalui pembagi tegangan Vb oleh tahanan Rb dan Rb2.
Pemberian bias pada Vcc pada rangakaian harus disesuaikan dengan tipe transistor yang
digunakan. Untuk transistor tipe npn rangkaian common emitor serta pemberian bias dapat
diperhatikan pada gambar sebagai berikut:

Sementara itu untuk tipe transisitor pnp, arah arus dari terminal emitor masuk pada
titik percabangan dan keluar pada terminal base dan kolektor sesuai dengan hukum arus
kirchoff. Karena itu dalam pemberian bias terhadap transisitor pnp harus berlawann dengan
transistor npn. Dengan kata lain kutub positif dari catu daya di bawah dan kutub negatif di
atas.

B. ANALISIS DC DARI PENGUAT COMMON EMITOR

Suatu penguat dari common emitor terdiri dari dua loop yaitu loop masukan dan loop
keluaran. Antara kaki base dan emitor berada dalam loop masukan, sedangkan antara
kolektor dan emitor berada dalam loop keluaran. Persamaan tegangan pada loop keluaran
diberikan dalam bentuk

Vcc = Ic Rc + Vce + Ie Re (1)

Arus DC yang mengalir pada kolektor dapat ditulis seperti

Ic = (2a)

Persamaan (2a) disebut persamaan garis beban , yang menghubungkan antara arus
kolektor dengan tegangan kolektor emitor Vce. Kuat arus Ic akan selalu berubah dengan
perubahan tegangan Vce, untuk suatu nilai Vcc, Rc dan Re. Arus DC yang mengalir pada
kaki emitor mendekati arus kolektor sehingga :

Ie ≈ (2b)

Sementara itu dengan menggunakan hukum kirchoff tentang tegangan dalam suatu loop
persamaan tegangan pada bagian masukan dapat ditulis:

Vb = Ib Rb + Vbe + Ie Re (3)

Dalam kondisi tahanan Rb dari suatu penguat tidak terlalau besar, dan diketahui nilai
kuat arus Ib sangat kecil bila dibandingkan dengan kuat arus Ic sehingga suku pertama pada
persamaan (3a) dapat diabaikan. Karena itu secara pendekatan persamaan tegangan pada
loop masukan diberikan :

Vb = Ve + Vbe = Ie Re + Vbe (3b)


Nilai tegangan antara base kolektor Vbe dari transistor bipolar tergantung ada bahan
semikoduktor pembentuknya . untuk semikonduktor germanium Vbe ≈ 0.3 V dan untuk
silikon Vbe ≈ 0.7 V.

Pemasangan tahanan Rb1 paralel dengan Rb2 bertujuan untuk pemberian bias transistor
pada loop masukan. Disisi lain tegangan Vb diperoleh melalui rangkaian pembagi tegangan
antara tahanan Rb1 dan Rb2. Nilai tahanan Rb1 dan Rb2 menentukan tegangan Vb. Melalui
rangakaian pembagi tegangan didapat tegangan Vb dapat dirumuskan seperti:

Vb =

(4)

Tahanan pengganti dari kedua tahanan tersebut adalah :

Rb = Rb1 // Rb2 = (5)

Nilai tahanan Rb1 dan Rb2 yang harus dipasang untuk mendapatkan titik kerja transistor
ditengah garis beban dengan memperhatikan syarat kemantapan arus dapat ditentukan :

Rb1 = S (6a)

Rb2 = S (6b)
Tegangan Vcc merupakan tegangan bias yang diberikan pada loop keluaran sehingga
besarnya dapat ditentukan, tahanan Re merupakan tahanan yang dipasang antara kaki emitor
dengan ground, syarat kemantapan arus biasanya sudah ditentukan yaitu sekitar 10, tegangan
Vb dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3b) seehingga nilai dari tahanan Rb1
dan Rb2 dapat ditentukan untuk mencapai Vce ≈ 0,5 Vcc.

C. ANALISIS AC PENGUAT COMMON EMITOR


Bagian masukan dari penguat dihubungkan dengan sumber isyarat melalui
audiogenerator. Karena audiogenerator digunakan sebagai sumber, maka hambatan dan
tegangan keluarannya disebut dengan tegangan sumber (Vs) dan hambatan sumber (Rs).
Isyarat dari audiogenerator dilewatkan oleh kapasitor pada masukan, dan lewat pada tahanan
Rb dan hie. Arus AC dari sumber terbagi pada tahanan Rb1 dan hie sesuai dengan hukum
kirchoff. Arus AC yang mengalir pada kaki basis diperkuat oleh transistor dengan faktor
penguatan arus β, pada kaki emitor sinyal langsung dipintas melewati kapasitor Ce ke
ground, tanpa melewati tahanan Re. Setelah sinyal diperkuat sinyal melewati impedansi
keluaran dari penguat.

1. Impedansi Masukan

Hambatan yang melintang antara kaki base dan emitor didapat dari perbandingan
antara tegangan masukan Vi dengan arus base ib sehingga diekspresikan seperti :

hie = = rb + ( 1 + β ) re

Karena β adalah penguatan arus transistor untuk emitor ditanahkan yang biasanya
mempunyai nilainya besar. Tahanan rb mempunyai nilai sekitar 300 ohm. Berarti suku
kedua jauh lebih besar dari suku pertama sehingga rb dapat diabaikan. Tahanan hie dapat
didekati :

hie = ( 1 + β ) re = ( 1+ β )

Dalam suatu penguat common emitor dapat menggunakan rangkaian pembagi


teganganuntuk memberi bias sendiri melalui masukan. Tahanan Rb1 tersusun secara
paralel dengan Rb2 , dan tahanan gabungan Rb paralel dengan tahanan hie. Impedansi
masukkan dari penguat common emitor yang menggunakan rangkaian pembagi tegangan
Rb1 dan Rb2 dinyatakan:

Ri = Rb// hie =
Dalam suatu susunan tahanan secara paralel tahanan yang mempunyai nilai kecil lebih
dominan dari tahanan yang mempunyai nilai besar. Impedansi masukan atau tahanan
gabungan akan didapat lebih kecil dari tahanan yang diperkecil.

2. Penguatan common emitor

Melalui perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan didapat


penguatan dalam bentuk umum seperti:

Berdasarkan persamaan di atas ternyata penguatan dari suatu penguat ditentukan oleh
komponen-komponen yang digunakan dan besarnya tegangan bias Vcc yang diberikan
karena tegangan Vcc akan menentukan besarnya arus Ie. Faktor penguatan β tergantung
kepada transistor yang digunakan. Besarnya tahanan hie tergantung kepada nilai β dari suatu
transistor, tahanan Rc dan Re, serta tegangan Vcc yang diberikan. Tanda negatif (-) pada
persamaan menyatakan tegangan keluaran dari penguat berbeda fase 180º dengan tegangan
masukan.

3. Impedansi keluaran

Impedansi keluaran dari suatu penguat terdiri dari gabungan tahanan yang terdapat
pada keluaran. Impedansi keluaran penguat common emitor adalah :

Ro = Rc // (1/hoe)

Jika pada rangkaian dipasang tahanan Rc yang jauh lebih kecil dari tahanan 1/hoe,
maka impedansi keluaran dari penguat akan mendekati nilai Rc. Dengan kata lain Rc ≈ Rc.
REFERENSI:

Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2. Padang : UNP

Tim Pengajar Elektronika Dasar. 2018. Elektronika Dasar 1. Padang : UNP

Anda mungkin juga menyukai