ELEKTRONIKA DASAR 2
NIM : 18033031
JURUSAN FISIKA
2021
1. Sebutkan rangkaian dasar pembentuk dari suatu saklar transistor menggunakan op-amp
serta befungsi dari masing-masing rangkaian dasar tersebut.
Jawab :
a) Rangkaian pembagi tegangan
Untuk membagi tegangan input menjadi satu atau beberapa tegangan output yang
diperlukan oleh komponen lainnya di didalam rangkaian.
b) Op-Amp sebagai kompartor
Untuk membandingkan nilai tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan
tegangan pada saluran lainnya.
c) Transistor sebagai saklar
Untuk mengendalikan perangkat elektronika transistor sebagai saklar juga dapat
digunakan dalam elektronika digital dan sircuit gerbang logika.
2. Sebutkan besaran fisika yang terdapat pada rangkaian saklar transistor menggunakan op-
amp. Bagaimana hubungan antara besaran fisika tersebut.
Jawab:
Besaran fisika yang terdapat pada saklar ialah tegangan masukan (Vi) tegangan
keluaran (Vo), tegangan referensi (Vref) dan tahanan (R). Jika Vi > Vref masukan
tegangan dari saklar tranistor akan rendah dan jika Vi < Vref maka tegangan keluaran
dari transistor akan tinggi. Dari rangkaian pembaggi tegangan antara tahanan R1 dan
RV2 dapat ditentukan tegangan masukan dan tegangan referensi.
3. Sebutkanlah besaran fisika yang akan diukur dalam kegiatan praktikum, dan bagaimana
cara mengukurnya.
Jawab :
a) Tegangan masukan pada terminal membalik (Vi)
Meletakkan probe negative ke ground dan meletakkan probe positif ke Rv2
b) Tegangan pada tahanan (RG)
Meletakkan probe osiloskop negative ke ground dan probe positif osiloskop
ketahanan RG
c) Tegangan keluaran (vo)
Meletakkan probe osiloskop negative ke ground dan probe posistif osiloskop dikaki
kolektor.
d) Iec (kuat arus)
Memutuskan salah satu tahanan beban atau memutuskan kaki RL yang tersambung ke
kaki kolektor, probe positif ditahan beban yang terputus dan probe negative
dikolektor.
4. Bagaimana kurva hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan dari
saklar transistor, dan sebutkanlah daerah-daerah kurva tersebut.
Jawab:
Vo
Vi
Semakin besar tegangan masukan maka semakin besar pula tegangan keluarannya.
10 KΩ
R4 +¿= x9 V =4,5 V ¿
V ref = x V 10 KΩ+10 KΩ
R 4+R 4
R6 47 KΩ
V R 6= xVo= x 2,6 V =1,97 V
R 5+ R 6 15 KΩ+ 47 KΩ
Vin 11,7 V
V o= = =2,6 V
V ref 4,5 V
RVe= 6 KΩ
6 KΩ
Rv 2 +¿= x 9 V =6,75 V ¿
Vin= x V 2 KΩ+ 6 KΩ
R 1+ Rv 2
10 KΩ
R4 +¿= x9 V =4,5 V ¿
V ref = x V 10 KΩ+10 KΩ
R 4+R 4
Vin 6,75 V
V o= = =1,5 V
V ref 4,5 V
R6 47 KΩ
V R 6= xVo= x 1,5 V =1,13 V
R 5+ R 6 15 KΩ+ 47 KΩ