Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT UKUR DAN PENGUKURAN


VOLTMETER

oleh :
1. Ghocha Baladewa (181331017)
2. Nabela Toresa Anggraini (181331022)
3. Nurjamilah Haqimah (181331023)

Tanggal percobaan : 7 September 2018


Tanggal pengumpulan : 14 Septembet 2018
Instruktur : Mina Naidah Gani, DUT.,ST.,M.Eng

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


2018
I. JUDUL : Mengukur dengan voltmeter pada rangkaian seri
II. TUJUAN : Lebih memahami voltmeter dan penggunaannya
III. TEORI

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat
multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya
magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut
akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar
arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

Secara garis besar voltmeter digolongkan menjadi dua jenis, yaitu voltmeter analog dan digital.

1. Volt Meter Analog

2. Volt Meter Digital

Perbedaan Voltmeter Analog dan Voltmeter Digital

Untuk mengukur tegangan dari sebuah terminal atau dari suatu rangkaian dapat digunakan
voltmeter yang dipasang paralel terhadap beban / rangkaian yang hendak diketahui tegangannya.
Pada rangkaian arus searah pemasangan kutub-kutub voltmeter harus sesuai kutub positif dengan
potensial tinggi atau kutub negatif dengan potensial rendah. Biasanya ditandai dengan kabel
berwarna hitam dan merah atau biru. Bila pemasangan terbalik akan terlihat angka negatif pada
voltmeter digital. Setelah voltmeter terpasang dengan benar maka hasil pengukuran harus
memperhatikan bagaimana menuliskan hasil pengukuran yang benar. Kita dapat menemukan
beberapa perbedaan tegangan AC dan tegangan DC sebagai berikut:

1. Tegangan AC mudah dinaikkan atau diturunkan daripada DC.


2. Listrik AC lebih rnudah ditransmisikan dari pembangkit ke pelanggan dari pada listrik DC.
3. Pembangkit listrik DC lebih murah dan sederhana.
4. Tegangan dan arus AC mempunyai nilai maksimurn dan minimum sesuai dengan grafiknya yang
berbentuk sinusoidal, sedangkan untuk listrik DC tidak terdapat nilai-nilai tersebut.

Prinsip kerja voltmeter

Voltmeter biasanya disusun secara paralel (sejajar) dengan sumber tegangan atau peralataan
listrik. Cara memasang voltmeter adalah dengan menghubungkan ujung sumber tegangan yang
memiliki potensial lebih tinggi (kutub positif) harus dihubungkan ke terminal positif voltmeter,dan
ujung sumber tegangan yang memiliki potensial lebih rendah (kutub negatif) harus dihubungkan ke
terminal negatif voltmeter.

Prinsip kerja voltmeter hampir sama dengan ampermeter karena desainnya juga terdiri dari
galvanometer dan hambatan seri atau multiplier. Galvanometer menggunakan prinsip hukum
lorenzt dimana interaksi antara medan magnet dan kuat arus akan menimbulkan gaya magnetic.
Gaya magnetik inilah yang menggerakkan jarum penunjuk sehingga menyimpang pada saat dilewati
oleh arus yang melewati kumparan. Makin besar kuat arus makin besar pula
penyimpangannya.Tegangan selalu berada antara dua titik. Dengan kata lain, yang diukur adalah
perbedan tegangan antara sebuah titik dengan titik lain. Oleh kerena itu, voltmeter cukup
dihubungkan memotong aliran tegangan yang hendak diukur, seperti terlihat pada gambar
dibawah. Sebenarnya tahanan voltmeter harus tidak menentu supaya tidak mengganggu sirkit,
yaitu voltmeter seharusnya menerima arus sebesar 0 dari sirkit.

Sakelar lima posisi hanya membuat sambungan dengan sebuah resistor pada setiap saat . Pada
posisi bawah (penuh kekanan) , ini membuat sambungan tanpa resistor seluruhnya, memenuhi
sebuah keadaan mati "off". setiap ukuran resistornya merupakan jangkah ukur penuh mandiri
untuk sebuah voltmeter, semua berdasar pergerakan meter mandiri (1 mA, 500 Ω). Sebuah hasil
akhir adalah volt meter dengan empat jangkah skala penuh pengukuran yang berbeda . tentu,
untuk pantasnya, skala meter pergerakan harus dilengkapi penandaan untuk setiap jangkah ukur
yang berbeda.

Di dalam voltmeter terdapat kumparan dan pegas. Alat ukur kumparan putar ialah alat pengukur
yang berkerja atas dasar prinsip dari adanya suatu kumparan listrik, yang ditempatkan pada medan
magnet, yang berasal dari suatu magnet permanen. Arus yang di alirkan melalui kumparan akan
menyebabkan kumparan tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting
yang dipakai untuk bermacam arus.

Fungsi Voltmeter

Fungsi voltmeter adalah untuk mengukur besar tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Alat
ini terdiri dari tiga buah lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai
dalam sebuah tabung kacca atau plastik.

Pada alat ukur Voltmeter ini biasanya ditemukan tulisan voltmeter (V) , milivoltmeter (mV),
mikrovoltmeter , dan kilo volt (kV). Voltmeter memiliki batas ukur terntentu, yakni nilai tegangan
makasimum yang dapat diukur oleh voltmeter tersebut. Jika tegangan yang diukur oleh voltmeter
melebihi batas ukurnya , voltmeter akan rusak

Voltmeter ini merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere
(kuat arus listrik), sedangkan voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik).

IV. ALAT DAN KOMPONEN


1. Resistor

2. Multimeter
3. Power Supply
4. Voltmeter
5. Papan Ragkaian

6. Kabel jumper

V. LANGKAH KERJA :
1. Rangkailah rangkaian berikut diatas pada papan percobaan umtuk V= 1
2. Ulangi langkah 1 umtuk V=3V
3. Ulangi langah 1 untuk V=5V

VI. HASIL PENGAMATAN


a. Percobaan 1

Pengukuran Perhitungan Teori


V R1 R2
VR 1 VR 2 VR 1 VR 2
1V 15 kΩ 3,3 kΩ 0,746 V 0,165 V 0,82 V 0,18 V
1V 4,7 kΩ 5,6 kΩ 0,496 V 0,414 V 0,46 V 0,54 V
1V 3,3 kΩ 4,7 kΩ 0,36 V 0,537 V 0,41 V 0,58 V

b. Percobaan 2

Pengukuran Perhitungan Teori


V R1 R2
VR1 VR 2 VR 1 VR 2
3V 15 kΩ 3,3 kΩ 2,425 V 0,535 V 2,45 V 0,54 V
3V 4,7 kΩ 5,6 kΩ 1,347 V 1,614 V 1,36 V 1,63 V
3V 3,3 kΩ 4,7 kΩ 1,225 V 1,735 V 1,23 V 1,76 V

c. Percobaan 3

Pengukuran Perhitungan Teori


V R1 R2
VR 1 VR 2 VR 1 VR 2
5V 15 kΩ 3,3 kΩ 3,930 V 0,859 V 4,09 V 0,90 V
5V 4,7 kΩ 5,6 kΩ 2,725 V 0,884 V 2,25 V 0,90 V
5V 3,3 kΩ 4,7 kΩ 2,068 V 2,929 V 2,05 V 2,93 V

VII. ANALISA DAN PEMBAHASAN

a. Percobaan I
R1
VR 1= V
R 1+ R 2 1
R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ
R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
15 4,7
VR 1= 1 VR 1= 1 VR 1=
15+3,3 4,7+5,6
3,3
1
2,2+ 4,7
= 0,82 V = 0,46 V = 0,41 V

R2
VR 2= V
R 1+ R 2 1

R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ


R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
3,3 5,6
VR 2= 1 VR 2= 1 VR 2=
15+3,3 4,7+5,6
4,7
1
2,2+ 4,7
= 0,18 V =0,54 V = 0,58 V
Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 1 V diperoleh nilai tegangan secara
pengukuran dan secara perhitungan teori ada sedikit perbedaan akan tetapi perbedaan
tersebut hanya terletak dibelakang angka setelah koma.

b. Percobaan II
R1
VR 1= V
R 1+ R 2 2

R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ


R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
15 4,7
VR 1= 3 VR 1= 3 VR 1=
15+3,3 4,7+5,6
3,3
3
2,2+ 4,7
= 2,45 V = 1,36 V = 1,23 V

R2
VR 2= V
R 1+ R 2 2

R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ


R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
3,3 5,6
VR 2= 3 VR 2= 3 VR 2=
15+3,3 4,7+5,6
4,7
3
2,2+ 4,7
=0,54 V = 1,63 V = 1,76 V

Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 3 diperoleh nilai tegangan secara pengukuran


dan secara perhitungan teori dapat dikatakan sama dan paling mendekati dibandingkan
dengan percobaan I dan III.
c. Percobaan III
R1
VR 1= V
R 1+ R 2 3

R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ


R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
15 4,7
VR 1= 3 VR 1= 3 VR 1=
15+3,3 4,7+5,6
3,3
3
2,2+ 4,7
=4,09 V =2,25 V = 2,05 V
R2
VR 2= V
R 1+ R 2 3
R1=15 k Ω R1=¿ 4,7 kΩ R1=¿ 3,3 kΩ
R2=¿3,3 kΩ R2=¿5,6 kΩ R2=¿4,7 kΩ
3,3 5,6
VR 2= 5 VR 2= 5 VR 2=
15+3,3 4,7+5,6
4,7
5
2,2+ 4,7
=0,90 V = 0,90 V =2,93 V

Berdasarkan hasil pengamatan pada Vs = 5 diperoleh nilai tegangan secara pengukuran


dan secara perhitungan teori pada data kedua jauh berbeda dibandingkan yang lainya,
hal ini disebabkan faktor-faktor tertentu pada saat pengukuran.

VIII. KESIMPULAN
1. Pengukuran tegangan dan arus dapat dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan alat
(multimeter) dan dengan perhitungan sesuai dengan data-dta yang tertera pada komponen.
2. Hasil pengukuran setiap multimeter saat mengukur rangkaian yang sama, belum tentu sama satu
dengan yang lainnya
3. Hasil pengukuran dengan multimeter akan sedikit berbeda dari perhitungan terori karena setiap
tahanan memiliki toleransi yang berbeda, seperti percobaan III pada data ke 2 dalam pengukuran
nilai tegangan sebesar 2,725 V sedangkan dalam perhitungan secara teori 2,25 V.

IX. DOCUMENTASI
X. DAFTAR PUSTAKA

https://blobocer.blogspot.com/2016/05/mengetahui-tentang-voltmeter.html?m=1

http://www.academia.edu/9598953/2._Multimeter_Sebagai_Voltmeter_Dan_Amperemeter

http://www.academia.edu/25095349/laporan_praktikum_pengukuran_tegangan_dan_arus

Anda mungkin juga menyukai