ELEKTRONIKA DASAR II
Modul 11
32
NIM : 18033002
JURUSAN FISIKA
2020
SAKLAR ELEKTRONIKA MENGGUNAKAN OP AMP
A. Tabel Data
Table 1. Data hasil pengukuran tegangan dan arus dari saklar elektronika menggunakan op
amp
Tabel 2. Data hasil pengukuran dan pengamatan dari rangkaian saklar transistor peka
terhadap cahaya
Table 1. Data hasil pengukuran tegangan dan arus dari saklar elektronika
menggunakan op amp
R1 = 2 KΩ R6 = 47 KΩ
R2 = R4 = 12 KΩ RV = 10 KΩ
R4 12
Vref = . V+ = . 7,9 V = 3,95 V
R 3+ R 4 12+12
Rv 2 112,5
Vin= . V+ = . 7,9 V = 2,45 V
R 1+ Rv 2 2000+112,5
2,45−2,55
% KRS = x 100 % = 2,3 %
2,45
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
Rv 2 363
Vin= . V+ = . 7,9 V = 3,15 V
R 1+ Rv 2 2000+363
3,15−3,47
% KRS = x 100 % = 3,6 %
3,15
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
Rv 2 472
Vin= . V+ = . 7,9 V = 3,8 V
R 1+ Rv 2 2000+472
3,8−3,96
% KRS = x 100 % = 2,7 %
3,8
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
4. RV2 = 2639 Ω, Vin = 4,84 V, VR6 = 2,61 V, Vo = 4,5 V, Ic = 14,06 mA
Rv 2 2639
Vin= . V+ = . 7,9 V = 4,76 V
R 1+ Rv 2 2000+2639
4,76−4,89
% KRS = x 100 % = 1,6 %
4,76
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
Rv 2 2576
Vin= . V+ = . 7,9 V = 4,5 V
R 1+ Rv 2 2000+2576
4,5−4,56
% KRS = x 100 % = 1,3 %
4,56
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
Rv 2 3422
Vin= . V+ = . 7,9 V = 5,6 V
R 1+ Rv 2 2000+3422
5,6−5,72
% KRS = x 100 % = 2,1 %
5,6
R6 47
VR6 = . Vcc = . 7,9 V = 1,98 V
R 5+ R 6 47+15
C. Pembahasan
Percobaan yang dilakukan ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh nilai tahanan
variabel terhadap tegangan masukan, kuat arus dan tegangan keluaran,menyelidiki
hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan,menentukan daerah cut
off dan daerah saturasi dari saklar transistor menyelidiki pengaruh kuat cahaya
terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor.
Setelah dilakukan pengukuran didapatkan hasil bahwa hubungan antara RV2 dengan
Vin adalah berbanding lurus,artinya semakin besar nilai RV2 yang diberikan maka
tegangan masukan juga akan semakin besar dan sebaliknya. Dan hubungan antara RV2
dengan tegangan pada tahanan VR6 adalah berbanding lurus, artinya semakin besar
nilai RV2 yang diberikan maka tegangan pada tahanan VR6 juga akan semakin besar dan
sebaliknya. Hubungan antara RV2 dengan tegangan keluara Vo adalah berbanding
terbalik , artinya semakin besar nilai RV2 yang diberikan maka tegangan keluaran Vo
akan semakin kecil dan sebaliknya. Serta hubungan antara RV2 dengan kuat arus Ic
adalah berbanding lurus artinya semakin besar nilai RV2 yang diberikan maka kuat arus
Ic juga akan semakin besar dan sebaliknya
Pada keadaan cahaya pertama yaitu terang didapatkan hasil bahwa tegangan
masukan yang diberikan adalah 1,6 V ,tegangan VR7 adalah 0,2 V , tegangan keluaran
Vo adalah 2,2 V dan kuat arus Ic adalah 0,04 mA , serta keadaan lampu yang
dihasilkan adalah mati. Sedangkan untuk keadaan cahaya kedua yitu gelap , keadaan
gelap dilakukan dengan menutup permukaan tahanan RLDR, setelah dilakukan
pengukuran didapatkan hasil bahwa tegangan masukan yang diberikan adalah 3,12
V ,tegangan VR7 adalah 3,2 V , tegangan keluaran Vo adalah 2,2 V dan kuat arus Ic
adalah 14,5 mA , serta keadaan lampu yang dihasilkan adalah hidup.
Oleh karena itu, dari percobaan dapat diketahui bahwa untuk keadaan cahaya
gelap akan menghasilkan keadaan lampu yang hidup sedangkan untuk keadaan cahaya
terang maka akan dihasilkan keadaan lampu yang mati.
Dari percobaan yang dilakukan didapatkan hasil pengukuran yang tidak terlalu
berbeda atau nilainya hampir mendekati nilai perhitungan, hal ini disebebkan karena
pengukuran dilakukan dengan aplikasi EWB , sehingga hasilnya hampir benar.
Perbedaan nilai disebabkan karena kurang teliti nya membaca alat ukur, dan
disebabkan karena NST dari alat ukur osiloskop yang besar yaitu 0,2 V artinya tingkat
ketelitian alat ukur yang kecil,yang mengakibatkan pembacaan kurang teliti.
D. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1. Hubungan antara nilai tahanan variabel dengan tegangan masukan adalah
berbanding lurus,artinya semakin besar nilai tahanan varaiabel yang diberikan
maka tegangan masukan juga akan semakin besar dan sebaliknya. Hubungan
antara tahanan variabel dengan tegangan keluara Vo adalah berbanding terbalik ,
artinya semakin besar nilai tahanan variabel yang diberikan maka tegangan
keluaran Vo akan semakin kecil dan sebaliknya. Serta hubungan antara tahanan
variabel dengan kuat arus Ic adalah berbanding lurus artinya semakin besar nilai
tahanan varaibel yang diberikan maka kuat arus Ic juga akan semakin besar dan
sebaliknya
3. Daerah cut off dari saklar transistor adalah titik dimana transistor tidak
menghantarkan arus dari kolektor ke emitor ,atau titik dimana transistor dalam
keadaan menyumbat dan daerah saturasi dari saklar transistor adalah keadaan
dimana transistor mengalirkan arus secara maksmimum dari kolektor ke emitor
sehingga transistor tersebut seolah olah short pada hubungan kolektor dan emitor.
4. Pengaruh kuat cahaya terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor adalah
bahwa untuk keadaan cahaya gelap akan menghasilkan keadaan lampu yang hidup
sedangkan untuk keadaan cahaya terang maka akan dihasilkan keadaan lampu
yang mati dan kuat arus pada keadaan cahaya gelap akan lebih besar dari pada
keadaan cahaya terang sehingga mengakibatkan lampu hidup pada keadaan cahaya
gelap.
E. Tugas akhir
1. Berdasarkan data hasil pengukuran pada tabel 1 dan perhitungan, plotlah hubungan
antara tegangan masukan pda terminal membalik dengan nilai tahanan Rv2. Dari
grafik yang dihasilkan jelaskanlah hubungan antara kedua besaran tersebut dan
bagaimana simpangan antara hasil pengukuran dengan hasil perhitungan.
Jawab:
Dari grafik diketahui bahwa hubungan antara nilai tahanan variabel dengan
tegangan masukan adalah berbanding lurus,artinya semakin besar nilai tahanan
varaiabel yang diberikan maka tegangan masukan juga akan semakin besar dan
sebaliknya. Dan simpangan yang dihasilkan kurang dari 5%
2. Melalui data hasil pengukuran pada tabel 1, plotlah hubungan antara tegangan
pada tahanan R6 dan tegangan keluaran pada saklar transistor dengan tegangan
masukan pada terminal membalik dalam satu gambar. Plot pula hubungan antara
kuat arus pada kolektor denga tegangan pada terminal membalik pada gambar
yang lain. Kemukakanlah analisis saudara tentang grafik yang dihasilkan.
Jawab:
9
8
7
6
5
VR6
4 Vo
3
2
1
0
2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Dari grafik diketahui bahwa ubungan antar tegangan masukan dengan dengan
tegangan R6 adalah berbanding lurus, artinya semkain besar tegangan masukan
yang diberikan maka tegangan R6 juga akan semakin besar dan sebaliknya .
Sedangkan hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan adalah
berbanding terbalik,artinya semakin besar tegangan masukan yang diberikan maka
tegangan keluaran yang dihasilkan akan semakin kecil dan sebaliknya.
Vi terhadap Ic
25
20
15 Ic
10
0
2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5 6
Dari grafik diketahui bahwa hubungan tegangan masukan dengan kut arus Ic adalh
berbanding lurus, artinya semkakin besar tegangan masukan maka kuat arus Ic
juga akan semakin besar.
3. Bandingkan analisis dari hasil pengukuran tersebut dengan analisi secara teoritis
dari rangkaian saklar elektronika dasar menggunakan op-amp. Kemukakanlah
simpulan saudara terhadap kedua analisi tersebut.
Jawab:
(Sudah ada pada pengolahan data dan analisis sudah ada pada setiap grafik)
5. Bandingkanlah hasi analisis dari hasil pengukuran dengan hasil analisis secara
teoritis dari rangkaian saklar elektronika yang peka terhadap cahaya.
Kemukakanlah kesimpulan saudara terhadap kedua analisis tersebut.
Jawab:
Dari pengukuran dan perhitungan dapat disumpulkan pengaruh kuat cahaya
terhadap keadaan keluaran dari saklar transistor adalah bahwa untuk keadaan
cahaya gelap akan menghasilkan keadaan lampu yang hidup sedangkan untuk
keadaan cahaya terang maka akan dihasilkan keadaan lampu yang mati dan kuat
arus pada keadaan cahaya gelap akan lebih besar dari pada keadaan cahaya terang
sehingga mengakibatkan lampu hidup pada keadaan cahaya gelap.
DAFTAR PUSTAKA