Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

MODUL EA-4

RANGKAIAN APLIKASI DIODA

OLEH :

GABRIELA ANINDITA CHRISTY (NIM : 19/439626/TK/48356)

TANGGAL PRAKTIKUM : 9 OKTOBER 2020

ASISTEN : MAULANA ISKAK (NIM : 17/413560/TK/46000)

LABORATORIUM SENSOR DAN SISTEM TELEKONTROL

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA
I. TUJUAN
Mempelajari fungsi dioda dalam rangkaian penyearah dan rangkaian regulator.

II. DATA PERCOBAAN


Hasil Percobaan 1 : Rangkaian Penyearah Jembatan (Bridge)
Pengukuran Perhitungan
Vrms kumparan sekunder 24 V 24 V
Tegangan DC pada RL 22.6 V 20.75 V
Tegangan puncak pada RL 32.2 V 32.6 V
Frekuensi Ripple 100 Hz 100 Hz

Hasil Percobaan 2 : Filter Capacitor-Input


Pengukuran Perhitungan
C = 47μF
Vrms kumparan sekunder 24.1 V 24 V
Tegangan DC pada RL 29.4 V 20. 75 V
Arus DC pada RL 29.4 mA 20. 75 mA
Tegangan puncak pada RL 32.5 V 34 V
Ripple 2,38 V 4. 42 V
Frekuensi Ripple 100 Hz 100 Hz
C = 470 μF
Vrms kumparan sekunder 24.2 V 24 V
Tegangan DC pada RL 32 V 20. 75 V
Arus DC pada RL 32 mA 20. 75 mA
Tegangan puncak pada RL 32.3 V 32.6 V
Ripple 295 mV 0. 44 V
Frekuensi Ripple 100 Hz 100 Hz

Hasil Percobaan 3 : Rangkaian Regulator


Regulator Positif Regulator Negatif
Pengukuran Perhitungan Pengukuran Perhitungan
RL = 470 Ω
Vin 16.2 V 7.78 V -16.2 V - 7.78 V
VRipple-in 500 mV 0.35 V - 500 mV - 0.35 V
Vout 6.3 V 6.2 V -6.25 V - 6.2 V
VRipple-out 2.25 mV 0.027 V -2 mV - 0.027 V
RL = 47 kΩ
Vin 16.15 V 7.78 V -16.15 V - 7.78 V
VRipple-in 550 mV 0.35 V -700 mV - 0.35 V
Vout 6V 6.2 V -6.5 V - 6.2 V
VRipple-out 1.75 mV 0V 1.9 mV 0V

III. PEMBAHASAN
a. Percobaan 1
Pada percobaan 1 dilakukan percobaan mengenai rangkaian penyearah jembatan
(bridge). Penerapan dioda banyak digunakan sebagai penyearah. Penyearah artinya
mengubah arus bolak balik menjadi arus searah atau arus AC menjadi arus DC.
Terdapat 3 rangkaian dasar dari rangkaian penyearah, yaitu rangkaian penyearah
setengah gelombang, rangkaian penyearah gelombang penuh, dan rangkaian
penyearah gelombang jembatan (bridge). Penyearah yang paling sederhana adalah
penyearah setengah gelombang. Tegangan ripple adalah tegangan yang muncul pada
tegangan DC output sehingga tegangan DC tersebut memiliki nilai yang tidak pasti.
Tegangan ripple pada penyearah setengah gelombang lebih besar dibanding pada
penyearah gelombang penuh.
Percobaan ini dilakukan melalui simulator Proteus. Percobaan ini dilakukan
untuk mengukur besar tegangan efektif Vrms pada kumparan sekunder, mengukur
tegangan DC yang melewati hambatan beban RL, tegangan puncak, dan frekuensi
ripple. Pada percobaan ini didapatkan hasil yaitu, Vrms pada kumparan sekunder = 24
V; tegangan DC pada RL = 22.6 V; tegangan puncak pada RL = 32.2 V; dan
frekuensi ripple = 100 Hz. Hasil pengukuran pada Vrms, tegangan puncak pada RL,
dan frekuensi ripple diperoleh hasil yang sama dengan teori perhitungan. Namun,
pada tegangan DC pada RL diperoleh hasil yang sedikit berbeda dengan teori
perhitungan. Hal ini disebabkan karena faktor dari trafo, tidak ketelitian dalam
membaca osiloskop, dan human error.
b. Percobaan 2
Pada percobaan kedua ini dilakukan percobaan mengenai filter capacitor-input.
Filter capacitor input adalah kapasitor yang dihubungkan secara paralel dengan output
penyearah dalam catu daya linier. Kapasitor meningkatkan tegangan DC dan
menurunkan komponen tegangan riak output. Percobaan ini dilakukan dengan
membedakan nilai kapasitansi kapasitor, yaitu 47 μF dan 470 μF.
Setelah dilakukan percobaan dengan simulator Proteus, pada saat nilai C = 47 μF ,
didapatkan hasil yaitu Vrms kumparan sekunder = 24.1 V; tegangan DC pada RL =
29.4 V; arus DC pada RL = 29.4 mA; tegangan puncak pada RL = 32.5 V; tegangan
ripple = 2.38 V; dan frekuensi ripple = 100 Hz. Pada saat nilai C = 470 μF,
didapatkan hasil yaitu Vrms = 24.2 V; tegangan DC pada RL = 32 V; arus DC pada
RL = 32 mA; tegangan puncak pada RL = 32.3 V; tegangan ripple = 295 mV; dan
frekuensi ripple = 100 Hz. Terdapat perbedaan hasil dari pengukuran dan teori
perhitungan. Hal ini disebabkan karena faktor dari trafo, ketidaktelitian dalam
membaca osiloskop, dan faktor human error. Lalu efek dari mengubah nilai
kapasitansi kapasitor pada percobaan ini adalah menyebabkan nilai ripple menjadi
lebih kecil.

c. Percobaan 3
Pada percobaan 3 ini dilakukan percobaan mengenai rangkaian regulator.
Rangkaian regulator adalah rangkaian regulasi atau pengatur tegangan keluaran dari
sebuah catu daya. Rangkaian regulator ini berfungsi agar efek dari naik atau turunnya
tegangan jala-jala tidak mempengaruhi tegangan catu daya, sehingga menjadi stabil
atau konstan. Regulator tegangan positif adalah regulator yang didesain untuk
memberikan tegangan keluaran yang relatif postif terhadap ground. Regulator
tegangan negatif adalah regulator yang digunakan untuk membuat rangkaian menjadi
stabil dan membuat tegangan output negatif konstan. Dioda zener merupakan salah
satu jenis dioda yang beroperasi pada daerah breakdown. Saat dioda di daerah
breakdown, dioda seolah-olah seperti sumber DC dengan hambatan dalam yang relatif
kecil. Hal ini akan menghasilkan tegangan yang konstan.
Pada percobaan ini dilakukan dengan 2 variasi nilai RL yaitu RL = 470 Ω dan RL
= 47 kΩ dan masing-masing dengan menggunakan regulator positif dan regulator
negatif. Pada saat RL = 470 Ω dan digunakan regulator positif diperoleh Vin = 16.2 V;
VRipple-in = 500 mV; Vout = 6.3 V; Vripple-out = 2.25 mV. Sedangkan saat
digunakan regulator negatif diperoleh Vin = -16.2 V; VRipple-in = -500 mV; Vout =
-6.25 V; dan VRipple-out = -2 mV. Lalu pada saat RL = 47 kΩ dan digunakan regulator
positif, diperoleh Vin = 16.15 V; VRipple-in = 550 mV; Vout = 6 V; dan VRipple-out =
1.75 mV. Sedangkan saat digunakan regulator negatif diperoleh Vin = -16.15 V;
VRipple-in = -700 mV; Vout = -6.5 V; dan VRipple-out = 1.9 mV. Terdapat beberapa
hasil yang berbeda dari pengukuran dan perhitungan, hal ini terjadi karena
ketidaktelitian dan human error pada praktikan. Pada percobaan ini, mengubah nilai
resistansi RL tidak terlalu berpengaruh banyak. Hal ini karena fungsi dari rangkaian
regulator adalah untuk menstabilkan tegangan.

IV. KESIMPULAN
Penerapan dioda yang sering dijumpai adalah dalam rangkaian penyearah. Fungsi
dioda dalam rangkaian penyearah adalah untuk mengubah sinyal AC menjadi sinyal
DC. Dioda juga berperan dalam rangkaian regulator. Fungsi dioda dalam rangkaian
regulator adalah untuk menstabilkan arus dan tegangan.

V. DAFTAR PUSTAKA
Malvino, Albert Paul. 1995. Electronic Principles, Fifth Edition, McGraw-Hill.USA.

VI. LAMPIRAN
Penilaian peer to peer

Nama/NIM Nilai Bagian yang Dikerjakan


1. Ghozi Murtadho 95 Aktif berdiskusi
(18/428653/TK/47155)
2. Raden Roro Dita Putri 93 Aktif berdiskusi,
K (19/439634/TK/48364) menyiapkan room, dan
merekam
3. Michael Alfano 95 Mendemonstrasikan pada
Suprapto Proteus, aktif berdiskusi
(19/439632/TK/48362)
4. Bimo Kananda B.S 93 Aktif berdiskusi
(19/439623/TK/48353)
5. Aqim Wajhiki Lillah 95 Aktif berdiskusi
(19/439621/TK/48351)
6. Gilbert Eko Saputro 95 Aktif berdiskusi
(19/443618/TK/48814)
7. Aufa Nur Kamila 93 Aktif berdiskusi
(19/440244/TK/48571)
8. Haidar Alghazian Abrar 95 Aktif berdiskusi,
(19/439629/TK/48359) mendemontrasikan pada
proteus

Anda mungkin juga menyukai