Anda di halaman 1dari 12

PRATIKUM RANGKAIAN LISTRIK IV

HUKUM KIRCHOFF

NAMA :

DWI RIZKY ROSILILA (23091387112)

DOSEN PENGAMPU :

Mahendra Widyartono S.T.,M.T.,

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

FAKULTAS VOKASI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


TAHUN 2024
PRAKTIKUM IV
HUKUM KIRCHHOFF

4.1. Tujuan
Mempelajari konsep hambatan dan hukum kirchoff
4.2. Peralatan yang dibutuhkan
 Voltmeter.
 Amperemeter.
 Perangkat lunak Proteus.
4.3. Pendahuluan
Hukum rangkaian Kirchhoff adalah dua persamaan yang berhubungan dengan perbedaan
arus dan potensial (umumnya dikenal sebagai tegangan) dalam model elemen gabungan dari
rangkaian listrik. Mereka pertama kali dijelaskan pada tahun 1845 oleh fisikawan Jerman Gustav
Kirchhoff. Ini menggeneralisasi karya Georg Ohm dan mendahului karya James Clerk Maxwell.
Banyak digunakan dalam teknik elektro, mereka juga disebut aturan Kirchhoff atau hanya
hukum Kirchhoff. Hukum ini dapat diterapkan dalam domain waktu dan frekuensi dan
membentuk dasar untuk analisis jaringan.
4.4.1. Hukum Kirchhoff Arus
Hukum ini, juga disebut hukum pertama Kirchhoff, aturan titik Kirchhoff, atau aturan
persimpangan Kirchhoff (atau aturan simpul), menyatakan bahwa, untuk setiap simpul
(persimpangan) dalam rangkaian listrik, jumlah arus yang mengalir ke simpul itu sama dengan
jumlah arus yang mengalir keluar dari simpul itu; atau setara:
“Jumlah aljabar arus dalam jaringan konduktor yang bertemu di suatu titik adalah nol.”
Mengingat bahwa arus adalah besaran bertanda (positif atau negatif) yang mencerminkan
arah menuju atau menjauh dari sebuah simpul, prinsip ini dapat dinyatakan secara ringkas
sebagai:

𝐼 =0

di mana n adalah jumlah total cabang dengan arus yang mengalir menuju atau menjauh dari
simpul.

MAHENDRA WIDYARTONO 1
Hukum ini didasarkan pada kekekalan muatan di mana muatan (diukur dalam coulomb)
adalah
dalah produk dari arus (dalam ampere) dan waktu (dalam detik). Jika muatan net di suatu
batas batas daerah tersebut.Ini berarti
daerah konstan, hukum yang berlaku akan berlaku pada batas-batas
bahwa hukum saat ini bergantung pada fakta bahwa muatan bersih dalam kabel dan komponen
adalah konstan.

Gambar 4.1. Arus memasuki titik node adalah sama dengan arus yang keluar dari node
4.4.2.
.2. Hukum Kirchhoff Tegangan
Hukum ini, juga disebut hukum kedua Kirchhoff, aturan loop (atau mesh) Kirchhoff, atau
aturan kedua Kirchhoff, menyatakan sebagai berikut:
Jumlah terarah dari perbedaan potensial (tegangan) di sekitar loop tertutup adalah nol.”
“Jumlah nol.
Sama halnya dengan hukum Kirchhoff saat ini, hukum tegangan dapat dinyatakan sebagai:

𝑉 =0

Dimana n adalah jumlah total te


tegangan yang diukur

Gambar 4.2. Jumlah semua tegangan pada loop sama dengan nol, V1 + V2 + V3 + V4 = 0
4.4. Langkah Percobaan

MAHENDRA WIDYARTONO 2
 Buat projek baru sesuai dengan praktikum yang akan dilakukan pada perangkat lunak
proteus.
 Pada tampilan simulasi silahkan klik ccomponent mode – pick from library
 Maka akan muncul gambar dibawah, silahkan isi keywords dengan mengetik “vsource”
digunakan untuk sumber DC pada rangkaian yang akan dipakai lalu “Double Click”.

 lu pilih OK
Setelah itu tulis pada keyword “RESISTOR” – double click lalu
 Jika benar maka akan muncul komponen pada componen list (VSOURCE, RESISTOR).
Lalu cari resistor yang sesuai dengan nilai yang ada pada gambar contoh rangkaian.
 Buatlah rangkaian seperti gambar di bawah ini.

 voltmeter dan ampermeter berada pada “virtual instument


Untuk penambahan alat ukur voltmeter
mode” pilih DC voltmeter dan DC amperemeter (satuan rubah ke mA)
 Jila selesai merangkai akan tampak seperti gambar di bawah

MAHENDRA WIDYARTONO 3
 Setelah selesai merangkaia seperti gambar diatas maka dapat menjalankan simulasinya
simulasiny
untuk mengetahui hasil dengan cara klik tombol run the simulation.
 Ulangi percobaan sesuai dengan yang ada pada tabel data hasil percobaan
4.5. Data Hasil Percobaan
Tabel 4.1. Data Hasil Percobaan R, VR dan I terhadap tegangan 12 V
Resistor Hambatan (ohm)
(ohm Tegangan (Volt) Arus (A)
R1 1000 Ω 5,55 V 5,55 mA
R2 330 Ω 1,26 V 3,80 mA
R3 470 Ω 2,61 V 5,55 mA
R4 680 Ω 2,59V 3,80 mA
R5 2k2 Ω 3,84 V 1,75 mA

Tabel 4.2. Data Hasil Percobaan VR terhadap V


E VR1 VR2 VR3 VR4 VR5
2 0,55 V 0,39 V 0,26 V 0,81 V 1,20 V
3 0,82 V 0,59 V 0,38 V 1,21 V 1,80 V
4 1,09 V 0,79 V 0,51 V 1,61 V 2,40 V
5 1,36 V 0,98 V 0,64 V 2,01 V 2,99 V
6 1,64 V 1,18 V 0,77 V 2,42 V 3,59 V
7 1,91 V 1,37 V 0,90 V 2,82 V 4,19 V
8 2,18 V 1,57 V 1,03 V 3,22 V 4,79 V
9 2,46 V 1,77 V 1,15 V 3,62 V 5,39 V

MAHENDRA WIDYARTONO 4
10 2,73 V 1,96 V 1,28 V 4,03 V 5,99 V
11 3V 2,16 V 1,41 V 4,43 V 6,59 V
12 3,27 V 2,36 V 1.54 V 4.83 V 7.19 V

3.6. Lembar Kerja Mahasiswa


PRAKTIKUM IV
HUKUM KIRCHHOFF

Nama : DWI RIZKY ROSILILA


NIM : 23091387112
Angkatan :2023
Program Studi : D4 TEKNIK LISTRIK
Program : Vokasi Unesa

Tabel 4.1. Data Hasil Percobaan R, VR dan I terhadap tegangan 12 V


Resistor Hambatan (ohm) Tegangan (Volt) Arus (A)
R1 1000 Ω 5,02 V 5,55 mA
R2 330 Ω 0,99 V 3,80 mA
R3 470 Ω 4,76 V 5,55 mA
R4 680 Ω 1,23 V 3,80 mA
R5 2k2 Ω 2,22 V 1,75 mA

Tabel 4.2. Data Hasil Percobaan VR terhadap V


E VR1 VR2 VR3 VR4 VR5
2 0,92 V 0,43 V 0,64 V 0,21 V 0,43 V
3 1,39 V 0,65 V 0,96 V 0,31 V 0,65 V
4 1,85 V 0,87 V 1,28 V 0,42 V 0,86 V
5 2,31 V 1,09 V 1,60 V 0,52 V 1,08 V
6 2,77 V 1,30 V 1,92 V 0,63 V 1,29 V
7 3,24 V 1,52 V 2,24 V 0,73 V 1,51 V

MAHENDRA WIDYARTONO 5
8 3,70 V 1,57 V 1,03 V 3,22 V 4,79 V
9 4,16 V 1,96 V 2,88 V 0,94 V 1,94 V
10 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V
11 5,09 V 2,39 V 3,52 V 1,15 V 2,37 V
12 5,55 V 2,61 V 3,84 V 1,26 V 2,59 V

Analisa Data
Berdasarkan pada tabel 4.1 disini saya melihat kesamaan arus yang terdapat pada R1dan R2
sama ini dikarenakan arus masuk = arus keluar .begitu juga sebaliknya dengan R4 dan R5
Arusnya sama dikarenakan berbentuk seri sehingga arusnya tetap sama.

Analisa Perhitungan
Jawab:
Perhitungan pada Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan R, VR dan I terhadap tegangan 12 V
Untuk mencari Arus,hambatan dan tegangan pada rangkaian tersebut dapat menggunakan
rumus :
a) Kita ambil contoh untuk Mencari RTOTAL pada rangkaian dengan voltage 12 volt
Diketahui tegangan 12 volt
Menyelesaikan loop yang paling kanan terlebih dahulu yaitu R2 dan R4 dengan cara
menghitung seri
R2danR4=330 Ω + 680 Ω =1010 Ω
Setelah itu kita menyelesaikan rangkaian R2danR4 tersebut dengan pararel dengan R5
. .
RP1= = =692,21 Ω

Setelah itu kita dapat menemukan Rtotal pada rangkaian tersebut dengan menghitung seri
resistor tersebut
RT=R1+R2+R3,4,5
RT=1000 Ω + 470 Ω +692,21 Ω
RT=2162,21 Ω
Setelah itu kita dapat mencari Itotal
I= = =0,0054 A = 5,54 mA
,

MAHENDRA WIDYARTONO 6
Untuk mencari arus R3 maka
,
x I total = x 5,54mA =1,744 mA
,

Untuk mwncari rumus R4,5 maka

,
x I total = x 5,54mA =3,79 mA

Contoh pada soal


Kita mencari VR1
 VR1=I.R
VR1=5,54 mA.1000 Ω
VR1=5540 mV = 5,54 V

 VR2=I.R
VR2=5,54 mA.470 Ω
VR2=2603,8 mV = 2,6 V

 VR3=I.R
VR3=3,79 mA.680 Ω
VR3=2577,2 mV = 2,57 V

 VR4=I.R
VR4=3,79 mA.1000 Ω
VR4=5540 mV = 5,54 V

 VR5=I.R
VR5=1,744 mA .2200 Ω
VR5=3828 mV = 3,82 V

b) Mencari kuat arus listrik yang mengalir didalam rangkaian tersebut


Diketahui : RT=2162,21 Ω
IR3= X Itotal

IR4,5= X Itotal

Saya akan mengambil contoh dengan tegangan 12 volt pada soal

MAHENDRA WIDYARTONO 7
I= = =0,0055 A = 5,54 mA
,
,
x I total = x 5,54mA =1,744 mA
,

Untuk mwncari rumus R4,5 maka

x I total = x 5,54mA =3,79 mA


,

 VR1=I.R
VR1=5,54 mA.1000 Ω
VR1=5540 mV = 5,54 V

 VR2=I.R
VR2=5,54 mA.470 Ω
VR2=2603,8 mV = 2,6 V

 VR3=I.R
VR3=3,79 mA.680 Ω
VR3=2577,2 mV = 2,57 V

 VR4=I.R
VR4=3,79 mA.1000 Ω
VR4=5540 mV = 5,54 V

 VR5=I.R
VR5=1,744 mA .2200 Ω
VR5=3828 mV = 3,82 V

Data Hasil Perhitungan


Tabel 4.3. Data Hasil Perhitungan R, VR dan I terhadap tegangan 12 V
Resistor Hambatan (ohm) Tegangan (Volt) Arus (A)
R1 1000 Ω 5,02 V 5,55 mA
R2 330 Ω 0,99 V 3,80 mA

MAHENDRA WIDYARTONO 8
R3 470 Ω 4,76 V 5,55 mA
R4 680 Ω 1,23 V 3,80 mA
R5 2k2 Ω 2,22 V 1,75 mA

Tabel 4.4. Data Hasil Perhitungan VR terhadap V


E VR1 VR2 VR3 VR4 VR5
2 0,92 V 0,43 V 0,64 V 0,21 V 0,43 V
3 1,39 V 0,65 V 0,96 V 0,31 V 0,65 V
4 1,85 V 0,87 V 1,28 V 0,42 V 0,86 V
5 2,31 V 1,09 V 1,60 V 0,52 V 1,08 V
6 2,77 V 1,30 V 1,92 V 0,63 V 1,29 V
7 3,24 V 1,52 V 2,24 V 0,73 V 1,51 V
8 3,70 V 1,57 V 1,03 V 3,22 V 4,79 V
9 4,16 V 1,96 V 2,88 V 0,94 V 1,94 V
10 4,62 V 2,17 V 3,20 V 1,05 V 2,16 V
11 5,09 V 2,39 V 3,52 V 1,15 V 2,37 V
12 5,55 V 2,61 V 3,84 V 1,26 V 2,59 V

Kesimpulan
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan membuktikan bahwa :-
1. Hukum tegangan kirchhoff yaitu tegangan yang diberikan pada suatu rangkaiantertutup
sama dengan penjumlahan tegangan jatuh-
2. Hukum arus kirchhoff yaitu penjumlahan arus yang masuk satu simpul sama dengan
penjumlahan arus yang meninggalkan simpul tersebut-
3. Resistor dalam kondisi baik karena dari hasil pengukuran dengan
menggunakanmultimeter dan berdasar pembacaan kode warna memiliki selisih yang
tidak jauh(sesuai dengan toleransinya).-

MAHENDRA WIDYARTONO 9
4. Sebelum melakukan pengukuran tegangan, hambatan, maupun arus dengan
multimeterharus dilakukan kalibrasi (meng-nol kan) karena jika tidak di kalibrasi maka
nilai nyaakan berbeda.-
5. Cara pengukuran Tegangan menggunakan paralel (rangkaian tertutup)
sedangkanmengukur Arus menggunakan serial (rangkaian terbuka) apabila rangkaian
tidakterbuka akan merusak alat ukurnya.

MAHENDRA WIDYARTONO 10
LKM dikumpulkan paling lambat tanggal 6 Maret 2024 pukul 07.00 WIB melalui link
berikuthttps://forms.gle/29UBCo7HQYcio4YA9
LKM yang dikumpulkan melebihi waktu yang ditentukan tidak akan dinilai.
Format penamaan LKM adalah NIM_NAMA_PRAK4RLDC2023A/B (NIM 3 angka
terakhir)

MAHENDRA WIDYARTONO 11

Anda mungkin juga menyukai