Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR II
PENGUAT COMMON EMITTOR

KELOMPOK 3 :

NAMA : FINA AFRIANI PUTRI


NIM/TM : 18033094/2018
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA C
DOSEN PEMBIMBING : Drs. HUFRI,M.Si

LABORATORIUM ELEKTRONIKA DAN ISTRUMENTASI

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PENGUAT COMMON EMITTOR

A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Merancang titik kerja dari transistor agar berada dari tengah tengah garis beban
2. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
3. Menentukan besar penguatan dari penguat common emittor
4. Menyelidiki pengaruh pembebanan terhadap arus dan tegangan tegangan keluaran

B. ALAT DAN BAHAN

NO ALAT BAHAN
1. Osiloskop dua channel Software EWB 512
2. Catu daya Resistor karbon
3. Multimeter digital Potensiometer
a.Voltmeter Kapasitor elektrolit
b. Amperemeter Kabel penghubung
4. Projectboar

C.LANDASAN TEORI
Penguat common emittor termasuk penguat sinyal kecil. Isyarat masukan dalam
order mV diperkuat bebrapa kali sehingga diperoleh tegangan keluaran yang jauh lebih
besar dari tegangan masukan. Pada penguat common emittor kaki emittor dipakai secara
bersama antara terminal masukan (base) dan terminal keluaran (kolektor). Suatu penguat
common emittor terdiri dari komponen komponen seperti : Rc,R E,transistor dan kapasitor.
Pemberian bias dilakukan pada kedua loop,yaitu pada loop keluaran bias diberikan
melalui tegangan VCC,dan pada loop masukan bias diberikan melalui pembagi tegangan
VB oleh tahanan RB dan RB2. Pemberian bias pada VCC pada rangkaian harus disesuaikan
dengan tipe transistor yang digunakan. Untuk transistor tipe NPN rangkaian common
emitor serta pemberian bias dapat diperhatikan pada gambar berikut ini:
1. Analisis DC dari penguat common emittor

Suatu penguat common emittor teridiri dari dua loop yaitu loop masukan dan
loop keluaran. Antara kaki base dan emittor berada dalam loop masuka,sedangkan
antara kolektor dan emittor berada dalam loop keluaran. Persamaan tegangan pada
loop keluaran diberikan dalam bentuk :

VCC = ICRC+VCE +IERE (1)

Arus DC yang mengalir pada kolektor dapat ditulis seperti :

IC= VCC-VCE (2a)


RC + R E

Persamaan (2a) disebut persaman garis beban,yang menghubungkan antara


arus kolektor dengan tegangan kolektor emitor VCE. Kuat arus IC akan selalu berubah
dengan perubahan tegangan VCB,untuk suatu nilai VCC,RC dan RE. Arus DC yang
mengalir pada kaki emittor mendekati arus kolektor sehingga:

IE VCC - VCE
RC + R E (2b)

Sementara itu dengan menggunakan hokum Kirchoff tentang tegangan dalam


suatu loop,persamaan tegangan pada bagian masukan dapat ditulis:

VB = IBRB + VBE + IERE (3)

Dalam kondisi tahanan RB dari suatu penguat tidak terlalu besar,dan


diketahui nilai kuat arus IB sangat kecil bila dibandingkan dengan kuat arus IC
sehingga suku pertama pada persamaan (3a) dapat diabaikan. Karena itu secara
pendekatan
persamaan tegangan pada loop masukan diberikan :

VB = VE + VBE = IERE + VBE (3b)

Nilai tegangan antara base kolektor VBE dari transisitor bipolar tergantung
padabahan semikonduktor pembentuknya. Untuk semikonduktor pembentuknya.

Untuk semikonduktor germanium VBE 0,3 V dan bentuk silicon VBE 0,7 V.

Pemasangan tahanan RB1 paralel dengan RB2 bertujuan untuk pemberian bias
transistor pada loop masukan. Disisi lain tegangan V B diperoleh melalui melalui
rangkaian pembagi tegangan antara tahanan RB1 dan RB2. Nilai tahanan RB1 dan RB2
akan mentukn tegangan VB. Melalui rangkaian embagi tegangan didapat tegangan VB
dapat dirumuskan seperti :

VB = RB2 . VCC (4)


RB1 +RB2

Tahanan pengganti dari kedua tahanan tersebut adalah :

RB1=RB2//RB2=RB1.RB2 (5)
RB1 +RB2

Nilai tahanan RB1 dan RB2 yang harus dipasang untuk mendapatkan titik kerja
transisitor ditengah garis beban dengan memperhatikan syarat kemantapan arus dapat
ditentukan:

RB1 = S VCC. RE
VB (6a)
RB2 = S RE +RB1
[RB1-SRE] (6b)

Tegangan VCC merupakan tegangan bias yang diberikan pada loop keluaran
sehingga besarnya dapat ditentukan,tahanan RE merupakan tahanan yang dipasnag
antara kaki emittor dengan ground,syarat kemantapan arus biasanya sudah ditentukan
yaitu sekitae 10,tegangan VB dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3b)
sehingga nilai dari tahanan RB1 dan RB2 dapat ditentukan mencapai VCE = 0,5 VCC.

2. Analisis AC dari penguat common emittor


Bagian masukan dari penguat dihubungkan dengan sumber isyarat melalui
audiogenerator. Karena audiogenerator digunakan sebagai sumber,maka hambatan dan
tegangan keluarannya disebut dengan tegangan sumber (VS) dan hambatan sumber
(RS). Isyarat dari audiogenerator dilewatkan oleh kapasitor pada masukan,dan lewat
pada tahanan Rb dan hie. Arus AC dari sumber terbagi pada tahanan R b dan hie sesuai
dengan hokum kirchoff. Arus AC yang mengalir pada kaki basis diperkuat oleh
transisitor dengan factor penguat arus β,pada kaki emittor sinyal langsung dipintas
melewati kapasitor CE ke ground,tana melewatkan tahanan RE. Setelah sinyal diperkuat
sinyal melewati impedansi keluaran dari penguat.

a. IMPEDANSI MASUKAN

Hambatan yang melintang antara kaki base dan emittor didapat dari
perbandingan anatara tegangan masukan Vi dengan arus base ib sehingga
diekspresikan seperti :

hie = Vi /ib = rb + (1+β) re (7a)

Karena β adalah penguatan arus transistor untuk emittor ditanahkan yang


biasanya mempunyai nilainya besar. Tahanan rb mempunyai nilai sekitar 300 ohm.
Berarti suku kedua jauh lebih besar dari suku pertama sehingga r b dapat diabaikan.
Tahanan hie dapat didekati :

hie = (1 + β) re - (1 + β ) 25/IE (m A) (7b)

Dalam penguat common emiitor dapat menggunakan rangkaian pembagi


tegangan untuk memberi bias sendiri melalui masukan. Tahanan RB1 tersusun secara
paralel dengan RB,dan tahanna gabungan RB paralel dengan tahanan hie. Impedansi
masukan dari penguat common emittor yang menggunakan rangkaian pembagi
tegangan RB1 dan RB2 dinyatakan:

Ri = RB // hie = RB1 . hie


RB + hie

Dalam suatu susunan tahanan secara paralel tahanan yang mempunyai nilai
kecil lebih dominan dari tahanan yang mempunyai nilai besar. Impedansi masukan
atau tahanan gabungan akan dapat lebih kecil dari tahanan yang terkecil.

b. PENGUATAN COMMON EMITTOR


Melalui perbandingan antara tegangan keluaran dan tegangan masukan didapat
penguatan dalam bentuk umum seperti :

KV = - β (RO // 1 / hoe = = - β RC
Hie hie

Berdasarkan persamaan di atas ternyata penguatan dari suatu penguat


ditentukan oleh komponen komponen yang digunakan dan besarnya arus IE. Faktor
penguatan β dari suatu transistor,tahanan RC dan RE,seta tegangan VCC yang diberikan.
Tanda negative (-) pada persamaan menyatakan tegangan keluaran dari penguat
berbeda fase 180 derjat dengan tegangan masukan.

c. IMPEDANSI KELUARAN
Impedansi keluaran dari suatu penguat terdiri dari gabungan tahanan yang
terdapat pada keluaran. Impedansi keluaran penguat common emittor adalah :
RO = RC // (1/hoe)
Jika pada rangkaian dipasang tahanan RC yang jauh lebih kecil dari tahanan
1/hoe,maka impedansi keluaran dari penguat akan mendekati nilai RC. Dengan kata

lain RO RC.
(Tim Pengajar Elektronika Dasar,2019:84-88)

KARAKTERISTIK PENGUAT COMMON EMITTOR


 Sinyal outputnya berbalik fasa 180 derajat terhadap sinyal input.
 Sangat mungkin terjadi osilasi karena adanya umpan balik positif, sehingga sering
dipasang umpan balik negatif untuk mencegahnya.
 Sering dipakai pada penguat frekuensi rendah (terutama pada sinyal audio).
 Mempunyai stabilitas penguatan yang rendah karena bergantung pada kestabilan
suhu dan bias transistor.
 Memiliki resistansi input (Ri) dan resistansi output (Ro) yang besar, dan
penguatannya cukup besar tetapi berbeda fasa sebesar π.
 Berfungsi sebagai penguat tegangan, VO>VI , VO menjadi lebih besar karena
melawan turunnya VOoleh arus beban sehingga keluaran VO tetap.
 Arus masukan (Ii) dan arus keluaran (IO) memiliki arus yang disebut dengan β. β=

α1-α dan β=ICIB, α=ICIE.


(Malvino,2003:78-79)

KELEBIHAN PENGUAT COMMON EMITTOR

1. Penguat emitor yang Common memiliki impedansi input yang rendah dan
merupakan penguat inverting
2. Impedansi output penguat ini tinggi
3. Penguat ini memiliki penguatan daya tertinggi bila dikombinasikan dengan
tegangan sedang dan penguatan arus
4. Arus gain dari penguat common emitor tinggi

KEKURANGAN PENGUAT COMMON EMITTOR

1. Dalam frekuensi tinggi, Penguat Common Emitor tidak merespons


2. Gain tegangan penguat ini tidak stabil
3. Resistansi output sangat tinggi pada penguat ini
4. Dalam penguat ini, ada ketidakstabilan panas yang tinggi
5. Resistansi output tinggi

(Pratiwi,Risti Ayu.2015:123)

C. TUGAS PENDAHULUAN
D. PROSEDUR KERJA

1. Menyiapkan semua komponen dari peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan
praktikum
2. Menenentukan besar factor arus transistor untuk emitor ditanahkan
3. Merancang nilai komponen dan besar pemberian bias dari penguat common emitor
agar titik kerja dari transistor berada ditengah tengah garis beban
4. Merakit komponen pada projectboard sesuai dengan skema penguat common emittor
untuk transistor tipe npn
5. Melakukan pemberian bias pada transistor melalui loop masukan dan loop keluaran
dari penguat
6. Membuat titik kerja dari transistor berda ditengah tengah garis beban dengan
mengatur atur potensiometer RB2
7. Menghubungkan bagian masukan dari penguat common emittor dengan tegangan
sumber yang menghasilkan tegangan puncak dalam orde Mv
8. Melakukan pengamatan terhadap besar dan bentuk tegangan keluaran dan tegangan
masukan
9. Melakukan pengukuran terhadap besar tegangan masukan puncak dan tegangan
keluaran puncak dengan memvariasikan tegangan sumber
10. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan keluaran puncak dan tegangan masukan
puncak pada table data 1
11. Dengan menetapkan salah satu tegangan sumber,memasang tahanan beban pada
keluaran dari penguat common emittor
12. Dengan memvariasikan nilai tahanan beban yang diberikan,mengukur kuat arus dan
tegangan keluaran dalam keadaan terbeban
13. Memasukkan hasil pengukuran kuat arus dan tegangan keluaran dalam keadaan pada
table data 2

E. REFERENSI

Malvino.2003.Prinsip-Prinsip Elektronika .Jakarta: Salemba Teknika

Pratiwi,Risti Ayu.2015.Pengembangan Media Pembelajaran Bipolar Junction Transistor


Comon Base Amplifier Berbasis Flash Untuk Menunjang Mata Kuliah
Elektronika Di Jurusan Teknik Elektro.Jurnal UNNES

Tim Pengajar Elektronika Dasar.2019.Modul Praktikum Elektronika Dasar 1.Padang:UNP

Anda mungkin juga menyukai