ELEKTRONIKA DASAR II
PENGUAT COMMON EMITTOR
KELOMPOK 3 :
JURUSAN FISIKA
2020
PENGUAT COMMON EMITTOR
A. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Merancang titik kerja dari transistor agar berada dari tengah tengah garis beban
2. Menyelidiki hubungan antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan
3. Menentukan besar penguatan dari penguat common emittor
4. Menyelidiki pengaruh pembebanan terhadap arus dan tegangan tegangan keluaran
NO ALAT BAHAN
1. Osiloskop dua channel Software EWB 512
2. Catu daya Resistor karbon
3. Multimeter digital Potensiometer
a.Voltmeter Kapasitor elektrolit
b. Amperemeter Kabel penghubung
4. Projectboar
C.LANDASAN TEORI
Penguat common emittor termasuk penguat sinyal kecil. Isyarat masukan dalam
order mV diperkuat bebrapa kali sehingga diperoleh tegangan keluaran yang jauh lebih
besar dari tegangan masukan. Pada penguat common emittor kaki emittor dipakai secara
bersama antara terminal masukan (base) dan terminal keluaran (kolektor). Suatu penguat
common emittor terdiri dari komponen komponen seperti : Rc,R E,transistor dan kapasitor.
Pemberian bias dilakukan pada kedua loop,yaitu pada loop keluaran bias diberikan
melalui tegangan VCC,dan pada loop masukan bias diberikan melalui pembagi tegangan
VB oleh tahanan RB dan RB2. Pemberian bias pada VCC pada rangkaian harus disesuaikan
dengan tipe transistor yang digunakan. Untuk transistor tipe NPN rangkaian common
emitor serta pemberian bias dapat diperhatikan pada gambar berikut ini:
1. Analisis DC dari penguat common emittor
Suatu penguat common emittor teridiri dari dua loop yaitu loop masukan dan
loop keluaran. Antara kaki base dan emittor berada dalam loop masuka,sedangkan
antara kolektor dan emittor berada dalam loop keluaran. Persamaan tegangan pada
loop keluaran diberikan dalam bentuk :
IE VCC - VCE
RC + R E (2b)
Nilai tegangan antara base kolektor VBE dari transisitor bipolar tergantung
padabahan semikonduktor pembentuknya. Untuk semikonduktor pembentuknya.
Untuk semikonduktor germanium VBE 0,3 V dan bentuk silicon VBE 0,7 V.
Pemasangan tahanan RB1 paralel dengan RB2 bertujuan untuk pemberian bias
transistor pada loop masukan. Disisi lain tegangan V B diperoleh melalui melalui
rangkaian pembagi tegangan antara tahanan RB1 dan RB2. Nilai tahanan RB1 dan RB2
akan mentukn tegangan VB. Melalui rangkaian embagi tegangan didapat tegangan VB
dapat dirumuskan seperti :
RB1=RB2//RB2=RB1.RB2 (5)
RB1 +RB2
Nilai tahanan RB1 dan RB2 yang harus dipasang untuk mendapatkan titik kerja
transisitor ditengah garis beban dengan memperhatikan syarat kemantapan arus dapat
ditentukan:
RB1 = S VCC. RE
VB (6a)
RB2 = S RE +RB1
[RB1-SRE] (6b)
Tegangan VCC merupakan tegangan bias yang diberikan pada loop keluaran
sehingga besarnya dapat ditentukan,tahanan RE merupakan tahanan yang dipasnag
antara kaki emittor dengan ground,syarat kemantapan arus biasanya sudah ditentukan
yaitu sekitae 10,tegangan VB dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (3b)
sehingga nilai dari tahanan RB1 dan RB2 dapat ditentukan mencapai VCE = 0,5 VCC.
a. IMPEDANSI MASUKAN
Hambatan yang melintang antara kaki base dan emittor didapat dari
perbandingan anatara tegangan masukan Vi dengan arus base ib sehingga
diekspresikan seperti :
Dalam suatu susunan tahanan secara paralel tahanan yang mempunyai nilai
kecil lebih dominan dari tahanan yang mempunyai nilai besar. Impedansi masukan
atau tahanan gabungan akan dapat lebih kecil dari tahanan yang terkecil.
KV = - β (RO // 1 / hoe = = - β RC
Hie hie
c. IMPEDANSI KELUARAN
Impedansi keluaran dari suatu penguat terdiri dari gabungan tahanan yang
terdapat pada keluaran. Impedansi keluaran penguat common emittor adalah :
RO = RC // (1/hoe)
Jika pada rangkaian dipasang tahanan RC yang jauh lebih kecil dari tahanan
1/hoe,maka impedansi keluaran dari penguat akan mendekati nilai RC. Dengan kata
lain RO RC.
(Tim Pengajar Elektronika Dasar,2019:84-88)
1. Penguat emitor yang Common memiliki impedansi input yang rendah dan
merupakan penguat inverting
2. Impedansi output penguat ini tinggi
3. Penguat ini memiliki penguatan daya tertinggi bila dikombinasikan dengan
tegangan sedang dan penguatan arus
4. Arus gain dari penguat common emitor tinggi
(Pratiwi,Risti Ayu.2015:123)
C. TUGAS PENDAHULUAN
D. PROSEDUR KERJA
1. Menyiapkan semua komponen dari peralatan yang akan digunakan dalam kegiatan
praktikum
2. Menenentukan besar factor arus transistor untuk emitor ditanahkan
3. Merancang nilai komponen dan besar pemberian bias dari penguat common emitor
agar titik kerja dari transistor berada ditengah tengah garis beban
4. Merakit komponen pada projectboard sesuai dengan skema penguat common emittor
untuk transistor tipe npn
5. Melakukan pemberian bias pada transistor melalui loop masukan dan loop keluaran
dari penguat
6. Membuat titik kerja dari transistor berda ditengah tengah garis beban dengan
mengatur atur potensiometer RB2
7. Menghubungkan bagian masukan dari penguat common emittor dengan tegangan
sumber yang menghasilkan tegangan puncak dalam orde Mv
8. Melakukan pengamatan terhadap besar dan bentuk tegangan keluaran dan tegangan
masukan
9. Melakukan pengukuran terhadap besar tegangan masukan puncak dan tegangan
keluaran puncak dengan memvariasikan tegangan sumber
10. Memasukkan data hasil pengukuran tegangan keluaran puncak dan tegangan masukan
puncak pada table data 1
11. Dengan menetapkan salah satu tegangan sumber,memasang tahanan beban pada
keluaran dari penguat common emittor
12. Dengan memvariasikan nilai tahanan beban yang diberikan,mengukur kuat arus dan
tegangan keluaran dalam keadaan terbeban
13. Memasukkan hasil pengukuran kuat arus dan tegangan keluaran dalam keadaan pada
table data 2
E. REFERENSI