Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 2

ELEKTRONIKA DASAR 2

“RANGKAIAN PENGUAT TEGANGAN (PENGUAT COMMON


EMITOR)”

NAMA : ANNISA FADILLA

NIM : 17033049

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN : Drs. HUFRI,M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
RANGKAIAN PENGUAT TEGANGAN ( PENGUAT COMMON EMITOR )

Konfigurasi Common Emitter (CE) atau Emitor Bersama merupakan Konfigurasi


Transistor yang paling sering digunakan, terutama pada penguat yang membutuhkan penguatan
Tegangan dan Arus secara bersamaan. Hal ini dikarenakan Konfigurasi Transistor dengan
Common Emitter ini menghasilkan penguatan Tegangan dan Arus antara sinyal Input dan sinyal
Output.

Untuk konfigurasi common emitor, perbandingan dari perubahan yang kecil dari arus
kolektor terhadap perubahan yang kecil dari arus base pada suatu tegangan kolektor-emitor

konstan disebut faktor penguatan arus emitor ditanahkan dan dilambangkan dengan (beta).

Hubungan antara adalah :

IB + I C = I E

IB + IB =

Common Emitter adalah konfigurasi Transistor dimana kaki Emitor Transistor di-ground-
kan dan dipergunakan bersama untuk INPUT dan OUTPUT. Pada Konfigurasi Common Emitter
ini, sinyal INPUT dimasukan ke Basis dan sinyal OUTPUT-nya diperoleh dari kaki Kolektor.

Rangkaian Common Emitter adalah rangkaian Bipolar Junction Transistor yang


menggunakan terminal Emitter sebagai terminal bersama yang terhubung ke Ground, sedangkan
terminal masukan dan keluarannya masing-masing terletak pada terminal Basis dan terminal
Collector.
Rangkaian penguat Common Emitter adalah rangkaian yang paling banyak digunakan
karena memiliki sifat menguatkan tegangan puncak amplitude dari sinyal masukkan. Factor
penguatan dari Transistor dilambangkan dengan simbol beta (β). Rangkaian Common Emitter
dapat dibagi menjadi rangkaian Fixed Bias, Voltage Divider Bias, dan Emitter Bias.

A. ANALISIS DC PADA PENGUAT COMMON EMITOR

Pada common emitor kaki emitor dipakai secara bersama antara terminal masukan base
dan terminal keluaran kolektor.

Pada loop keluaran :

VCC = IC RC + VCE + VE

IC RC + IE RE = VCC - VCE

karena I C   I E dan   1 maka I C  I E


V V VCC VCE
I C  CC CE IE 
RC RE RC  RE
V E = I E RE

VRC = IC RC = VCC – (VE + VCE)

Pada loop Masukan :

VB = IB RB + VBE + IE RE

VB = IB (RB + RE) + VBE + IE RE


VB VBE I R
IB   C E
RB  RE RB  RE
VB =VE +VBE =IE RE +VBE

asumsi IB<< dan RB tidak terlalu besar.

Untuk semikonduktor germanium VBE  0,3 V, dan untuk silikon VBE  0,7 V.

RB 2
VB  VCC
RB1  RB 2
VB RB 2

VCC RB1  RB 2

VCC
RB1  RB
VB

 VB 
RB 2  
 V V 
RB1
 CC B 

RB1.RB 2
RB  RB1 // RB 2 
RB1  RB 2

B. FAKTOR KEMANTAPAN ARUS PADA PENGUAT COMMON EMITOR

Faktor kemantapan arus untuk konfigurasi common emitor didefenisikan sebagai


perbandingan dari perubahan yang kecil arus kolektor terhada perubahan yang kecil arus base
untuk tegangan VCE konstan, yang mana faktor kemantapan arus pada penguat common emitor
ini dilambangkan dengan β.

Untuk aplikasi praktis, besar faktor penguatan arus secara pendekatan dapat ditulis dengan
C. DESAIN TITIK KERJA TRANSISTOR

IC

IB = 50 A
IC(sat)
IB = 40 A
IB
IC(sat)/2 IB = 30 A
Q-Point
IB = 20 A
IB = 10 A
IB = 0 A
VCE
VCC/2 VCC

Bila di set VCE = 0.5 VCC , titik kerja transistor (titik q) akan tetap berada di tengah-
tengah garis beban apabila temperatur tidak berubah.
RB
Konstan S  R menjaga  dan VBE
E

VCC
RB1  S RE
VB

RE R B1
RB 2  S
 RB1 S RE 

D. RANGKAIAN SETARA UNTUK PENGUAT COMMON EMITOR


E. ANALISIS AC PADA PENGUAT COMMON EMITOR

Pada loop keluaran

Pada loop masukan


F. IMPEDANSI MASUKAN PADA PENGUAT COMMON EMITOR

G. IMPEDANSI KELUARAN PADA PENGUAT COMMON EMITOR


H. PENGUATAN DARI PENGUAT COMMON EMITOR

Penguatan penguat didefenisiskan sebagai perbandingan antara teGangan keluaran dan


tegangna masukan.

I. PENGARUH PEMBEBANAN PADA KELUARAN

Tegangan keluaran dalam keadaan terbeban

RL
Besarnya  tegangan
VOB jatuh VO
RL  RO

VO  VO  VOB
RO
VO  VO
RL  RO
Persentase jatuh tegangan
VO RO
%VO  x 100%  x100%
VO RL RO

DAFTAR PUSTAKA

Asrizal. 2000. Petunjuk Praktikum ElektronikaDasar1. Padang : FMIPA UNP


Asrizal. 2013. ElektronikaDasar 2. Padang : FMIPA UNP
Herman DS. (1996). Elektronika: Teori dan Penerapan. Yogyakarta: FPTK IKIP Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai