Anda di halaman 1dari 20

TUGAS

ELEKTRONIKA DASAR 2

NAMA : MUNIRA ALZURA

NIM : 17033025

PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B

DOSEN : Drs.Hufri M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2019
Rangkaian Penguat Gandengan DC

A. Rangkaian Penguat Darlington


Pada Penguat hubungan Darlington, kaki emitor dari transistor pertama
dihubungkan secara langsung ke kaki base transistor kedua. Dengan
menggunakan hubungan Darlington akan menghasilkan faktor penguatan arus dari
gabungan dari kedua transistor menjadi besar. Ada beberapa tipe rangkaian dari
penguat Darlington antara lain: penguat darlington sederhana, penguat darlington
dengan dioda, penguat darlington yang lebih kompleks.

1. Penguat Darlington Sederhana


Penguat Darlington yang sederhana terdiri dari dua transistor
menggunakan hubungan Darlington. Suatu tahanan RC dipasang antara catu
daya dan kaki kolektor. Kaki emitor dari transistor kedua dihubungkan
langsung ke ground. Rangkaian penguat Darlington yang sederhana
diperlihatkan pada Gambar dibawah ini :

Gambar. Rangkaian Penguat Darlington sederhana

Pada loop keluaran arus listrik dari tegangan VCC mengalir ke


tahanan RC. Persamaan tegangan pada loop keluaran diberikan dalam
bentuk:
Arus listrik pada emitor transistor kedua adalah

Pada gambar kaki emitor transistor pertama terhubung langsung dengan


kaki base transistor kedua sehingga IE1=IB2. Dari hubungan ini arus pada
emitor transistor pertama dapat dinyatakan dalam bentuk :

Arus listrik DC pada emitor transistor pertama dan kedua dapat


digunakan untuk menentukan tahanan dalam pada emitor transistor pertama
dan kedua.Arus listrik AC dari sumber tegangan VS mengalir ke tahanan Rs.
Arus ini terbagi ke tahanan RB dan base transistor pertama. Jalannya arus
listrik dalam rangkaian dapat diperhatikan pada rangkaian setara pada gambar
dibawah ini

Dari rangkaian setara, persamaan tegangan masukan pada transistor


pertama

Tahanan yang terdapat antara base transistor pertama dengan ground

a. Impedansi masukan dari penguat Darlington adalah kombinasi dari


tahanan RB dengan tahanan Rit yang tersusun secara paralel.

b. Penguatan dari penguat Darlington Sederhana


 Tegangan masukan pada penguat
 Tegangan keluaran pada penguat adalah

Penguatan dari penguat didefinisikan sebagai perbandingan antara


tegangan keluaran dengan tegangan masukan

Penguatan dari penguat Darlington tergantung kepada faktor


penguatan arus , tahanan Rc dan tahanan yang terdapat antara base
dengan emitor dari kedua transistor.

c. Impedansi Keluaran penguat Darlington Sederhana


Impedansi keluaran penguat ditentukan dengan menghubungkan
singkat tegangan masukan. Tegangan keluaran penguat dianggap
sebagai sumber tegangan baru. Arus listrik dari sumber tegangan
mengalir pada tahanan Rc yang tersusun secara paralel dengan Roe2.
Impedansi keluaran dari penguat dapat dirumuskan dalam bentuk

Secara umum, nilai impedansi keluaran dari penguat Darlington


tergantung pada tahanan Rc dan Roe2. Secara pendekatan nilai
impedansi keluaran dari penguat Darlington sama dengan nilai tahanan
RC.

2. Penguat Darlington Lebih Komplek


Penguat darlington yang lebih komplek dapat dibuat dengan
menambahkan tahanan RE antara emitor dengan ground untuk kedua
transistor. Tujuan penambahan tahanan adalah untuk mengurangi arus
listrik pada base transistor pertama arus kolektor pada transistor kedua.
Rangkaian penguat darlington yang lebih komplek diperlihatkan pada
gambar dibawah ini :

Gambar. Rangkaian Penguat Darlington yang lebih kompleks

Pada loop keluaran, arus listrik DC dari catu daya VCC mengalir ke
tahanan RC dan tahanan RE2. Persamaan tegangan DC pada loop keluaran

Arus listrik yang mengalir pada tahanan Rc dan tahanan RE

Tegangan antara base dengan ground untuk transistor kedua terdiri


dari tegangan antara base-emitor dan tegangan pada tahanan emitor dari
transistor kedua. Tegangan ini dapat dirumuskan dalam bentuk

Arus listrik pada kaki emitor dari transistor pertama adalah


Tegangan antara base dengan ground untuk transistor pertama

Dalam perancangan rangkaian,tegangan antara base dengan ground


dapat diatur menggunakan rangkaian pembagi tegangan antara tahanan
RB1 dan tahanan RB2.
Pada saat penguat bekerja pada frekuensi tengah, penguatan dari
penguat tidak tergantung pada frekuensi sumber. Dalam kondisi ini
jalannya sinyal listrik dalam rangkaian diperlihatkan pada gambar
berikut

Tegangan masukan antara base transistor kedua dengan ground

Tahanan yanng terdapat antara base dari transistor kedua dengan


ground merupakan komnbinasi dari tahanan hie2 dan tahanan RE2.

Persamaan tegangan masukan antara base transistor pertama


dengan ground

Tahanan yang terdapat antara base transistor pertama dengan


ground

Impedansi masukan dari penguat darlington yang lebih komplek


adalah
Penguatan dari penguat Darlington
Penguatan dari penguat didefinisikan sebagai perbandingan
antara tegangan keluaran dengan tegangan masukan. Tegangan
masukan pada penguat adalah

Tegangan keluaran dari penguat

Pada rangkaian setara terlihat bahwa tahanan RE1 tersusun secara


paralel dengan tahanan Rit2. Dengan menggunakan teknik rangkaian pembagi
arus yang mengalir pada tahanan Rit2 dapat dirumuskan dalam bentuk :

Apabila arus listrik pada base transistor kedua disubtitusikan ke


dalam persamaan tegangan keluaran akan dihasilkan persamaan dalam
bentuk

Penguatan dari penguat darlington yang lebih komplek dapat


ditentukan dari perbandingan antara tegangan keluaran dengan
tegangan masukan

Penguatan dari penguat darlington tergantung pada faktor


penguatan arus total dari gabungan kedua transistor, tahanan yang
terdapat antara base transistor pertama dengan ground, tahanan yang
terdapat antara base transistor keduan dengan ground, tahanan yang
dipasang antara emitor transistor pertama dengan ground , dan
impedansi keluaran.

Impedansi keluaran dari penguat darlington merupakan


kombinasi dari tahanan Rc dan Roe2 sehingga dapat dituliskan dalam
bentuk:

B. Rangkaian Penguat Differensial

Penguat beda (differential amplifier) atau penguat diferensial, dibuat


dengan sistem transistor yang dirangkai secara rangkaian “emitter–biased“.
Dua buah tipe semikonduktor yang hampir sama, yaitu BJT (Bipolar Junction
Transistor) dan FET (Field Effect Transistor) diperlukan untuk aplikasi
pembuatan penguat diferensial. Semua komponen ini dalam dua rangkaian
“emitter-biased”, yang kedua komponennya harus memiliki karakteristik yang
sesuai. Termasuk sumber tegangan (power supply) +VCC dan  VEE harus
mempunyai level amplitudo yang sama besar. Untuk desain penguat yang
multitingkatnya, dengan mendapatkan penguatan tegangan yang besar, maka
dapat digunakan sebuah rangkaian searah yang langsung antara semua tingkat
dari penguatdiferensial tersebut.
Pengertian rangkaian searah langsung adalah dengan menghilangkan
frekuensi mati (cut off frequency) yang lebih rendah yang biasa menggunakan
kopel kapasitor, maka kopel kapasitor ini harus dihilangkan, sehingga menjadi
kopel langsung. Oleh karena itu, penguat diferensial mempunyai kemampuan
menguatkan sinyal DC yang baik, sama seperti menguatkan sinyal AC. Dalam
sistem instrumentasi, penguat diferensial juga baik dan banyak digunakan
sebagai pembanding dua buah sinyal input.
Kelemahan sebuah penguat dengan umpan balik arus searah seperti
contoh pada rangkaian penguat tunggal emitor bersama (common emitter)
adalah terjadinya pergeseran titik kerja DC akibat perambatan panas antara
basis-emitor, sehingga menyebabkan titik kerja penguat menjadi tidak stabil
akibat dari kenaikan temperatur pada sistem bias transistor tersebut (tingkat
faktor kestabilan menurun).
Untuk mencapai tingkat kestabilan yang baik pada jenis penguat tunggal
maka pada kaki emitor harus dihubungkan sebuah resistor RE. Efek dari
penambahan ini berakibat pada penguatan arus bolak-balik menjadi menurun
(dipandang dari emitor mengakibatkan suatu efek umpan balik sinyal ac pada
resistor RE).

Gambar  Diagram blok dari rangkaian Penguat Diferensial

Gambar. Prinsip kestabilan dengan teknik umpan balik negatif


Untuk itu salah satu cara guna mendapatkan penguatan arus bolak-balik
yang tinggi, maka pada resistor RE harus dijajarkan sebuah kapasitor internal
bypass dimana pada prinsipnya adalah sama seperti halnya pada kapasitor
kopling eksternal di keluaran dan masukan, yaitu fungsinya tidak lain adalah
untuk menghubungkan sinyal bolak-balik.
Akibat dari pemakaian kapasitor bypass tersebut adalah terjadinya efek
yang mengakibatkan adanya kenaikan waktu untuk mencapai stabil (time
constant) menjadi lebih lambat, sehingga mengakibatkan kenaikan batas
frekuensi bawah (fL).
Permasalahan yang lain adalah terjadinya perlambatan akibat pengisian
muatan pada kapasitor-kapasitor kopling (penggandeng) oleh tegangan
sumber DC, dengan demikian titik kerja DC untuk mencapai titik stabil
diperlukan juga waktu tunda (time constant).

a. Pengaruh Kapasitor Penggandeng.


Pada bagian ini pengaruh kapasitor pintas emitor CE. tidak
diperhatikan. Kita anggap CE. mempunyai nilai sangat besar,

1
sehingga nilai reaktansi Xc E  C amat kecil, atau CE. dapat
E

dianggap terhubung singkat.

Dibawah ini adalah gambar rangkaian penguat dan rangkaian


setaranya.

Rangkaian Penguat
Rangkaian Setara
b. Pengaruh Kapasitor Pintas Emitor.
Kita anggap sekarang pengaruh kapasitor penggandeng kita
abaikan (kita anggap terhubung singkat), dan hanya
memperhatikan pengaruh kapasitor pintas emitor. Hal ini dapat
berarti bahwa frekuensi patah oleh kutub pada fungsi alih oleh
kapasitor penggandeng adalah jauh di bawah frekuensi patah oleh
kapasitor pintas emitor CE.
Untuk keadaan ini rangkaian setara penguat dapat
digambarkan sebagai berikut.
A. PENGUAT DARLINGTON SEDERHANA
Penguat darlington yang sederhana terdiri dari 2 transistor
menggunakan hubungan darlington. Suatu tahanan RC dipasang antara catu
daya dan kaki kolektor. Kaki emitor dari transistor kedua dihubungkan
langsung ke ground.
1. Analisis DC

Pada loop keluaran arus listrik dari tegangan VCC mengalir ke


tahanan RC, dengan persamann :

Kaki emitor transistor pertama terhubung langsung dengan kaki


base transistor kedua, sehingga :

2. Analisis AC
Dari rangkaian setara, persamaan tegangan masukan pada transistor
pertama :
3. Impedansi masukan

4. Penguatan dari penguat


Tegangan masukan dari rangkaian :

Tegangan keluaran dari rangkaian :

Penguatan dari penguat merupakan perbandingan antara tegangan


keluaran dengan tegangan masukan

5. Impedansi keluaran
Impedansi keluaran dapat ditentukan dengan cara menghubungkan
singkat tegangan masukan. Tegangan keluaran penguat dianggap sebagai
sumber tegangan baru.

B. PENGUAT DARLINGTON LEBIH KOMPLEKS


Penguat darlington yang lebih kompleks dapat dibuat dengan
menambahkan tahanan RE antara emitor dengan ground untuk kedua
transistor. Tujuannya untuk mengurangi arus listrik pada base transistor
pertama & arus kolektor transistor kedua.
1. Analisis DC
Pada loop keluaran, VCC mengalir ke RC dan RE2

Tegangan antara base transistor kedua dengan ground :

Arus listrik pada kaki emitor transistor pertama :

Tegangan antara base transistor kedua dengan ground :

2. Analisis AC
Tegangan masukan antara base transistor kedua denga ground :

Tegangan masukan antara base transistor kedua denga ground :

3. Impedansi masukan

4. Pengutan dari penguat


Tegangan masukan dari rangkaian :

Tegangan keluaran dari rangkaian :

Pada rangkaian setara terlihat bahwa RE1 paralel dengan Rit2,


sehingga berlaku prinsip pembagi arus, yang mana arus yang mengalir
pada Rit2 adalah
Sehingga persamaan tegangan keluarannya menjadi :

Penguatan dari penguat merupakan perbandingan antara tegangan


keluaran dengan tegangan masukan

5. Impedansi keluaran
Impedansi keluaran dapat ditentukan dengan cara menghubungkan
singkat tegangan masukan. Tegangan keluaran penguat dianggap sebagai
sumber tegangan baru.
Daftar Pustaka

Asrizal. 2013. Elektronika Dasar 2 Komponen, Rangkaian dan Aplikasi. Padang :


UNP.

Sutrisno.1998. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung: ITB.

Anda mungkin juga menyukai