TUGAS MINGGU 3
NIM : 18033083
JURUSAN FISIKA
2021
META-ANALISIS PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
TUJUAN:Penelitian ini bertujuan Berdasarkan nilai signifikansi uji ancova dengan skor pre-test
menginvestigasi pengaruh penggunaan model sebagai covariat memperlihatkan bahwa tidak ada pengaruh
pembelajaran berbasis masalah terhadap belief signifikan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah
siswa tentang fisika dan pembelajaran fisika. terhadap belief siswa tentang fisika dan pembelajaran fisika.
Hal ini menarik untuk ditelusuri lebih jauh. Hasil penelitian ini
sejalan dengan pernyataan Hammer (1994) yang mengatakan
bahwa belief merupakan faktor kognitif siswa yang sulit untuk
diubah. Hal ini disebabkan karena belief terbentuk berdasarkan
pengalaman pembelajaran yang diperoleh siswa mulai dari
sekolah tingkat dasar sampai pada tingkat perguruan tinggi.
Sehingga penting sekali bagi guru untuk memiliki kesadaran
bahwa bagaimana berlangsungnya proses pembelajaran fisika
di kelas akan mempengaruhi terbentuknya belief siswa
terhadap fisika.
.8. HASIL:
Penerapan Model LATAR BELAKANG:
Pembelajaran
Problem Based Rendahnya hasil belajar aspek kognitif peserta
Learning (Pbl) didik dikarenakan peserta didik belum maksimal
Untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
Meningkatkan Hasil Hal ini ditunjukkan saat mengikuti proses
Belajar Peserta pembelajaran di kelas, peserta didik ada yang
Didik Sma Pada tidak memperhatikan saat guru menerangkan
Materi Usaha Dan pelajaran, suka mengganggu teman, sibuk dengan
Energi kepentingannya sendiri seperti bermain hp,
berbicara dengan teman sebangkunya.
Pembelajaran fisika diharapkan menjadi
pembelajaran yang aktif, efektif, dan PEMBAHASAN:
menyenangkan. Oleh karena itu, perlu adanya
inovasi dalam kegiatan pembelajaran khususnya Setelah pemberian tindakan pada siklus I, diperoleh persentase
mata pelajaran fisika di kelas. Inovasi tersebut KBK sebesar 64% dengan kategori cukup. Dari hasil analisis
dapat berupa model pembelajaran yang siklus I, proses pembelajaran dengan penerapan PBL belum
mengaktifkan peserta didik selama proses mencapai kriteria ketuntasan 75%, sehingga dapat dikatakan
pembelajaran. Salah satu model pembelajaran bahwa hasil belajar kognitif peserta didik pada siklus I belum
berhasil. Olehnya itu dengan mengacu hasil refleksi siklus I,
yang dapat digunakan untuk mengatasi maka guru melakukan upaya perbaikan dalam melaksanakan
permasalahan adalah model PBL. Pembelajaran proses pembelajaran pada siklus II.
Berbasis Masalah atau Problem Based Learning
(PBL) adalah salah satu model pembelajaran Pada siklus II diperoleh persentase klasikal 84%. Peningkatan
inovatif yang memberikan kondisi belajar aktif hasil belajar kognitif dari siklus I (64%) ke siklus II (84%)
kepada peserta didik (Nisa, 2015: 3). adalah sebesar 20%. Hal ini terjadi karena peserta didik
mengikuti pembelajaran dengan baik dan memahami materi
(TUJUAN): yang mereka telah terima. Hal senada yang disampaikan oleh
(Novitasari Devi, Dwi Wahyuni, Jekti Prihatin, 2015) bahwa
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui PBL ini memiliki kelebihan yaitu lebih ingat dan meningkatkan
peningkatan model PBL (Problem Based pemahamannya atas materi ajar, meningkatkan fokus pada
Learning) pada materi usaha dan energi kelas XI pengetahuan yang relevan, mendorong untuk berpikir,
MIA 6 SMA Negeri 1 Manokwari. membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan sosial,
membangun kecakapan belajar, memotivasi pembelajar,
realistik dengan kehidupan siswa. Secara klasikal proses
pembelajaran pada siklus II dinyatakan tuntas karena telah
memenuhi kriteria ketuntasan belajar 75%.
TUJUAN:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
penerapan model Problem Based Learning pada
sub pokok bahasan gerak lurus berubah beraturan
yang dapat meningkatkan kempuan berpikir kritis
siswa.
10. LATAR BELAKANG: HASIL DAN PEMBAHASAN: