Transformator
2. TRANSFORMATOR
Transformator adalah suatu alat listrik yang digunakan untuk mentransformasikan daya
atau energi listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya, melalui
suatu
gandengan
magnet
dan
berdasarkan
prinsip
induksi-elektromagnet.
Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun
elektronika. Penggunaan transformator dalam sistem tenaga memungkinkan terpilihnya
tegangan yang sesuai, dan ekonomis untuk tiap tiap keperluan misalnya kebutuhan
akan tegangan tinggi dalam pengiriman daya listrik jarak jauh.
Dalam bidang tenga listrik pemakaian transformator dikelompokkan menjadi:
Transformator daya.
Transformator distribusi.
19
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
2.1.
Transformator
i0
V1
N2
E1
N2
i0
E2
V1
(a)
E1
(b)
20
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Dalam hal ini tegangan induksi E 1 mempunyai kebesaran yang sama tetapi berlawanan
arah dengan tegangan sumber V1.
Gambar 4. Pemagnetan.
21
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
V2
dengan 2 = faktor kerja beban.
ZL
i2
i0
V1
N2
E1
N2
E2
Z1
V2
N1 I2
N2 I2
22
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
N1 N 2
I1 N 2
atau
I1
I2
I2
I1
transformator, adanya fluks bocor . 1 dan 2 ditunjukkan sebagai reaktansi X 1 dan X2.
Sedang rugi tahanan ditunjukan dengan R 1 dan R2. Dengan demikian model
rangkaian dapat dituliskan seperti pada gambar 6.
R1
X1
i1
R2
i2
X2
i0
V1
RC
IC
IM
E2
XM V
1
N1
ZL
V2
N2
Dalam rangkaian diatas dapat dibuat vektor diagramnya sebagai terlukis pada gambar
7.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan
23
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
i1
i0 i
C
i1R1
i2
E1
i1.X1
iM
E2
i2
V1
V2
i2X1
i2R2
I2 / I2 = N2 / N1 = a atau
I2 = aI2
Maka
Dan
R1
X1
a2R2
i1
a2X2
i2
i0
V1
RC
IC
IM
XM
a2ZL
aV2
24
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
R1
i1
a2R2
X1
a2X2
i2
i0
V1 RC
IC
IM
a2ZL
XM
aV2
i2a R2
i2R1
i2X1
i2a2X1
i1
aV2 i2
i0 iC
iM
25
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
i0
V
RC
XM
Dengan mengukur tegangan Vhs, arus Ihs dan daya Phs akan dapat dihitung parameter:
Rek = Phs / ( Ihs )2
Zek = Vhs / Ihs
Xek =
= Rek + jXek
Z 2 ek R2 ek
26
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Rek
A
Xek
ihs
Pengaturan
Dengan mengingat model rangkaian yang telah ada ( dalam hal ini harga sekunder
ditransformasikan ke harga primer ) :
R1
i1
X1
a2R2
a2X2
i2
i0
V1 RC
IC
IM
a2ZL
XM
aV2
Pengaturan
27
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
a.V2
beban penuh
Transformator
Pengaturan =
V1 aV2 ( no min al )
aV2 ( no min al )
Contoh 1.
Pengukuran hubungan singkat transformator fasa tunggal 15 Kva yang mempunyai
perbandingan tegangan 2400 V /240 V. f = 50 c/s menghaasilkan data pengukuran sbb:
Arus hubung singkat
Ihs = 6.25 A
Phs = 214 W
Phs
Vhs .I hs
214
Vhs
131o o
=
I hs
6,2574 o
2.7.
28
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Rugi
Tembaga
SUMBER
Rugi
Tembaga
FLUKS
BERSAMA
KUMPARAN
PRIMER
Fluks
bocor
KUMPARAN
SKUNDER
Output
Rugi besi
Histeresis,
Eddy current
29
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Efisiensi
Efisiensi dinyatakan sebagai :
daya.keluar
Daya.keluar
rugi
1
Daya.masuk Daya.keluar rugi
Daya.masuk
V2 . cos
V2 cos I 2 R2.ek
Pi
I2
d ( I 2 Rek
Pi
I2
dI 2
R2ek =
Pi
2
I 2 Rek
rugi
V2 I 2 . cos rugi
=1-
rugi / V2 I 2
cos rugi / V2 I 2
= 1 - cos X
30
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
X / cos
= 1 - 1 X / cos
0,99
0,98
1,0 PF
0,97
0,96
0,8 PF
0,6 PF
0,25
0,50
0,75
1,00
1,25
pu Beban
31
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Ph1
Ph1
Ph2
Ph2
Ph3
Ph3
Ph1
Ph2
Ph2
Ph3
Ph3
N
32
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
U
Eg1
El3
E1
El2
Eg3
E3
V
Eg2
E2
El1
Gambar 18. Hubungan generator Y dan Transformator Y
El2
Eg1
Eg1
El3
Eg3
El1
Eg2
Eg3
Eg2
33
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
e1
e2
e3
e1
E1
E3
E1
E2
E3
e2
e3
E2
34
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
El2
V El3
S
El2
El1
Transformator
El1
El3
Vektor Diagramnya
Ternyata bahwa veltor diagramnya sama, kecuali urutan tegangan induksi e1, e2, dan
e3, bergeser 120 . E1 , E2 dan E3 masing-masing adalah tegangan-tegangan jepitan
dari belitan primer 1, 2 dan 3 pada gambar diatas.
E1 =E13 ; E2= E1 , dan= E 3 = El2 sedang gambar b:
E1 = E12 ; E2 = E13 dan E3 =El1
Pada hubungan segi tiga ini ujung akhir dari telitan satu dihubungkan dengan ujung
awal belitan berikutnya. Pada hubung bintang , titik netral merupakan hubungan dari
ujung akhir atau ujung akhir dari tiga belitan. Pada kenyataanya hubunganya adalah :
35
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
X
u
Transformator
v+
w+
36
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
keterangan :
U, V, W atau E1 ;E2 ;E 3 sama dengan tegangan jepitan tiap phasa belitan primer.
e1; e2: ; e3 samia dengan tegangan induksi primer tiap phasa.
2e1 ; 2e2 ; 2e3 sama dengan tegangan induksi sekunder setiap phasa.
X; Y; Z atau 2E1 ; 2E2 ; 2E3 sama dengan tagangan jepitan tiap phasa belitan
sekunder (pada beban nol arah dan besarnya sama dengan tegangan
induksinya ).
Berdasarkan perbedaan sudut (letak) antara tegangan jepitan primer dengan
tegangan jepitan sekunder (yang dihubung keluar) dari setiap phasa, maka
hubungan trafo tiga phasa dibagi menjadi golongan atau group.
Group tersebut dinyatakan dalam penunjukan jam, dengan anggapan :
Sisi primer = Sisi tegangan tinggi = jarum panjang sisi sekunder = Sisi tegangan
rendah = jarum pendek.
Dengan demikian trafo diatas mempunyai veldor group Y y 6 yang artinya : Y =
belitan primer / tegangam tinggi dalam hubungan bintang.
37
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
U
E1
1800
2E1
X
38
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
E1
U
W
E3
E2
W
Hubungan lain :
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan
39
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
z x
y
W
W
Z
u
w
Y
v
X
40
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
EL2
EL3
EL1
W
41
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Vektor group D d 6
R
V
e1
U
W
e2
e3
e3
w
u
e1
x
e2
y
EL2
e1
EL1
EL3
e2
e3
z
2e2
2e1
2e3
w x
42
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
43
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
a =
N1
:
N2
N1
N2
EL
44
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
= Ep 3 =
ep 3
2 EL = 2 Ep 3 = 2 ep 3
1 Ep = 2 ep.a
1 Ep = 1 Ep.a
2 EL
a
EL
2. Keadaan Berbeban :
IL
2 Ip
a
b) Trafo Hubungan D - D
45
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
= 1 Ep = 1 ep
2 EL = 2 Ep = 2 ep
1 Ep = 2 Ep. a
1 Ep = 2 Ep. a
2 E1
a
1E1
2. Keadaan Berbeban
1L = Ip 3
2IL =
2 Ip 3
Ip =
2 Ip
a
IL 1 = Ip 1
= Ip 3
IL 2 = Ip 2
= Ip 1
IL 3 = Ip 3
= Ip 2
c) Trafo Hubungan D - Y
1 Ep = 2 Ep.a
Iep.a =
2 ep a
46
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
2 E L = 2 EP 3
2 EL
a
EL
3
(buktikan) .
Hubungan Y - D
= 1 Ep = 1Ep 3
= 1 Ep3 3
b 31f Ep
Sehingga
W masuk (PJ1 + Pj2 + 1 H )
Jadi
= W keluar
Wk
x100%
Wk ( PJ 1 PJ 2 Ph )
47
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
watt
W keluar = 2 E 2 I Cos 3
1=
2=
Rendemen =
Wkeluar
x100%
Wmasuk
Transformator Konvensional
48
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Transformator CSP
unit trafo
pengaman yang terdapat adalah pengaman terhadap gangguan surja petir dan
surja hubung , pengaman beban lebih dan pengaman hubung singkat.Selai itu
trafo ini juga dilengkapi dengan lampu merah peringatan yang akan menyala bila
temperatur kumparan melebihi batas yang di ijinkan un tuk isolasinya Kondisi ini
apabila tidak diambil tindakan dan temperatu mencapai batas bahaya maka CB
( circuit breaker ) akan bekerja membuka
Apabila diperlukan CB dapat diset pada posiusi darurat untuk melakukan beban
lebih sementara. Dalam gambar terlihat bentuk trafo tipe CSP satu fasa dan alat
alat proteksi
2.9.3. KONSTRUKSI UMUM
49
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
50
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
51
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Tebal plat ini berkisar antara 0,35 - 0,5 mm, tergantung besar kecilnya fasilitas trafo.
untuk menghindari /mengurangi adanya arus pusar (Eddy, current), maka antara
plat satu dengan yang lainnya diberi semacam lapisan isolasi (vernish) yang tahan
terhadap suhu tinggi . Lapisan ini harus ditekan (press) untuk menghilangkan
adanya celah udara antara plat yang satu dengan yang lainnya yang dapat
menimbulkan suara keras pada waktu trafo kerja (operasi).
Untuk memudahkan pemasangan kumparan (coil) maka penampang inti dibuat
berbentuk bulat dengan susunan sebai gambar dibawah ini.
:4
52
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Spiral Core
Cut' C Carz
Half Cruciform
Transformator
Cut'C Core
FuII Cruciform
SgirsICoTe
F -u l l C r u c i f o r m
53
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
54
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
: Pendinginan oleh air (air blast) langsung yang dihasilkan oleh fan (kipas angin).
Sistim ini juga tidak mengunakan minyak.
ON : Pendingin minyak (oil immerset) disertai pendingin alam (natural cooling). Panas
yang ditimbulkan oleh pada inti dan kumparan diteruskan melalui minyak
kedinding trafo yang kemudian didinginkan oleh udara luar sekitarnya .
Keuntungan cara hal ini adalah bahwa kotoran-kotoran (debu) semua uap air
tidak masuk pada inti dan kumparan maupun minyak trafo. Sistim ini digunakan
untuk trafo tenaga yang lebih dari 10 kVA.
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan
55
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
OB : Sistim ini adalah sama dengan hembusan sistim ON yang dilengkapi dengan
hembusan angin dari fan pada dinding trafo.
OFN : Pendinginan ini sama dengan sistim ON, tetapi untuk sirkulasi minyaknya
melalui radiator mengunakan suatu cara. Pada sistim ini tidak ada fan.
OFB : Adalah sistim OFN yang dilengkapi hembusan angin dari fan. Digunakan untuk
trafo-trafo yang berkapasitas besar.
56
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
KUMPARAN
CLASS A
CLASS B
550C
750C
ON, OB, OW
600C
OFN, OFB
65 C
OFW
700C
MINYAK
500C
INTI
Sesuai dengan
kumparan
50 C
yang terdekat
600C
Kenaikan temperatur (suhu) ini didasarkan atas temperatur udara luar atau suhu dari
air pendingin masuk. Harga-harga ini adalah = 25 0 C untuk air dan 40 0 C maximum
dengan harga rata-rata 35 0 C selama 24 jam untuk udara.
Artinya :
Niaalnva sistim ON dengn klass A : suhu tertinggi dari kamparan yang diperkenankan
adaIah : 400 C + 600C = 1000 C untuk beberapa jam (2-3 jam ) dan 35 0 C + 600 C =
950 C untuk 24 jam terus menurun.
57
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
2.9.8. KONSTRUKSI DAN BAHAN BUSHING (TIPE INDOOR DAN OUT DOOR )
Bushing sangat menentukan dalam pengambilan tegangan dan pemasukan
tegangan pada tranformator, pada sisi tegangan tinggi bushing harus mempunyai
syarat titik tembus. Bahan utama untuk bushing adalah dari bahan keramik. Dan
pada bushing tegangan tinggi biasanya dilengkapi arcing horn.
58
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
59
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
2. Sebagai pendingin.
3. Sebagai penghantar panas dari bagian yang panas (coil dan inti) ke dinding bak.
Sifat Dari Minyak Trafo
1. Besar jenis (spesific grafity) = 0,85 0,9 gr/cm pada 13,5 0 C
2. Viscilitas (kekentalan) rendah untuk memudahkan cirkulasi dari bagian yang
panas kebagian yang dingin ; 100 110 saybolt second pada 40 0 C
3. Titik didih tidak kurang dari 1350 C
4. Titik beku tidak lebih dari -450 C
5. Tekanan tembus minyak trafo tidak kurang dari 30 kv/2,5 mm atau 120 kv/cm
6. Coefisien volume (cv ) = 0,069 % per 1o C
7. Titik api (flash point ) = 1800 C 1900 C
8. Titik nyala (burning point) = 2050 C
9. Kelembaban terhadap uap air (moisture) = nihil
2.9.11. Radiator
Radiator berfungsi sebagai alat pendingin dari trafo. Minyak trafo yang panas
mempunyai berat jenis yang rendah, sehingga berada dibagian atas ; kemudian
masuk kebagian atas dari pipa radiator. Didalam radiator minyak didinginkan
oleh udara luar atau angin. Minyak turun fdari bagian atas pipa masuk bak trafo
bagian bawah (lihat arah panah gambar didepan). Pada trafo-trafo kecil radiator
diganti dengan sirip-sirip (ribbon) yang fungsinya memperluas permukaan
dinding trafo sehingga pendinginan lebih baik / sempurna
2.9.11.1.Conservator :
Apabila suatu trafo mempunyai beban yang tinggi atau kenaikan suhu udara
luar, maka minyak trafo akan mengembang. Pnegembangan minyak ini diterima
oleh Conservator expansion tank. Udara diatas permukaan minyak didalam
conservator terdesak keluar melalui silingel
breather) apabila minyak trafo dingin, maka udara dari luar akan masuk melalui
alat pernapasan, silica gel dan kembali ke conservator. Tinggi rendahnya minyak
didalam conservator dapat dilihat dalam gelas pendingin yang menempel pada
conservator tersebut.
Untuk menghindari hubungan langsung antara bagian dalam dari trafo dengan
udara luar maka didalam alat pernafasan diberi minyak trafo. Hal ini juga untuk
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan
60
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
dimaksud untuk menjaga agar udara yang masuk dari luar tidak mengandung
kotoran-kotoran (debu), uap air dll.
2.10.
DAYA PENGENAL.
Nilai-nilai daya pengenal yang lebih disukai dalam SPLN 8 : 1978 IEC 76 1
(1976) seperti dibawah ini sedang yang bertanda * adalah nilai-nilai standar PLN.
kVA
KVA
KVA
61
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
5
6,3
8
10
12,5
16*
20
Transformator
200*
250*
315*
400*
500*
500*
630*
630*
800*
1000*
1250*
1600* dst
25*
31,5
40
50*
63
80
100*
125
160*
Catatan :
Nilai-nilai dalam tabel diatas berlaku bagi transformator fasa tiga dan fasa tunggal.
Bagi transformator fasa tunggal yang akan dipasang pada bangku fasa tiga, nilainya
seperti dari nilai-nilai tercantum dalam tabel diatas.
Pembebanan Transformator :
Pembebanan transformator dilaksanakan sesuai dengan SPLN 17 : 1979 (Publikasi
IEC 354.1972)
dimungkinkannya pembebanan lebih pada suhu sekitar dan jangka waktu tertent.
Dengan nilai-nilai tersebut transformator dijamin tidak mengalami susut umur (umur
transformator tetap sesuai dengan disain) karena pengaruhnya dengan isolasi sama
dengan transformator yang bekerja
menguji pemamfaatan Publikasi IEC 354 (1872 tersebut, maka umur transformator
perlu ditetapkan
yaitu selama 20 tahun atau7300 hari, sehingga transformator akan mempunyai susut
normal (normal loss of life) O, 0137 % perhari
Catatan :
62
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Dalam SPLN 17 A ; 1979, lampiran A, sub ayat 2.2. diberikan pengertian dan contoh
perhitungan mengenai susut umur (use of life) sbb :
Dengan dibebaninya transformator pada daya pengenal dan suhu sekitar 20 C, maka
transformator akan mengalami pemburukan isolasi dan karenanya mengalami susut
umur yang normal, sehingga umur transformator sesuai dengan desain, misalnya 30
tahun.
Dibawah ini adalah tabel susut umur sebagai fungsi dari suhu titik panas 0c :
Oc
80
86
92
98
104
110
116
122
128
134
140
Susut Umur
0,125
0,25
0,5
1,0
2,0
4,0
8,0
16,0
32,0
64,0
128,0
Contoh 1 :
Transformator dibebani 10 jam pada 0c = 104 C dan 14 jam pada 0c = 86 C. Susut
umurnya = 10 x 2 + 14 x 0,25 = 23,5 jam umur selama 24 jam (harian). Karena masih
kurang dari 24 jam, transformator tidak mengalami kenaikan susut umur, sehingga
tetap sesuai dengan desain (tabel 1 s/d x )
Contoh 2 :
Transformator dibebani 4 jam pada 0c = 110 (pada beban puncak) dan 20 C jam pada
0c = 90 C. Susut umurnya = 4 x 4 + 20 x 0,9 ( intrapolasi ) = 24 jam umur, selama 24
jam. Ini juga berarti mengalami susut umur yang normal tabel 1 s/d x
Contoh 3 :
63
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Transformator dibebani 12 jam pada suhu 0c 104 C dan 12 jam pada 0c = 90 C. Susut
umurnya = 12 = 12 x 2 + 12 x 1 = 36 jam umur, selama 24 jam. Ini berarti susut
umurnya normal, sehingga umurnya menjadi 2/3 x 30 tahun = 20 tahun.
PLN menetapkan nilai maksimum bagi rugi total ( dalam % terhadap daya pengenal),
yaitu rugi besi dan tembaga pada 75 C faktor daya 1,0 dan beban 100 %
Tabel-Rugi total maximum
Fasa
Tunggal
25
50
2,21 1,75
2.10.11.
Fasa Tiga
50 100 160 200 250 315 400 500 630
800 1000 1250 1600
2,2 2,07 1,76 1,71 1,56 1,48 1,37 1,32 1,24
1,52 1,44 1,42 1,33
sebuah
pemindahan
tegangan
(komutator).
Transformator
bertegangan ganda ini dibuat dengan kapasitas 100 kVA sampai dengan 630
kVA
Catatan :
Pada sistem distribusi fasa tiga, 4 kawat maka transformator fasa tunggal yang
dipasang tentunya mempunyai
SPLN 1 : 1978 menetapkan tegangan nominal sistem 20 kV, maka masih perlu
dipasang transformator fasa tungga dengan tegangan pengenal 12 kV
Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilainilai perusahaan
64
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Tegangan sekunder :
Tegangan sekunder ditetapkan tampa deisesuaikan dengan tegangan nominal
sistem pada jaringan tegangan rendah (JTR) yang berlaku dilingkungan PLN
( 127 & 220 V untuk sistim fasa tunggal dan 127/220 V dan 220 / 380 V untuk
sistem fasa tiga, yaitu : 133 / 231 V dan 231 / 400 V pada kedaaan tampa beban)
Dengan demikian ada empat macam transformator yang dibedakan oleh
tegangan sekundernya, yaitu :
(a). Transformator bertegangan sekunder 133 / 231 V;
(b). Transformator bertegangan sekunder 133 / 400 V;
(c).
ITP/TS
1
ITP/TS 2
TP/TS1+
TS 2
2TP/TS 1
2TP /
TS 2
2TP/TS1+
Ts2
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
+
+
+
+
65
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
Keterangan :
1 TP : Tegangan Primer Tunggal
2 TP : Tegangan Primer Ganda
TS 1 : Tegangan Sekunder 133/231 V
TS 2 : Tegangan Sekunder 231/400V
TS 1 + TS 2 : Tegangan Sekunder Ganda Dapat Bekerja Ganda
Dinyatakan Sebagai Standar Dilingkungan PLN
+
Penyadapan :
Ada tiga macam penyadapan tampa beban, yaitu :
(a). Sadapan tampa beban (STB) tiga langkah : 21, 20, 19 kV.
(b). Sadapan tampa beban lima langkah : 22, 21, 20, 19, 18 kV.
(c). Sadapan tampa beban lima langkah : 21; 20,5; 20; 19,5; 19 kV.
Penyadapan dilakukan dengan pemgubah sadapan (komotator) pada keadaan
tampa beban pada sisi primer.
Catatan :
Nilai-nilai tegangan sadapan, khususnya penyadap utama (principle tapping),
adalah nilai-nilai yang beresuaian dengan besaran-besaran pengenal (arus,
tegangan ,daya) sebagaimana didefenisikan dalam publikasi IEC 76 1 (1976)
sub. Ayat 3, 5, 1, 1.
66
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Transformator
67