Anda di halaman 1dari 37

RESPON

1. Sebutkan pengertian ETAP!


2. Sebutkan macam-macam jenis standar yang ada pada ETAP!
3. Bagaimana cara meminimalisir drop presentasi dari generator ke statistik
load?

JAWAB
1. ETAP (Electric Transient and Analysis Program) merupakan suatu
perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung, menyelesaikan
permasalahan pada sistem tenaga listrik. ETAP mampu bekerja dalam
keadaan offline yang dipergunakan untuk berbagai simulasi tenaga listrik,
sedangkan dalam keadaan online digunakan untuk pengelolaan data real-
time atau digunakan untuk mengendalikan sistem secara real-time. Fitur
yang terdapat pada ETAP bermacam- macam antara lain fitur yang
digunakan untuk menganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi
maupun sistem distribusi tenaga listrik.

2. a. ANSI (American National Standards Institute)


b. IEC (International Electrotechnical Commission)

LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
PENGENALAN ETAP

ETAP merupakan piranti (tools) analisis yang paling


komprehensif untuk desain dan pengujian sistem tenaga listrik.
Perangkat lunak ETAP (Electric Transient and Analysis Program)
merupakan suatu perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung
menyelesaikan permasalahan pada sistem tenaga listrik. Perangkat
ini mampu bekerja dalam keadaan offline maupun online. Kondisi
offline dapat digunakan untuk berbagai simulasi tenaga listrik.
Sedangkan kondisi online digunakan untuk pengelolaan data real-
time atau untuk mengendalikan sistem secara real-time. Dengan
menggunakan modul standar pada simulasi offline. ETAP dapat
memanfaatkan data operasi real-time untuk pemantauan lanjutan,
simulasi real-time, optimasi, sistem manajemen energi, dan
pelepasan beban secara cepat.
Pada software ETAP terdapat dua buah standar internasional
yang digunakan, yaitu standar ANSI dan IEC. Pada dasarnya kedua
standar tersebut memiliki perbedaan pada nilai frekuensi, sehingga
mengakibatkan perbedaan spesifikasi pada beberapa peralatan listrik
yang digunakan. Selain itu, simbol elemen listrik dari kedua standar
tersebut pun berbeda pada software ETAP. ETAP telah dirancang
dan dikembangkan untuk menangani beragam sistem tenaga listrik
yang berbeda dalam satu paket terintegrasi dengan berbagai
tampilan antarmuka. ETAP memungkinkan untuk dengan mudah
membuat dan mengedit diagram garis tunggal (SLD), sistem kabel
bawah tanah, sistem kabel tiga dimensi, dan skema sistem informasi
geografis.
Sofware ETAP dapat digunakan untuk menganalisis
beberapa permasalahan di bidang sistem tenaga listrik diantaranya
adalah analisa aliran daya, analisa hubung singkat, arc flash
analysis, starting motor, koordinasi proteksi, analisa kestabilan
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
transien dan yang lainnya.Diagram Garis Tunggal pada software ETAP
merupakan suatu metode untuk merepresentasikan pemodelan sistem
kelistrikan yang digunakan untuk keperluan analisis jaringan. (Sukisno,
Toto. 2020. Pengantar Proteksi Sistem Tenaga Listrik Berbasis Software
ETAP. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta).
Dalam ETAP, terdapat jenis-jenis elemen seperti elemen
AC, instrument maupun elemen DC. Adapun hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan ETAP adalah sebagai berikut :
1. Single Line Diagram (SLD)
SLD merupakan representasi (penggambaran) sederhana hubungan antar
komponen atau peralatan listrik yang membentuk suatu sistem tenaga listrik.
2. Library
Library adalah informasi atau data mengenai semua komponen atau
peralatan yang akan digunakan dalam suatu sistem tenaga listrik baik data
elektris maupun mekanis yang bertujuan untuk membantu dalam menentukan
spesifikasi peralatan yang belum diketahui.
3. Study Case
Study Case merupakan parameter yang berhubungan dengan metode studi
yang dilakukan serta format hasil analisa.
4. Standar Yang Digunakan
Standar yang akan dipakai pada peralatan listrik. The American National
Standards Institute (ANSI) dan the International Electrotechnical Commission
(IEC) merupakan standar yang biasa digunakan pada spesifikasi peralatan
listrik.Perbedaan terletak pada standar frekuensi yang IEC gunakanyaitu
sebesar 50 Hz sedangkan ANSI menggunakan nilai frekuensi 60 Hz.

Adapun elemen AC pada ETAP 12.6 dengan standar IEC


adalah Transfrormator, Generator, Circuit Breaker, Beban, Bus AC,
dan Power Grid. Sedangkan toolbar untuk analisa sistem tenaga
listriknya adalah Editing Menu, Load Flow Analysis, Short Circuit
Analysis, Motor Starting Analysis, Harmonicdan Transient Stability

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
Analysis, Relay Coordination, DC Load Flow, DC Short Circuit
Analysis, Batery Sizing, Unbalanced Load Flow, Optimal Power
Flow, Reliability Analysis, dan Optimal Capacitor Placement.
(Triyanto, Muhammad Fauzan Gusti. 2021. Sekilas Tentang
Software ETAP Beserta Tollbarnya.
https://www.anakteknik.co.id/fauzan_triyanto02/articles/sekilas-
tentang-software-etap-beserta-tollbarnya. Diakses pada tanggal 03
Oktober 2021).
ETAP (Electric Transient and Analysis Program)Power
Station 7.0.0 merupakan salah satu software aplikasi yang
digunakan untukmensimulasikan sistem tenaga listrik. Fitur yang
terdapatdi dalamnya pun bermacam-macam antara lain fitur yang
digunakan untukmenganalisa pembangkitan tenaga listrik, sistem
transmisi maupun sistemdistribusi tenaga listrik. Analisa tenaga
listrik yang dapat dilakukan dengan menggunakan ETAP antara
lain :
1. Analisa Aliran Daya (Load Flow Analysis)
2. Analisa Hubung Singkat (Short Circuit Analysis)
3. Motor Starting
4. Arc Flash Analysis
5. Harmonics Power System
6. Analisa Kestabilan Transien (Transient Stability Analysis)
7. Protective Device Coordination

Dengan menggunakan ETAP, analisis hubung singkat cukup mudah


dilakukan. Terlihat bahwa arus gangguan yang diperoleh bernilai cukup kecil.
Hal ini kemungkinan terjadi karena sistem yang dirancang tidak terlalu
kompleks sehingga beban yang ada tidak terlalu banyak. Selain itu, pada cable,
terlihat bahwa panjang kabel masih bernilai ratusan meter. Hal ini akan berbeda
jika panjan cable bernilai hingga km. Berikut adalah hasil percobaan yang telah
dilakukan.

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
ETAP memiliki 2 macam standar yang digunakan untuk
melakukan analisa kelistrikan yaitu ANSI dan IEC. Pada dasarnya
perbedaan yang terjadi di antara kedua standar tersebut adalah
frekuensi yang digunakan, yang berakibat pada perbedaan
spesifikasi peralatan yang sesuai dengan frekuensi tersebut. Simbol
elemen listrik yang digunakan dalam analisa dengan menggunakan
ETAP pun berbeda. ETAP Power Station dapat melakukan
penggambaran single line diagram secaragrafis dan mengadakan
beberapa analisa atau studi yakni Load Flow (aliran daya), Short
Circuit (hubung singkat), motor starting, harmonisa, transient
stability, protective device coordination, dan cable derating.
ETAP Power Stationjuga menyediakan fasilitas library yang
akan mempermudah desain suatu sistem kelistrikan. Library ini
dapat diedit atau dapat ditambahkandengan informasi peralatan bila
perlu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bekerja
menggunakan ETAP antara lain :
 One Line Diagram, merupakan notasi yang disederhanakan untuk sebuah
sistemtenaga listrik tiga fasa. Sebagai ganti dari representasi saluran tiga
fasa yangterpisah, digunakanlah sebuah konduktor. Hal ini memudahkan
dalam pembacaandiagram maupun dalam analisa rangkaian.

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
 Library, merupakan informasi mengenai semua peralatan yang akan
dipakai dalamsistem kelistrikan. Data elektris maupun mekanis dari
peralatan yang lengkapdapat mempermudah dan memperbaiki hasil
simulasi ataupun analisa.
 Study Case, berisikan parameter-parameter yang berhubungan dengan
metodestudi yang akan dilakukan dan format hasil analisa.

Berikut ini merupakan beberapa elemen yang digunakan dalam


single line diagram :
1. Generator
Merupakan suatu mesin listrik yang berfungsi untuk membangkitkan
listrik

2. Transformator
Merupakan peralatan yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan dengan rasio tertentu sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan

Standar ANSI Standar IEC

3. Pemutus Rangkaian (Circuit Breaker)


Merupakan peralatan yang berfungsi untuk untuk melindungi sebuah
rangkaian listrik dari kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban
atau hubungan pendek.

Circuit Breaker untuk High Voltage dan Low Voltage

4. Beban
Terdapat 2 beban dalam ETAP, yaitu Static Load dan Lumped Load

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
Static Load Lumped Load

Dalam praktikum ETAP untuk membuat simulasi aliran daya


dan hubung singkat, diperlukannya beberapa data. Maka data-data
yang dibutuhkan untuk menjalankan program simulasi antara lain :
 Data Generator
 Data Transformator
 Data Kawat Penghantar
 Data beban
 Data bus. (Aripin. 2020. Tutorial-Etap-Load-Flow-Analysis.
https://idoc.pub/documents/tutorial-etap-load-flow-analysis-8jlkr7003z45.
(Diakses pada tanggal 07 Oktober 2021).

ANALISA ALIRAN DAYA (LOAD FLOW ANALYSIS)

Defini studi aliran daya atau load flow study adalah analisis


numerik aliran tenaga listrik dalam sebuah sistem kelistrikan. Studi
aliran daya – kadang disebut juga studi aliran beban – juga
merupakan analisa dan asesmen terhadap kondisi steady-state sistem
listrik. Sasarannya adalah untuk mengetahui aliran tenaga, arus,
tegangan, daya nyata (real power) dan daya reaktif (reactive power)
dalam suatu sistem dalam kondisi beban apa pun. Studi aliran daya
diperlukan selama fase desain proyek baru atau ketika mengevaluasi
perubahan dan ekspansi sistem kelistrikan yang ada. Aliran tenaga
listrik dalam setiap sistem kelistrikan.
Ada tiga metode untuk menghitung dan mengolah data dari sistem tenaga:
 Sistem Gauss-Seidel
Sistem Gauss-Seidel adalah salah satu jenis analisis yang paling umum.
Keunggulan dari sistem ini adalah kesederhanaannya dalam
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
pengoperasian, daya komputasi yang diperlukan terbatas, dan waktu
penyelesaian yang lebih sedikit. Namun, tingkat konvergensinya yang
lambat menghasilkan banyak iterasi. Jumlah bus yang lebih banyak
meningkatkan iterasi ini.
 Metode Newton–Raphson
Metode Newton-Raphson adalah metode yang lebih canggih, menggunakan
konvergensi kuadrat, dan dapat digunakan untuk situasi yang lebih
kompleks. Metode ini membutuhkan lebih sedikit iterasi untuk mencapai
konvergensi, dan oleh karena itu juga membutuhkan lebih sedikit waktu
komputer. Ini juga lebih akurat karena kurang sensitif terhadap faktor-
faktor rumit seperti pemilihan bus kendur atau transformator regulasi.
Salah satu kelemahannya adalah pemrograman bisa jadi rumit dan
membutuhkan memori komputer yang besar.
 Metode Fast Decoupled
Keuntungan utama dari metode ini adalah menggunakan lebih sedikit memori
komputer. Kecepatan kalkulasi 5x lebih cepat daripada metode Newton –
Raphson, menjadikannya pilihan populer untuk manajemen jaringan listrik
secara real-time. Namun, ini bisa menjadi kurang akurat karena asumsi
digunakan untuk mendapatkan penghitungan cepat. Karena lebih sulit
untuk mengubah program komputer ini untuk mencari masalah lain seperti
keamanan atau aliran sistem daya, cakupannya menjadi terbatas.
Teknik Analisis Aliran Daya
Ada dua cara atau teknik untuk melakukan studi aliran daya
Analisis Matematika
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan saat menganalisa aliran beban secara
matematis, yaitu:
1. Langkah 1 – Buat pemodelan sistem dengan diagram garis tunggal (single-
line diagram)
2. Langkah 2 – Ubah semua kuantitas menjadi per unit
3. Langkah 3 – Gambarkan diagram impedansi
4. Langkah 4 – Dapatkan matriks Ybus
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
5. Langkah 5 – Klasifikasikan bus (swing bus, atau generator bus, atau load
bus)
6. Langkah 6 – Mulailah menjawab variabel yang hilang, dengan asumsi
(kecuali jika ditentukan lain).
7. Langkah 7 – Tentukan estimasi untuk daya nyata dan reaktif yang
diberikan, menggunakan nilai yang diasumsikan dan diberikan untuk
tegangan/sudut/admitansi.
8. Langkah 8 – Tulis Matriks Jacobian untuk iterasi pertama metode Newton
Raphson.
9. Langkah 9 – Selesaikan perbedaan yang tidak diketahui, gunakan Cramers
Rule.
10. Langkah 10 – Ulangi langkah 7 – 9 secara berulang hingga kami
memperoleh nilai yang akurat.
Analisis Perangkat Lunak (Software)
Software atau perangkat lunak studi aliran daya adalah alat bantu yang
sangat baik untuk mempelajari sistem tenaga, tetapi tidak boleh digunakan
sebagai pengganti pengetahuan dan pengalaman. Ada banyak software analisis
yang tersedia untuk membantu analisa aliran daya dengan software seperti ETAP,
SKM, EasyPower, PSS, Neplan, dan lain-lain. Penggunaan perangkat lunak
menyederhanakan pelaksanaan studi aliran beban. Namun, pemilihan data
masukan yang diperlukan, tingkat kerincian model, verifikasi dan interpretasi
keluaran dan pemanfaatannya untuk mencapai desain yang dibutuhkan masih
memerlukan masukan dari seorang engineer terampil dan berpengalaman.
Perangkat lunak digunakan di sebagian besar kondisi real-time karena lebih
mudah. Dalam melakukan ini, insinyur kelistrikan membangun jaringan node
yang saling berhubungan dengan admitansi (impedansi).
Kemampuan Perangkat Lunak Arus Beban
 Secara otomatis menyesuaikan tap trafo & LTC/pengaturan regulator
tegangan
 Parameter konvergensi penghitungan aliran beban yang dikontrol
pengguna
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
 Bandingkan & analisis beberapa laporan menggunakan penganalisis hasil
aliran beban
 Sertakan efek transformator pemindah fase
 Lihat hasil aliran daya secara grafis
 Evaluasi pelanggaran batas kritis & marjinal
 Selesaikan aliran beban sistem tiga fase & fase tunggal secara bersamaan
 Pemodelan sumber fase tunggal terisolasi
Dalam sebuah studi aliran daya, kebanyakan node adalah tipe bus beban.
Jenis bus generator adalah semua node yang memiliki generator terhubung.
Sementara lebih dari satu bus kendur dapat didefinisikan, biasanya hanya
memiliki satu bus, dan ini dipilih sebagai titik koneksi ke suplai jaringan utama.
Omazaki Engineering. 2021. Studi dan Analisis Aliran Daya.
https://www.omazaki.co.id/studi-analisis-aliran-daya/. (Diakses pada tanggal 12
Oktober 2021).

Studi aliran daya (load flow) digunakan untuk menentukan


tegangan, arus, daya aktif atau daya reaktif di berbagai macam titik
atau bus pada jaringan listrik dalam kondisi operasi normal
(Stevenson, 1994). Tujuan studi aliran daya adalah untuk
mengetahui besar vektor tegangan pada tiap bus dan besar aliran
daya pada tiap cabang suatu jaringan untuk suatu kondisi beban
tertentu dalam kondisi normal. Hasil perhitungan dapat digunakan
untuk menelaah berbagai persoalan yang berhubungan dengan
jaringan tersebut, yaitu meliputi hal-hal yang berhubungan dengan
operasi jaringan yaitu : (Saadat, 1999)
a. Pengaturan tegangan (voltage regulation), perbaikan faktor daya (power
factor) jaringan, kapasitas kawat penghantar, termasuk rugi-rugi daya.
b. Perluasan atau pengembangan jaringan, yaitu menentukan lokasi yang
tepat untuk penambahan bus beban baru dan unit pembangkitan atau gardu
induk baru.
c. Perencanaan jaringan, yaitu kondisi jaringan yang diinginkan pada masa
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
mendatang untuk melayani pertumbuhan beban karena kenaikan terhadap
kebutuhan tenaga listrik.
(Rofifah, D. (2020) ‘Analisis Tegangan Setiap Bus Pada Sistem Tenaga Listrik
Gorontalo Melalui Simulasi Aliran Daya’, Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, pp. 12–26).

Analisa aliran daya merupakan suatu analisa aliran daya aktif


(P) dan daya reaktif (Q) dari suatu sistem pembangkit (sisi
pengirim) melalui suatu saliran transmisi hingga sampai ke beban
(sisi penerima). Idealnya, daya yang dikirim akan sama dengan daya
yang diterimadi beban adalah sama. Namun pada kenyataannya,
daya yang dikirim di sisi pengirim tidak sama dengan daya yang
diterima di sisi beban. Hal ini disebabkan beberapa hal
1. Impedansi di saluran transmisi.
Impedansi di saluran transmisi dapat terjadi karena berbagai hal dan sudah
mencakup resultan antara hambatan resistif, induktif dan kapasitif. Hal ini
yang menyebabkan rugi-rugi daya karena terkonversi atau terbuang
menjadi energi lain dalam transfer energi.
2. Tipe beban yang tersambung jalur.
Ada 3 tipe beban, yaitu resistif, induktif, dan kapasitif. Resultan antara
besaran hambatan kapasitif dan induktif akan mempengaruhi PF sehingga
mempengaruhi perbandingan antara besarnya daya yang ditransfer dengan
yang diterima.
Dengan analisis aliran daya listrik dapat diketahui efek-efek
interkoneksi dengan sistem tenaga lain, beban yang baru, sistem
pembangkit yang baru, dan saluran yang baru. Studi aliran daya
membutuhkan parameter-parameter dengan besaran yang dalam
keadaan tetap (stabil). Beban yang berupa mesin-mesin yang tidak
berputar, kecil pengaruhnya terhadap arus saluran pada waktu
terjadinya gangguan, oleh karena itu biasanya diabaikan. Tetapi
beban yang berupa motor serempak selalu dimasukkan dalam
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
perhitungan aliran daya listrik. Berdasarkan beban yang bekerja
dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu; beban statis (static load)
dan beban campuran antara beban motor dan beban statis (lumped
load).
Pada umumnya, perhitungan aliran daya diasumsikan sistem
dalam keadaan seimbang. Data dan informasi yang didapatkan
berguna dalam merencanakan perluasan sistem tenaga listrik dan
dalam menentukan operasi terbaik untuk sistem jaringan kelistrikan.
Perencanaan sistem aliran daya. listrik industri meliputi beban
terpasang dan beban operasi pada industri tersebut. Sehingga dapat
diperhitungkan besarnya daya pada transformator yang dibutuhkan,
jadi dengan perencanaan yang baik dan matang maka aliran daya
listrik pada sistem tersebut dapat sesuai dengan kebutuhan
pemakaian energi listrik, serta mengurangi terjadinya losses.
Nigara, A. G. 2015. Analisis Aliran Daya Sistem Tenaga Listrik Pada Bagian
Texturizing Di Pt Asia Pasific Fibers Tbk Kendal Menggunakan Software
EtapPower Station 4.0. Universitas Negeri Semarang).

ANALISA HUBUNG SINGKAT (SHORT CIRCUIT ANALYSIS)

Studi gangguan hubung singkat atau short-circuit study adalah eksaminasi


atau analisis atau evaluasi terhadap sistem kelistrikan untuk menentukan besarnya
arus yang dapat mengalir saat terjadi gangguan listrik dan membandingkan nilai
tersebut dengan peringkat peralatan dan proteksi hubung singkat yang dipasang.
Studi hubung-singkat berkaitan dengan analisa atau evaluasi yang membahas
hubung singkat, pertimbangan saat pembuatan desain untuk sistem baru, studi
analitik untuk sistem eksisting, serta validasi operasional dan model sistem tenaga
untuk industri maupun komersial. Studi gangguan dan proteksi  hubung singkat
sangat penting dalam sistem tenaga. Tanpa melakukan simulasi atau studi hubung
singkat, kita juga tidak dapat melakukan studi arc flash, dan ini merupakan praktik
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
yang direkomendasikan untuk semua fasilitas sistem tenaga. Menurut standar
IEC 60909, definisi hubung singkat adalah terbentuk jalur konduktif yang tidak
disengaja atau disengaja antara dua atau lebih bagian konduktif (misalnya hubung
singkat tiga fasa) yang membuat perbedaan tegangan (potensial) listrik antara
bagian konduktif tersebut menjadi sama atau mendekati nol. Hubung singkat
adalah koneksi abnormal antara dua node pada jaringan listrik dengan tegangan
yang berbeda. Hubung-singkat, atau kadang disebut “korsleting”, mengakibatkan
arus listrik lebih atau over-current.
Berikut beberapa penyebab umum gangguan hubung singkat:
 Kontak langsung dengan konduktor listrik
 Suhu berlebih karena arus lebih atau beban lebih
 Kegagalan isolasi kabel
 Wiring peralatan yang buruk. Korsleting dapat terjadi di steker stopkontak,
kabel daya, dan papan sirkuit internal peralatan dan perangkat
 Sambungan listrik yang longgar. Perlengkapan listrik kendor seiring
waktu, yang meningkatkan kemungkinan komponen logam bersentuhan
satu sama lain
 Pelepasan elektron (discharge) yang merusak karena tegangan berlebih
 Busur akibat kondensasi bersama dengan udara, terutama pada isolator.
Omazaki Engineering. 2021. Studi dan Analisa Hubung Singkat.
https://www.omazaki.co.id/studi-analisis-hubung-singkat/. (Diakses pada tanggal
12 Oktober 2021).

Arus Hubung Singkat menurut PUIL 2000 adalah arus lebih yang


diakibatkan oleh gangguan impedans yang sangat kecil mendekati nol antara dua
penghantar aktif yang dalam kondisi operasi normal berbeda potensialnya ( short
circuit current ).
Arus Hubung Singkat adalah pertemuan antara dua penghantar seperti
 Phase (R) dengan Phase (S/T)
 Phase (R/S/T) dengan Netral ( Nol )
 Phase (R/S/T) dengan Ground ( Arde )
22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
1. Penyebab Arus Hubung Singkat
 Kebocoran atau kerusakan pada isolasi .
 Bertemunya kabel Phase & Netral biasanya pada stop kontak dirumah
 Kabel yang tidak sesuai kapasitas kemudian panas dan terbakar isolasinya
 Bertemunya sebuah kabel phase dengan phase.
2. Pengaman Arus Hubung Singkat
Ketika manusia menemukan masalah pasti akan ada sebuah solusi untuk
mengamankan masalah tersebut (Arus Hubung Singkat). Solusi tersebut banyak
sekali tetapi disini solusi utama dan sering kita jumpai berupa alat listrik yang
bernama MCB (Miniatur Circuir Breaker). Alat tersebut bekerja ketika
mendeteksi ada arus berlebih bisa 10x dari arus normal dan mcb akan
memutuskan arus listrik untuk memadamkan listrik pada seluruh rumah menjegah
terjadinya kebakaran atau orang yang tersetrum.
Admin. 2020. Pengertian Arus Hubung Singkat.
https://www.plcdroid.com/2020/10/Pengertian-Arus-Hubung%20Singkat.html.
Diakses pada tanggal 12 Oktober 2021)

1.4. Percobaan

1.4.1 ProsedurPercobaan
a. Susun rangkaian seperti gambar di bawahini
b. Untuk cara merangkainya, perhatikan penjelasan dari asisten terlebih dahulu

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
Gambar 1.7 Single Line Diagram

c. Masukkan setiap nilai atau rating elemen yang sudah ditentukan asisten.
d. Bila ada parameter elemen yang kurang jelas tanyakan padaasisten.
e. Bila sudah selesai, simpan file ke dalam folder yang lokasinya ditentukan
olehasisten.
f. Tutup programETAP.

22 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
2.1. Percobaan

2.4.1 Prosedur Percobaan


a. Jalankanprogram
b. Pilih file – NewProject
c. Tulis nama Project anda dengan namaLF_(no kelompokanda)
d. Lalu akan tampil user information, klik –Ok
e. Buatlah One-Line Diagram seperti dibawah ini pada one-line diagaram editmode.

Gambar 2.5 one-line diagram LF

f. Aturlah properties masing- masing alat sesuai dengan data yang diberikan oleh
asisten.
g. Lakukan studi kasus loadflow.
h. Simpan Load-Flow Report dari percobaan yang telah andabuat.
26 LABORATORIUMDISTRIBUSIDANSISTEM TENAGALISTRIK
2.4.2. Data hasil percobaan
1. Percobaan Load Flow 1
a. Sebelum di Run, Sebelum di perbaiki

Karakteristik Per Komponen


Generator
Tab Info : Swing Bus
Tab Rating : P = 60 MW
V = 12 kV
PF(%) = 85
Transformator
1. Tranformator 1 (T1)
a) Tab rating
a. Voltage Rating
Primer = 12 kV
Sekunder = 70 kV
b. Power rating
Rated = 100 MVA
b) Tap impedance : Typical Z%X/R
2. Transformator 2 (T2)
a) Tab rating
a. Voltage Rating
Primer = 70 kV
Sekunder = 20 kV
b. Power rating
33 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Rated = 100 MVA
b) Tap impedance : Typical Z%X/R
Bus
1. Bus 1
Nominal V = 12 kV
2. Bus 2
Nominal V = 70 kV
3. Bus 3
Nominal V = 70 kV
4. Bus 4
Nominal V = 20 kV
5. Bus 5
Nominal V = 70 kV
6. Bus 6
Nominal V = 20 kV
Transmission Line
Tab Info :
Length : 15 km, 10 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0 0 0 0

Load
1. Load 1
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 10 MVA
PF(%) = 85
34 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
2. Load 2
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
3. Load 3
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 10 MVA
PF(%) = 85

b. Sebelum di Run, Setelah diperbaiki

Karakteristik Per Komponen


Generator
Tab Info : Swing Bus
Tab Rating : P = 60 MW
V = 12 kV
PF(%) = 85
Transformator
1. Tranformator 1 (T1)
a) Tab rating
a. Voltage Rating
Primer = 12 kV
Sekunder = 70 kV
35 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
b. Power rating
Rated = 100 MVA
b) Tab impedance : Typical Z%X/R
c) Tab Tap
% Tap Secondary = 2,5 %
2. Transformator 2 (T2)
a) Tab rating
a. Voltage Rating
Primer = 70 kV
Sekunder = 20 kV
b. Power rating
Rated = 100 MVA
b) Tap impedance : Typical Z%X/R
c) Tab Tap
% Tap Secondary = 2,5 %
Bus
1. Bus 1
Nominal V = 12kV
2. Bus 2
Nominal V = 70 kV
3. Bus 3
Nominal V = 70 kV
4. Bus 4
Nominal V = 20 kV
5. Bus 5
Nominal V = 70 kV
6. Bus 6
Nominal V = 20 kV

Transmission Line
Tab Info :
36 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Length : 15 km, 10 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.2 0
Negative 0.1 0.1 0.2 0
Zero 0 0 0 0

Load
1. Load 1
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 10 MVA
PF(%) = 85
2. Load 2
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
3. Load 3
Tab Loading :
V = 20 kV
S = 10 MVA
PF(%) = 85

37 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2. Percobaan Load Flow 2
a. Sebelum di Run, Sebelum di perbaiki

Karakteristik Per Komponen


Generator
Generator 1
Tab Info : Swing Bus
Tab Rating : P = 60 MW
V = 13.8 kV
PF(%) = 85
Generator 2
Tab Info : Voltage Control
Tab Rating : P = 90 MW
V = 13.8 kV
PF(%) = 85
Generator 3
Tab Info : Voltage Control
Tab Rating : P = 35 MW
V = 13.8 kV
38 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
PF(%) = 85
Transformator
Tranformator 1 (T1)
Tab rating
Voltage Rating :
Primer = 13.8 kV
Sekunder = 70 kV
Power rating
Rated = 100 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R
Transformator 2 (T2)
Tab rating :
Voltage Rating
Primer = 13.8 kV
Sekunder = 70 kV
Power rating
Rated = 100 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R
Transformator 3 (T3)
Tab rating :
Voltage Rating
Primer = 70 kV
Sekunder = 13.8 kV
Power rating
Rated = 100 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R

Bus
Bus 1
Nominal V = 13.8 kV
Bus 2
39 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Nominal V = 13.8 kV
Bus 3
Nominal V = 70 kV
Bus 4
Nominal V = 70 kV
Bus 5
Nominal V = 70 kV
Bus 6
Nominal V = 70 kV
Bus 7
Nominal V = 13.8 kV

Transmission Line
1. TL 1
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.3 0
Negative 0.1 0.1 0.3 0
Zero 0.05 0.05 0.2 0

2. TL 2
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.3 0
Negative 0.1 0.1 0.3 0
40 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Zero 0.05 0.05 0.2 0

3. TL 3
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.3 0
Negative 0.1 0.1 0.3 0
Zero 0.05 0.05 0.2 0

4. TL 4
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X Y
Positive 0.1 0.1 0.3 0
Negative 0.1 0.1 0.3 0
Zero 0.05 0.05 0.2 0

Load
Load 1
Tab Loading :
V = 70 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
Load 2
Tab Loading :
41 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
V = 70 kV
S = 10 MVA
PF(%) = 85
Load 3
Tab Loading :
V = 70 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
Load 4
Tab Loading :
V = 13.8 kV
S =10 MVA
PF(%) = 85

b. Sebelum di Run, Setelah diperbaiki

Karakteristik Per Komponen


Generator
42 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Generator 1
Tab Info : Swing Bus
Tab Rating : P = 60 MW
V = 13.8 kV
PF(%) = 85
Generator 2
Tab Info : Voltage Control
Tab Rating : P = 90 MW
V = 13.8 kV
PF(%) = 85
Generator 3
Tab Info : Voltage Control
Tab Rating : P = 35 MW
V = 13.8 kV
PF(%) = 85

Transformator
Tranformator 1 (T1)
Tab rating
Voltage Rating :
Primer = 20 kV
Sekunder = 70 kV
Power rating
Rated = 100 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R
Tab Tap
% Tap Secondary = 5 %

Transformator 2 (T2)
Tab rating :
Voltage Rating
43 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Primer = 70 kV
Sekunder = 20 kV
Power rating
Rated = 100 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R
Tab Tap
% Tap Primary = 2,5 %
Tranformator 3 (T3)
Tab rating
Voltage Rating :
Primer = 70 kV
Sekunder = 20 kV
Power rating
Rated = 80 MVA
Tap impedance : Typical Z%X/R
Tab Tap
% Tap Secondary = – 2,5 %

Bus
Bus 1
Nominal V = 20 kV
Bus 2
Nominal V = 70 kV
Bus 3
Nominal V = 70 kV
Bus 4
Nominal V = 70 kV
Bus 5
Nominal V = 20 kV
Bus 6
Nominal V = 70 kV
44 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Bus 7
Nominal V = 20 kV
Transmission Line
1. TL 1
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X
Positive 0.1 0.1 0.2
Negative 0.1 0.1 0.2
Zero 0 0 0

2. TL 2
Tab Info :
Length : 15 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X
Positive 0.1 0.1 0.2
Negative 0.1 0.1 0.2
Zero 0 0 0

3. TL 3
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X
Positive 0.1 0.1 0.2
Negative 0.1 0.1 0.2
45 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Zero 0 0 0

4. TL 4
Tab Info :
Length : 20 km
Tab Impedance
User Defined
R-T1 R-T2 X
Positive 0.1 0.1 0.2
Negative 0.1 0.1 0.2
Zero 0 0 0

Load
Load 1
Tab Loading :
V = 70 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
Load 2
Tab Loading :
V = 70 kV
S = 15 MVA
PF(%) = 85
Load 3
Tab Loading :
V = 70 kV
S = 20 MVA
PF(%) = 85
Load 4
Tab Loading :
46 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
V = 20 kV
S =15 MVA
PF(%) = 85

47 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2.4.3 Pengolahan Data Hasil Percobaan
1. Percobaan Load Flow 1
a. Setelah di Run, Sebelum Diperbaiki

b. Setelah di Run, Setelah Diperbaiki

Dengan besaran yang diubah


Transformator
Transformator 1 (T1)
Tab tap : % Tab Secondary = 2,5 (Mula mula 0)
Transformator 2 (T2)
Tab tap : % Tab Secondary = 2,5 (Mula mula 0)

48 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2. Percobaan Load Flow 2
a. Setelah di Run, Sebelum Diperbaiki

b. Setelah di Run, Setelah Diperbaiki

Dengan besaran yang diubah


Transformator
Transformator 1 (T1)
49 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK
Tab tap : % TabSecondary = 5 (Mula mula 0)
Transformator 2 (T2)
Tab tap : % TabPrimary = 2,5 (Mula mula 0)
Transformator 3 (T3)
Tab tap : % TabSecondary = – 2,5 (Mula mula 0)

50 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2.5 Tugas dan Jawaban
1. Apa perbedaan standar dari IEC dan ANSI secara umum?
2. Jelaskan perbedaan power grid dan generator?

JAWAB

1. Pada dasarnya perbedaan antara standar IEC dan ANSI adalah terdapat
pada perbedaan frekuensi yang digunakan, dimana perbedaan frekuensi
tersebut berakibat pada perbedaan spesifikasi peralatan yang sesuai pada
aplikasi ETAP (Electric Transient Analysis Program).

 Pada standarIEC nilai frekuensi yang digunakan adalah 50 Hz


 Sedangkan pada standar ANSInilai frekuensi yang digunakan
adalah 60 HZ

2. Power grid adalah jaringan interkoneksi yang menyalurkan energi listrik


ke konsumen sesuai dengan permintaan beban. Power grid digunakan
sebagai sistem utama dari sumber energi listrik yang berasal dari
Perusahaan Listrik Negara yang berupa pembangkit, gardu induk, dan
saluran transmisi. Sedangkan untuk generator dalam hal pengunaannya
adalah sebagai standby power atau sumber energi listrik cadangan atau
sebagai sumber energi listrik pendukung apabila listrik dari power grid
mengalami pemadaman. Tidak hanya itu, penggunaan dari generator ini
membangkitkan listrik sementara pada pembangkit saat pembangkit
(power grid) itu sendiri belum atau tidak beroperasi.

51 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2.6. Analisa Hasil Percobaan

52 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK


2.7 Kesimpulan

53 LABORATORIUM DISTRIBUS I DANS ITEM TENAGALISTRIK

Anda mungkin juga menyukai