Anda di halaman 1dari 21

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5. DATA HASIL PERCOBAAN


5.1 Grafik ASCII menggunakan nama FADIO KEVIN
5.1.1 Huruf F

5.1.2 Huruf A

5.1.3 Huruf D
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.1.4 Huruf I

5.1.5 Huruf O

5.1.6 Huruf K
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.1.7 Huruf E

5.1.8 Huruf V

5.1.9 Huruf I
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.1.10 Huruf N
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.2 Grafik Analog to Digital Converter


5.2.1 Frekuensi sinyal 200 Hz, Frekuensi clock 1000 Hz, Sample = 5

5.2.2 Frekuensi sinyal 200 Hz, Frekuensi clock 2000 Hz, Sample = 10

5.2.3 Frekuensi sinyal 200 Hz, Frekuensi clock 4000 Hz, Sample = 18
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.2.4. Frekuensi sinyal 200 Hz, Frekuensi clock 8000 Hz, Sample = 38

5.2.5 Frekuensi sinyal 300 Hz, Frekuensi clock 1000 Hz, Sample = 3

5.2.6 Frekuensi sinyal 300 Hz, Frekuensi clock 2000 Hz, Sample = 5
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.2.7 Frekuensi sinyal 300 Hz, Frekuensi clock 4000 Hz, Sample = 13

5.2.8 Frekuensi sinyal 300 Hz, Frekuensi clock 8000 Hz, Sample = 26

5.2.9 Frekuensi sinyal 400 Hz, Frekuensi clock 1000 Hz, Sample = 2

5.2.10 Frekuensi sinyal 400 Hz, Frekuensi clock 2000 Hz, Sample = 5
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5.2.11 Frekuensi sinyal 400 Hz, Frekuensi clock 4000 Hz, Sample = 10

5.2.12 Frekuensi sinyal 400 Hz, Frekuensi clock 8000 Hz, Sample = 18
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

6. PENGOLAHAN DATA

6.1 Tabel ASCII

Tabel 1

Address Character Nilai ASCII Binary

0000 F 070 01000110

0001 A 065 01000001

0002 D 068 01000100

0003 I 073 01001001

0004 O 079 01001111

0005 K 075 01001011

0006 E 069 01000101

0007 V 086 01010110

0008 I 073 01001001

0009 N 078 01001110

Tabel 2

Nilai ASCII Binary Desimal Kesalahan (%)

070 01000110 70 0%

065 01000001 65 0%

068 01000100 68 0%

073 01001001 73 0%

079 01001111 79 0%

075 01001011 75 0%
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

069 01000101 69 0%

086 01010110 86 0%

073 01001001 73 0%

078 01001110 78 0%

6.2 Tabel Analog Digital Converter

Frekuensi Sinyal Frekuensi Jumlah


No Ket
(Hz) Clock (Hz) Sampel

1 200 Hz 1000 Hz 5 -

2 200 Hz 2000 Hz 10 -

3 200 Hz 4000 Hz 18 -

4 200 Hz 8000 Hz 38 -

5 300 Hz 1000 Hz 3 -

6 300 Hz 2000 Hz 5 -

7 300 Hz 4000 Hz 13 -

8 300 Hz 8000 Hz 26 -

9 400 Hz 1000 Hz 2 -

10 400 Hz 2000 Hz 5 -

11 400 Hz 4000 Hz 10 -

12 400 Hz 8000 Hz 18 -
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

6.3 Konversi Bilangan Biner ke Desimal

Huruf F nilai ASCII 070

(01000110)2= (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (0 x 23) + (1 x 22) + (1 x


21) + (0 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 0 + 4 + 2 + 0 = 7010

Huruf A nilai ASCII 065

(01000001)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (0x 23) + (0 x 22) + (0 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1 = 6510
Huruf D nilai ASCII 068

(01000100)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (0 x 23) + (1 x 22) + (0 x


21) + (0 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 0 + 4 + 0 + 0= 6810

Huruf I nilai ASCII 073

(01001001)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 0 + 0 + 1 = 7310

Huruf O nilai ASCII 079

(01001111)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (1x 23) + (1 x 22) + (1 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 4 + 2 + 1 = 7910

Huruf K nilai ASCII 075

(01001011)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (1 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 0 + 2 + 1 = 7510
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

Huruf E nilai ASCII 069

(01000101)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (0 x 23) + (1 x 22) + (0 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 0 +4 + 0 + 1 = 6910

Huruf V nilai ASCII 086

(01010110)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (1 x 24) + (0 x 23) + (1 x 22) + (1 x


21) + (0 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 16 + 0 + 4 + 2 + 0 = 8610

Huruf I nilai ASCII 073

(01001001)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (0 x 22) + (0 x


21) + (1 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 0 + 0 + 1 = 7310

Huruf N nilai ASCII 078

(01001110)2 = (0 x 27) + (1 x 26) + (0 x 25) + (0 x 24) + (1 x 23) + (1 x 22) + (1 x


21) + (0 x 20)
= 0 + 64 + 0 + 0 + 8 + 4 + 2 + 0 = 7810
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

7. TUGAS DAN JAWABAN


1. Review materi !
2. Review jurnal nasional tentang sinyal analog dan digital!
3. Jelaskan proses pengiriman sinyal dari pengirim ke penerima pada
komunikasi telepon !
4. Jelaskan dan gambar proses digitalisasi
5. Sebutkan kelebihan dan kekurangan AM,FM,PM !
6. Foto kelompok di fisip dan fasilkom (Kantin dan gedung dekanat)
7. Buat pantun lucu 4 bait
Jawaban
1. Perbedaan dalam sinyal Analog terdapat pada bentuk dari gelombangnya,
dimana sinyal analog merupakan gelombang sinusoidal sedangkang sinyal
digital merupaka ngelombang pulsa .Modulasi adalah proses menumpangkan
sinyal informasi kedalam frekuenasi carrier. Demodulasi adalah proses
pengambilan kembali sinyal informasi yang berada dalam frekuensi carrier
yang diterima. Sinyal analog merupakan sinyal data dalam bentuk
gelombang yang kontinyu, yang membawa informasi dengan mengubah
karakteristik gelombang. Sinyal digital merupakan sinyal data dalam bentuk
pulsa. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret. Dilihat dari
sinyal yang dimodulasikan, ada dua jenis modulasi yaitu modulasi analog
dan modulasi Digital. Modulasi analog dibedakan menjadi dua kelompok,
yaitu modulasi analog dengan carrier berbentuk sinus dan carrier berbentuk
pulsa Yang termasuk dalam modulasi analog dengan carrier berbentuk sinus
pulsa adalah amplitudo modulasi (AM), Modulasi frekuensi (FM) dan
Modulasi Phase (PM). Teknik modulasi dapat dilakukan dengan cara
mengubah-ubah karakteristrik dari sinyal pembawa atau carrier sesaui
dengan sinyal informasi yang dimodulasikan. Modulasi frekuensi carriernya
mengikuti karakter amplitudo tinggi rendahnya gelombang , modulasi fasa
dari sudut kedatangan modulasi frekuensi dari kerapatan gelombang dari
sinyal yang dimodulasikan. Ada 4 proses digitalisasi yang dapat
disederhanakan menjadi 3, yaitu sampling quantizing dan coding.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

2. Judul Jurnal : Analisa dan Implementasi Transformasi Analog to Digital


Converter (ADC) untuk Mengkonversi Suara Kebentuk Teks
Penulis : Elgamar Syam
Web : Jurnal.stmik-amik-riau.ac.id
Pada jurnal ini dibahas tentang Analisa dan Implementasi Transformasi
Analog to Digital Converter (ADC) untuk Mengkonversi Suara Kebentuk
Teks. Dijelaskan bahwa salah satu perkembangan perangkat lunak audio
adalah perangkat lunak yang dapat mendeteksi suara yang diucapkan user
dan mengolahnya menjadi sebuah output. Perangkat lunak jenis ini dapat
membantu pekerjaan manusia khususnya dibidang pengetikan teks.
Perangkat lunak ini menggunakan teknologi voice recognition atau
pengenalan suara dimana suara pengguna akan dikenali berdasarkan
amplitudo getaran suaranya. Teknologi voice recognition memungkinkan
komputer untuk menerima masukan berupa kata yang diucapkan. Kata-kata
yang diucapkan diubah bentuknya menjadi sinyal digital dengan cara
mengubah gelombang suara menjadi sekumpulan angka yang kemudian
disesuaikan dengan kode-kode tertentu untuk mengindentifikasikan kata-kata
tersebut. Hasil dari identifikasi kata yang diucapkan dapat ditampilkan dalam
bentuk teks. Sinyal analog bekerja dengan mentransmisikan suara dan
gambar dalam bentuk gelombang kontinu. Pengenalan suara dalam
perkembangan teknologinya dibagi menjadi dua jenis, yaitu speech
recognition dan speaker recognition. Speech recognition adalah proses
identifikasi yang dilakukan komputer untuk mengenali kata yang diucapkan
oleh seseorang tanpa memperdulikan identitas orang terkait dengan
melakukan konversi sebuah sinyal akustik, yang ditangkap oleh audio device
(perangkat input suara). Teknologi speech recognition membutuhkan
beberapa perangkat pendukung agar dapat mengubah percakapan menjadi
teks on-screen atau perintah tertentu yang berupa sound card, microphone
dan computer. Speaker Recognition disebut juga Speaker Verification
merupakan proses verifikasi seorang pembicara, yang mana sebelumnya
telah diketahui identitas pembicara tersebut berdasarkan data yang telah di
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

inputkan. Dalam mengolah sinyal analog suara menjadi sinyal digital text-
on-screen, teknologi speech to text melalui 7 proses yaitu input speech,
sampling, quantizing, pengkodean, matching voice, validation dan proses
yang terakhir adalah Text on screen.
3. Proses Komunikasi Pada Jaringan Telepon
A. Cara Kerja Jaringan Telepon Kabel
Telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel
supaya dapat berfungsi.
AdapunCara kerja telepon kabel antara lain :
a. Suara dari pengirim diterima oleh microphone
b. Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik
laludisalurkan oleh perangkat telepon
c. Sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi
d. Dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima
e. Setelah sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi
gelombang suara oleh alat yang disebut speaker

B. Prinsip Kerja Jaringan Telepon Seluler


Sistem wirelessdigunakanpadacarakerjadariTelepon seluler. pengirim dan
penerima harus tetap tercakup BTS (Base Transceiver Station). BTS
merupakan peralatan yang menyediakan komunikasi secara wireless antara
pengguna telepon seluler. Cara kerja telepon seluler wireless antara lain :
a. Suara dari pengirim diterima oleh microphone
b. Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan
kemudian
dipancarkan oleh pnsel ke BTS terdekat
c. Sinyal tersebut diterima oleh bts dan sinyal tersebut diteruskan ke pusat
telekomunikasi
d. Dari pusat telekomunikasi sinyal diteruskan kepada bts terdekat kemudian
diteruskan ke si penerima
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

e. Setelahitu sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi


menjadi
gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.

4. Proses dari digitalisasi :


a. Sampling yang merupakan proses pengambilan sebagian sinyal sebagai
sampel. Setelah sinyal kontinyu atau sinyal analog disampel, akan
didapatkan bentuk sinyal waktu diskrit. Misalkan sinyal analog yang
dikonversi mempunyai frekuensi 100 Hz maka frekuensi sampling minimum
dari ADC adalah 200 Hz.

Gambar dari proses sampling.


b. Quantizing : Proses perhitungan dari sinyal disket. Proses menentukan
segmen-segmen dari amplitude sampling dalam level-level kuantisasi.
Amplitudo masing-masing sample dinyatakan dengan harga integer dari
level kuantizing yang terdekat.

Gambar proses quantizing.


c. Coding : Proses pengubah dari sinyal analog yang sudah dikuantisasi
menjadi sinyal digital, dimana setiap pulsa PAM yang sudah dikuantisasi,
dikodekan menjadi 8 Bit ( binary digit / Byte ) secara serial.

Gambar proses coding.


HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

5. Kelebihan AM :
- Memiliki range jangkauan yang luas karena sinyal AM mampu dipantulkan
pada lapisan udara teratas yaitu ionosfer.
- Lebih mudah dimodulasi karena lebih sederhana.
Kekurangan AM :
- Dapat terganggu oleh gangguan atmosfir.
- Daya yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan FM.
Kelebihan FM :
- Lebih tahan noise (gangguan atmosfir) karena frekuensi 88 – 108 Mhz jarang
terkena noise seperti itu.
- Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan AM.
- Bandwith lebih lebar dibandingkan AM memungkinkan transmisi stereo.
Kekurangan FM :
- Lebih rumit dibandingkan AM.
Kelebihan PM :
- Tahan terhadap noise.
- Daya yang dibutuhkan lebih kecil dibanding amplitudo modulasi.
Kekurangan PM :
- Phase modulasi memerlukan perangkat keras sebagai penerima yang
kompleks.
6. H
7. Jalan-jalan ke pinggir empang
Nemu sendok di pinggir empang
Hati siapa yang tak bimbang
Pala’ botak mintak dikepang
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

8. ANALISA HASIL PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini yaitu materi tantang pengenalan sinyal analog
dan digital kami melakukan dua jenis percobaan. Percobaan pertama yaitu
melihat bentuk grafik dari sebuah huruf atau karakter menggunakan osiloskop
langsung, lalu percobaan yang kedua yaitu melihat gelombang dari analog ke
digital dengan menggunakan nilai frekuensi sinyal dan frekuensi clock dan
mengamati sampelnya dengan menggunakan software sebagai simulasinya.
Software yang kami gunakana pada praktikum kali ini adalah software
Electronic Workbeanch. Software ini digunakan sebagai simulasi untuk
mengkonversi sinyal dari analog ke digital dan juga sebaliknya. Gelombang-
gelombang yang tampak pada osiloskop merupakan suatu data analog akan
tetapi pada tampilannya atau keluarannya dalam betuk data digital. Pada
percobaan anlog to digital converter kita dapat lihat bahwa gelombang yang
keluar memiliki dua inputan. Disini kita dapat ubah-ubah frekuensi sinyal dan
frekuensi clock nya. Untuk percobaan ini parameter yang kita ubah ialah
frekuensi clocknya sedangkan frekuensi sinyalnya kita buat tetap yaitu saat
frekuensi sinyal 200Hz dan frekuensi clocknya kita naikkan dari 1000Hz,
2000Hz, 4000Hz dan 8000Hz. Lalu frekuensi sinyal kita naikkan menjadi 300Hz
dengan frekuensi clocknya 1000Hz, 2000Hz, 4000Hz dan 8000Hz. Kemudian
frekuensi sinyalnya kita naikkan kembali menjadi 400Hz dengan catatan
frekuensi clocknya mulai dari 1000Hz, 2000Hz, 4000Hz dan 8000Hz. Dapat kita
simpulkan bahwa saat frekuensi sinyalnya kita naikkan maka sampel yang
tampak semakin sedikit karna bentuk gelombangnya besar. Sedangkan saat
frekuensi clocknya kita tingkatkan maka gelombangnya akan semakin mengecil
atau dengan kata lain sampel yang terbaca semakin banyak. Kemudian pada
tabel word generator kita dapat simpulkan bahwa suatu karakter mimiliki
nilainya masing-masing seperti nilai ASCII dan biner yang berbeda. Nilai pada
biner juga dapat kita ubah ke desimal. Dan setiap karakter data memiliki
karakteristik gelombang masing-masing karena data nya pun berbeda. ASCII
merupakan singkatan dari American Standard Code for Information Inter charge
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

yang mana memiliki pengertian sebagai suatu standard internasional dalam kode
huruf dan symbol seperti Hex dan Unicode akan tetapi ASCII lebih bersifat
universal.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

9. KESIMPULAN
1. Pada frekuensi clock yang sama, jumlah sampel berbanding terbalik
terhadap frekuensi sinyal yang ada.
2. Setiap huruf dan karakter mempunyai bentuk gelombang yang berbeda-
beda.
3. Pada frekuensi sinyal yang sama semakin besar frekuensi clock yang
digunakan maka semakin banyak jumlah sampel pada gelombang keluaran

4. Semakin besar nilai input frekuensi sinyalnya, maka bentuk gelombang


akan semakin mengecil secara horizontal.
5. Apabila input yang diberikan ada dua maka gelombang outputnya pun
ada dua yaitu gelombang analog atau sinusoidal dan gelombang digital
atau pulsa.
6. Semakin kecil amplitudo gelombang maka akan menghasilkan jumlah
sampel yang sedikit.
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : FINI MARETA
NIM : 03041181823020

DAFTAR PUSTAKA
Tim Laboratorium Dasar Sistem Telekomunikasi dan Informasi. 2020. Modul
Praktikum Dasar Sistem Telekomunikasi dan Informasi. Indralaya : Teknik
Elektro Universitas Sriwijaya.
Ariawan, Rusdi. 2010. MODULASI. https://id.scribd.com/doc/34579142/MODU-
. LASI. (Diakses pada tanggal 25 Februari 2020).
Dennis, Roddy dan Jhon Coolen. 2001. Komunikasi Elektronik. Jakarta: Erlangga.
Hurriyatul, Fitriyah dan Edita Rosana Widasari. 2017. Dasar - Dasar Komputasi
Sinyal-Sinyal Beserta Contohnya. Malang : UB Press
Hanzen, Denni. 2013. Sinyal Analog Dan Digital. https://id.scribd.com/doc/1332-
. 7003/Sinyal-Analog-Dan-Digital. (Diakses pada tanggal 25 Februari 2020)
Ismail, Mukhlizar. 2015. Sinyal Analog dan Digital. https://id.scribd.com/doc/279
. 080487/Sinyal-Analog-Dan-Digital. (Diakses pada tanggal 25 Februari 20-
20).
Lestari, Maharani Ayu. 2017. “ADC DAN DAC”. https://www.academia.edu/ 8478-
. 987/ ADC-dan-DAC-Maharani-Ayu-Lestari. (Diakses pada tanggal 25 Februari
2020).
Mustofa, Ali. Pengolahan Sinyal Digital. 2018. UB Press : Malang.

Oppenheim, Alan V. 2001. Sinyal & Sistem. Jakarta : Erlangga.


Santoso, DIgyo. 2016. Sinyal Analog Dan Sinyal Digital. https: //www.academia.
. edu/7753204/SINYAL-ANALOG-DAN-SIYAL-DIGITAL. (Diakses pada
tanggal 25 Februari 2020).
Zuhal dan Zhanggischan. 2004. Prinsip Dasar Elektronik. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai