PRAKTIKUM II
TRANSFORMATOR HUBUN SINGKAT
1. TUJUAN
Menentukan konstanta hubung singkat: R1 dan X1
Mengoperasikan Transformator Tainer TT179 dan Transformator
Disectable TT179
3. TEORI DASAR
Dengan pengukuran tegangan Vhs, arus Ihs, dan daya Phs, akan dapat dihitung
parameter :
Phs
Rek
I hs 2
Vhs
Z ek Rek jX ek
I hs
X ek Z ek2 Rek2
V A
T1 T2
T1 T2
X1 =
Z1 2 R1 2 … (3)
V I sc A
Gambar 3.3
Gambar 2.3.3
Hasil pengukuran ini diperoleh :
Wsc
Req1
I1sc 2
Vsc
Z ek 1 sc
I 1sc
Z eq1 R eq1
2
X eq1
2
200
Dimana :
Tanda (+) untuk power factor lagging
Tanda (–) untuk power factor laeding
Wsc
100
% Isc2.Req1 = KVA Rated
Vsc
100
V primer rated
% Isc.Zeq1 =
% Isc.Xeq1 =
%.I sc .Z eq1 %.I sc .Req1 100
2 2
Hubung singkat terjadi pada sistem tenaga yang dirancang dengan baik dan
menyebabkan arus tembus besar yang rusak, umumnya jauh di atas arus beban
sistem. Ini mengakibatkan tekanan elektrodinamik dan termal yang mengganggu
yang berpotensi merusak. Resiko kebakaran dan ledakan cukup besar. Seseorang
mencoba untuk membatasi korsleting ke bagian yang salah dari sistem kelistrikan
dengan perangkat switching yang sesuai yang mampu beroperasi di bawah kondisi
korsleting tanpa kerusakan dan hanya mengisolasi bagian yang rusak, sehingga
kesalahan tidak meningkat. Analisis transien dari hubung singkat dari impedansi
pasif yang terhubung ke sumber arus bolak-balik (ac) memberikan wawasan awal
tentang sifat arus hubung singka dan berhubungan dengan impedansi, di mana Z
adalah impedansi kompleks, R dan L adalah resistansi dan induktansi. Untuk sistem
tiga fasa yang seimbang, model satu fase cukup memadai. Sebagai sumber tegangan
yang ideal dipertimbangkan, yaitu impedansi Thevenin nol, arus hubung singkat
hanya dibatasi oleh Z, dan nilai kondisi-mapannya secara vektor diberikan oleh Em =
Z. Ini mengasumsikan bahwa impedansi Z tidak berubah dengan aliran arus hubung
singkat yang besar. Untuk penyederhanaan kalkulasi hubung singkat , impedansi
komponen statis seperti saluran transmisi, kabel, reaktor, dan transformator
diasumsikan sebagai time invariant. Secara praktis, ini tidak benar, yaitu kepadatan
fluks dan karakteristik saturasi bahan inti dalam transformator dapat sepenuhnya
mengubah reaktansi kebocorannya. Didorong ke saturasi di bawah aliran arus tinggi,
bentuk gelombang dan harmonik yang terdistorsi dapat dihasilkan. Hubung singkat
dibagi atas simetri dan asimetri. Pada simetri, Hubung singkat ini terjadi pada sistem
3 fasa saja. Hubung singkat ini terjadi pada ketiga konduktor berarus terhubung
singkat secara bersamaan. Jenis hubung singkat simetri hanya untuk hubung singkat
3 fasa dengan atau tanpa ke tanah. Hanya 5% dari total kejadian gangguan hubung
singkat adalah hubung singkat 3 fasa. Sedangkan pada hubung singkat asimetri,
Hubung singkat ini terjadi pada sistem 1 dan 3 fasa. Hubung singkat ini terjadi di
antara konduktor berarus dengan atau tanpa ke tanah. Hubung singkat asimetri atau
1) Komponen urutan positif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama
besarnya, terpisah satu dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o,
dan mempunyai urutan phasa yang sama seperti fasor aslinya.
2) Komponen urutan negatif, yang terdiri dari tiga fasor yang sama
besarnya, terpisah satu dengan yang lainnya dalam phasa sebesar 120o,
dan mempunyai urutan phasa yang berlawanan dengan fasor aslinya.
3) Komponen urutan nol, yang terdiri dari tiga fasor yang sama besarnya
dan dengan pergeseran phasa nol antara fasor yang satu dengan yang
lain.
Pada hubung singkat tidak simetri ini dapat terjadi didalam suatu sistem 1 dan 3
fasa. Hubung singkat ini terjadi di antara konduktor berarus dengan atau tanpa ke
tanah. Gangguan tak simetris terdiri dari gangguan hubung singkat tak simetris,
gangguan tak simetris melalui impedansi dan penghantar terbuka. Pada hubung
singkat tidak simetri ini dapat terjadi didalam suatu sistem 1 dan 3 fasa. Hubung
singkat ini terjadi di antara konduktor berarus dengan atau tanpa ke tanah. Gangguan
tak simetris terdiri dari gangguan hubung singkat tak simetris, gangguan tak simetris
melalui impedansi dan penghantar terbuka. Gangguan hubung singkat tak simetris
terjadi sebagai gangguan tunggal saluran ke tanah, gangguan antar saluran, serta
gangguan ganda ke tanah. Hubung singkat tidak simetri ini juga sangat sering terjadi
didalam rangkaian listrik.[9]
Hubung singkat terjadi akibat dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal dari gangguan adalah rusaknya peralatan listrik. Faktor eksternal adalah
antara lain cuaca buruk, seperti badai, hujan, dingin; bencana, seperti gempa bumi,
angin ribut, kecelakaan kendaraan; runtuhnya pohon; petir; aktivitas konstruksi, ulah
manusia, dan lain-lain. Sebagian besar gangguan terjadi karena cuaca buruk, yaitu
hujan atau badai, dan pohon.
Perhitungan hubung singkat adalah suatu analisa kelakuan suatu sistem tenaga
listrik pada keadaan gangguan hubung singkat, dimana dengan cara ini diperoleh
nilai besaran-besaran listrik yang dihasilkan sebagai akibat gangguan hubung singkat
Lab. Mesin-mesin Listrik
Praktikum Mesin-Mesin Listrik
tersebut. Analisa gangguan hubung singkat diperlukan untuk mempelajari sistem
tenaga listrik baik waktu perencanaan maupun setelah beroperasi kelak.
Analisa hubung singkat digunakan untuk menentukan setting relai proteksi yang
digunakan untuk melindungi sistem tersebut dari kemungkinan adanya gangguan
tersebut. Tujuan dari perhitungan gangguan hubung singkat adalah untuk
menghitung arus maksimum dan minimum gangguan, dan tegangan pada lokasi yang
berbeda dari sistem tenaga untuk jenis gangguan yang berbeda sehingga rancangan
pengaman, relai dan pemutus yang tepat bisa dipilih untuk melindungi sistem dari
kondisi yang tidak normal dalam waktu yang singkat.[10]
4. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Susun rangkaian seperti gambar.
2. Hidupkan switch PS 189.
3. Naikkan tegangan pasok PS 189 secara perlahan-lahan sampai tegangan
yang ditentukan.
4. Baca arus sisi primer, tegangan dan arus sisi sekunder. Catat hasilnya.
Hub. Hub. V1 I1 V2
I2 (A) Rasio Rasio Resistor Reaktansi
Primer Sekunder (V) (A) (V)
Arus Tegangan (R1) ( X ¿ ¿1)¿
AB DG
AB DE
AB FG
BC DG
BC DE
BC FG
AC DG
AC DE
AC FG
Hub. Hub. V1 I1 V2
I2 (A) RasioArus Rasio Resistor Reaktansi
Primer Sekunder (V) (A) (V)
Tegangan (R1) ( X ¿ ¿1)¿
AB DG 3,2 4,3 0 2,1 0,49 ∞ 0,63Ω 0,392
AB DE 3,2 2,9 0 2,5 0,86 ∞ 0,94Ω 0,581
AB FG 3,2 3,1 0 2,7 0,87 ∞ 0,88Ω 0,544
BC DG 3,2 4,2 0 1,9 0,45 ∞ 0,65Ω 0,401
BC DE 3,2 3,1 0 2,6 0,84 ∞ 0,88Ω 0,544
BC FG 3,2 3,3 0 2,8 0,85 ∞ 0,82Ω 0,511
AC DG 3,2 1,5 0 1,3 0,87 ∞ 1,81Ω 1,124
AC DE 3,2 1,2 0 1,7 1,42 ∞ 2,27Ω 1,405
AC FG 3,2 0,9 0 1,5 1,67 ∞ 3,02Ω 1,873
6. PENGOLAHAN DATA
I 2 1,7
c. Rasio Arus = = =1,42 A
I 1 1,2
d. Daya aktif = V.I Cos θ = 3,2 x 1,2 x 0,85= 3,264 watt
e. Daya semu = V.I = 3,2 x 1,2 = 3,84 VA
f. Daya reaktif = V.I sinθ= 3,2 x 1,2 x sin 0,52= 1,9968 VAR
P1 3,26
g. Resistor (R1)= 2
= =2,27 Ω
I 1 1 ,22
V 1 3,2
h. Impedansi (Z) = = =2,67 Ω
I 1 1,2
1. Auto transformer adalah transformator listrik yang hanya memiliki satu lilitan.
Awalan "otomatis" mengacu pada koil tunggal yang bekerja sendiri, bukan
pada mekanisme otomatis apa pun. Dalam transformator otomatis, bagian dari
belitan yang sama bertindak sebagai sisi belitan primer dan sekunder dari
transformator.
Berbeda dengan transformator tegangan umumny yang memiliki dua gulungan
yang diisolasi secara elektrik yang disebut primer dan
sekunder, Autotransformator hanya memiliki satu belitan tegangan tunggal
yang umum untuk kedua sisi. Belitan tunggal ini "disadap/tapped" pada
berbagai titik sepanjang panjangnya untuk memberikan persentase supply
tegangan primer melintasi beban sekundernya. Kemudian autotransformator
memiliki inti magnetis yang biasa tetapi hanya memiliki satu belitan, yang
umum untuk rangkaian primer dan sekunder.
4.
Pada praktikum kali ini membahas tentang transformator hubung singkat, sebelum Pr
aktikum dilakukan kami di berikan video proses perangakaian alat sesuai dengan
jenis modul trainernya seperti pada prosedur percobaan. yaitu dengan
menghubungkan rangkaian percobaan transformator hubungan singkat dengan
jumper, lalu mengaktifkan dengan switch dan melakukan pengujian nilai melalui
potensiometer dengan memutarnya, lalu membaca hasil arus pada modul trainer. Alat
yang digunakan pada praktikum ialah Power Supply 189, Transformator Tainer TT 1
79, Transformator Dissectable TT179, Kabel Penghubung (Jumper). Percobaan prakt
ikum ini mencari nilai tegangan primer (V1), tegangan sekunder (V2), arus primer (I1)
dan arus sekunder (I2). Selain itu, percobaan praktikum ini mencari nilai rasio arus, ni
lai daya aktif, daya semu, daya reaktif, impedansi, resistansi, dan reaktansi.
Dikarenakan hubung singkat terjadi akibat adanya dua penghantar yang memiliki
beda tegangan terhubung dengan kondisi hambatan listirk yang rendah sehingga
timbul arus listrik yang besar , jadi V2 nya dibuat nol agar dapat mencapai / agar
hubung singkat dapat terjadi. Pada percobaan dilakukan beberapa kali percobaan
dengan menggunakan V1 nya sebesar 3,2V ,Pada hubung primer AB dengan hubung
sekunder DG dengan input nilai V 1 3,2 V didapat I1 sebesar 4,3 A, I2 sebesar 2 A,
9. KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai rasio arus yang didapatkan maka akan semakin besar juga
nilai resistor R1 dan reaktansi X1 yang didapatkan dari perhitungan. Hal ini
dipengaruhi oleh perbandingan antara arus primer dan arus sekunder.
2. Rasio arus I1 dan I2 yang memiliki nilai yang terbesar berada pada
hubungan primer AC dengan hubungan sekunder FG yaitu sebesar 1,67.
DAFTAR PUSTAKA