Anda di halaman 1dari 9

PENYIMPANAN ENERGI LISTRIK DARI

KONVERSI ENERGI PANAS


MENGGUNAKAN THERMOELECTRIC
GENERATOR
Firmanda Reditza Julismana Putra
S1 Teknik Elektro
Fakultas Teknik Elektro
Universitas Telkom
Bandung,Indonesia
firmandax412@gmail.com

Abstrak I. INTRODUCTION

Seiring dengan perkembangan teknologi Sumber energi panas adalah salah satu sumber
pada era digital dibutuhkan sumber energi listrik baru energi yang tidak akan pernah habis. Energi ini harus
yang dapat menopang kebutuhan makhluk hidup.
Salah satu energi yang belum dimanfaatkan secara dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memenuhi
optimal adalah energi kalor. Pemanfaatan energi kebutuhan listrik dimana kebutuhan listrik saat ini
kalor sebagai pembangkit energi listrik dapat
semakin meningkat. Di Indonesia konsumsi listrik
dilakukan dengan menggunakan Thermoelectric
Generator (TEG). 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per jam (KWH)/kapita

Thermoelectric Generator digunakan untuk naik 5.9% [1]. Kebutuhan listrik di Indonesia terus
menghasilkan energi listrik dengan adanya perbedaan meningkat dari tahun ketahunya, maka dari itu
suhu antara sisi TEG satu dengan sisi yang lainnya ,
dibutuhkannya sumber energi alternatif yang baru
teori ini sesuai dengan teori efek seebeck yang
merupakan fenomena kebalikan dari efek peltier. Di untuk membantu kebutuhan listrik makhluk hidup.
dalam TEG terdapat material aktif Bi2Te3 ( Bismuth Salah satu sumber energi alternatif yang bisa
Telluride).
dimanfaatkan adalah sumber energi panas, dengan
Dalam penelitian ini menggunakan TEG tipe menggunakan Thermolelectric Generator
TGPR 22W-7V karena tipe ini dapat menghasilkan
daya sampai 23,6 watt dengan perbedaan suhu 230°
Thermoelectric Generator dapat mengubah energi
C. TEG tipe TGPR 22W-7V akan di pasang di
pinggiran tungku pembakaran di sisi panas dan disisi panas menjadi energi listirk dengan teori efek seebeck
dingin akan ditempelkan heatshink untuk menyerap yang ditemukan pertama kali pada tahun 1821 oleh
panas. Hasil keluaran akan disimpan di media
penyimpanan yaitu accu. Thomas Johann Sebeeck, yaitu efek yang terjadi bila
terdapat dua material yang berbeda dihubungkan
Kata kunci: Thermoelectric Generator, Heat shink,
Accu. dalam suatu rangkaian tertutup dan pada kedua
sambunganya dipertahankan pada suhu yang berbeda
maka arus listrik akan mengalir dalam rangkaian
tersebut dan ketika salah satu kawatnya diputuskan
lalu disambung dengan sebuah galvanometer, maka 2. Dapat menyimpan energi listrik untuk di
akan terlihat perbedaan tegangan dari kedua ujung [2]. pergunakan kembali

1.4 Batasan Masalah


Keluaran energi listrik yang didapat dari
Beberapa hal yang dibatasi pada tugas akhir
Thermoelectric Generator dapat disimpan di suatu
ini adalah sebagai berikut:
media penyimpanan energi listrik. sebelum disimpan
1. Menggunakan Thermoelectric Generator
di media penyimpanan harus di stabilkan terlebih
modul tipe TEGPR 22W-7V.
dahulu menggunakan volt/ampere stabilizer yang
2. Daya yang dihasilkan akan dipergunakan
berguna untuk menstabilkan arus atau tegangan yang
untuk pengisian akumulator.
akan masuk ke media penyimpanan agar memperlama
3. Pengujian dilakukan dengan sumber energi
lifetime penggunaan media penyimpanan energi listrik
panas yang terbatas, yaitu hanya
tersebut.
menggunakan tungku bakar.
Penggunaan modul thermoelectric sebagai sistem 4. Penyimpanan energi listrik dari
pembangkitan daya terdapat tiga parameter yang harus Thermoelectric Generator menggunakan
diperhatikan yaitu : Q adalah beban kalor yang akan akumulator 12 V 7Ah.
dipindahkan (Watt), Th adalah temperatur sisi panas
modul thermoelectric (ºC), Tc adalah temperatur sisi
dingin modul thermoelectric (ºC). Beban kalor adalah II. TINJAUAN PUSTAKA
jumlah total kalor yang harus dipindahkan oleh modul 2.1Thermoelectric
thermoelectric dari objek yang hendak Thermoelectric adalah suatu modul yang
didinginkan/diambil panasnya kelingkungan [3]. dapat secara langsung merubah energi panas menjadi
energi listrik. Thermoelectric terbuat dari bahan
1.1 Rumusan Masalah
semikonduktor dengan komposisi tipe-n dan tipe-p.
Berdasarkan latar belakang yang telah
dijelaskan, maka pokok permasalahan yang akan Semikonduktor yang di pakai adalah Bismuth telluride
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana (Bi2 Te3 ).
megubah energi panas menjadi energi listrik dan
bagaimana menyimpan energi listrik.

1.2 Tujuan Masalah

1. Mengkorversi energi panas menjadi energi


listrik yang mempunyai tegangan keluaran
yang stabil.
2. Dapat menyimpan energi listrik yang telah
dikonversi agar dapat digunakan dalam
kebutuhan sehari hari

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat penyusunan penelitian ini adalah


Gambar II.1 Susunan Semikonduktor pada
sebagai berikut:
Thermoelectric
1. Dapat memberikan inovasi pembangkit
energi listrik alternative.
Thermoelectric ditemukan pertama kali di menjadikan tembaga dan constantan (campuran nikel
tahun 1821 oleh salah satu ilmuwan Jerman yaitu dan tembaga) sebagai logam penyusun
Thomas Johann Seebeck. Pada penemuannya Thomas Thermoelektrik. Dimana efisiensi konversi yang
Seebeck mencoba menghubungkan tembaga dan besi terjadi sebesar 0,008 persen, dan sistem yang dibuat
pada suatu rangkaian. Kemudian diantara logam ini berhasil membangkitkan listrik sebesar 0,6mW.
tembaga dan besi tersebut diletakkan sebuah jarum Kemudian AF Ioffe melanjutkan pengembangan
kompas. Fenomena yang terjadi saat kedua logam Thermoelektrik dengan menggunakan bahan
tersebut dipanaskan yaitu jarum kompas mulai semikonduktor golongan II-V,IV-VI,VVI yang saat
bergerak. Jarum kompas yang bergerak ini itu mulai dikenal. Ioffe berhasil melakukan satu
menyatakan bahwa timbul medan listrik pada kedua lompatan besar dimana efisiensi Thermoelektrik
logam tersebut akibat dipanaskan salah satu sisinya meningkat menjadi 4 persen. Teori ini dibukukan pada
dan karena hal itu, fenomena tersebut disebut efek tahun 1956 yang hingga kini menjadi pedoman para
Seebeck [4]. Tegangan yang dihasilkan dari peneliti dalam mengembangkan material penyusun
Thermoelectric sebanding dengan perbedaan suhu Thermoelektrik [6].
antara dua persimpangan. Konstanta porporsionalitas
Berikut ini merupakan gambar yang
( α ) dikenal sebagai koefisien Seebeck dan sering
menunjukan sistem kerja pada Thermoelectric
disebut sebagai “thermopower”. Seebeck meneliti
Generator :
banyak material yang digunakan untuk bahan
pembuatan thermoelectric berbeda. Dan akhirnya
Seebeck mengidentifikasi Sb2Te3,Bi2Te3,
Bi0.9Sb0.1, SnTe, Cu-Ni sebagai bahan
Thermoelectric yang baik dan bahkan Mempelajari
PbTe[5].

Setelah penemuan Thomas Johann Seebeck


sudah mulai dikenal, munculah penemuan baru yaitu
dari Jean Charles Athanase Peltier pada tahun 1834
menemukan fenomena kebalikan dari teori Seebeck
bahwa arus listrik akan menghasilkan pemanasan atau Gambar II.2 Prinsip kerja Thermoelectric Generator
pendinginan di antara dua logam yang berbeda
Dari gambar 2.2 diatas dapat diketahui bahwa
fenomena ini disebut Efek Peltier. Dari kedua
material penyusun Thermoelectric memiliki peran
penemuan Thomas Seebeck dan Jean Charles
untuk mengalirkan panas dan dingin sehingga dapat
Athanase Peltier menjadi dasar pengembangan
menimbulkan beda potensial. Diketahui bahwa tipe-n
teknologi Thermoelectric.
elektronnya akan tertarik ke bagian plat panas.
Seorang ilmuwan bernama WW Coblenz Kemudian tertarik oleh muatan pada tipe-p yang
(1913) mencoba meneruskan temuan Charles Peltier. selanjutnya mengalir hingga menimbulkan beda
Pengembangan oleh Coblenz ini yaitu dengan potensial. Dapat disimpulkan juga bahwa panas atau
kalor pada salah satu sisi dialirkan dan dibuang ke sisi II.2 Efek Seebeck
lainnya sehingga terjadi aliran arus. Berdasarkan Thomas Johann Seebeck (1821) adalah
fenomena yang terjadi pada gambar diatas telah terjadi ilmuwan yang pertama kali menemukan fenomena
3 efek yaitu efek Seebeck , efek Peltier dan efek Thermoelektrik. Dimana kedua logam yang
Thomson. didekatkan kemudian salah satu sisinya dipanaskan
maka akan muncul beda potensial yang ditandai
Peristiwa yang terjadi pada thermoelectric
dengan menyimpangnya jarum kompas yang
Generator didasari oleh Efek Seebeck. Thermoelectric
diletakkan diantaranya. Beda potensial yang muncul
mempunyai penyusun material umum yang digunakan
terjadi karena adanya medan listrik. Medan listrik
adlah Bismuth-Tellurium yang disambung dengan
tersebut terjadi akibat bergeraknya partikel logam
kristal polikristalin, dengan sistem kerja yang
karena konveksi panas. Fenomena inilah yang
bergantung pada nilai koefisien Seebeck juga besar
akhirnya dikenal sebagai efek Seebeck.
konduktiitas yang bergantung pada tebal susunan
logam Thermoelectric. Konduktivitas termal dari Beda potensial atau tegangan yang dihasilkan
bahan material Bismuth-Tellurium yaitu sebesar 1,2 sebanding dengan perbedaan suhu antara dua
Watt/(m.K) yang hamper sama dengan kaca biasa. persimpangan antar logam. Beda potensial ini tidak
Menurut Penelitian cara membuat sambungan bergantung pada distribusi suhu sepanjang logam
Bismuth-Tellurium dengan memasukan logam diantara sambungan. Efek ini adalah dasar disik untuk
tersebut pada tabung vakum dengan suhu tungku termokopel, yang sering digunakan untuk pengukuran
pemanas yaitu 800 °C. Oleh karena itu, sesuai suhu.
karakteristik bahan penyusunnya, modul TEG yang
V = α (Th – Tc)………………………..(2.1)
ada hanya memiliki keluaran daya sebesar 0,4-1,2
Watt hal ini erat hubungannya dengan besar Dengan Keterangan:
konduktivitas termal bahan logam itu sendiri. Selain
V = beda potensial (Volt)
dari konduktivitasnya, untuk meningkatkan hasil
α = Koefisien Seebeck (mV/K, °C)
keluaran dari TEG hingga batas maksimalnya adalah
T2 = suhu panas (K, °C)
dengan memaksimalkan sistem pemanas dan sistem
pendingin yang mengenai modul TEG. Suhu yang T1 = suhu dingin (K, °C)

mengenai Thermoelectric Generator yaotu pada sisi


dingin dan sisi panas harus homogen dan meliputi
seluruh permukaan modul Thermoelectric Generator
agar daya output pada saat maksimal. Pada penelitian
kali ini digunakan Thermoelectric Generator dengan
tipe TGPR-22W-7V dengan keluaran daya maksimal
sebesar 21 Watt.

2.3 Gambar Efek Seebeck pada dua logam yang


berbeda yaitu logam A dan B
Tegangan atau arus yang dihasilkan di dimanfaatkan agar dapat menyimpan energi panas
persimpangan dua logam yang berbeda disebabkan menjadi energi listrik yang dapat digunakan. Secara
oleh difusi electron yang rendah, karena kepadatan teori transfer panas erat hubungannya dengan proses
electron berbeda dalam logam yang berbeda. perpindahan partikel terutama elektron, dikarenakan
suatu sisi logam dikenai panas maka partikel logam
Selain persamaan 2.1, efek Seebeck juga
tersebut bergerak dan bergetar sehingga terjadi
dapat dituliskan sebagai berikut:
perjalanan elektron dari sisi yang dikenai panas ke sisi
E = α (T₁ - T₀)……………………………….(2.2) yang lebih rendah suhunya. Dimana pergerakan
partikel ini erat hubungannya dengan perbedaan suhu
Dengan Keterangan:
yang terjadi, ketika satu sisi dipanaskan dan sisi lain
E = Gaya gerak listrik (V) lebih rendah suhunya maka semakin cepat pula
α = koefisien Seebeck (mV/K, °C) elektron berpindah dan menimbulkan arus serta medan
T₁ = hot junction (K, °C) listrik disekitar logam [7]

T₀ = hot junction (K, °C) Berikut ini rumusan dalam mengetahui besar
potensial yang dihailkan dari perbedaan suhu :

𝑇₂
𝛥𝑉 = ∫𝑇₁ (𝛼ᵦ (𝑇) − 𝛼ₐ (𝑇)) 𝑑𝑇 ………………..(2.3)

Dengan keterangan :

𝝙V = beda potensial (Volt)


α = Koefisien Seebeck (mV/K, °C)
Gambar 2.4 Ilustrasi Efek Seebeck dT = Turunan pertama temperature (K, °C)

II.3 Prinsip Kerja Thermoelektric


Prisnip Thermoelektrik yang digunakan II.4 Beterai atau Akumulator
adalah efek Seebeck. Dimana dua bua logam yang Baterai adalah suatu alat yang berfungsi
disambungkan kemudian salah satu sisi untuk menyimpan dan menghasilkan energi listrik,
Thermoelektrik diberi suhu rendah dan salah satu dimana baterai dapat merubah energi kimia menjadi
sisinya di beri suhu yang tinggi maka secara langsung listrik. Kemampuan baterai tersebut disebut reaksi
sambungan kedua logam tersebut menghasilkan energi elektrokimia. Baterai sendiri terbagi atas 2 jenis,
listrik.Karena dapat menghasilkan energi listrik maka baterai primer dan baterai sekunder. Baterai primer
disebut Thermoelectric Generator. Thermoelectric hanya dapat digunakan satu kali karena siklus reaksi
Generator masih memiliki efisiensi yang kecil kimia didalam baterai primer searah. Sedangkan
segingga performanya masih belum maksimal dalam baterai sekunder yaitu baterai yang dapat di isi
menggantikan pembangkit listrik. Fenomenayang kembali (rechargeable), atau dengan kata lain disebut
terjadi pada Thermoelectric ini disebabkan oleh panas storage battery.
yang terbuang dari mesin, gas pembuangan dan lain
lain yang dapat mengeluarkan panas. Hal ini perlu
electron per satuan waktu. Satuan daya yaitu Watt atau
J/s ( Joule/ second) . Berikut persamaan umum untuk
daya :

𝑑𝑤 𝑑𝑞
P= . …………………………..(2.5)
𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑑𝑤 𝑑𝑞
Dengan adalah beda potensial (Volt) dan adalah
𝑑𝑡 𝑑𝑡

arus (Ampere)

P = V . I……………………………(2.6)
Gambar 2. 5 Bagian-Bagian Baterai
P = I 2 . R ………………………….(2.7)
Aki atau Storage Battery adalah sebuah
Dengan keterangan:
baterai sekunder dan merupakan sumber arus listrik
searah. Secara sederhana aki merupakan sel yang P = daya listrik ( W )
terdiri dari electrode Pb sebagai anoda dan PbO2 V = Beda potensial ( V )
sebagai katoda dengan elektrolit H2SO4. I = Arus ( I )

Pengisian Aki atau Akumulator R = Hambatan (Ohm/ Ω)


membutuhkan tegangan, arus , dan daya. Tegangan II.5 Konverter DC-DC
adalah beda potensial antara dua titik (node) dalam Sistem catu daya atau Sistem Penguat
suatu rangkaian listrik. Terbacanya suatu nilai Tegangan memiliki mode switching yang jauh lebih
efisien disbanding sistem catu daya linear. Salah satu
tegangan listrik, akibat adanya arus yang mengalir
sistem catu daya yang menggunakan mode switching
pada suatu rangkaian tertutup dan terdapat beban adalah Konverter DC-DC. Sistem Konverter DC-DC
seperti resistor. Sehingga nilai tegangan yang terjadi tersebut dapat dilakukan dalam operasi frekuensi
tetap yaitu mengatur lebar pulsa menggunakan PWM
adalah besarnya arus yang mengalir dikalikan (Pulse Width Modulation) dengan periode tetap dan
besarnya hambatan yang dilaluinya. Berikut waktu aktif yang berubah-ubah.
persamaan umum untuk beda potensial : Secara umum beberapa topologi dasar
konverter DC-DC adalah Konverter tipe Buck, tipe
V = I . R………………………….(2.4) Boost dan tipe Buck-Boost. Pada penelitian ini
dipilih konverter Boost, karean konverter Boost
Dengan keterangan : mampu menghasilkan tegangan keluaran yang lebih
tinggi dibandingkan dengan tegangan masukan.
V = Beda Potensial (Volt)
I = Arus Listrik ( Ampere)
R = Hambatan ( Ohm/Ω)
Untuk Mengaktifkan suatu perangkat
elektronik dibutuhkan energi. Dimana energi yang
dibutuhkan biasa disebut daya. Daya merupakan hasil
perkalian antara beda potensial dengan arus. Dengan
kata lain daya merupakan energi yang diberikan oleh
II.5.1 Konverter Boost
Konverter Boost atau Step-up
Converter yang dapat menaikkan tegangan
menggunakan switch (saklar elektrik). Boost
Converter terdiri dari beberapa komponen
yaitu Induktor (L), Dioda (D), Resistor (R) ,
Kapasitor (C) , dan Saklar (S). Saklar atau (A)
Swtiching dapat berupa thyristor, MOSFET,
IGBT, dan lain lain. Rangkaian dari
konverter boost ditunjukkan oleh gambar
berikut:

(B)

Gambar II.7 (A) Saklar OFF (terbuka) (B)


saklar ON (tertutup)
Bentuk keluaran tegangan dan arus
Gambar II.6 Konverter Boost
pada konverter boost ditunjukan pada gambar
II.8.
Pada Gambar di atas MOSFET
sebagai saklar. Konverter Boost bekerja pada
dua keadaan yaitu saat saklar membuka dan
saat saklar menutup. Untuk dapat
mengetahui kapan MOSFET harus membuka
dan kapan harus menutup aliran arus
dibutuhkan rangkaian kontrol. Saat MOSFET
menutup (ON) pada t=0, arus pada induktor
menjadi naik dan mengalir melewati
MOSFET (saklar). Sehingga energi yang
tadinya tersimpan dalam induktor akan naik.
Saat MOSFET terbuka (OFF) pada t=t1, arus
pada induktor akan mengalir melewati
kapasitor, diode, dan beban.

Gambar II.8 Sinyal Keluaran tegangan dan


arus pada koverter boost
III. PERANCANGAN SISTEM III.2 Kebutuhan Perangkat

 Sensor Thermoelctric Generator


III.1 Diagram Blok Sistem  Rangkaian Boost Converter

Sistem yang dirancang pada tugas akhir ini  Rangkaian Volt Stabilizer

adalah sistem penyimpanan energi listrik yang  Accu atau Akumulator

dihasilkan oleh Thermoelectric Generator. Dapat di III.3 Diagram Alir Kerja Sistem Thermoelectric
ilustrasikan seperti pada gambar berikut :

Gambar III. 1 Diagram Blok Sistem

Sistem pada Thermoelectric Generator Gambar III.2 Diagram Alir Kerja Sistem
digunakan untuk mengubah energi panas menjadi Thermoelectric
energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan berupa
Sistem Thermoelctric bekerja jika terdapat
tegangan, tegangan yang menjadi keluaran
suhu tinggi di sisi Hot side dan suhu rendah di sisi
Thermoelectric Generator dinaikan dengan Boost
Cold sideThermoelectric Generator sehingga akan
Converter agar sesuai dengan media penyimpanan
menghasilkan energi listrik di keluaran
yaitu accu 12 volt. Sebelum masuk ke media
Thermoelectric Generator. Panas yang akan di
penyimpanan yaitu accu tegangan harus di stabilkan
dapatkan dari tungku pembakaran kayu dan suhu
terlebih dahulu oleh volt stabilizer agar aman dalam
rendah akan di tempelkan Heatshink untuk menyerap
pengisian accu karena energi listirk yang dihasilkan
panas di sisi cold side
tidak stabil tergantung panas yang diserap oleh
Thermoelectric generator. Semakin tinggi sumber
panas akan semakin besar juga tegangan yang
dihasilkan.
III.3 Design Perangkat Keras DAFTAR PUSTAKA

[1].https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/0
1/11/inilah-konsumsi-listrik-nasional

[2].https://appliedheattransfer.wordpress.com/termoel
ektrik-2/

[3].Hidayat. Axel & Nandy Putra 2006.


“Pengembangan Alat Uji Kualitas dan Karakteristik
Elemen Peltier”, Seminar Nasional Tahunan Teknik
Mesin V.
Gambar III.3 Design Thermoelectric Generator
[4].Th. J. Seebeck "Magnetische Polarisation der
Metalle und Erze Durch Temperatur-Differenz"1822-
Bahan yang akan digunakan sebagai pelindung agar
23 in Ostwald's Klassiker der Exakten Wissenshaften
panas tidak menginduksi sisi suhu rendah di Nr. 70 (1895). Seebeck Biography 1. Seebeck
Thermoelectric Generator adalah Keramik. Karena Biography 2.

keramik memiliki titik didih yang sangat tinggi di [5].W. Haken, Annalen der Physik 832 p291-336
(1910)
banding material lainya seperti plastik, akrilik, dan
lain lain. [6].Snyder, G. Jeffrey. 2008 . “Small Thermoelectric
Generators,” The Electrochemical Society Interface,
Fall.

[7].S. L. Soo. 1968. Direct Energy Conversion,


London, UK: Prentice Hall.

[8].Ryanuargo, Syaiful Anwar, Sri Poernomo Sari.


2013. “Generator Mini dengan Prinsip Termoelektrik
dari Uap Panas Kondensor pada Sistem Pendingin”.
Universitas Gunadarma, Jakarta 12540

Anda mungkin juga menyukai