Anda di halaman 1dari 8

PEMBANGKIT LISTRIK

TERMOELEKTRIK
BY . SAMUEL PANJAITAN
NRP. 2115105022
DESKRIPSI
Termoelektrikadalah suatu perangkat yang dapat
mengubah energi kalor (perbedaan temperatur) menjadi
energi listrik secara langsung. Selain itu, termoelektrik
juga dapat mengkonversikan energi listrik menjadi proses
pompa kalor/refrigerasi. Teknologi termoelektrik adalah
teknologi yang bekerja dengan mengkonversi energi
panas menjadi listrik secara langsung (generator
termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan
dingin (pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan
listrik, material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian
rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber
panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan
sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai.
SEJARAH PENEMUAN
TERMOELEKTRIK
Fenomena termoelektrik pertama kali ditemukan tahun 1821 oleh ilmuwan
Jerman, Thomas Johann Seebeck. Ia menghubungkan tembaga dan besi
dalam sebuah rangkaian. Di antara kedua logam tersebut lalu diletakkan
jarum kompas. Ketika sisi logam tersebut dipanaskan, jarum kompas
ternyata bergerak. Belakangan diketahui, hal ini terjadi karena aliran listrik
yang terjadi pada logam menimbulkan medan magnet. Medan magnet
inilah yang menggerakkan jarum kompas. Fenomena tersebut kemudian
dikenal dengan efek Seebeck.
Penemuan Seebeck ini memberikan inspirasi pada Jean Charles Peltier
untuk melihat kebalikan dari fenomena tersebut. Dia mengalirkan listrik
pada dua buah logam yang direkatkan dalam sebuah rangkaian. Ketika
arus listrik dialirkan, terjadi penyerapan panas pada sambungan kedua
logam tersebut dan pelepasan panas pada sambungan yang lainnya.
Pelepasan dan penyerapan panas ini saling berbalik begitu arah arus
dibalik. Penemuan yang terjadi pada tahun 1934 ini kemudian dikenal
dengan efek Peltier. Efek Seebeck dan Peltier inilah yang kemudian
menjadi dasar pengembangan teknologi termoelektrik.
PRINSIP KERJA
TERMOELEKTRIK
Teknologi termoelektrik bekerja dengan mengonversi energi panas menjadi listrik secara
langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya, dari listrik menghasilkan dingin
(pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik, material termoelektrik cukup
diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang menghubungkan sumber panas dan
dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah listrik sesuai dengan jenis bahan yang
dipakai.
Kerja pendingin termoelektrik pun tidak jauh berbeda. Jika material termoelektrik dialiri
listrik, panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan demikian, untuk mendinginkan
udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti halnya di mesin-mesin pendingin
konvensional.
Voyager I dan II adalah contoh pesawat ruang angkasa yang memanfaatkan teknologi
termoelektrik. Voyager yang diterbangkan NASA tahun 1977 ini dirancang khusus untuk
terbang menjauhi Tata Surya sehingga solar cell tidak dapat dipergunakan.
Dalam menempuh perjalanan yang tak terbatas itu diperlukan pula energi yang besar dan
stabil untuk mengirimkan data ke Bumi. Untuk itulah Voyager menggunakan teknologi
termoelektrik dengan plutonium-238 sebagai sumber panasnya (Radioisotop Thermoelectric
Generators-RTGs). Sistem ini mampu membangkitkan listrik sebesar 400 W, serta secara
kontinu dan tanpa perawatan apa pun, Voyager tetap dapat mengirimkan data walau sudah
terbang selama 30 tahun.
Keberhasilan ini memberikan peluang yang luas dalam aplikasi lainnya. Salah satunya adalah
yang dikerjakan Nissan, dengan memanfaatkan panas dari mesin mobil.
EFEK SEEBECK
Efek seebeck merupakan fenomena yang mengubah
perbedaan temperatur menjadi energi listrik. Jika ada dua
bahan yang berbeda yang kemudian kedua ujungnya
disambungkan satu sama lain maka akan terjadi dua
sambungan dalam satu loop. Jika terjadi perbedaan
temperatur di antara kedua sambunga ini, maka akan terjadi
arus listrik akan terjadi. Prinsip ini lah yang digunakan
termoelektrik sebagai generator (pembangkit listrik). Setiap
bahan memiliki koefisien seebeck yang berbeda-beda.
Semakin besar koefisien seebeck ini, maka beda potensial
yang dihasilkan juga semakin besar. Karena perbedaan
temperatur disini dapat diubah menjadi tegangan listrik,
maka prinsip ini juga digunakan sebagai sensor temperatur
yang dinamakan thermocouple.
EFEK PELTIER
Kebalikan dari dari efek Seebeck, yaitu jika dua logam yang berbeda disambungkan kemudian arus
listrik dialirakan pada sambungan tersebut, maka akan terjadi fenomenda pompa kalor. Prinsip
inilah yang diugunakan termoelektrik sebagai pendingin/pompa kalor.
Termoeletrik terdiri dari dua buah bahan berbeda yang disambubngkan. Material yang dipilih
memiliki koefisien seebeck cukup tinggi. Saat ini kebanyakan termolektrik menggunakan Bismuth-
Telluride sebagai bahan pembuatnya.
Perangkat modul termoelektrik yang dijual biasanya berbentuk plat tipis. Salah satu termoeletrik
yang dapat dengan mudah kita dapatkan berukuran 40 mm x 40 mm dengan ketebalan 3 mm dan
terdapat dua buah kabel (biasanya merah dan hitam). Jika di antara kedua permukaan
termoelektrik terapat perbedaan temperatur maka tegangan listrik dihasilkan dan tegangan
tersebut dapat kita ukur melalui dua kabel termoeletrik dengan menggunakan voltmeter. Jika
perbedaan temperatur cukup besar, maka termoelektrik dapat menghidupkan sebuah lampu LED
kecil. Listrik yang dihasilkan pada thermoelectric generator adalah listrik searah (DC).
Sebaliknya jika modul termoelektrik ini diberi tegangan maka akan terjadi perbedaan temperatur
antar permukaan yang satu dengan yang lain. Tegangan ini akan meyebabkan adanya aliran arus
yang melalui bahan termoelektrik sehingga terjadi efek peltier. Fenomena inilah yang disebut
dengan pompa kalor. Jika dibandingkan dengan teknologi refrigerasi kompresi uap, termoelektrik
memiliki berbagai macam kelebihan antara lain: Pemanas atau pendingin dapat dengan mudah
diatur dengan menyesuaikan arah arusnya, sangat ringkas, tidak berisik, tidak butuh perawatan
khusus, tidak butuh refrigeran (Freon), tidak ada getaran. Walau bagaimanapun juga, termolektrik
masih memiliki kekurangan yaitu performanya masih rendah.
PRINSIP KERJA
TERMOELEKTRIK
Prinsip kerja dari termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek
Seebeck yaitu "jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan
salah satu ujungnya, kemudian diberikan suhu yang berbeda pada
sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan pada ujung yang
satu dengan ujung yang lain" ( Muhaimin, 1993).
Untuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan
yang digunakan adalah bahan semikonduktor. Semikonduktor
adalah bahan yang mampu menghantarkan arus listrik namun tidak
sempurna. Semikonduktor yang digunakan adalah semikonduktor
tipe n dan tipe p. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah
bahan semikonduktor ekstrinsik. Terdapat tiga sifat bahan
termoelektrik yang penting, yaitu:
Koefisien Seebeck (s)
Konduktifitas panas (k)
Resistivitas ()
PENGEMBANGAN ENERGI
TERMOELEKTRIK
Sejak awal tahun 1990, tuntutan dunia tentang teknologi yang ramah lingkungan
sangat besar. Ini memberikan imbas kepada teknologi termoelektrik sebagai sumber
energi alternatif. Banyak aplikasi lain penggunaan energi termoelektrik selain pada
RTG yang digunakan oleh Voyager 1.
Salah satunya adalah penerapan teknologi termoelektrik pada pembangkitan listrik
dari sumber panas. Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus
melalui beberapa tahap proses. Bahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin
apabila dibakar dengan tekanan yang sangat tinggi. Hasil putaran turbin tersebut akan
dipakai untuk memproduksi tenaga listrik. Efisiensi energi pembangkit ini masih
rendah akibat beberapa kali proses konversi. Panas yang dihasilkan banyak yang
dilepas atau terbuang percuma. Dapat digunakan suatu metode yang dikenal sebagai
cogeneration di mana panas yang dihasilkan selama proses dapat digunakan untuk
tujuan alternatif. Dengan menggunakan termoelekrik, panas yang dihasilkan selama
proses diubah menjadi listrik, sehingga panas yang dihasilkan tidak terbuang secara
percuma dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit menjadi lebih besar, serta
efisiensi energi menjadi lebih tinggi.
Contoh penerapan lainnya yang sedang dikembangkan saat ini adalah pemanfaatan
perbedaan panas di dasar laut dan darat, sistem hybrid pada kendaraan bermotor
yang memanfaatkan motor listrik dan mesin pembakaran, serta pemanfaatan pada
pembangkit listrik tenaga surya.

Anda mungkin juga menyukai