Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK

KONVERSI ENERGI KALOR-LISTRIK

Disusun oleh :
Muryadi 1470021016

SEMESTER III
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2015
KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan


rahmat, hidayah, nikmat iman serta kesehatan sehingga penulis mampu menyelesaikan
makalah KONVERSI ENERGI KALOR-LISTRIK. Sholawat dan salam mudah-
mudahan tetap tercurah pada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah
memberi kita keteladanan yang sempurna, dengan segenap ucapan dan tindakan
sehingga kita tak memiliki celah sedikit pun untuk tidak berpedoman pada perilakunya.
Makalah ini bertujuan sebagai sumber bacaan yang dapat digunakan untuk
memperdalam pemahaman materi konversi energi listrik, selain itu makalah ini tak
lepas pula dengan tugas mata kuliah Dasar Konversi Energi Listrik.
Penulis cukup menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun.

Wassalam

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata pengantar.........................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii

Termoelektrik...........................................................................................................1
Efek Seebeck............................................................................................................2
Efek Peltier...............................................................................................................3
Prinsip Kerja Termoelektrik.....................................................................................4
Pengembangan Energi Termoelektrik......................................................................5

Daftar Pustaka..........................................................................................................7

iii
Termoelektrik
Generator termoelektrik (juga disebut Seebeck generator) adalah perangkat
generator termoelektrik yang mengkonversi panas (perbedaan suhu) langsung menjadi
energi listrik, menggunakan fenomena yang disebut efek Seebeck (bentuk efek
termoelektrik).
Termoelektrik adalah suatu perangkat yang dapat mengubah energi kalor
(perbedaan temperatur) menjadi energi listrik secara langsung. Selain itu, termoelektrik
juga dapat mengkonversikan energi listrik menjadi proses pompa kalor/refrigerasi.
Teknologi termoelektrik adalah teknologi yang bekerja dengan mengkonversi
energi panas menjadi listrik secara langsung (generator termoelektrik), atau sebaliknya,
dari listrik menghasilkan dingin (pendingin termoelektrik). Untuk menghasilkan listrik,
material termoelektrik cukup diletakkan sedemikian rupa dalam rangkaian yang
menghubungkan sumber panas dan dingin. Dari rangkaian itu akan dihasilkan sejumlah
listrik sesuai dengan jenis bahan yang dipakai.
Kerja pendingin termoelektrik pun tidak jauh berbeda. Jika material
termoelektrik dialiri listrik, panas yang ada di sekitarnya akan terserap. Dengan
demikian, untuk mendinginkan udara, tidak diperlukan kompresor pendingin seperti
halnya di mesin-mesin pendingin konvensional.

Gambar 1. Modul termoelektrik dan skema dasar termoelektrik

1
Efek Seebeck
Efek Seebeck merupakan fenomena yang mengubah perbedaan temperatur
menjadi energi listrik. Jika ada dua bahan yang berbeda yang kemudian kedua
ujungnya disambungkan satu sama lain maka akan terjadi dua sambungan dalam satu
loop. Jika terjadi perbedaan temperatur di antara kedua sambunga ini, maka akan
terjadi arus listrik akan terjadi. Prinsip ini lah yang digunakan termoelektrik sebagai
generator (pembangkit listrik). Setiap bahan memiliki koefisien seebeck yang berbeda-
beda. Semakin besar koefisien seebeck ini, maka beda potensial yang dihasilkan juga
semakin besar.
Karena perbedaan temperatur disini dapat diubah menjadi tegangan listrik,
maka prinsip ini juga digunakan sebagai sensor temperatur yang dinamakan
thermocouple. Efek Seebeck menjelaskan bahwa perbedaan temperatur bisa
dikonversikan ke listrik secara langsung. Pada skala atom, gradien temperatur yang
diterapkan pada material menyebabkan atom dalam materi untuk berdifusi dari sisi
panas ke sisi dingin. Aliran atom atau elektron ini yang menghasilkan arus listrik.
Berdasar pada teori efek Seebeck, perbedaan temperatur tadi disebabkan karena
dua material yang dipanaskan akan bereaksi secara berbeda dan menyebabkan loop
arus dan menimbulkan efek magnetis. Aliran elektron ini menyebabkan terjadinya
perbedaan tegangan sebesar 41 microvolt per derajat kelvin (41V/K) . Perbedaan
tegangan yang terjadi dapat diturunkan melalui persamaan dibawah ini

, dimana dan adalah koefisient Seebeck dan

dan adalah temperatur pada pertemuan kedua material.

Thermocouple yang tersusun secara seri membentuk thermopile, dengan tujuan


untuk meningkatkan output tegangan. salah satu sisi termopile dibakar dan sisi yang
lain didinginkan. Jadi, thermoelectric generator dipakai untuk membangkitkan daya
dari efek yang ditimbulkan dari perbedaan panas.

2
Efek Peltier

Kebalikan dari dari efek Seebeck, yaitu jika dua logam yang berbeda
disambungkan kemudian arus listrik dialirakan pada sambungan tersebut, maka akan
terjadi fenomenda pompa kalor. Prinsip inilah yang diugunakan termoelektrik sebagai
pendingin/pompa kalor.

Termoeletrik terdiri dari dua buah bahan berbeda yang disambubngkan.


Material yang dipilih memiliki koefisien seebeck cukup tinggi. Saat ini kebanyakan
termolektrik menggunakan Bismuth-Telluride sebagai bahan pembuatnya.

Perangkat modul termoelektrik yang dijual biasanya berbentuk plat tipis. Salah
satu termoelektrik yang dapat dengan mudah kita dapatkan berukuran 40 mm x 40 mm
dengan ketebalan 3 mm dan terdapat dua buah kabel (biasanya merah dan hitam). Jika
di antara kedua permukaan termoelektrik terapat perbedaan temperatur maka tegangan
listrik dihasilkan dan tegangan tersebut dapat kita ukur melalui dua kabel termoeletrik
dengan menggunakan voltmeter. Jika perbedaan temperatur cukup besar, maka
termoelektrik dapat menghidupkan sebuah lampu LED kecil. Listrik yang dihasilkan
pada termoelektrik generator adalah listrik searah (DC).

Sebaliknya jika modul termoelektrik ini diberi tegangan maka akan terjadi
perbedaan temperatur antar permukaan yang satu dengan yang lain. Tegangan ini akan
meyebabkan adanya aliran arus yang melalui bahan termoelektrik sehingga terjadi efek
peltier. Fenomena inilah yang disebut dengan pompa kalor. Jika dibandingkan dengan
teknologi refrigerasi kompresi uap, termoelektrik memiliki berbagai macam kelebihan
antara lain: Pemanas atau pendingin dapat dengan mudah diatur dengan menyesuaikan
arah arusnya, sangat ringkas, tidak berisik, tidak butuh perawatan khusus, tidak butuh
refrigeran (Freon), tidak ada getaran. Walau bagaimanapun juga, termolektrik masih
memiliki kekurangan yaitu performanya masih rendah.

3
Gambar 2.Efek Seebeck dan efek Peltier

Prinsip Kerja Termoelektrik

Prinsip kerja dari termoelektrik adalah dengan berdasarkan Efek Seebeck yaitu
"jika 2 buah logam yang berbeda disambungkan salah satu ujungnya, kemudian
diberikan suhu yang berbeda pada sambungan, maka terjadi perbedaan tegangan
pada ujung yang satu dengan ujung yang lain" ( Muhaimin, 1993).

Untuk keperluan pembangkitan lisrik tersebut umumnya bahan yang digunakan adalah
bahan semikonduktor. Semikonduktor adalah bahan yang mampu menghantarkan arus
listrik namun tidak sempurna. Semikonduktor yang digunakan adalah semikonduktor
tipe n dan tipe p. Bahan semikonduktor yang digunakan adalah bahan semikonduktor
ekstrinsik. Terdapat tiga sifat bahan termoelektrik yang penting, yaitu :

Koefisien Seebeck (s)


Konduktifitas panas (k)
Resistivitas ()

4
Pengembangan Energi Termoelektrik

Sejak awal tahun 1990, tuntutan dunia tentang teknologi yang ramah
lingkungan sangat besar. Ini memberikan imbas kepada teknologi termoelektrik sebagai
sumber energi alternatif.

Salah satunya adalah penerapan teknologi termoelektrik pada pembangkitan


listrik dari sumber panas. Sampai saat ini pembangkitan listrik dari sumber panas harus
melalui beberapa tahap proses. Bahan bakar fosil akan menghasilkan putaran turbin
apabila dibakar dengan tekanan yang sangat tinggi. Hasil putaran turbin tersebut akan
dipakai untuk memproduksi tenaga listrik. Efisiensi energi pembangkit ini masih
rendah akibat beberapa kali proses konversi. Panas yang dihasilkan banyak yang
dilepas atau terbuang percuma. Dapat digunakan suatu metode yang dikenal sebagai
kogenerasi di mana panas yang dihasilkan selama proses dapat digunakan untuk tujuan
alternatif. Dengan menggunakan termoelekrik, panas yang dihasilkan selama proses
diubah menjadi listrik, sehingga panas yang dihasilkan tidak terbuang secara percuma
dan energi yang dihasilkan oleh pembangkit menjadi lebih besar, serta efisiensi energi
menjadi lebih tinggi.

Contoh penerapan lainnya yang sedang dikembangkan saat ini adalah


pemanfaatan perbedaan panas di dasar laut dan darat, sistem hibrid pada kendaraan
bermotor yang memanfaatkan motor listrik dan mesin pembakaran, serta pemanfaatan
pada pembangkit listrik tenaga surya.

Walaupun demikian, teknologi material yang saat ini sedang berkembang pesat
terutama kemampuan menyusun material dalam level nano diharapkan dapat
menghasilkan suatu material termoelektrik dengan efisiensi yang tinggi.

Banyak aplikasi lain penggunaan energi termoelektrik yang sedang


dikembangkan saat ini, seperti pemanfaatan perbedaan panas di dasar laut dan darat,
atau pemanfaatan panas bumi. Kesulitan terbesar dalam pengembangan energi ini
adalah mencari material termoelektrik yang memiliki efisiensi konversi energi yang
tinggi.

5
Parameter material termoelektrik dilihat dari besar figure of merit suatu
material. Idealnya, material termoelektrik memiliki konduktivitas listrik tinggi dan
konduktivitas panas yang rendah.

Material yang banyak digunakan saat ini adalah Bi 2 Te 3, PbTe, dan SiGe. Saat
ini Bi2 Te3 memiliki figure of merit tertinggi. Namun, karena terurai dan teroksidasi
pada suhu di atas 500 C, pemakaiannya masih terbatas.

Rendahnya figure of merit ini menyebabkan rendahnya efisiensi konversi yang


dihasilkan, di mana saat ini efisiensinya masih berkisar di bawah 10 persen. Nilai ini
masih berkurang sampai 5 persen setelah menjadi sebuah sistem pembangkit listrik.
Masih cukup jauh dibandingkan dengan solar cell yang sudah mencapai 15
persen.Namun, penelitian ini masih terus berkembang, apalagi setelah Yamaha Co Ltd
berhasil menaikkan figure of merit sebesar 40 persen dari yang ada selama ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.Generator Termoelektrik.24 Oktober 2015.


https://id.wikipedia.org/wiki/Generator_termoelektrik
Anonim.Remote DC Generator.24 Oktober 2015.http://
http://setrumsetruman.com/tag/seebeck-effect/
Anonim.Home.24 Oktober 2015.http://www.chladice-vratimov.kvalitne.cz/
Christensen, Lene.Introduction.24 Oktober 2015.http://
http://www.otepower.dk/Introduction
Sukur, Edi. Melirik Teknologi Termoelektrik sebagai Sumber Energi
Alternatif.24 Oktober 2015.
http://www.energi.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1091919348
Anonim.thermoelectric power generator.24 Oktober 2015.http://
http://kids.britannica.com/elementary/art-113900/In-a-thermoelectric-generating-
system-a-heat-source-usually-fueled

Anda mungkin juga menyukai