Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FISIKA TERAPAN

“KONSEP FISIKA DARI MESIN POMPA AIR”

Oleh :

SITI HAFNA ILMI M. 170210102036

KHOIRUL UMAM 170210102069

YUNIAR INTAN PRATIWI 170210102110

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam kehidupan sehari-hari kita akan melihat berbagai konsep fisika yang kita
lakukan dan kita lihat. Salah satunya penerapan konsep-konsep fisika yang sering kita
temui di sawah yaitu mulai dari pengairan, pengolahan lahan, perawatan, pemberantasan
hama, pengolahan hasil, dan pemilahan produk.
Pengairan atau irigasi sangat bergantung pada penggunaan pompa air pertanian,
baik yang bertenaga bahan bakar, bertenaga listrik, maupun yang terdiri dari banyak jenis
tergantung pada desain dan penggunaan spesifiknya. Pompa air pertanian pada dasarnya
dimanfaatkan untuk melakukan irigasi yang bertujuan untuk memperlancar proses
pertanian dan perawatan terhadap lahan pertanian. Pompa air digunakan untuk
memindahkan air dari pasokan air ke area pertanian tertentu.
Pompa air akan bekerja dengan cara memindahkan sejumlah volume air melalui
ruang suction menuju ke ruang outlet dengan menggunakan impeler, sehingga seluruh
ruang udara terisi oleh air dan menimbulkan tekanan fluidauntuk ditarik melalui dasar
sumur penampungan. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan konsep-konsep fisika
dari pompa air saat pengairan berlangsung.

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimanakah konsep fisika dari pompa air saat irigasi?
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui konsep fisika dari pompa air saat irigasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pompa Air
Pompa air secara umum bekerja dengan cara mentransfer sejumlah volume air
lewat ruang suction menuju ruang outlet dengan memanfaatkan impeler. Dengen
begitu, seluruh ruang udara akan terisi oleh air dan menciptakan tekanan fluida untuk
ditarik lewat dasar sumber air menuju lokasi tujuan. Untuk penggunaan mesim pompa
air, air yang ada di dalam ruang impeler akan digerakkan menggunakan sebuah
motor. Air akan terus didorong keluar menuju popa penyaluran selama impeleter
tersebut tetap berputar.
Selain itu, semua pompa menggunakan kekuatan dasar alam untuk memindahkan
cairan. Ketika bagian pompa yang bergerak (impeler, baling-baling, diafragma piston,
dll.) mulai bergerak, udara didorong keluar dari jalan. Pergerakan udara menciptakan
vakum parsial (tekanan rendah) yang dapat diisi oleh lebih banyak udara, atau dalam
kasus pompa air, adalah air. Prinsip pompa air ini mirip dengan mengisap sedotan.
Vakum parsial dibuat di mulut Anda ketika Anda mengisap sedotan. Cairan didorong
ke atas karena perbedaan tekanan antara mulut dan atmosfer.

2.2 Prinsip Kerja Pompa Aksial


Pompa aksial adalah salah satu alat yang berfungsi untuk mengalirkan fluida dari
potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi dengan menggunakan gerak putaran
dari blades dan mempunyai arah aliran yang sejajar dengansumbu porosnya.
Persamaan-persamaan dasar teoritis dalam menganalisa karakteristik pompa aksial
adalah:
1. Persamaan kontinuitas.
2. Persamaan energi.
3. Persamaan momentum.
4. Persamaan sirkulasi.
5. Persamaan gaya
6. Persamaan Tekanan
Dengan menguraikan dan mensubstitusikan dari persamaan itu akhirnya akan
didapat karakteristik pompa aksial. Pompa aksial ini dapat juga digolongkan sebagai
salah satu dari kinetik pump, karena perpindahan fluida disini tidak disebabkan oleh
perpindahan dari alat-alat yang digerakkan oleh tenaga kinetis yang berasal dari
tenaga penggerak tersebut. Pada umumnya pompa aksial mempunyai dua bagian yang
penting yaitu:
1. Casing : yang meliputi rumah dan bantalan poros utama.
2. Blades : yang terdiri dari runner blades (yang berputar) dan diffuser blades
(blades yang diam).
a) Runner blades : berfungsi menaikkan energi potensial fluida, karena
darisinilah terjadi perpindahan energi, dari energi mekanik menjadi energy
fluida, dengan cara memberikan energi di kinetiknya kepada fluida.
b) Diffuser blades (Guide Vane) : berfungsi merubah energi kinetik
menjadienergi potensial fluida, dengan cara memberikan aliran fluida yang
helicalmenjadi aliran yang lurus (straight flow) sepanjang sumbu pompa

2.3 Langkah kerja pompa axial


Cara mengoperasikan :
1. Periksa kondisi pompa dan motor penggerak secara keseluruhan, bila
ada baut-baut yang longgar ataupun lepas segera diperbaiki.
2. Periksa kondisi bahan bakar, minyak pelumas (oli) motor penggerak
danair pendingin mesin (bila menggunakan pendingin air, umumnya
pada penggerak motor diesel)
3. Pasang pipa pemasukan dan pengeluaran beserta saringannya.
4. Tempatkan pipa pemasukan yang telah dirangkaikan dengan saringan
ke sumber air yang akan dipompa dan pipa pengeluaran pada
tempatyang akan disalurkan air.
5. Isi air pancingan pada rumah pompa dan pipa pengisapan untuk
memudahkan pemompaan pada saat pertama kali mulai beroperasi.
6. Hidupkan dan panaskan mesin selama + 3 menit tanpa beban dengan
putaran rendah.
7. Bila mesin telah siap untuk beroperasi, naikkan putaran mesin secara
perlahan-lahan dengan cara menggeser tuas gas/ akselerasi.
8. Air akan mengalir bila tidak terdapat kebocoran pada pipa pengisapan.
9. Perhatikan kondisi mesin dan pompa pada saat beroperasi.
10. Bila persediaan air telah mencukupi, matikan mesin secara perlahan-
lahan, buka kembali sambungan pipa pengisapan dan pengeluaran.
11. Bersihkan bagian-bagian yang terkena lumpur pada mesin
pompasebelum melakukan penyimpanan.
12. Periksa kembali kondisi peralatan pompa.
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam pompa air bekerja beberapa konsep fisika antara lain :

1. GAYA / FORCE (F)


Dalam istilah mekanik, gaya adalah pengaruh yang menyebabkan suatu benda
diam menjadi bergerak atau yang tetap bergerak beselarasi. Gaya dapat didefinisikan
dengan lengkap hanya bila arah, besaran dan titik kerja diketahui secara jelas. Semua
faktor ini dapat digambarkan dengan sebuah garis atau vektor dengan tanda panah.
Besaran gaya dinyatakan dalam satuan berat Newton, yaitu satuan massa dikalikan
dengan gaya gravitasi, ataupun satuan massa tanpa dikalikan dengan gravitasi (pon, ton,
ons, kg,dll).
Suatu gaya sebesar 500 pon(lb) didorongkan pada titik berat suatu benda yang
menyimpan gaya berat sebesar 500 lb, benda itu tentunya tidak akan bergerak. Jika beban
yang diberikan 510 lb atau 10 lebih besar dari berat benda maka tahanan untuk bergerak
terlampaui.

2. KERJA / WORK (W)


Kerja akan terjadi bilamana suatu gaya digunakan mengatasi tahanan melewati
jarak tertentu sehingga dapat dirumuskan dengan W=F×s dimana W adalah kerja (Joule),
F adalah gaya yang digunakan (N) dan S adalah jarak perpindahan benda (m). Pada
pompa air, kerja terjadi ketika pompa memindahkan air dari tempat tertentu
(sumur/bendungan air) ke daerah yang akan dialiri air. Besarnya kerj a yang dilakukan
pompa air sebanding dengan panjang pipa aliran(s).

3. DAYA / POWER (P)


Daya (tenaga) adalah dasar untuk melakukan kerja, pengukuran daya dilakukan
dalam satuan kerja per satuan waktu. Dalam perhitungan mekanik sering juga dikenal
istilah tenaga kuda/Horse Power(HP) untuk menunjukkan daya, dimana 1HP
didefinisikan sebagai tenaga yang dibutuhkan untuk menaikkan beban seberat 33000pon
pada jarak 1kaki selama 1menit.
Contoh perhitungan daya (P) :

Hitung Daya (P) yang dibutuhkan untuk mengangkat air 500lb setinggi 100ft selama
4menit
W=F×S=500lb×100ft=50000lb-ft
Maka P=W/t=(50000lb-ft)/4menit=12500((lb-ft)/mnt)=0,37HP

4. ENERGI (E)
Energi didefinisikan bila kerja dilakukan terhadap suatu benda sehingga benda
tersebut bergerak melewati suatu jarak. Dengan demikian benda tersebut mempunyai
kapasitas untuk melakukan kerja pada saat kembali ke posisi semula.
Sebagai contoh jika air seberat 500lb diangkat setinggi 100ft dan memiliki
kemungkinan untuk jatuh karena memiliki gaya gravitasi. Dengan demikian kerja yang
terjadi sama dengan kerja yang dibutuhkan untuk mengangkat air yaitu 50000ft.
Kemampuan untuk melakukan kerja tersebut disebut energi. Secara umum energi
dibedakan menjadi 2, yaitu :
5. Energi Potensial
Stored capacity atau kemampuan yang tersimpan untuk melakukan kerja atau energi yang
dihasilkan oleh posisi relatif suatu benda. Energi ini dapat dirumuskan dengan
E_p=m×g×h. Sebagai contoh air seberat 500gr yang berada di ketinggian 200m
mempunyai energi potensial sebesar :
E_p=0,5kg×10 m⁄s^2 ×200m=1000J

6. Energi Kinetik
Didefinisikan sebagai energi suatu benda yang dihasilkan oleh gerakannya sendiri
atau inersia dinamis yang dipengaruhi oleh benda bergerak. Pada saat air mengalir
melalui pipa, energi potensial yang dimiliki air berubah atau terkonversi menjadi energi
kinetik.
7. TEKANAN / PREASURE (P)
Tekanan adalah gaya yang didesakkan pada benda atau gaya yang didistribusikan
pada suatu permukaan. Gaya tersebut cenderung menjepit atau memadatkan benda. Bila
gaya yang digunakan searah dengan pegas maka pegas akan tertekan, tahanan pada pegas
merupakan gaya tolak yang sama besar dengan gaya yang diberikan namun berlawanan
arah. Sebagai contoh bila luas total bidang kerja plunger (pipa isap) sebuah pompa adalah
10 〖inchi〗^2 dan tekanan yang didesakkan 125lb untuk setiap luas 1 〖inchi〗^2, maka
gaya yang digunakan pada permukaan plunger tersebut adalah
P=F/A F=P×A=125 LB⁄〖inchi〗^2 ×10 〖inchi〗^2=1250lb
8. DEBIT AIR
Debit air merupakan ukuran banyaknya volume air yang mampu lewat pada suatu
tempat atau yang mampu di tampung dalam suatu tempat setiap satu satuan waktu. Debit
aliran adalah jumlah air yang mengalir pada satuan volume per waktu. Debit air
mempunyai satuan volume per waktu atau liter/detik, ml/detik, m³/detik, liter/jam,
m³/jam, dan lain lain.
Q=V/t, dimana Q adalah debit air, V adalah volume air, dan t adalah waktu yang
diperlukan utuk mengalirkan air.

9. VISKOSITAS
Viskositas adalah ketahanan aliran suatu cairan (fluida) pada pengaruh tekanan
atau tegangan. Viskositas cairan dapat dibandingkan satu sama lain dengan adanya
koefisien viskositas (η). Koefisien viskositas adalah gaya tangensial per satuan luas yang
dibutuhkan untuk mempertahankan perbedaan kecepatan alir. Cairan tertentu mempunyai
aliran lebih cepat daripada cairan yang lainnya. Sebagai contoh, air mempunyai laju alir
yang lebih cepat dibandingkan dengan minyak, gliserin, maupun etilen glikol. Viskositas
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni suhu, konsentrasi larutan, berat molekul,
tekanan, dan ikatan hidrogen.

Anda mungkin juga menyukai