PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sambungan paku keling adalah salah satu sambugan praktis yang
menghasilkan sambugan logam yang sama. Sambungan keling termasuk
kedalam jenis sambungan tetap atau permanen,yaitu sambungan yang tidak
dapat dibuka kecuali dengan cara merusaknya.Proses penggunaan sambunga
keling mengharuskan pembuatan lubang poros atau lubang bor perplat yang
kira-kira ukuranya ( 1/16 inchi – 1,5 mm ).
Pada hakekatnya,metode pemasangan paku keling adalah dengan
memanaskan keling sampai berwarna merah jambu kira-kira ( 980° ) dan
dimasukan kedalam lubang yang disejajarkan melalui beberapa bagian yang
akan disambungkan,kemudian memakai sebuah batang pegang (bucking bar)
dengan sebuah blok bentuk kepala (head die) paku keling yang dibuat untuk
memegang pada saat membentuknya.dan seorang pekerja lainya menggunakan
poros penggerak tekan dengan sebuah blok bentuk kepala untuk menempa
tangkai paku keling yang menonjol yang akan menghasilkan kepala
lainnya.opersi penempaan tersebut secara serempak mengerjakan kembali
logam paku keling dan menyebabkan pembesaran tangki sampai hampir
mengisi lubang tersebut,konstruksi paku keling selama pendinginan ditahan
oleh bahan sambungan dan akan mengembangkan tegangan sehingga sebuah
sambungan dalam paku keling berada ditengah-tengah anatar sebuah
sambungan jenis geser dan sambungan jenis dukung.Sambungan paku keling
telah mempunyai sejarah keberhasilan yang cukup panjang dibawah tegangan
lelah (fatique stress) seperti pada rel kereta api.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini bagi mahasiswa diantaranya
adalah memberikan mahasiswa pengetahuan terkait pengertian Paku Keling,
jenis-jenis paku keeling, proses pembuatan dan perhitungan dalam pembuatan
Paku Keling agar dalam mengaplikasikannya dapat dilakukan dengan baik.
1
C. Manfaat
Manfaat makalah ini bagi mahasiswa diantaranya adalah memberikan
mahasiswa pengetahuan terkait pengertian Paku Keling , jenis-jenis paku
keling, proses pembuatan dan perhitungan dalam materi paku keling agar
dalam mengaplikasikannya dapat dilakukan dengan baik.
2
BAB II
TEORI DASAR
a. Kepala
b. Badan
c. Kepala lepas
3
5. Setelah rapat,bagian ekor sisa kemudian dipotong dan dirapihakan.
a. Alat pemasangan paku keling dapat digerakan dengan udara hidrolik
atau tekanan uap,tergantung jenis dan besa paku keling yang akan
disambung.
C. Pemakaian apaku keling ini digunakan untuk:
a. Sambungan kuat dan rapat,pada konstruksi hollef (boiler tangki dan
pipa-pipa tekanan tinggi).
b. Sambungan kuat dan rapat,pada konstruksi baja
(bangunan,jembata,dan crame).
c. Sambungan rapat,pada tabung dan tangki (tabung
pendek,cerobong,dan pipa-pipa tekanan).
d. Sambungan pengikat,untuk penutup chasis (pesawat terbang).
4
B. Butt join
Jika :
d = diameter paku keling
t = tebal plat
σc = tegangan geser ijin bahan paku keling
n = jumlah paku keling
5
D. Macam-macam Sambungan Pada Paku Keling Berdasarkan Jumlah
Baris :
1. Sambungan paku keling baris tunggal
a. Sebaris paku keling dalam sambungan berimpit.
b. Sebaris paku keling dalam sambungan menumpuk.
2. Sambungan paku keling baris ganda
a. Beberapa baris paku keling dalam sambungan berimpit
a. Baris rantai sambungan berimpit
b. Baris zig-zag sambungan berimpit
1. Keuntungan:
a. Dapat menyerap getaran.
b. Dapat menyambung bahan yang berbeda.
6
c. Dapat menyambung bahan yang tipis.
d. Sambungan keling lebih sederhana dan mudah untuk dibuat.
e. Pemeriksaannya lebih mudah.
2. Kerugian:
a. kekuatan bahan berkurang dengan adanya beban.
b. konstruksi relative lebih mahal.
c. terjadi pemusatan tegangan.
7
H. Efisiensi Paku Keling
Efisiensi dihitung berdasarkan perbandingan kekuatan sambungan
dengan kekuatan inrivited,kekuatan sambungan paku keling tergantung pada
Ft,Fs,Fc,dan diambil yang terkecil.
Efisiensi paku keling:
𝑙𝑒𝑎𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐹𝑡,𝐹𝑠,𝐹𝑐
Ƞ= 𝑝.𝑡.𝜎𝑡
dimana:
p = pitch
t = tebal plat
𝜎𝑡 = teganagn tarik izin
8
Tabel 2 diameter paku keling standar
9
2. Tearing Of The Plate A Cross A Row Of Rivets.
Robek pada garis sumbu lubang paku dan bersilang dengan garis
gaya.
10
J. Rumus Yang Digunakan Pada Paku Keling
Ft = σt . At = σt (p-d) t
Keterangan :
P = pitch (jarak antar paku )
d = diameter paku keling
t =tebal plat
σt = tegangan tarik diizinkan ( bahan plat )
Keterangan :
Fs : gaya geser
: tegangan geser diizinkan paku keling
n :jumlah paku keling per panjang (pitch)
11
K. Perhitungan
12
Penyelesaian : (a). Mencari diameter
π
Fs= 2 . 4 . d2 . T . n
Fs
d2 =2. π
.T .n
4
10000 N
d2 = 3,14
2. .109,8 N⁄mm .6
4
10000 N
d2 =6,28
.109,8 N⁄mm .6
4
10000
d2 =
1034,3 𝑚𝑚
=√9,66 𝑚𝑚 .= 3,1 mm
Ft= 𝜎t (p – d) . t
Ft
P – d= σt .t
10000 N
P – 3,1 mm =
137,9 N⁄mm .5
10000 N
P – 3,1 mm = 689,5 mm
P – 3,1 mm = 14,5 mm
P = 14,5 + 3,1 mm
= 17,70 mm
= 0,176 cm
13
(c). dengan demikian lebar plat :
p
Lebar plat = ⁄2 × 4
= 17,60 / 2 × 4
= 35,2 mm
Lebar plat = 2 × p
= 2 × 17,60 mm
= 35,2 mm
Sehingga bentuk dari plat ini persegi, dan lebar plat yang
14
BAB III
A. Kesimpulan
1. Dari hasil analisis pada tipe sambungan yang dilakukan, dapat diperoleh
datasetbagai berikut :
a. Baut
Sambungan Baut memiliki jumlah 3 buah baut dengan db = 25 mm,
Tegangan Geser pada baut = 108918,75 N, Tegangan Tumpu pada
baut = 216450N
b. Paku
Sambungan Paku memiliki jumlah 3 buah paku dengan db = 25 mm,
Tegangan Geser pada paku = 145225 N, Tegangan Tumpu pada paku
= 461760N
2. Sambungan yang paling efisien adalah jenis Sambungan Baut, dimana
dalam pengerjaannya dilapangan paling praktis diantara jenis sambungan
yang dibahas dan memiliki nilai kekuatan yang cukup tinggi.
3. Penganalisaan kekuatan dari sambungan balok – kolom tersebut
dipengaruhi oleh jumlah, susunan dan ukuran dari baut/paku
penyambung, dimensi dari pelat penyambung (Baja siku), momen yang
terjadi pada sambungan (akibat dari beban yang bekerja) 77
B. Saran
15
2. Pada Bab II, analisis perhitungan perbandingan jumlah baut dan paku
keeling yang dipakai adalah sama. Sehingga dianjurkan melakukan
perbandingan dengan alat sambung lainnya seperti Las dan alat
penyambung lainnya agar analisis perbandingannya lebih efektif lagi.
16
DAFTAR PUSTAKA
17