Anda di halaman 1dari 52

Bidang Penelitian : Material

USULAN
PENELITIAN TENAGA PENGAJAR TETAP
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

APLIKASI PEMANFAATAN MEJA GOYANG (SHAKING TABLE) UNTUK


MEMISAHKAN DAN MENINGKATKAN KUALITAS BAHAN GALIAN
BIJIH TIMAH, PASIR SUNGAI DAN PASIR BESI
DI LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TIM PENGUSUL
Ir. M u k i a t, MS (0022115801) (Ketua Tim)
Dr Hj Rr Harminuke Eko Handayani, ST, MT (Anggota)
Mega Puspita Sari, ST., MT (Anggota)
Achmad Muslich Pratama (NIM. 03021381621072) (Anggota)
Boma Satria Sandy (NIM. 03021381722119) (Anggota)
Faisal Surya Adzan (NIM. 03021381722097) (Anggota)
Hariz Audirahmawan (NIM. 03021381722107) (Anggota)
Klisa Loro Marhijah (NIM. 03021181722005) (Anggota)
M. Farhan Raswandha (NIM. 03021181722018) (Anggota)
M. Yusuf Rakha (NIM. 03021381621085) (Anggota)
Tri Nugroho (NIM. 03021181722019) (Anggota)

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Aplikasi Pemanfaatan Meja Goyang (Shaking Table) untuk
Memisahkan dan Meningkatkan Kualitas Bahan Galian Bijih
Timah, Pasir Sungai dan Pasir Besi di Laboratorium Fakultas
Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Bidang Penelitian : Material Maju,
3. Ketua Peneliti,
a. Nama Lengkap :Ir. M u k i a t, MS,
b. Jenis Kelamin :Pria / Laki-laki,
c. NIP :195811221986021002,
d. Pangkat & Golongan :Penata Tingkat I / III-d,
e. Jabatan Struktural :-
f. Jabatan Fungsional :Lektor,
g. Perguruan Tinggi :Universitas Sriwijaya,
h. Fakultas/Jurusan :Teknik / Teknik Pertambangan,
i. Alamat Kantor :Jurusan Teknik Pertambangan Fak. Teknik Unsri
Kampus Inderalaya, Ogan Ilir,
j. Telepon / Fax : (0711) 580137,
k. Alamat Rumah : Komplex Eshcol Jln. Inspektur Marzuki Lrg.
Mandiri No. 1K Kel. Siring Agung Pakjo,
l. Telp/HP/Fax/E-mail : 0811710098 – 085211880098/ mukiats@yahoo.com
4. Jangka Waktu Penelitian : 6 (Enam) bulan,

Palembang, Oktober 2020


Mengetahui, Ketua Peneliti,
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya,

Dr. Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani, ST, MT Ir. Mukiat, MS


NIP 196902091997032001 NIP 195811221986021002
IDENTITAS PENELITIAN
1. Judul Usulan : Aplikasi Pemanfaatan Meja Goyang (Shaking Table) untuk
Memisahkan dan Meningkatkan Kualitas Bahan Galian
Bijih Timah, Pasir Sungai dan Pasir Besi di Laboratorium
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.
2. Ketua Peneliti,
a. Nama Lengkap : Ir. Mukiat, MS
b. Bidang Keahlian : Pengelolaan Sumberdaya Mineral dan Energi,
3. Anggota Peneliti,
CURAHAN
No NAMA & GELAR KEAHLIAN INSTITUSI
WAKTU
DR. Hj. Rr Harminuke Eko Pertambangan
1 FT Unsri 15 Jam/Minggu
Handayani, ST, MT & Lingkungan
Manajemen
2 Mega Puspita Sari, ST, MT Sumberdaya FT Unsri 15 Jam/Minggu
Mineral
3 Achmad Muslich Pratama Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
4 Boma Satria Sandy Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
5 Faisal Surya Adzan Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
6 Hariz Audirahmawan Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
7 Klisa Loro Marhijah Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
8 M. Farhan Raswandha Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
9 M. Yusuf Rakha Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu
10 Tri Nugroho Mhs S1 TP FT Unsri 20 Jam/Minggu

4. Isu Strategis : Peningkatan Nilai Tambah Bahan Galian Mineral sesuai


dengan tujuan UU Minerba No 04 tahun 2009,
5. Topik Penelitian : Hilirisasi bahan galian Mineral dalam proses
peningkatan nilai tambah,
6. Objek Penelitian : Industri pertambangan (perusahaan tambang, produsen),
pemerintah (program pembangunan), pengusaha dan
masyarakat sebagai konsumen,
7. Lokasi Penelitian : Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya,
8. Hasil yang ditargetkan : Mengembangkan alat shaking table agar lebih efisien dalam
Memisahkan dan meningkatkan kualitas bahan galian (bijih
timah, pasir sungai dan pasir besi) sesuai dengan permintaan
konsumen dan persyaratan peleburan.
9. Sumber Biaya lain : Mandiri,
10. Keterangan Lain : ---

Universitas
Sriwijaya
RINGKASAN
Shaking table merupakan alat pengolahan bahan galian dengan metode gravity
concentration pada fluida horizontal. Prinsip kerja dari shaking table adalah berdasarkan
perbedaan berat jenis dan ukuran partikel terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel
dengan diameter yang sama akan memiliki gaya dorong yang sama besar, sedangkan apabila
specific gravity antara partikel berbeda, maka mineral yang memiliki specific gravity lebih
berat dari mineral yang memiliki specific gravity lebih ringan akan mendorong mineral
ringan karena pengaruh dari gaya dari aliran air. Mineral ringan akan terbawa oleh arus air
menuju ke tailing box sedangkan mineral berat akan tertahan oleh riffle dan akan mengalir
perlahan menuju ke concentrate box dengan bantuan gaya aliran air.
Proses penerapan shaking table sebagai alat untuk memisahkan dan meningkatkan
kualitas bahan galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi memiliki beberapa rumusan
masalah yang perlu untuk dikaji diantaranya adalah perancangan alat shaking table untuk
dapat menghasilkan konsentrat bijih timah, pasir sungai dan pasir besi yang berkualitas,
menganalisis variabel – variabel yang mempengaruhi hasil dari proses pencucian bahan
galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi, dan menganalisis kualitas dan kuantitas dari
hasil proses pencucian bahan galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi menggunakan alat
shaking table.
Hasil akhir yang didapatkan berasal dari pengamatan terhadap data primer dan
sekunder. Data primer dapat diperoleh dari pengamatan, pengukuran dan percobaan dalam
penelitian. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data panjang stroke,
kemiringan meja, tinggi riffle, kecepatan aliran feed, frekuensi, kondisi slurry.
Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini adalah karakteristik dari bahan
galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi dan persyaratan proses pencucian dengan
menggunakan metode gravity concentration pada shaking table berdasarkan pada nilai
criteria concentration (CC).

Pengolahan data primer dan sekunder yang telah diperoleh dilakukan dengan
menggunakan metode analisis statistika untuk mendapatkan produk-produk akhir yang sesuai
dengan permintaan dan kebutuhan konsumen.

Hasil penelitian ini akan dipublikasikan dalam bentuk artikel ilmiah melalui jurnal
nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi.
Kata Kunci, Bijih Timah, Pasir Sungai, Pasir Besi, Gravity Concentration, Shaking Table.
Peningkatan Nilai Kadar.

Universitas
Sriwijaya
DAFTAR ISI
RINGKASAN … iv
DAFTAR ISI … v
DAFTAR TABEL … vi
DAFTAR GAMBAR … vi
DAFTAR LAMPIRAN … vi
I. PENDAHULUAN … 1
1.1. Latar Belakang … 1
1.2. Perumusan Masalah … 2
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian … 2
1.4. Urgensi (Keutamaan Penelitian) … 3
1.5. Kontribusi Penelitian … 3
1.6. Rentra … 4
II. TINJAUAN PUSTAKA … 5
2.1. State of The Art … 5
2.2. Peta Jalan Penelitian (road map) … 6
2.3. Tinjauan Pustaka …. 8
2.3.1. Pasir Sungai … 8
2.3.2. Pasir Besi … 13
2.3.3. Bijih Timah … 15
2.3.4. Shaking Table … 17
2.3.5. Recovery … 24
III. METODE PENELITIAN … 25
3.1. Mengumpulkan data (data sekunder) … 26
3.2. Pengamatan Lapangan (data primer) … 26
3.3. Peralatan dan Bahan (laboratorium) … 27
3.4. Pengolahan dan Analisis Data … 27
IV. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN … 29
V. JADWAL PENELITIAN … 30
VI. PERSONALIA PENELITIAN … 31
DAFTAR PUSTAKA … 35
LAMPIRAN … 36
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Matriks Penelitian Terdahulu … 6
Tabel 2.2. Batas Gradasi Butiran Pasir … 10
Tabel 2.3. Sifat Fisik dan Karakteristik Mineral Utama dan Mineral Ikutan … 17
Tabel 4.1. Rencana Target Capaian Tahunan … 29
Tabel 5.1. Jadwal Penelitian … 30
Tabel 6.1. Tim Penelitian … 31

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Road Map Penelitian … 7
Gambar 2.2. Endapan Pasir Besi … 15
Gambar 2.3. Endapan Alluvial … 16
Gambar 2.4. Shaking Table … 18
Gambar 2.5. Head Motion … 18
Gambar 2.6. Skematis Produk Pemisahan Shaking Table … 21
Gambar 2.7. Partikel pada Riffle Shaking Table … 21
Gambar 3.1. Diagram Alir Tahapan Penelitian … 25

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti … 36

Universitas
Sriwijaya
BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini umumnya keberadaan endapan sumberdaya mineral dengan kadar tinggi
yang berasal dari proses penambangan sudah sangat jarang ditemukan. Agar bahan galian
dengan kadar yang rendah dapat dimanfaatkan maka sangat diperlukan proses pengolahan
bahan galian. Pengolahan bahan galian (mineral processing atau mineral dressing)
merupakan suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan – perbedaan dari sifat
fisik bahan galian dengan tujuan untuk memisahkan bahan galian dengan pengotornya
(gangue mineral) dan menghasilkan nilai tambah berupa peningkatan nilai kadar bahan
galian sesuai dengan persyaratan peleburan (metalurgy) dan untuk memenuhi syarat
penjualan. Sifat – sifat fisik mineral yang dapat dimanfaatkan dalam proses pengolahan
bahan galian adalah perbedaan berat jenis mineral dengan proses konsentrasi gravitasi
(gravity concentration), perbedaan sifat kelistrikan mineral dengan proses konsentrasi
elektrostatis, perbedaan sifat kemagnetan mineral dengan proses konsentrasi magnetik, dan
perbedaan sifat permukaan partikel dengan proses flotasi.
Pengolahan bahan galian dengan metode konsentrasi gravitasi (gravity concentration)
merupakan proses pemisahan mineral dengan mineral pengotor dalam suatu fluida
berdasarkan perbedaan berat jenis antara partikel mineral dengan mineral pengotornya.
Metode ini memanfaatkan perbedaan kecepatan pengendapan antara mineral berharga dengan
pengotornya. Alat – alat pemisahan mineral dengan prinsip gravity concentration disebut
gravity separation. Gravity separation dapat dilakukan atau tidak, terlebih dahulu harus
diketahui nilai spesific gravity mineral, specific gravity viscosity separating medium, dan
mechanical method yang menyebabkan perbedaaan pergerakan partikel pada proses
klasifikasi mineral. Dua faktor yang utama di atas, diperoleh rumusan hasil bagi dari berat
jenis mineral ringan dan mineral berat dengan dikurangi berat jenis medium, yang disebut
dengan concentration criteria (CC). Definisi dari concentration criteria (CC) itu sendiri
adalah tingkat keberhasilan pemisahan mineral berharga dengan pengotornya yang ditentukan
oleh perbedaan berat jenis didalam media.
Terdapat tiga cara pemisahan dari metode gravity concentration dilihat dari segi
pergerakan fluidanya, pada fluida tenang umumnya menggunakan alat Dense Medium
Separation (DMS) atau Heavy Medium Separation (HMS). Aliran pada fluida horizontal
umumnya menggunakan alat Sluice Box, Shaking Table (Meja Goyang), dan Spiral
Concentration. Aliran pada fluida vertikal umumnya menggunakan alat Jig. Shaking table

Universitas
Sriwijaya
merupakan alat pemisah material dengan cara mengalirkan air yang tipis (flowing film
concentration) pada suatu shaking table yang dilengkapi dengan riffle (penghalang). Prinsip
kerja dari shaking table adalah berdasarkan perbedaan berat jenis dan ukuran partikel
terhadap gaya gesek akibat aliran air tipis. Partikel dengan diameter yang sama akan memiliki
gaya dorong yang sama besar, sedangkan apabila specific gravity antara partikel berbeda,
maka mineral yang memiliki specific gravity lebih berat dari mineral yang memiliki specific
gravity lebih ringan akan mendorong mineral ringan karena pengaruh dari gaya dari aliran
air. Mineral ringan akan terbawa oleh arus air menuju ke tailing box sedangkan mineral berat
akan tertahan oleh riffle dan akan mengalir perlahan menuju ke concentrate box dengan
bantuan gaya aliran air. Shaking table umumnya digunakan untuk memisahkan bijih jenis
alluvial atau endapan pantai. Mineral – mineral yang sudah terliberalisasi dan berukuran pasir
misalnya, bijih timah, bijih emas dan pasir besi. Umumnya mineral yang memiliki berat jenis
lebih besar dan memiliki perbedaan ukuran yang kecil akan lebih mudah dipisahkan.
Penelitian ini didasarkan dari penelitian alat sebelumnya yang berjudul “Perancangan
Alat Pencucian Pasir Sungai untuk Menghasilkan Pasir Sungai Berkualitas di Sungai Ogan”.
Penelitian sebelumnya menggunakan bahan galian yang digunakan adalah pasir sungai yang
dilakukan peningkatan kadar dengan menggunakan alat shaking table. Shaking table dalam
penelitian sebelumnya dirasa perlu dilakukan pengkajian kembali, karena dimensi shaking
table yang terlalu besar dan terutama terdapat beberapa parameter – parameter shaking table
yang belum optimal diantaranya seperti, tinggi riffle, kemiringan deck, panjang stroke,
kecepatan aliran feed, frekuensi stroke dan kondisi persentase solid dan liquid pada slurry.
Penelitian ini juga diharapkan dapat mengaplikasikan lebih dari satu bahan galian selain pasir
sungai yaitu, berupa bijih timah dan pasir besi atau bahan galian mineral jenis alluvial
lainnya sehingga memiliki nilai tambah yang tinggi dari alat. Atas dasar itulah, maka
dilakukan penelitian mengenai Aplikasi Pemanfaatan Meja Goyang (Shaking Table)
untuk Memisahkan dan Meningkatkan Kualitas Bahan Galian Bijih Timah, Pasir
Sungai dan Pasir Besi dengan lokasi penelitian di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya, Provinsi Sumatera Selatan.

1.2. Perumusan Masalah


Proses hilirisasi merupakan upaya peningkatan nilai tambah, dalam industri
pertambangan yang dapat dilakukan dimulai dari pekerjaan eksplorasi sampai ke tahapan
pekerjaan pemasaran (UU Minerba Nomor 4 tahun 2009), dalam penelitian ini proses

Universitas
Sriwijaya
peningkatan nilai tambah dititik beratkan pada proses pengolahan, sehingga produk yang
dihasilkan telah sesuai dengan permintaan konsumen.

Berpedoman pada kondisi tersebut, maka permasalahan-permasalahan yang timbul


dapat dirumuskan sebagai berikut,
1. Bagaimana cara merancang alat shaking table untuk dapat menghasilkan konsentrat bijih
timah, pasir sungai dan pasir besi yang berkualitas ?
2. Bagaimana cara menganalisis variabel – variabel yang mempengaruhi hasil dari proses
pencucian bahan galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi ?
3. Bagaimana cara menganalisis kualitas dan kuantitas dari hasil proses pencucian bahan
galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi menggunakan alat shaking table ?

1.3. Maksud dan Tujuan


Penelitian ini bermaksud untuk memberikan inovasi terhadap alat meja goyang
(shaking table) berdasarkan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil dari pencucian dan
pemurnian bahan galian, sedangkan tujuannya adalah,
1. Merancang alat shaking table yang dapat menghasilkan konsentrat bijih timah, pasir
sungai, pasir besi yang bekualitas.
2. Menganalisis varibel - variabel yang mempengaruhi hasil dari proses pencucian bahan
galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi.
3. Menganalisis kualitas dan kualitas dari hasil proses pencucian bahan galian bijih timah,
pasir sungai dan pasir besi menggunakan alat shaking table.

1.4. Urgensi (Keutamaan Penelitian)


Undang-Undang Minerba Nomor 4 tahun 2009 mengisyaratkan bahwa setiap
perusahaan pertambangan wajib untuk melakukan proses peningkatan nilai tambah, intinya
Indonesia tidak lagi menjual hasil tambang yang berupa bahan mentah.
UU tersebut dimaksudkan terutama untuk meningkatkan penerimaan negara dan
memberikan nilai tambah dalam bentuk lapangan kerja dan penyediaan bahan baku bagi
industri dalam negeri (industri hilir). Tak syak, semangat yang memayungi UU Minerba
adalah nasionalisme untuk menggantikan UU No.11 Tahun 1967 tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok Pertambangan.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi terhadap rancangan alat meja
goyang (shaking table) atau dapat menjadi suatu bahan pertimbangan bagi perusahaan yang
berkerja dibidang pencucian dan pemurnian bahan galian.

Universitas
Sriwijaya
1.5. Kontribusi Penelitian
Hasil akhir dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi kepada
berbagai pihak, diantaranya,
1. Praktisi,
a. Pedoman dalam rangka melakukan pengolahan bahan galian bijih timah, pasir sungai,
dan pasir besi dengan menggunakan alat shaking table dengan metode gravity
concentration untuk proses peningkatan nilai tambah,
b. Pedoman dalam menentukan parameter – parameter yang mempengaruhi kinerja alat
shaking table.
2. Akademis,
a. Bahan untuk membimbing mahasiswa dalam memahami penerapan metode gravity
concentration dengan alat shaking table,
b. Acuan dalam menyusun silabus mata kuliah metode pengolahan bahan galian
tambang.
3. Pemerintah,
a. Referensi dalam menentukan proses pengolahan bahan galian agar mendapatkan nilai
kadar sesuai permintaan pasar terutama yang berjenis alluvial dan dapat diterapkan
pada tambang rakyat,
b. Promosi untuk menarik investor di bidang pertambangan bahan galian mineral.
4. Masyarakat,
Terbukanya kesempatan kerja dan peluang berusaha pada masyarakat di sekitar tambang
khususnya masyarakat Sumatera Selatan.

1.6. Renstra
Rencana strategis yang akan didapatkan setelah selesainya seluruh tahapan-tahapan
penelitian adalah,
1. Rencana proses hilirisasi pengolahan bahan galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi
yang sesuai dengan permintaan konsumen,
2. Rencana teknis untuk mendapatkan kualitas bijih timah, pasir sungai dan pasir besi yang
diisyaratkan oleh Standar Industri Indonesia.

Universitas
Sriwijaya
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini dapat diselesaikan berdasarkan hasil-hasil yang telah dihasilkan oleh
peneliti terdahulu, teori-teori pendukung, kebijakan pemerintah serta kenyataan yang terjadi
di lapangan pada dekade terakhir ini.

2.1. State of The Art


Penelitian mengenai proses hilirisasi atau proses peningkatan nilai tambah bahan
galian mineral dan batuan telah banyak dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya,
terutama dari Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara dengan pokok bahasan,
1. Perancangan alat pencucian pasir sungai untuk menghasilkan pasir sungai berkualitas di
Sungai Ogan,
2. Produktivitas Shaking Table dengan variasi kemiringan Deck meja untuk pemisahan pasir
besi,
3. Optimasi pengolahan bijih Kromit secara gravity dengan Shaking Table,
4. Perhitungan pengaruh kemiringan dan debit air pada pemakaian Shaking Table dalam
pengolahan bijih timah Low Grade,
5. Pembuatan konsentrat Zirkon sebagai umpan proses peleburan menggunakan Shaking
Table.
Hasil penelitian lainnya yang dikumpulkan akan digunakan sebagai bahan dalam
penyusunan state of the art, yang berupa kumpulan teori-teori, referensi pendukung atau
yang tidak mendukung penelitian ini, tujuannya agar penelitian yang dilakukan peneliti
menjadi semakin kokoh, karena isi yang terdapat dalam jurnal tersebut dapat dijadikan acuan
dalam penelitian ini. (Tabel 2.1).
Diketahui dari beberapa jurnal penelitian yang telah dikumpulkan oleh peneliti dapat
diketahui bahwa, ada beberapa penelitian terdahulu yang membahas tentang shaking table
sehingga penelitian “Aplikasi Pemanfaatan Meja Goyang (Shaking Table) untuk Memisahkan
dan Meningkatkan Kualitas Bahan Galian Bijih Timah, Pasir Sungai dan Pasir Besi di
Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya”. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa penelitian yang akan dilakukan dapat terlaksana sesuai dengan panduan dari penelitian
– penelitian terdahulu, terutama dalam kegiatan proses pengolahan bahan galian mineral
dengan menggunakan metode gravity concentration (Tabel 2.1).

Universitas
Sriwijaya
Tabel 2.1. Matrik Penelitian Terdahulu

Judul, Penulis, Tahun Pokok


No Relevansi Perbedaan
dan Metode Penelitian Bahasan
1 Perancangan alat Permodelan Lokasi Rasyid E, dkk menjelaskan
pencucian pasir sungai perancangan keterdapatan pasir mekanisme proses pencucian
untuk menghasilkan alat pemisah sungai berkualitas pasir sungai yang masih
pasir sungai berkualitas pasir sungai. di sungai ogan. bercampur lumpur dan bahan
di Sungai Ogan, organik yang cukup banyak.
Emirzza Rasyid, dkk,
2019,
Deskriptif
2 Produktivitas Shaking Hubungan Membuktikan Putra H menjelaskan hubungan
Table dengan variasi kemiringan bahwa di Indonesia lama pencucian terhadap
kemiringan Deck meja Deck meja memiliki cadangan perolehan konsentrat pasir besi
untuk pemisahan pasir terhadap bahan galian pasir pada Shaking Table.
besi, perolehan besi.
Handesman Putra, konsentrat
2018, pasir besi.
Deskriptif.
3 Optimasi pengolahan Teknologi Kromium Subandrio, dkk menjelaskan
bijih Kromit secara pengolahan digunakan untuk parameter-parameter yang
gravity dengan Shaking batuan pembuatan mempengaruhi peningkatan kadar
Table, basalt ferokrom dan baja dengan munggunakan alat
Subandrio, dkk, sebagai khusus Shaking Table.
2017, bahan baku
Deskriptif. material
maju.
4 Perhitungan pengaruh Peningkatan Cassiterite Nopi Kohirozi dkk menjelaskan
kemiringan dan debit air kinerja dari termasuk faktor utama yang menyebabkan
pada pemakaian Shaking Shaking kelompok mineral rendahnya proses perolehan bijih
Table dalam pengolahan Table yang dapat timah adalah kemiringan yang
bijih timah Low Grade, sehingga digunakan dalam terlalu landai.
Nopi Kohirozi, dkk, perolehan industri.
Tanpa tahun, cassiterite
Deskriptif. dapat
dicapai.
5 Pembuatan konsentrat Pemisahan Zirkon termasuk Sajima dkk menjelaskan
Zirkon sebagai umpan pada salah satu bahan peningkatan kadar untuk
proses peleburan Shaking mineral industri memperoleh konsentrat zircon
menggunakan Shaking Table hulu. menggunakan perangkat meja
Table, diperngaruh goyang yang dilengkapi riffle
Sajima, dkk, i oleh sifat dengan air sebagai media.
2011, riffle, deck,
Deskriptif. dan water
supply.

2.2. Peta Jalan Penelitian (road map)


Peta jalan (road map) penelitian yang telah dilakukan peneliti dengan pokok bahasan
hilirisasi bahan galian non-logam dan batuan selama dua tahun terakhir serta rencana yang
akan dilakukan peneliti pada tahun-tahun mendatang yang hasilnya diharapkan dapat
langsung dimanfaatkan dalam menunjang industri hilir (gambar 2.1), yaitu,

Universitas
Sriwijaya
1. Tahun 2018 (pokok bahasan pemanfaatan pasir sungai),
Peneliti melakukan penelitian pada aktivitas penambangan, pengolahan, pencucian dan
pengelolaan penambangan pasir sungai untuk memenuhi kebutuhan bahan kontruksi
(SNI-S–04–1989, F 28) di Kota Palembang, lokasi penelitian di sepanjang sungai Ogan
Kabupaten Ogan Ilir Provinsi Sumatera Selatan.

Gambar 2.1 Road Map Penelitian

Universitas
Sriwijaya
2. Tahun 2019 (pokok bahasan extraksi silika dari fly ash batubara),
Peneliti mencoba melakukan pengamatan, penelitian dan melakukan percobaan di
laboratorium bagaimana mendapatkan unsur silika yang berasal dari fly ash batubara yang
dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri hilir.

3. Tahun 2020 (pokok bahasan batuan andesit),


Peneliti mencoba melakukan penelitian tentang kelayakan hilirisasi investasi bahan galian
andesit untuk memenuhi kebutuhan bahan baku material kontruksi di Provinsi Sumatera
Selatan.

4. Tahun 2021 (pokok bahasan pasir kuarsa),


Peneliti merencanakan akan melakukan penelitian potensi peningkatan nilai tambah bahan
galian pasir kuarsa untuk memenuhi Standar Industri Indonesia di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.

5. Tahun 2022 (pokok bahasan bahan galian kaolin),


Peneliti merencanakan akan melakukan penelitian potensi kelayakan investasi
peningkatan nilai tambah bahan galian kaolin untuk memenuhi kebutuhan industri hilir di
Indonesia, lokasi penelitian di Pulau Belitung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Kerjasama dengan pihak industri pertambangan merupakan sasaran arah penelitian


dalam upaya mensinergikan tripartit (PT – Industri - Pemerintah). Optimasi ini bersesuaian
dengan Renstra Penelitian Universitas Sriwijaya dimana Perguruan Tinggi merupakan “Think
Thank” dinamika pembangunan regional dan nasional.

2.3. Tinjauan Pustaka

2.3.1. Pasir Sungai


Pasir sungai adalah pasir yang bersumber dari penggalian atau penambangan di
sungai. Sungai sungai yang terjal memiliki aliran yang deras, sehingga deposit dari partikel
batu-batuannya akan bervariasi cukup besar pada suatu jarak tertentu, biasanya butir
halusnya tidak banyak dan batuan-batuannya cukup bersih. Pada sungai-sungai yang landai,
variasi perbedaan ukuran partikel tidak berubah dari tempat yang satu ke tempat yang lain,
kebanyakan partikel-partikelnya lebih bulat dan kotor serta tercampur lumpur ataupun
bahan organik (Qomaruddin, M, Ariyanto, Khotibul, U dan Yayan, A. S, 2018).

Universitas
Sriwijaya
2.3.1.1. Macam-macam Pasir
Pasir secara umum dapat digolongkan menjadi 3 macam: (Didiek dan Suryadi, 2012).
1. Pasir Gunung
Pasir golongan ini diperoleh langsung dari permukaan tanah atau dengan cara
menggali terlebih dahulu. Pasir ini biasanya tajam, bersudut, berpori dan bebas dari
kandungan garam, tetapi biasanya harus dibersihkan dari kotoran tanah dengan jalan
dicuci.
2. Pasir Sungai
Pasir ini diperoleh langsung dari dasar sungai, yang pada umumnya berbutir halus,
bulat- bulat akibat proses gesekan. Daya lekat antara butir – butirnya agak kurang karena
butir yang bulat. Karena besar butir – butir kecil, maka baik dipakai untuk memplester
tembok. Juga dapat dipakai untuk keperluan yang lain.
3. Pasir Laut
Pasir laut ialah pasir yang diambil dair pantai. Butir- butirnya halus dan bulat karena
gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang paling jelek karena banyak mengandung garam –
garam. Garam ini menyerap kandungan air dari udara dan ini mengakibatkan pasir selalu
agak basah dan juga menyebabkan pengembangan bila sudah menjadi bangunan.

2.3.1.2. Kualitas dan Kuantitas Pasir Sungai Sesuai SNI - S - 04 - 1998 - F : 28

2.3.1.2.1. Persyaratan Pasir Untuk Bahan Bangunan


Menurut standar nasional indonesia (SNI – S – 04 – 1989 – F : 28) disebutkan
mengenai persyaratan pasir atau agregat halus yang baik sebagai bahan bangunan adalah
sebagai berikut (Darmono, 2012):
1. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% dan apabila pasir mengandung lumpur
lebih dari 5% maka pasir harus dicuci.
2. Pasir tidak boleh mengadung bahan-bahan organik terlalu banyak, yang harus dibuktikan
dengan percobaan warna dari Abrans–Harder dengan larutan jenuh NaOH 3%.
3. Susunan besar butir pasir mempunyai modulus kehalusan antara 1,5 sampai 3,8 (Tabel
2.2).
4. Pasir laut tidak boleh digunakan sebagai agregat halus untuk semua mutu beton kecuali
dengan petunjuk dari lembaga pemerintahan bahan bangunan yang diakui.
5. Agreagat halus yang digunakan untuk plesteran dan spesi terapan harus memenuhi
persyaratan pasir pasangan.

Universitas
Sriwijaya
Tabel 2.2. Batas gradasi butiran pasir (Darmono, 2012).
Lubang Persen butir yang lewat ayakan

ayakan Zone 1 Zone 2 Zone 3 Zone 4

(mm) (Pasir kasar) (Pasir agak kasar) (Pasir agak halus) (Pasir halus)

10 100 100 100 100

4,75 90-100 90-100 90-100 95-100

0,85 30-70 55-90 75-100 90-100


0,425 15-34 35-59 60-79 80-100
0,25 5-20 8-30 12-40 15-50
0,15 0-10 0-10 0-10 1-15

2.3.1.2.2. Gradasi
Gradasi ialah distribusi ukuran dari batuan pasir. Bila butir – butir batuan pasir
mempunyai ukuran yang sama (seragam) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran
butir - butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran butiran
yang kecil mengisi pori diantara butiran yang lebih besar, sehingga pori – porinya menjadi
sedikit, dengan kata lain kemampatannya tinggi. Pada batuan pasir untuk pembuatan mortel
atau beton biasanya yang diingini yaitu butiran yang kemampatannya tingi, karena volume
porinya sedikit, dan ini berarti hanya membutuhkan bahan ikat sedikit saja ( bahan ikat
mengisi pori antara butir – butir batuan pasir, bila volume pori sedikit berarti bahan ikat
sedikit pula ) (Popovics, S, 1982).

2.3.1.2.3. Modulus Halus


Modulus halus ialah suatu indeks yang dipakai untuk menjadi ukuran kehalusan atau
kekasaran butiran – butiran batuan pasir. Modulus halus butir ini didefinisikan sebagai
jumlah persen kumulatif dari butir – butir batuan yang tertinggal diatas suatu set ayakan dan
kemudian di bagi seratus. Makin besar nilai modulus halus menunjukkan bahwa makin besar
butir – butir batuannya. Pada umumnya pasir dapat dikelompokkan menjadi 3 tingkat
kehalusan yaitu (Popovics, S, 1982) ;
1. Pasir halus ; dengan modulus halus butir 1,5 – 2,2
2. Pasir agak halus ; dengan modulus halus butir 2,2 – 2,6
3. Pasir agak kasar ; dengan modulus halus butir 2,6 – 2,9

Universitas
Sriwijaya
4. Pasir kasar ; dengan modulus halus butir 2,9 – 3,2

Modulus Halus ….. (2.1)

2.3.1.2.4. Agregat
Andesit merupakan batuan beku ekstrusif yang berasal dari magma akibat letusan gunung
berapi pada leher gunung api (volcano neck) yang tebal dan mengalir, beberapa diantaranya
penyebarannya tersebut dapat mencapai beberapa kilometer. Andesit terbentuk pada temperatur
antara 900oC-1.100oC, dibentuk sekitar 57-63% kandungan silika dengan mineral penyusun
andesit yang utama plagioclase feldspar dan juga terdapat mineral pyroxene dan hornblende
dalam jumlah yang kecil.
Agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir, atau mineral
lainnya baik berupa hasil alam maupun buatan yang berfungsi sebagai bahan pengisi
dalam campuran mortar dan beton. Kandungan agregat dalam campuran beton sangat
tinggi, yaitu berkisar 60% - 70% dari berat campuran beton. Walaupun fungsinya hanya
sebagai pengisi, tetapi karena komposisinya yang cukup besar agregat ini menjadi sangat
penting. Selain itu karena banyaknya komposisi agregat menyebabkan sifat-sifat beton
yang dihasilkan dipengaruhi oleh karakteristik agregat penyusunnya (Popovics, S, 1982).
Berdasarkan besar kecilnya, agregat dibedakan menjadi 2 yaitu agregat halus dan
agregat kasar:
1. Agregat Halus
Agregat halus adalah pasir yang didapat dari pelapukan batuan secara alami atau pasir
yang dihasilkan dari pemecahan batu yang semua butirannya menembus ayakan dengan
lubang 4,8 mm. Agregat halus dalam beton berfungsi sebagai pengisi rongga-rongga
antara agregat kasar.
2. Agregat Kasar
Agregat kasar adalah batuan yang mempunyai ukuran butir antara 5 mm sampai 40 mm.
Menurut asalnya agregat kasar dibedakan atas 2 macam, yaitu kerikil (dari batuan alam) dan
kricak (dari batuan alam yang dipecah). Menurut asalnya kerikil dibedakan atas kerikil
galian, kerikil sungai, dan kerikil pantai. Kerikil galian biasanya mengandung zat-zat seperti
tanah liat, debu, pasir dan zat-zat organik. Sedangkan kerikil sungai dan kerikil pantai
biasanya bebas dari zat-zat tersebut, permukaannya licin dan bentuknya lebih bulat. Hal ini

Universitas
Sriwijaya
disebabkan karena pengaruh air. Kricak atau batu pecah adalah agregat kasar yang diperoleh
dari batu alam yang dipecah baik menggunakan mesin pemecah batu (crusher) ataupun
dipecah secara alami menggunakan palu (hammer) yang mempunyai ukuran 5 mm – 70 mm.

2.3.1.2.5. Kadar Lumpur


Sebuah Bangunan akan tergolong kedalam kategori kualitas bagus dan awet jika
menggunakan material berkualitas tinggi. Contohnya pada bangunan yang menggunakan
struktur beton bertulang akan menggunakan pasir atau disebut agregat halus sebagai material
utama salah satu pedoman dalam memilih pasir bagus adalah bagaimana kandungan kadar
lumpurnya (Popovics, S, 1982).
Beberapa pengaruh yang terjadi bila kadar lumpur terlalu banyak atau melebihi
jumlah yang diisyaratkan adalah (Popovics, S, 1982):
1. Lumpur dan tanah liat adalah jenis aggregat dengan kekuatan yang rendah, semakin
banyak kandungan dalam campuran beton maupun dalam campuran mortar  maka
kekuatan konstruksi akan semakin kecil.
2. Semakin banyak jumlah lumpur dalam campuran, maka jumlah permukaan lumpur
akan semakin banyak, sehingga akan membutuhkan semen yang semakin banyak untuk
mengikat permukaan antar masing masing agregat. Jika kita menggunakan komposisi
yang tetap antara campura semen, pasir dan kerikil padhal jumlah lumpur melebihi yang
diisyaratkan makan kekuatan pengikatan akan berkurang.
3. Lumpur dan tanah liat adalah material yang banyak menyerap air, sehingga adukan/
campuran beton  bisa berubah. Ketika beton masih muda , pengikatan antara semen
dengan aggregat pasir ataupun kerikil akan terganggu. Penambahan air terhadap adukan
beton akan membuat kekuatan beton tidak kuat dan kita akan mendapatkan hasil yang
kurang baik. Penambahan air yang diizinkan terhadap  campuran  adalah maksimum 9%
dari jumlah air dari komposisi yang direncanakan.
4. Ketika beton sudah keras, jika lumpur mempunyai hubungan kontak langsung dengan
air melalui pori pori beton, maka lumpur akan mengembang ataupun menyusut didalam
beton. Jika hal ini terjadi maka dalam waktu nyang lama akan mengakibatkan beton
menjadi lemah.
5. Jika lumpur terlalu banyak dalam adukan untuk plesteran, maka akan membuat
pelaksanaan akan sulit, bila adukan air kebanyakan maka membuat mortar akan cepat
jatuh saat dipasangkan ke dinding.

Universitas
Sriwijaya
….. (2.2)

Keterangan :
V1 = volume pasir
V2 = volume lumpur

2.3.1.2.6. Kandungan Organik


Bahan organik yang terdapat dalam agregat beton biasanya berasal dari hasil
penghancuran zat – zat tumbu – tumbuhan, terutama asam tenin dan derivatnya yang
berbentuk humus dan lumpur organik. Bahan organik ini banyak terdapat dalam agregat halus
atau pasir, sedangkan untuk agregrat kasar atau kerikil bahan organik ini hampir tidak ada,
dan biasanya tidak perlu pemeriksaan kandungan bahan organiknya. Kandungan organik
dalam agregrat halus akan memperlambat proses pengikatan semen dan juga akan
memperlambat perkembangan kenaikan kekuatan beton (Popovics, S, 1982).
Untuk agregrat halus atau pasir tidak boleh mengandung bahan organik terlalu
banyak, yang dibuktikan dengan percobaan warna dari Abrams, yang lebih populer dengan
pengujian Abrams Harder. Pengujian dilaksanakan dengan menetralkan organik yang ada
dalam pasir dengan memakai soda api (NaOH 3%), warna cairan yang terjadi dibandingkan
dengan warna standar pada organic plate, jika warna cairan yang terjadi sama atau lebih
muda dari warna standar, menunjukkan bahwa kandungan bahan organik rendah, dan
sebaliknya bila warna yang dihasilkan lebih tua maka kandungan bahan organk pada pasir
tinggi (Popovics, S, 1982).

2.3.2. Pasir Besi


Pasir besi merupakan salah satu bahan galian dari kelompok bijih besi, sejenis pasir
berwarna gelap yang mengandung partikel bijih besi (magnetit) yang terdapat di sepanjang
pantai. Umumnya, pasir besi terdiri atas mineral opak yang telah bercampur dengan butiran-
butiran dari mineral non-logam, seperti kuarsa, kalsit, feldspar, piroksen dan biotit. Mineral
opak yang terkandung dalam pasir besi antara lain magnetit, titaniferous magnetit, ilmenit,
limonit dan hematit.
Pasir besi memiliki warna hitam, kilap logam, berat jenis 1,8 ton/m3, dan ukuran
butirnya adalah dari 1/16 mm sampai 2 mm. Pasir besi memiliki sifat kemagnetan yang
tinggi.

Universitas
Sriwijaya
Pasir besi di Indonesia termasuk salah satu bahan baku dasar dalam industri baja.
Selain itu, pasir besi dapat pula dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk industri semen dalam
pembuatan beton, bahan dasar tinta kering (toner), bahan utama untuk pita kaset, pewarna
serta campuran (filter) untuk cat serta bahan dasar untuk industri magnet permanen.

2.3.2.1. Proses Genesa Endapan Pasir Besi


Endapan pasir besi tergolong ke dalam endapan sedimenter (placer deposit). Endapan
sedimenter adalah endapan hasil proses pelapukan, kemudian mengalami transportasi dan
terkonsentrasi secara mekanis melalui perbedaan sifat fisik dari mineral- mineral penyusunnya.
Endapan pasir besi merupakan endapan sedimenter pantai (beach placer).
Endapan pasir besi awalnya terbentuk karena proses pelapukan batuan andesitik
maupun basaltik. Selama proses pelapukan, batuan mengalami erosi dan tertransportasi ke
sungai dan terus terbawa ke laut. Selama proses transportasi, batuan-batuan tersebut
mengalami proses perubahan bentuk serta ukuran sehingga menjadi partikel yang ukurannya
lebih halus. Di laut, karena pengaruh gelombang air laut partikel-partikel yang telah
tertransportasi dihempaskan ke pantai dan air yang kembali membawa bahan- bahan ringan.
Sehingga, bagian partikel yang lebih ringan akan terpisah dari bagian yang lebih berat.
Hasilnya, partikel-partikel tersebut akan terkonsentrasi dan terakumulasi sebagai lapisan yang
membentuk batas lapisan.
Perlapisan yang dihasilkan akan menunjukkan urutan yang terbalik, yakni partikel yang
lebih halus dan memiliki kandungan mineral berat akan berada di bawah. Sedangkan, semakin
ke atas, partikel penyusun lapisan lebih kasar dan sedikit mengandung mineral berat.
Perlapisan yang terbentuk sepanjang garis pantai membentuk cebakan dari endapan pasir besi.

2.3.2.2. Bentuk dan Variasi Endapan Pasir Besi


Endapan pasir besi memiliki bentuk endapan sekunder berupa endapan sedimenter
pantai (beach placer). Endapan sedimenter pantai memiliki beberapa karakteristik, yakni
menunjukkan variasi lapisan yang berbeda dan cebakan terbentuk di sepanjang garis pantai
oleh pemusatan gelombang, air laut serta aktivitas angin. Endapan sedimenter pantai juga
terjadi pada kondisi topografi berbeda yang disebabkan oleh perubahan muka air laut.
Variasi lapisan pada endapan sedimenter pantai akan membentuk perlapisan yang profil
endapannya menunjukkan urutan terbalik dari ukuran dan berat partikel. Kecenderungan
perubahan ukuran berdasarkan kedalaman ini menunjukkan bahwa pasir yang ukurannya lebih
halus dan kaya mineral berat berada di bagian bawah dan berangsur naik ke atas menjadi lebih

Universitas
Sriwijaya
kasar dan sedikit mengandung mineral berat. Sedangkan, zona optimum pemisahan mineral
berat berada pada zona pasang-surut dari suatu pantai terbuka. Sehingga variasi dari kadar besi
yang terambil menunjukkan tingkat yang berbeda. Secara umum, dengan penglihatan mata
dapat dilakukan dengan membedakan warna artinya warna yang gelap akan memiliki nilai
kadar besi yang tinggi dan sedikit impurities dan sebaliknya.
Material-material yang tertransportasi dan tersedimentasi di sepanjang pantai akan
berukuran lebih kecil serta bentuknya relatif membulat, sorting dari material baik dan
tercucikan oleh gelombang air laut. Ukuran dari material pada umumnya memiliki ukuran pasir
dan sebagian berukuran lanau-lempung. Selain itu, warna mineral yang terkandung berwarna
coklat kehitaman.
Selain itu, karakteristik dari endapan placer pasir besi memiliki area gumuk pasir atau
sand dunes, longgokan pasir besi atau bukan pasir besi yang terletak secara searah dengan
pantai dan memanjang serta memiliki ketinggian dengan rentang 4-5 m. Model endapan pasir
besi juga beragam, salah satunya berupa lenses structure dengan kandungan magnetit
yang beragam ke salah satu arah.
Gambar
2.2. Endapan
Pasir Besi : (1)
Intercalation of
white clean sand
grain and black
iron sand,
showing
beautiful
layering. (2) the
close up picture
of the layering.
(3) the picture of
mixing white
clean sand grain
and the black
iron sand near
shore

2.3.3. Bijih Timah


Timah terbentuk akibat adanya proses pasca (post) magmatik yang menerobos
rekahan–rekahan yang ada pada bagian granit dengan kondisi asam. Proses post magmatik ini
menghasilkan vein, dimana mineral utamanya adalah cassiterite (SnO2). Terdapat tiga tipe
endapan timah yang cukup ekonomis untuk ditambang yaitu tipe elluvial, koluvial, dan

Universitas
Sriwijaya
alluvial. Pada ketiga tipe endapan tersebut, endapan alluvial merupakan endapan yang
dominan ditemukan di Indonesia. Endapan ini berkembang di alur lembah purba baik didarat
maupun dilaut. Proses pembentukan timah dapat dilihat pada (Gambar 2.3).

Gambar 2.3. Endapan Alluvial (Allen, 1965 op.cit. Walker dan James, 1992)

Mineral penyusun endapan bijih timah yaitu mineral utama, mineral ikutan dan
mineral pengotor. Mineral utama yang mengandung unsur Sn adalah Cassiterite (SnO2).
Dalam proses terbentuknya cassiterite dapat disertai dengan mineral–mineral berharga
lainnya ataupun mineral pengganggu yang biasanya disebut dengan gangue mineral
(PT.Timah Tbk, 2008).
Selain mineral utama, terdapat mineral ikutan lain yang juga bernilai ekonomis yang
biasa dikenal sebgai logam tanah jarang. Mineral – mineral tersebut diantaranya adalah
monazite (( Ce, La, Y, Th)PO4), ilmenite ( FeTiO3), dan zircone (ZrSiO4). Sedangkan
mineral ikutan lainnya yang termasuk impurities yaitu quarsa, pyrite, magnetite, hematite dan
lain-lain. Sifat fisik dari beberapa mineral ikutan yang terdapat bersama mineral cassiterite
disajikan dalam table 2.3.

Universitas
Sriwijaya
Tabel 2.3. Sifat Fisik dan Karakteristik Mineral Utama dan Mineral Ikutan (PT.Timah
TBK,2014)
Nama Berat
No Rumus Kimia Kekerasan Magnet Listrik
Mineral Jenis
1 Cassiterit SnO2 6,8-7,1 6,0-7,0 Tidak Ya
e
2 Ilmenite FeTiO3 4,5-5,0 5,0-6,0 Ya Ya
3 Monazite (CeLaYTh)PO4 4,9-5,3 5,0-5,5 Ya Tidak
4 Xenotime YPO4 4,5-4,6 4,0-5,0 Ya Tidak
5 Zircon ZrSiO4 4,6-4,7 7,5 Tidak Tidak
6 Rutil TiO4 4,1-4,3 6,0-6,5 Tidak Ya
7 Kuarsa SiO4 2,6-2,7 7,0 Tidak Tidak
8 Marcasite FeS2 4,8 6,0-6,5 Tidak Ya
9 Pyrite FeS2 4,8-4,9 6,0-6,5 Tidak Ya
10 Hematite Fe2O3 4,9-5,1 5,5-6,5 Tidak Ya
11 Siderite FeCO3 3,8-3,9 3,5-4,0 Ya Tidak
12 Tormalin Na, Mg, Fe, Al 3,0-3,2 7,0-7,5 Tidak Tidak

2.3.4. Shaking Table


Gravity concentration merupakan proses pemisahan yang memanfaatkan perbedaan
berat jenis komponen mineral untuk mendapatkan kadar dan recovery dari satu atau lebih
mineral berharga yang bernilai ekonomis dengan menggunakan teknologi tertentu
berdasarkan sifat fisik mineral tertentu (Selviyana, F , Machmud, H , dan Restu, J, 2015).
Shaking Table merupakan suatu alat konsentrasi mineral bijih yang berdasarkan atas
gravity concentration. Shaking Table adalah alat konsentrasi gaya berat yang bekerja
berdasarkan adanya perbedaan berat jenis dalam lapis tipis (flowing film) pada suatu media
fluida di permukaan dek yang relatif datar (Gaudin, 1939).
Konstruksi dasar dari meja goyang terdiri dari suatu dek dengan kedudukan miring
dilengkapi sekat–sekat pada bagian permukaannya. Gerakan maju mundur dek serarah sumbu
memanjangkan oleh motor penggerak, kemudian secara merada pada dek dialirkan air tegak
lurus dengan arah gerakan dek. (Gambar 2.4). Prinsip kerja shaking table menggunakan
aliran fluida, dimana aliran fluida yang biasa digunakan yaitu air yang di alirkan secara
horizontal. Feed yang dikeluarkan dibantu dialirkan dengan air yang telah disiapkan,

Universitas
Sriwijaya
kemudian berat jenis yang ringan akan terbawa air secara alami lalu masuk ke tailing dan
berat jenis yang lebih berat akan tersangkut di riffle dan akan masuk ke konsentrat dibantu
oleh gerakan maju mundur secara terus menerus (Gaudin, 1939).

Gambar 2.4. Shaking table (Gaudin, 1939).


Keterangan Gambar :
1. Concetrate side 6. Frame
2. flushing tanks 7. Bed surface
3. Ore Feeding tanks
4. Ore Feeding side
5. Transmission Device
Bagian–bagian utama dari meja goyang adalah sebagai berikut :
1. Head motion
Head motion tertutup merupakan komponen utama atau dasar dari meja goyang.
Seperangkat head motion yang terdiri dari beberapa bagian antara lain kedua pitman yang
terbuat dari besi tempa, toggle yang terbuat dari besi cor, dan roller bearing yang
dilindungi oleh minyak pelumas yang mengendalikan gaya gesek tertentu (Willsy, 1992).
Bagian-bagian alat dari head motion ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Head motion (Gaudin, 1939)

Universitas
Sriwijaya
Bagian-bagian dari head motion berdasarkan (Gambar 2.5):
a. Pitman
b. Pulley-driven eccentric
c. Toggle
d. Yoke
e. Fixed block
f. Spring atau Pegas
g. Fixed block
h. Rod ( penghubung yoke dengan meja)

Mekanisme kerja alat head motion diawali dengan proses ketika meja goyang
sedang tidak dioperasikan spiral pegas (spring) dalam kondisi memanjang atau meregang
dan toggle dalam keadaan mendatar. Saat meja goyang mulai dioperasikan, kedua pitman
bergerak secara eksentrik sehingga toggle dalam keadaan miring. Akibatnya dek bergerak
ke belakang atau mundur sampai pitman bergerak miring mencapai titik paling atas dan
spiral pegas merapat. Pitman kembali bergerak turun sehingga toggle dalam keadaan
mendatar lagi dan spiral pegas kembali merenggang (Gaudin, 1939).

2. Pengatur stroke (stroke adjustment)


Pengatur stroke pada meja goyang berupa sekrup yang dapat diputar yang terdapat
pada bagian luar head motion. Sekrup tersebut bila diputar ke arah kanan, panjang sekrup
akan semakin pendek mengakibatkan frekuensi stroke makin berkurang dan panjang
stroke semakin besar. Sekrup ini berhubungan langsung dengan spiral pegas. Hal ini
dapat dilihat bila sekrup memendek, spiral pegas semakin ditekan ke dalam akibatnya
gaya lawan pegas bekerja makin besar dan pegas akan sulit bergerak merapat-merenggang
(Willsy,1992).

3. Pengatur kemiringan
Kemiringan dek memegang peranan penting dalam operasi meja goyang yang
berkisar 1o-9o. Kemiringan dek dapat diatur dengan memutar kran sekrup di bagian bawah
dek. Konektor yang terpasang miring merupakan penghubung antara dek dan kran sekrup.
Besi penumpu terdapat dibagian atas dari konektor yang berfungsi menumpu dek. Bila
kran sekrup diputar ke kanan besi penumpu akan bergerak mendorong konektor sehingga
kemiringan dek bertambah (Taggart, 1927).

Universitas
Sriwijaya
4. Dek (meja)
Dek merupakan alas meja berbahan koefisien gesek tinggi tempat terjadinya proses
tabling dan stratifikasi mineral yang terbuat dari kayu, linoleum, karet, dan plastik dengan
riffle yang tersusun di atasnya (Willsy, 1981).

5. Riffle
Riffle berperan penting dalam peningkatan kapasitas di operasi meja goyang. Riffle
adalah suatu media sejenis tanggul yang ditempelkan di atas dek dengan pola tertentu.
Tipe riffle bermacam-macam sesuai penggunaan masing-masing proses tabling. Biasanya
riflle terbuat dari kayu mahoni atau dari jenis kayu keras di atas permukaan dek yang
terlapisi linoleum. Riffle berfungsi untuk menahan partikel-partikel berat agar tidak
ikut terbawa aliran air pencuci dengan membentuk arus yang akan membantu proses
konsentrasi mineral umpan dan membentuk aliran turbulen yang mengakibatkan terjadinya
efek stratifikasi (Gaudin, 1939).

6. Drives (motor penggerak)


Motor merupakan komponen sumber penggerak meja goyang dengan sumber energi
berupa listrik atau bahan bakar minyak. Putaran rotor pada motor ini harus bersifat stabil
pada wilfley table (Gaudin, 1939).

7. Kotak umpan (feed box) dan kotak air pencuci (water box)
Kotak umpan (feed box) merupakan kotak yang terletak di ujung kiri atas dari dek.
Kotak ini berfungsi sebagai tempat jatuh umpan dari feeder ke atas permukaan dek melalui
celah-celah pada bagian bawah dinding kotak umpan yang selanjutnya aliran umpan
menuju permukaan dek (Raju, 1983).

8. Wadah penampung konsentrat, midling dan tailing (launder)


Wadah penampung konsentrat, midling dan tailing ditempatkan di sepanjang sisi
yang lebih rendah permukaannya. Produk pemisahan berupa konsentrat, midling dan
tailing akan masuk pada wadah penampungan masing-masing (King, 1983).

2.3.4.1. Proses Konsentrasi pada Shaking Table


Secara skematis produk pemisahan akibat pengaruh dari pengaruh kemiringan dek,
tinggi riffle, kecepatan pergerakan dek, panjang stroke dan jenis sekat–sekat (riffle) (gambar
2.6)

Universitas
Sriwijaya
Gambar 2.6. Skematis produk pemisahan shaking table (Gaudin,1939).

Dari (gambar 2.6) dapat dilihat bahwa butiran partikel yang ringan berbutir besar akan
mudah terbawa air kesisi bagian kiri bawah meja goyang keluar sebagai tailing. Partikel
mineral berat berbutir besar dan partikel ringan berbutir sedang akan terbawa ke sisi bagian
kanan bawah meja goyang keluar sebagai produk midling. Butiran partikel mineral berat yang
berukuran halus akan keluar sebagai produk konsentrat.

Low Density High Density


material material

Gambar 2.7. Partikel pada riffle shaking table (Gaudin ,1939)

Pada gambar 2.7 (diatas) dijelaskan bahwa partikel akan tersusun didalam sekat-sekat
sesuai dengan berat jenis dan ukuran pertikelnya. Partikel akan membentuk tumpukan
diantara sekat – sekat (riffle), dimana partikel yang berat akan turun kebagian bawah dan
partikel ringan tetap diatas. Proses pemisahan partikel–partikel pada lapis tipis (flowing film)
diatas permukaan dek terjadi karena adanya perbedaan besarnya gaya-gaya yang bekerja pada
masing-masing partikel. Saat awal proses pemisahan terjadi partikel mineral ringan akan
terlempar lebih jauh daripada partikel mineral berat (Denver, 1984).
Jadi partikel mineral ringan, berbutir halus dan pipih akan lebih besar kemungkinan
terbawa aliran air dari partikel mineral lebih berat berbutir bulat dan kasar yaitu searah
dengan kemiringan dek. Kemungkinan pada proses selanjutnya akibat adanya gaya-gaya
yang bekerja terhadap partikel mineral maka partikel mineral berat berbutir besar akan besar

Universitas
Sriwijaya
kemungkinan terbawa oleh aliran air searah kemiringan dek dari pada partikel berat tetapi
berbutir halus. Akibat air pencucian (wash water) material lumpur akan terbawa menurut
kemiringan dek dan melewati sekat-sekat (riffle) yang terpasang tegak lurus terhadap aliran
air. Pada saat melawati sekat-sekat (riffle), material lumpur akan mengalami turbulensi
sehingga terjadi proses pemisahan antar partikel mineral(Gaudi,1939).
Partikeal mineral ringan karena mempunyai sifat mengapung akan berulang-ulang
melayang terbawa air melewati sekat-sekat dan selanjutnya masuk ke tempat tailing.
Sedangkan partikel mineral berat yang tertahan dianatara sekat-sekat akan bergerak ke arah
depan bersama gerakan meja akibat gerakan esentrik sehingga tergeser sampai ujung meja ke
tempat terkumpulnya konsentrat diatas dek (Denver, 1984).

2.3.4.2. Jenis-Jenis Shaking Table


Teknologi pemisahan mineral dengan metode konsentrasi pada aliran film
menggunakan meja goyang telah semakin berkembang. Berikut ini jenis-jenis meja goyang
yang telah dikembangkan (Gaudin, 1939):
1. Wilfley Table
Wifley table mulai diperkenalkan pada tahun 1895-1896, merupakan metode
paling umum yang digunakan dalam teknologi mengalami kemajuan besar dalam
bidang pemisahan konsentrasi aliran film. Kemajuan yang nampak dari wilfley table
adalah diperkenalkannya riffle dan head motion. Riffle memiliki fungsi meningkatkan
kapasitas dan membantu dalam pemisahan mineral kasar. Sementara head motion
memberikan gerakan bolak-balik dek saat proses pemisahan berlangsung sehingga
prosesnya berjalan efektif (Gaudin,1939).
2. Garfield Table
Berbeda dengan wilfley table dalam hal penempatan riffle. Garfield table
memiliki riffle yang panjangnya yang sama dengan panjang dek. Proses flowing film
concentration tidak mengalami perubahan karena tidak terdapat perubahan permukaan
dek. Garfield table banyak digunakan untuk operasi tabling umpan yang kasar dengan
kapasitas bijih yang dioperasikan lebih besar (Gaudin,1939).
3. Butchart Table
Perbedaan shaking table jenis ini dengan wilfley table terletak pada head motion
dan riffle. Butchart table mempunyai riffle yang bengkok ke arah permukaan table
yang lebih tinggi. Riffle memiliki panjang beberapa inchi, sepanjang diagonal dek dari
kotak umpan. Riffle ini memaksa partikel-partikel untuk terdorong agar bergerak jauh

Universitas
Sriwijaya
ke arah permukaan dek yang lebih tinggi sebelum masuk dalam konsentrat. Butchart
table hanya berfungsi untuk pemisahan partikel kasar (roughing) (Gaudin,1939).
4. Card Table
Perbedaan jenis ini dibandingkan dengan wilfley table terletak pada riffle. Pada
card table riffle yang terpotong masuk ke dalam linolium kemudian mengarah ke
bagian segitiga lebih panjang daripada yang terdapat dalam linolium dalam bagian
segiempat. Head motion pun mempunyai perbedaan sedikit dengan wilfley table
walaupun masih menggunakan prinsip toggle dan pitman (Gaudin,1939).
5. Plat-O Table
Meja goyang jenis ini mempunyai dua atau lebih bidang permukaan. Ketinggian
riffle dibuat tetap kecuali pada titik dimana permukaan dek menaik untuk bertemu
dengan bidang yang akan dibentuk oleh bagian atas riffle (Gaudin,1939).

2.3.4.3. Variabel yang Mempengaruhi Proses Shaking Table


Shaking Table merupakan jenis alat yang secara luas dipergunakan untuk
memisahkan konsentrat dan tailling. Adapun variabel yang mempengaruhi proses pencucian
pada shaking table (Gaudin,1939).

1. kemiringan dek
Kemiringan dek berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Kemiringan yang terlalu
besar akan mengakibatkan konsentrat yang dihasilkan kurang baik karena mineral berharga
yang berukuran agak halus akan jatuh kedalam tailing, sedangkan kemiringan yang kecil
akan menyebabkan sebagian besar umpan akan jatuh kedalam konsentrat. Konsentrat yang
dihasilkan pada kemiringan meja goyang yang hampir datar tidak hanya mineral berharganya
saja, tetapi mineral pengotornya pun ikut jatuh kedalam konsentrat (Gaudin,1939).

2. Kecepatan Pergerakan Dek


Pada proses meja goyang gerakan dek dibuat relatif lebih besar agar mineral berat
teraduk, sehingga partikel mineral berbutir halus yang kurang berharga akan terangkat keatas
dan akan mengalami gaya dorongan air dan hanyut melewati sekat-sekat terbuang sebagai
tailing atau sebagai middling (Gaudin,1939).

3. Kecepatan feeding
Meja goyang menerima umpan tidak secara langsung, melainkan melalui feeder
dengan konsidi yang telat di tentukan. Kecepatan feeding berpengaruh terhadap recovery
yang yang dihasilkan (Gaudin,1939).

Universitas
Sriwijaya
4. Tinggi riffle
Riffle yang rendah akan menghasilkan konsentrat yang berkadar tinggi, sebaliknya
riffle yang terlalu tinggi mengakibatkan mineral pengotor atau tailing tidak dapat lolos dan
tertahan di sela – sela riffle (Gaudin,1939).

2.3.5. Recovery
Untuk angka perolehan (% recovery) adalah perbandingan antara logam berharga
dalam konsentrat dengan berat logam berharga dalam umpan yang dinyatakan dalam persen
(%) (Gaudin,1939).

….. (2.3)

Keterangan :
R= Recovery (%)
F= berat feed / total produk (ton)
K= berat Konsentrat (ton)
f= kadar umpan (%)
k= kadar konsentrat (%)

Universitas
Sriwijaya
BAB III. METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini tentang Aplikasi Pemanfaatan Meja Goyang (Shaking Table)
untuk Memisahkan dan Meningkatkan Kualitas Bahan Galian Bijih Timah, Pasir Sungai dan
Pasir Besi di Laboratorium Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya.

Studi literatur dan pengumpulan data sekunder


penelitian yang diperoleh jurnal – jurnal penelitian
terdahulu .

Survei perbaikan alat, percobaan alat dan


pengambilan data primer, berupa data panjang stroke,
kemiringan meja, tinggi riffle, kecepatan aliran feed,
frekuensi, kondisi slurry.

Uji coba di laboratorium, contoh uji GCA (Grand


Counting Analisys) untuk menentukan kadar dari
bijih timah, dan uji kandungan lumpur, kandungan
organik, dan modulus halus pada pasir.

Pengolahan dan analisis data primer dan sekunder


dengan menggunakan analisis statistika (nilai rata-
rata, regresi linier, kurva).

Kesimpulan,
Menghasilkan konsentrat bijih timah, pasir sungai
dan pasir besi dengan kadar sesuai syarat
peleburan dan permintaan pasar.

Gambar 3.1. Diagram Alir Tahapan Penelitian

Proses pengaplikasian shaking table untuk meningkatkan bahan galian dalam


penelitian ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut,

Universitas
Sriwijaya
1. Studi literatur,
Pengumpulan data sekunder yang berupa karakteristik bahan galian berupa bijih timah,
pasir sungai dan pasir besi dari literatur – literatur dan penelitian terdahulu, dan
persyaratan proses pencucian dengan menggunakan metode gravity concentration pada
shaking table berdasarkan pada nilai criteria concentration (CC).
2. Penelitian alat,
Pengambilan data primer berupa data panjang stroke, kemiringan meja, tinggi riffle,
kecepatan aliran feed, frekuensi, kondisi slurry. Dan juga pengambilan data sampel feed,
konsentrat dan tailing pada saat penelitian alat berlangsung.
3. Penelitian di laboratorium,
Melakukan uji coba di laboratorium pengolahan bahan galian jurusan teknik
pertambangan Universitas Sriwijaya ataupun laporatorium resmi lainnya, contoh uji GCA
(Grand Counting Analisys) untuk menentukan kadar dari bijih timah, dan uji kandungan
lumpur, kandungan organik, dan modulus halus pada pasir.
4. Kajian hasil pengamatan dan percobaan,
Kajian data sekunder dan primer yang didapatkan dan disesuaikan dengan persyaratan
proses peleburan dan menghasilkan kadar bahan galian yang sesuai permintaan pasar.
5. Kesimpulan,
Hasil kajian didapatkan akan disimpulkan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini.

3.1. Mengumpulkan data (data sekunder)


Data – data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini antara lain adalah :
1. Karakteristik dari bahan galian bijih timah, pasir sungai dan pasir besi.
2. Persyaratan proses pencucian dengan menggunakan metode gravity concentration pada
shaking table berdasarkan pada nilai criteria concentration (CC).

3.2. Pengamatan Lapangan (data primer)


Data – data primer yang diambil dalam penelitian alat shaking table yang dilakukan
adalah :
1. Panjang stroke,
2. Kemiringan meja,
3. Tinggi riffle,
4. Kecepatan aliran feed,

Universitas
Sriwijaya
5. Frekuensi
6. Kondisi feed (slurry)
7. Hasil sampel feed
8. Hasil sampel konsentrat
9. Hasil samper tailing

3.3. Peralatan dan Bahan (laboratorium)


Peralatan dan bahan diperlukan sebagai alat penunjang untuk membantu penelitian ini
antara lain,
1. Peralatan
Peralatan yang akan digunakan untuk mendapatkan data dalam penelitian ini berupa alat
penelitian Shaking Table .
2. Bahan
Bahan-bahan yang diperlukan dalam penelitian untuk uji coba di lapangan dan
laboratorium antara lain,
a. Kabel litrik,
b. Bahan galian yang diuji :
a) Bijih Timah
b) Pasir Sungai
c) Pasir Besi

3.4. Pengolahan dan Analisis Data


Data yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan dan hasil pengolahan
laboratorium akan diolah dan dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan akhir berupa luaran
hasil penelitian.
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan tahapan uji coba atau eksperimental
pretest dan postest, yaitu dengan mengukur kualitas awal sebelum perlakuan (pretest) dan
mengukur kualitas akhir setelah perlakuan (postest) pada laboratorium. Serta melakukan
beberapa perhitungan menggunakan analisis regresi linier, selanjutnya disajikan dalam
bentuk tabel, gambar atau rangkaian perhitungan pada penyelesaian dalam suatu proses
tertentu.
2. Analisis Data dan Kesimpulan

Universitas
Sriwijaya
Analisis data dilakukan untuk memperoleh kesimpulan sementara, selanjutnya
kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut agar didapatkan kesimpulan akhir.
Kesimpulan diperoleh setelah melakukan korelasi antara hasil pengolahan dengan
permasalahan yang diteliti, kesimpulan ini merupakan hasil akhir dari semua masalah
yang dibahas.

Universitas
Sriwijaya
BAB IV. LUARAN DAN TARGET CAPAIAN
Setelah selesai dilakukan penelitian ini, maka akan didapatkan kesimpulan yang
berupa, yaitu,
1. Target hasil penelitian sebagai luaran wajib,
Publikasi di Jurnal Internasional (minimal terindeks DOAJ atau yang setara) atau di
Jurnal Nasional terakreditasi minimal satu publiasi / tahun penelitian.
2. Target Luaran Tambahan,
Buku ajar di kelompok bidang ilmu yang diterbitkan oleh Penerbit Universitas Sriwijaya,
atau terbangunnya jejaring kerjasama antar peneliti dan antar lembaga.
Luaran lainnya yang direncanakan secara rinci dapat digambarkan (tabel 4.1) berikut,

Tabel 4.1. Rencana Target Capaian Tahunan


Indikator Capaian
No Jenis Luaran
TS* TS+1** TS+2***
Luaran Wajib Jurnal Internasional
Berupa Publikasi (minimal terindeks DOAJ Belum ada draft Belum ada
1 Ilmiah (salah satu atau yang setara)
dari)* per tahun Jurnal Nasional
Belum ada Belum ada Belum ada
penelitian terakreditasi
Teknologi Tepat
Guna/Rekayasa Sosial-
Belum ada Belum ada Belum ada
Ekonomi/Rumusan
Kebijakan Publik
Produk teknologi tepat
guna yang langsung dapat
Belum ada Belum ada Belum ada
Luaran Tambahan dimanfaatkan oleh
2 berupa (salah satu masyarakat
dari) Buku/Bahan ajar
dikelompok Bidang Ilmu
Belum ada Draft Belum ada
dan diterbitkan oleh
Penerbit Unsri
Terbangun jejaring kerja
sama antar peneliti antar Belum ada Belum ada Belum ada
lembaga
Paten Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Paten Sederhana Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Hak Cipta Belum ada Belum ada Belum ada
Rahasia Dagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Merek Dagang Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Luaran Tambahan
3 Desain Produk Industri Tidak ada Tidak ada Tidak ada
berupa HKI
Indikasi Georafis Belum ada Belum ada Belum ada
Perlindungan Varietas
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tanaman
Perlindungan Topografi
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Sirkuir Terpadu
* TS = Tahun 2020,
** TS+1 = Penelitian Tahun ke-1 dan ***TS+2 = Penelitian Tahun ke-2

Universitas
Sriwijaya
BAB V. JADWAL PENELITIAN
Pada penelitian ini, lama proses penelitian dijadwalkan berlangsung selama 1 (satu)
bulan seperti pada Tabel 5.1. berikut,
Tabel 5.1. Jadwal penelitian
Bulan
No. Uraian Kegiatan Oktober November Desember
  2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan Penelitian                      
2 Survei Pendahuluan                      
3 Pengembangan Penelitian                      
4 Pengumpulan Data                      
5 Analisis Data                      
6 Pengolahan Data                      
Penyusunan Laporan
7 Akhir                      

Universitas
Sriwijaya
BAB VI. PERSONALIA PENELITIAN
Penelitian ini direncanakan selama 1 (satu) bulan dan akan dilakukan bersama 2 (dua)
orang tenaga pengajar dan 8 (empat) orang mahasiswa yang masing-masing mempunyai
tugas khusus, seperti pada tabel 6.1. berikut.

Tabel 6.1. Tim penelitian

CURAHAN PERANAN
NO NAMA & GELAR
WAKTU Dalam Tim Khusus
Mengelolah dan
Menyiapakan laporan
1 Ir. Mukiat, MS 15 Jam/Minggu menganalisis data
akhir,
hilirisasi,

Pengolahan, menganalisis
Dr. Hj. Rr. Harminuke Mengoreksi kelayakan
2 15 Jam/Minggu & pengambilan keputusan
Eko Handayani, ST, MT laporan akhir,
kelayakan teknis,

Mengelolah dan
Menganalisis kelayakan
3 Mega Puspita, ST, MT 15 Jam/Minggu menganalisis data
investasi,
kelayakan ekonomis,

Mengamati dan Mengkaji kelayakan


Achmad Muslich
4 20 Jam/Minggu pengambilan data dari teknis penambangan dan
Pratama
Dinas ESDM & BPS, pengolahan

Mengamati dan Mengkaji kelayakan


5 Boma Satria Sandy 20 Jam/Minggu pengambilan data di ekonomis penambangan
perusahaan, (benefit penambangan)

Mengamati dan Merencanakan & meng


6 Faisal Surya Adzan 20 Jam/Minggu pengambilan data primer kaji pembongkaran
di front penambangan, batuan (peledakan),

Mengamati dan Merencanakan & meng


7 Hariz Audirahmawan 20 Jam/Minggu pengambilan data primer kaji pengolahan batuan
di unit pengolahan, andesit (crusher),

8 Klisa Loro Marhijah 20 Jam/Minggu

9 M. Farhan Raswandha 20 Jam/Minggu

10 M. Yusuf Rakha 20 Jam/Minggu

11 Tri Nugroho 20 Jam/Minggu

1. Ketua Tim Peneliti

Universitas
Sriwijaya
a. Nama Lengkap : Ir. Mukiat, M.S.,
b. Jenis Kelamin : Laki-laki,
c. NIP : 195811221986021002
d. Disiplin Ilmu : S2 Teknik Pertambangan,
e. Pangkat/Golongan : Penata Tk. 1/III.d
f. Jabatan Fungsional/Struktural: Lektor,
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan.
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

2. Anggota Peneliti (1)


a. Nama Lengkap : Dr. Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, S.T., M.T.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 196902091997032001
d. Disiplin Ilmu : S3 Teknik Pertambangan
e. Pangkat/Golongan : Pembina/IV.a
f. Jabatan Fungsional/Struktural: Lektor Kepala
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

3. Anggota Peneliti (2)


a. Nama Lengkap : Mega Puspita, S.T., M.T.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 199303052019032014
d. Disiplin Ilmu : S2 Teknik Pertambangan
e. Pangkat/Golongan : Penata tk 1/III.b
f. Jabatan Fungsional/Struktural: Asisten Ahli
g. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

4. Anggota Peneliti (3)


a. Nama Lengkap : Achmad Muslich Pratama
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. NIM : 03021381621072
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 10 Juni 1998
f. E-mail : Achmadmuslich@icloud.com

Universitas
Sriwijaya
g. Nomor Telepon/HP : 081279474481
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

5. Anggota Peneliti (4)


a. Nama Lengkap : Boma Satria Sandy
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. NIM : 03021381722119
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 05 Desember 1999
f. E-mail : bomasatria5@gmail.com
g. Nomor Telepon/HP : 082178169559
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

6. Anggota Peneliti (5)


a. Nama Lengkap : Faisal Surya Adzan
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. NIM : 03021381722097
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Tanjung Pandan, 14 juli 1999
f. E-mail : ---
g. Nomor Telepon/HP : 082178738794
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

7. Anggota Peneliti (6)


a. Nama Lengkap : Hariz Audirahmawan
b. Jenis Kelamin : Laki - laki
c. NIM : 03021381722107
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Pangkalpinang, 16 Agustus 1999
f. E-mail : harizaudi@gmail.com
g. Nomor Telepon/HP : 081995542159
h. Waktu Penelitian : 6 bulan
8. Anggota Peneliti (7)
a. Nama Lengkap : Klisa Loro Marijah
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 03021181722005

Universitas
Sriwijaya
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 25 Maret 2000
f. E-mail : klisa029@gamail.com
g. Nomor Telepon/HP : 083186192452
h. Waktu Penelitian : 6 bulan
9. Anggota Peneliti (8)
a. Nama Lengkap : Muhammad Farhan Raswandha
b. Jenis Kelamin : Laki – laki
c. NIM : 03021181722018
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Bengkulu, 20 Oktober 1999
f. E-mail : muhammadfarhanraswandha@gmail.com
g. Nomor Telepon/HP : 089624587747
h. Waktu Penelitian : 6 bulan
10. Anggota Peneliti (9)
a. Nama Lengkap : Muhammad Yusuf Rakha
b. Jenis Kelamin : Laki – laki
c. NIM : 03021381621085
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 13 September 1998
f. E-mail : rakha_yusuf@yahoo.com
g. Nomor Telepon/HP : 08117821398
h. Waktu Penelitian : 6 bulan
11. Anggota Peneliti (10)
a. Nama Lengkap : Tri Nugroho
b. Jenis Kelamin : Laki – laki
c. NIM : 03021181722019
d. Fakultas/Jurusan : Teknik/Pertambangan
e. Tempat Tanggal Lahir : Palembang, 30 Januari 1999
f. E-mail : tringrh1999@gmail.com
g. Nomor Telepon/HP : 082181895739
h. Waktu Penelitian : 6 bulan

Universitas
Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Currie, J. M, 1973, Unit Operation Mineral Procesing, Departement of Chemical and
Metallurgical Technology Burnaby, British Colombia.
Darmono. (2012). Teknologi Pembuatan Bahan Bangunan Berbahan Pasir (Batako) hasil
erupsi Merapi di Lereng Bagian Utara. Inotek 16(1), pp.78 – 79.
Debi, Y., Adinata., Yulan, I. P. (2016). Analisa Hasil Pencucian Bijih Timah pada Harz Jig
Dalam Menurunkan Kadar Timah (Sn) pada Tailing di PT. Timah (Persero) Tbk. Unit
kundur, Kepulauan Riau. Promine Journal 4(2), pp. 44-51.
Denver. (19840. Modern Mineral Processing. Colorado, USA : First Edition Denver
Equipment Company.
Didiek, P dan Suyadi, H. S. ( 2012 ). Bahan Kontruksi Teknik. Jakarta Pusat : Universitas
Gunadarma
F,A, Taggart . (1927) . Hand Book of Mineral Dressing, Ores and Industrial Materials. New
York : John Willie & Sons.Inc.
Gaudin, AM. (1939). Principles of Mineral Dressing. New York : Mc, Graw Hill Book
Company Inc.
Qomaruddin, M., Ariyandi., Khotibul, U., Yayan, A. S. (2018). Studi Komporasi
Karakteristik Pasir Sungai di Kabupaten Jepara. Journal Ilmiah Teknosains 4(1), pp.
28-39.
Raju, K.N. (1983). Design of Concrete Mixes. Delhi : CBS Publiser & Distributors.
Selvyana, F., Machmud, H., Restu, J. (2015). Kajian Teknis Pengaruh Ketebalan Lapisan Bed
pada Pan American Jig Terhadap Recovery Timah di TB 1.42 Pemali PT. Timah
(Persero) Tbk. Bangka Belitung. Journal Ilmu Teknik 3(1), pp. 43-51.
Muchammad Dani Satria, Proses Pembentukan Endapan Pasir Besi Di Kulon Progo.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara. Pasir Besi.
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/ulasan.asp diakses tanggal 6 Oktober 2020 pukul
15.03
Sukamdarrumidi, 2009, Bahan Galian Industri, Gajah Mada University Press.
Signh, G and Signh, J. ( 1979 ). Materials of Contruction. Delhi : Standart Book Service
Willys, B A. (1992). Mineral Processing Thecnology 6th Edition. Canada : Butterworth
Heineman.

Universitas
Sriwijaya
Lampiran 1, Biodata Ketua dan Anggota Tim Peneliti
1. Ketua Tim Penelitian (Curriculum vitae)
Identitas Diri,

Nama Lengkap Ir. Mukiat, M.S.

NIP 195811221986021002

No. Sertifikat 14100100905532

NIDN 0022115801
Pengelolaan Sumberdaya Mineral &
Bidang Keahlian
Energi
Jenis Kelamin Laki-Laki

Tempat, Tanggal lahir Palembang, 22 November 1958

Pendidikan Terakhir S2- Magister Sains (M.S.)

Kewarganegaraan Indonesia

Status Kawin

Kesehatan Baik

Agama Kristen Protestan

Pekerjaan Dosen Teknik Pertambangan Unsri


Jalan Inspektur Marzuki, Lorong Akbar.
Eshcol Residance No. 1K, RT 002, RW
Alamat Rumah
001, Kel. Siring Agung, Kec. Ilir barat I,
Pakjo Pangkal, Palembang 30138
Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Unsri,
Alamat Kantor Jln. Raya Palembang Prabumulih Km 32
Inderalaya, Kab Ogan Komering Ilir
Sumatera Selatan.
Nomor Telepon/HP +62811710098
Email mukiats@yahoo.com

Palembang, Januari 2020

Ir. Mukiat, M.S.


NIP. 195811221986021002

Universitas
Sriwijaya
2. Anggota Penelitian - 1 (Curriculum Vitae)
Nama : DR. Hj Harminuke Eko Handayani, ST., MT.
NIP : 19690209 1997032001
No. Sertifikat Pendidik : 101100906736
NIDN : 0009026905
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang / 9 Pebruari 1969
Alamat Rumah : Jalan Pasundan No. 169 Rt. 37 Rw. 07 Kalidoni
Palembang (30118)
Alamat Kantor : 1. Jurusan Teknik Pertambangan FT UNSRI
Jl. Palembang-Prabumulih KM 32
Inderalaya-Sumatera Selatan (30662)
2. Jurusan Teknik Pertambangan FT UNSRI
Jl. Srijayanegara Bukit Besar Palembang
Sumatera Selatan (30139)
Nomor Telpon : Hp. (0812 780 0007) /Kantor (0711-580137)
(0711-370178)
Email : harminuke@yahoo.co.id
pertambangan@ft.unsri.ac.id
Pekerjaan : Dosen Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya
Pendidikan :
1. Tingkat Dasar dan Menengah
a. SDN 80 Palembang (Tahun 1982)
b. SMPN 6 Palembang (Tahun 1985)
c. SMAN 2 Palembang, Jurusan A1 (Tahun 1988)
2. Tingkat Perguruan Tinggi
a. S-1, Tahun 1994 pada Jurusan Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Sriwijaya.
b. S-2, Tahun 2000 pada bidang studi Teknologi Pemanfaatan Batubara
Jurusan Rekayasa Pertambangan Institut Teknologi Bandung.

Palembang, Januari 2020

Dr. Hj. Rr. Harminuke Eko Handayani, S.T. M.T.


NIP. 196902091997032001

Universitas
Sriwijaya
3. Anggota Penelitian - 2 (Curriculum Vitae)
Identitas Peneliti,
1.1 Nama Lengkap (dengan gelar) Mega Puspita, S.T., M.T.
1.2 Jenis Kelamin Perempuan
1.3 Jabatan Fungsional Penata Muda Tk. I / III B
1.4 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 199303052019032014
1.5 Tempat dan Tanggal Lahir Palembang, 5 Maret 1993
Jalan Simpang Tangga Takat Laut No
845 RT 15 RW 05, Kelurahan Tangga
1.6 Alamat Rumah
Takat, Kecamatan Seberang Ulu 2,
Kota Palembang
1.7 Nomor Telepon/Faks -
1.8 Nomor HP 082373794037
Jalan Raya Prabumulih Km 32
1.9 Alamat Kantor
Indralaya
1.10 Nomor Telepon/Faks -
1.11 Alamat e-mail megapuspita@ft.unsri.ac.id
1.12 Mata Kuliah yang diampu 1. Studi Kelayakan Tambang
2. Kewirausahaan
3. Pengantar Ekonomi

Riwayat Pendidikan,
2.1 Program S-1 S-2 S-3
2.2 Nama PT Universitas Sriwijaya Institut Teknologi Bandung
2.3 Bidang Ilmu Teknik Pertambangan Rekayasa Pertambangan
2.4 Tahun Masuk 2010 2015
2.5 Tahun Lulus 2015 2017
Kajian Teknis dan
Ekonomis Pemberaian Pengaruh Kerjasama
2.6 Judul Skripsi/ Interburden B2C Secara Ekonomi Internasional
Tesis/Disertasi Ripping di Pit Banko Terhadap Konsumsi
Barat, PT Bukit Asam, Batubara di Indonesia
Tbk.
Ir. Rahman, M.S.
2.7 Nama Pembim- (Pembimbing I) dan Ir. Dr.Ing. Ir. Arjo Prowoto
bing/ Promotor H. Abuamat HAK, M.sc.IE Wibowo, M.Eng
(Pembimbing II)

Palembang, Januari 2020,

Mega Puspita, S.T., M.T.


NIP. 199303052019032014

Universitas
Sriwijaya
4. Anggota Penelitian - 3 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Achmad Muslich Pratama
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 10 Juni 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Komplek dpr, Jl. Tanjung Beringin No.106, RT31 RW02,
Kecamatan Kalidoni, Kelurahan Bukit Sangkal
No. HP / E-mail : 081279474481 / Achmadmuslich@icloud.com
Riwayat Pendidikan :
a. TK Ikal Bulog tahun 2003 – 2004
b. SD N 117 Palembang tahun 2004 – 2010
c. SMP N 38 Palembang tahun 2010 – 2013
d. SMA Plus Negeri 17 Palembang tahun 2013 – 2016
e. Universitas Sriwijaya tahun 2016 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Achmad Muslich Pratama


NIM. 03021381621072

Universitas
Sriwijaya
5. Anggota Penelitian - 4 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Boma Satria Sandy
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 05 Desember 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Komplek Griya Musi Permai H-15, RT 064 RW 019, Sialang
Sako Palembang, Sumatera Selatan
No. HP / E-mail : 082178169559 / bomasatria5@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
a. TK Harapan Bunda tahun 2004 – 2005
b. SD N 117 Palembang tahun 2005 – 2011
c. SMP Lematang Lestari tahun 2011 – 2014
d. SMA Negeri 1 Muara Enim tahun 2014 – 2015
e. SMA Negeri 6 Palembang tahun 2015 – 2017
f. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Boma Satria Sandy


NIM. 03021381722119

Universitas
Sriwijaya
6. Anggota Penelitian - 5 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Faisal Surya Adzan
Tempat / Tanggal Lahir : Tanjung Pandan/14 juli 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jl. Pancur RW.03 RT.10 No.60 Tanjung Baru, Baturaja Timur
No. HP / Email : 082178738794
Riwayat Pendidikan :
a. TK Mutiara tahun 2004 – 2005
b. SDN 03 OKU tahun 2005 – 2011
c. SMP 01 OKU tahun 2011 – 2014
d. SMA 01 OKU tahun 2014 – 2017
e. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Faisal Surya Adzan


NIM. 03021381722097

Universitas
Sriwijaya
7. Anggota Penelitian - 6 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Hariz Audirahmawan
Tempat / Tanggal Lahir : Pangkalpinang, 16 Agustus 1999
Jenis Kelamin : Laki - laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jln Angkatan 45 Lorong Karya II, Wisma Wira Karya
Kota Palembang.
No. HP / Email : 081995542159 / harizaudi@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
f. SDN 55 Pangkalpinang tahun 2005 – 2011
g. SMPN 2 Pangkalpinang tahun 2011 – 2014
h. SMAN 1 Pangkalpinang tahun 2014 – 2017
i. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Hariz Audirahmawan
NIM. 03021381722107

Universitas
Sriwijaya
8. Anggota Penelitian - 7 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Klisa Loro Marijah
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang/25 Maret 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Alamat Rumah : Jl. Jaksa agung r.suprapto lr.keluarga II rt.02 rw.05 no.919
No. HP / Email : 083186192452/ klisa029@gamail.com
Riwayat Pendidikan :
j. SDN 22 Palembang tahun 2005 – 2011
k. SMPN 18 Palembang tahun 2011 – 2014
l. SMA Cokroaminoto Makassar tahun 2014 – 2017
m. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Klisa Loro Marhijah


NIM. 03021181722005

Universitas
Sriwijaya
9. Anggota Penelitian - 8 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Muhammad Farhan Raswandha
Tempat / Tanggal Lahir : Bengkulu, 20 Oktober 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jl. Muhajirin, Kec. Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan
No. HP / E-mail : 089624587747 / muhammadfarhanraswandha@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
a. TK Cinta Manis tahun 2004 – 2005
b. SD Cinta Manis tahun 2005 – 2011
c. SMP N 1 Indralaya tahun 2011 – 2014
d. SMA N 1 Indralaya tahun 2014 – 2017
e. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Muhammad Farhan Raswandha


NIM. 03021181722018

Universitas
Sriwijaya
10. Anggota Penelitian - 9 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Muhammad Yusuf Rakha
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 13 September 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jl. Markayu No.99 B, RT024/RW008 Kel. 30 Ilir, Kec.
Ilir Barat II Palembang
No. HP / E-mail : 08117821398 / rakha_yusuf@yahoo.com
Riwayat Pendidikan :
a. TK Palm Kids Palembang tahun 2002 – 2004
b. SDIT Harapan Mulia Palembang tahun 2004 – 2010
c. SMP N 17 Palembang tahun 2010 – 2013
d. SMA N 10 Palembang tahun 2013 – 2016
e. Universitas Sriwijaya tahun 2016 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Muhammad Yusuf Rakha


NIM. 03021381621085

Universitas
Sriwijaya
11. Anggota Penelitian - 10 (Curriculum Vitae)
Nama Lengkap : Tri Nugroho
Tempat / Tanggal Lahir : Palembang, 30 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat Rumah : Jl. Melaburi Komp. Azhar Blok AW 3 No.8,
Banyuasin,Sumatera Selatan
No. HP / E-mail : 082181895739 / tringrh1999@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
f. TK Permata Sari tahun 2004 – 2005
g. SD N 22 Talang Kelapa tahun 2005 – 2011
h. SMP N 41 Palembang tahun 2011 – 2014
i. SMA Tunas Bangsa Palmebang tahun 2014 – 2017
j. Universitas Sriwijaya tahun 2017 – sekarang

Palembang, Oktober 2020

Tri Nugroho
NIM. 03021181722019

Universitas
Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai