Anda di halaman 1dari 27

Ryan Aldi Prasetiyo(073001400088)

Muhammad Rendra Purwanto


(0730014000
Tujuan

Latar Belakang
DIFERENSIASI MAGMA
proses diferensiasi magma Proses ini terjadi pada saat magma mulai mendingin,
terjadilah kristal-kristal mineral yang dapat membentuk batu mulia, antara lain
dapat dikategorikan sebagai berikut :
Batu mulia bertemperatur tinggi,seperti intan.
Batu mulia pegmatis seperti safir
Batu mulia pneumatis seperti turmalin, topas
Batu muia bertemperatur rendah seperti kalsedon
PROSES METAMORFOSA
Panas ,tekanan, cairan, dan gas atau uap yang dilepas oleh magma yang menuju
permukaan bumi terserap oleh batuan disekitarnya dan akan membentuk
mineral mineral baru .
PROSES SEDIMENTASI

Gabungan dari proses diferensiasi magma dan proses metamorfosa akan


mengalami proses pelapukan akibat pengaruh air, udara atau oksigen , pergantian
temperatur dan pengaruh organisme.
SIFAT FISIK BATU MULIA
sifat-sifat yang melekat pada batu permata / mulia berkaitan
dengan elemen kimia, struktur kristal dan sistem kristal pada
saat pembentukannya.

Sifat fisik batu permata terdiri dari :


- Susunan kimia
- Warna
-Kekerasan
- Serat
- Berat jenis dan lain-lain.
SIFAT OPTIK
sifat-sifat batu permata sebagaireaksi antar interaksinya dengan
sinar cahaya.

Sifat optik terdiri dari :


Refractive Index atau Indek bias
Dispersi atau pembiasan cahaya putih menjadi spektrum warna
pada permukaan batu permata
Pleokroisme ; perbedaan warna akibat perbedaan kecepatan sinar
menembus batuan dan penyerapan sinar pada batuan yang
berindeks bias.
Luster ; kualitas pantulan sinar pada permukaan batu permata
Transparancy ; tingkat kemampuan batuan dalam mentransmisikan
sinar.
Sumber: www.batumuliacrystal.com
Batu permata

Batu semi permata

Batu hias
Kegiatan eksplorasi batu mulia sebagaimana kegiatan lainnya
dimulai dari tahap persiapan, Dalam kegiatan ini personil
menyiapkan alat-alat berupa :
GPS
Kompas Geologi
Palu geologi; baik palu batuan beku maupun sedimen
Alat ukur (meteran, penggaris, busur, dsb)
Kamera
Buku catatan dan alat tulisnya
dll.
Untuk kegiatan eksplorasi batu mulia, dilakukan juga
beberapa pekerjaan seperti penyelidikan geokimia dan
geofisika. Penyelidikan geokimia yang dilakukan umumnya
berupa geokimia endapan sungai, tanah, batuan,
pendulangan.
TRADISIONAL MODERN
Pengolahan
Batu mulia mentah yang bercampur dengan batu lain
(pengotor) ini diolah menggunakan metode comminution.
Metode comminution merupakan metode untuk
menghancurkan biji yang berukuran besar menjadi biji
yang ukurannya kecil. berhati-hati untuk tidak
menggunakan tekanan yang cukup keras untuk
menghancurkan batu mulia.
Tempatkan campuran material yang telah dihancurkan
kedalam wadah drum putar yang diisi dengan air. Air
akan menghancurkan / menyaring material pengotor,
hanya menyisakan batu mulia.
membersihkan batu mulia mentah dengan campuran kimia /
ferrosilicon. Batu mulia mentah akan dibersihkan dengan air
sampai bersih dan kemudian diproses untuk mendapatkan
mineral batu mulia yang mengendap di bawah campuran
ferrosilicon. Mineral yang mengendap itulah yang memiliki kadar
batu mulia yang tinggi.
Terakhir, proses pemotongan. Batu mulia mentah yang
sudah diproses akan di cek tingkat kemurniannya.
Semakin besar berlian mentah tersebut, makin tinggi juga
tingkat kemurniannya. Proses berikut di bentuk dengan
bantuan laser.
Sebagai perhiasan
Bahan untuk pelapis kaca
Sebagai alat pemotong atau pemoles
CARA MEMBEDAKAN ANTARA BATU
MULIA DENGAN BATU ALAM
NATURAL VS SYNTHETIC

Berikut adalah contoh perbandingan jenis batuan yang


mempunyai struktur kimia yang sama, namun yang satu asli
buatan alam, yg satunya buatan manusia

Natural Sintetis
cara yang mudah yaitu diuji di Lab atau cara kedua dilihat
inclusionnya (alur seratnya) melalui loupe atau mikroskop
NATURAL RUBY INCLUSION
SYNTHETIC RUBY INCLUSION

Pada foto diatas terdapat serat fingerprint, Pada foto ruby sintetis terbentuk serat seperti
dan foto kedua terdapat needles (jarum2) sarang laba2 yang menjadi ciri khas batu
serat natural ruby sintetis buatan CHATAM, foto kedua terdapat
bubble (gelembung udara) yang terperangkap
selama proses pembuatan batu sintetis
POLARISCOPE,Alat yang digunakan untuk
menentukan single atau double refractive

MILIMETER GAUGE ,Alat ini digunakan untuk


mengukur dimensi batu, Panjang, Lebar dan
Tingginya dalam satuan Milimeter.

SPECIFIC GRAVITY ,Alat ini digunakan untuk


mengukur berat jenis batu dalam satuan berat
"Carats
REFRACTOMETER adalah alat yang digunakan untuk
mengukur kadar / konsentrasi bahan terlarut misalnya :
Gula, Garam, Protein dsb. Prinsip kerja dari refractometer
sesuai dengan namanya adalah dengan memanfaatkan
refraksi cahaya. dengan kata lain Refractometer adalah
alat unutk mengukur index bias.

SPEKTROMETER merupakan alat yang digunakan


untuk mengamati spektrum cahaya yang terurai setelah
melewati suatu medium, dalam hal ini batu mulia.

Alat untuk menentukan Dichroic atau Trichroic


DICHROSCOPE akan terlihat dua warna terpisah,
Trichroic dengan Dichroscope akan terlihat 3 warna
terpisah

Anda mungkin juga menyukai