Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I....................................................................................................................................................1
TEORI..................................................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................................11
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................11
a. Pengolahan data.....................................................................................................................11
b. Analisis tipe Decline Curve....................................................................................................12
c. Analisis Cadangan (RR) dan Sisa Cadangan ( ∆ RR)....................................................13
d. Analisis Umur Produksi........................................................................................................14
BAB III...............................................................................................................................................15
KESIMPULAN..................................................................................................................................15
LAMPIRAN.......................................................................................................................................16

1
BAB I

TEORI

Reservoir adalah suatu tempat terakumulasinya minyak dan gas bumi. Pada umumnya
reservoir minyak memiliki karakteristik yang berbeda-beda tergantung dari komposisi,
temperature dan tekanan pada tempat dimana terjadi akumulasi hidrokarbon didalamnya.
Suatu reservoir minyak biasanya mempunyai tiga unsur utama yaitu adanya batuan reservoir,
lapisan penutup dan perangkap.

Sistem hidrokarbon yang terjadi secara alami ditemukan di reservoir minyak bumi
adalah campuran senyawa organik yang dipengaruhi oleh tekanan dan suhu yang.
Hidrokarbon ini akumulasi dapat terjadi dalam bentuk gas, kondisi cair, padatan, atau dalam
berbagai kombinasi gas, cairan, dan padatan.

Perbedaan-perbedaan ini dalam perilaku fase, ditambah dengan sifat fisik batuan
reservoir yang menentukan relatif mudahnya gas dan gas cairan ditransmisikan atau ditahan,
menghasilkan berbagai jenis hidrokarbon dengan perilaku kompleks. Seringkali, insinyur
perminyakan memiliki tugas untuk mempelajari perilaku dan karakteristik minyak bumi
reservoir dan untuk menentukan arah pengembangan masa depan dan produksi yang akan
memaksimalkan keuntungan.

Teknik reservoir merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk meramalkan suatu
cadangan minyak dan gas serta menghitung umur produksi dari sumur. Metode Decline
Curve adalah salah satu metode yang dapat digunakan untuk menghitung sisa cadangan
minyak atau gas dari suatu reservoir yang telah mengalami penurunan produksi dan tidak
mengalami perubahan pada metode produksinya, juga dapat dipakai untuk memperkirakan
besarnya produksi pada waktu tertentu, serta sebagai bahan analisa untuk pengembangan
lapangan. Penggunaan metode Decline Curve akan memerlukan data-data produksi, baik data
produksi per sumur ataupun produksi kumulatif per reservoir, sepanjang masa produksi
reservoir tersebut.

Banyak hal-hal yang mempengaruhi produksi, namun produksi harus mencerminkan


produktivitas formasi atau karakteristik reservoir, dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor
seperti : perubahan kondisi operasi produksi, kerusakan sumur (damage), kegagalan atau

1
kerusakan peralatan dan sebagainya. Dalam hal ini penurunan kurva produksi dipengaruhi
oleh tiga faktor yaitu :
 Laju aliran awal atau laju aliran pada waktu tertentu.
 Bentuk kurva.
 Laju (kecepatan) penurunan produksi.

Untuk mengetahui penurunan jumlah cadangan, maka harus diketahui dahulu jumlah
mula-mula cadangan minyak tersebut yang disebut dengan Original Oil in Place (OOIP).
Original Oil in Place adalah jumlah total hidrokarbon mula-mula yang terperangkap dalam
reservoir, baik yang bisa diproduksikan maupun yang tidak dapat diproduksikan. Gambar
dibawah ini menunjukkan akumulasi minyak pada perangkap antiklin.

Gambar Akumulasi Minyak dan Gas Bumi pada Perangkap Antiklin

Besarnya cadangan minyak mula-mula ditempat untuk suatu reservoir minyak dapat
ditentukan dengan persamaan Volumetrik dimana Vb dalam satuan acre-ft, sebagai berikut :

Vb φ avg (1−Swavg )
7758
OOIP = Bo ………………...................................(5-1)
Dimana:
Vb = bulk volume reservoir, acre-ft

2
Φ avg = porositas rata-rata, fraksi
Swavg = saturasi air rata-rata, fraksi
Bo = faktor volume formasi minyak, RB/STB.
OOIP = original oil in place,STB.
1acre-ft = 7758 bbl
Swiavg = Saturasi air mula-mula rata-rata, fraksi.
Boi = Faktor Volume Formasi minyak mula-mula, Bbl/STB.

Setelah mengetahui jumlah mula-mula dari cadangan tersebut barulah dapat diketahui
penurunan produksi per periode maupun dikumulatifkan. Semakin lama waktu yang
digunakan untuk memproduksi, maka cadangan tersebut juga akan semakin sedikit. Hal
tersebut juga berpengaruh dengan laju produksinya. Dengan adanya koefisien waktu dan
koefisien jumlah produksi, apabila diplotkan ke grafik maka akan terbentuk kurva yang
menurun, kurva ini disebut dengan Decline Curve.

Decline curve ini memiliki beberapa tipe yaitu:


 Untuk Exponential Decline: Hubungan garis lurus akan dihasilkan ketika q versus t
pada skala semi log dan juga pada q versus Np yang diplot pada skala Cartesian.

 Untuk Harmonic Decline: q versus Np akan membentuk garis lurus pada skala semi
log dengan semua tipe decline curve yang mempunyai banyak curvature. Ada
berbagai teknik pergeseran dibuat untuk hasil kurva lurus plot antara laju produksi
versus waktu pada skala Log-log.

 Untuk Hyperbolic Decline: Tidak ada skala plot dengan Cartesian, Semi log, atau
Log-log yang akan menghasilkan hubungan garis lurus untuk hyperbolic decline. Jika
q diplot versus t pada kertas log-log, menghasilkan kurva yang bisa dijadikan lurus
dengan teknik pergeseran.

3
1. Hyperbolic Decline
Adanya data-data produksi kumulatif terhadap waktu yang diplot pada kertas semi-log
tidak membentuk garis tegas lurus tapi sebagai gantinya akan melengkung atau cekung
keatas, situasi ini biasanya dimodelkan dengan persamaan hyperbolic. Dalam kasus tipe ini
dikatakan sebagai hyperbolic decline dengan harga (b>0, b≠1). Persamaan hyperbolic decline
dapat diuraikan seperti dibawah ini :
dq /dt
D=K . qb =−
q
dq

= K qb = q dt
dq dq
− b
=− b +1
K= q q dt q dt
dimana :
K = konstanta
Untuk kondisi awal :
Di dq
K= −
q bi =
b+1
q dt ……..…..……………………....................….(5-4)
Lalu mengintegralkan persamaan (5-4) :

4
t qt
Di
∫ qb . dt=−∫ qdq
b+1
0 i qi

qt
Di t
=−∫ q
−(b+1)
dq
q bi qi

qt
Di t 1 −( b+1)+1
=−∫ q dq
q bi qi −(b+ 1)+1

Di t 1 −b qt bDi t
= q ] qi = q −b −q −b
q bi b qbi t i

bDi t 1 1
= −
qbi qb qb
t i

Kedua ruas dikali qib


qb
i
b Di t =
qb
t -1
b
qi

1+ b Di t =
()
qt

qi
Dimana : a x = n (1 + b Di t)1/b = qt

a = n1/x
Sehingga diperoleh persamaan umum metode decline curve adalah :
−1
b
q=q i (1+b . D i . t ) …………………………………......……..…(5-5)
Dimana :
q = laju produksi pada waktu t, BOPD.
qi = laju produksi minyak pada saat terjadi decline (initial), BOPD.
b = exponen decline (turunan pertama dari loss ratio).
Di = initial nominal decline rate, 1/waktu.
t = waktu, hari.

Harga kumulatif produksi pada hyperbolic decline didapat dari mengintegrasikan persamaan
rate – time :
t
Np=∫ qdt
0 ,…………………....................................................(5-6)

5
Mensubstitusikan persamaan (5-5), untuk harga q :
t
Np=∫ qi (1+bDt )−1 /b dt
0

Integralkan (b ¿ 1 ), menjadi :
1
1 qi − +1
Np= (1+b . D i t ) b |t0
1 b . Di
− +1
b
Lalu disederhanakan menjadi :
1−b
b qi
Np= (1+b. Di t ) −b |t0
b−1 (b . D i )

[ ]
1−b
qi
Np= ( 1+b . D t
i )
−b −1
(b−1) Di

Kemudian substitusikan qib.qi1-b untuk qi, menjadi :


qib . q1−b
[ ]
1−b
i
Np= 1+b . D i t ) −b −1
(b−1) Di (
Pindahkan qi1-b ketanda kurung:

[ ]
1−b
qbi
Np= qi (1+b . Di t ) −b −q 1−b
1−b
i
(b−1) Di
Persamaan ax.bx = (ab)x, dan axy= (ax)y

Np=
qbi
(b−1) Di
[{ −
q i (1+b . Di t )
1 1−b
b
} −q 1−b
i ]
1

b
dimana harga q=q i +(1+b . Di .t )
qbi
Np=
(b−1) D
[ q1−b−q1−b
i ]
i ,.......................................................(5-7)
Dengan mengalikan dan membagi persamaan (5-7) dengan (-1) , maka hasil persamaan
kumulatif produksi untuk hyperbolic decline adalah :
qbi
Np=
(b−1) D
[ q1−b
i −q
1−b
]
i ,..........................................................(5-8)
2. Exponential Decline
Jika log rate produksi diplot terhadap waktu maka akan terjadi straight line (garis lurus) pada
kertas semilog, hal ini dinamakan dengan exponential decline. sering disebut juga sebagai

6
constant percentage decline yang dicirikan dengan kenyataan bahwa penurunan laju produksi
per satuan waktu adalah sebanding dengan laju produksi. Kurva penurunan yang konstan ini
hanya diperoleh bila exponen decline adalah nol (b=0). Maka pada exponential decline ini
digunakan penggunaan limit sebagai rumusan matematis (differensiasi fungsi exponensial) ,
sehingga akan diperoleh :
n
m
m
e = Lim 1+
n→+∞ n b→ 0
( )
=Lim ( 1+b )1/b
…………….…...……………(5-9)
1
dimana : m = Di.t dan n = b
Dengan harga m dan n disubstitusikan sehingga persamaannya menjadi :
1
Di t
1
b
Lim 1+
→+∞ ( ) 1
b
b
=e Dt

……...…………………….....…………(5-10)
Secara matematis bentuk kurva penurunannya menjadi sebagai berikut :
−Dt
q=q i e ,....................................................................................(5-11)
Dimana :
q = laju produksi pada waktu t, BOPD.
qi = laju produksi minyak pada saat terjadi decline (initial), BOPD.
Di = initial nominal decline rate, 1/waktu.
t = waktu, hari.
e = bilangan logaritma (2,718).
Persamaan (5-11) merupakan persamaan untuk menentukan besarnya nominal decline rate
(D). Untuk menentukan besarnya efektif decline rate (De) yaitu sesuai dengan persamaan
dibawah ini:
q i−q
D e=
qi ………………..…..………………….....………...(5-12)
Hubungan antara D dan De ditunjukkan pada persamaan dibawah ini sebagai contoh diambil
waktu pada periode t (misal 1 tahun) dan besar q adalah sama sehingga persamaan (5-11) dan
(5-12) dapat disederhanakan menjadi :
q = q
−Dt
qi .e = qi – qi.De ………………….…………………..........(5-13)

7
−D
qi .e = qi(1 – De)
Nominal decline rate merupakan fungsi dari efektif decline, sehingga :
D = - ln(1 – De)…………………………...…………………..….(5-14)
atau
Efektif decline sebagai fungsi dari nominal decline :
De = 1 – e-D
Untuk menentukan besarnya kumulatif produksi minyak pada setiap waktu dapat dilihat
dalam persamaan dibawah :
t
Np=∫ qdt
0 ,.....................................................................................(5-15)
Mensubstitusikan persamaan (5-11), untuk harga q :

Np=∫ q i e−Dt dt

Mengintegralkan,
t
q i −Dt qi
Np=
−D
e | Np= [ e−Dt −e 0 ]
0 => −D
Sehingga menghasilkan :
−Dt
q −q e
Np= i i
D
−Dt
Dimana q=q i e
qi −q
Np=
D ,..................................................................................(5-16)
3. Harmonic Decline
Pada harmonic decline ini penurunan laju produksi persatuan waktu berbanding lurus
terhadap laju produksinya sendiri. Bentuk harmonic curve merupakan bentuk khusus dari
bentuk hyperbolic, yaitu untuk harga b = 1. Secara matematis bentuk persamaan dari
harmonic decline dapat ditulis :
qi
q=
1+bD i. . t ,………….……………………...……………………(5-17)

Harga kumulatif produksi pada hyperbolic decline didapat dari mengintegrasikan persamaan
rate – time :

8
t
Np=∫ q . dt
0
t
qi
Np=∫ dt
0 1+D i t
t
Np=q i∫ ( 1+Di t )−1 dt
0

Mengintergralkan variabel yang sama dan menggunakan rumus intergral : ∫ x−1 dx =ln x+C
qi
Np= ln (1+ Di t )
Di ,.......................................................................(5-18)
qi
(1+ Di t )=
dimana : q
sehingga persamaan harmonik decline untuk kumulatif produksi adalah :
q i qi
Np = ln
D q …………….......................................……….......(5-19)
Tabel V-I, meringkas hubungan tiga tipe dari kurva decline.

Kualitas persamaan garis lurus yang telah didapatkan dari proses regresi linier ini dapat
diketahui melalui uji statistik yang terdiri dari nilai-nilai konstanta korelasi (R), konstanta determinasi
(R2) dan standar deviasi absolut (SD) (Sarwono, 2006).

1. Konstanta korelasi
Konstanta korelasi (R) adalah besarnya tingkat hubungan antara variabel bebas (X) terhadap
variabel terikat (Y). Semakin tinggi nilai R menunjukkan bahwa variabel bebas semakin besar
tingkat pengaruhnya terhadap variabel terikat.
R = 0, artinya bahwa variabel terikat dan variabel bebas tidak ada hubungan atau tidak
mempunyai korelasi.
R = 1, artinya bahwa variabel terikat dan variabel bebas mempunyai hubungan yang kuat
dan langsung atau korelasi positip sempurna.
0<R<1, artinya variabel terikat berkorelasi positip dengan variabel bebas tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
R = - 1, artinya bahwa variabel terikat mempunyai hubungan kuat sempurna dan tidak
langsung (korelasi negatip sempurna).
- 1<R<0, artinya variabel terikat berkorelasi negatip dengan variabel bebas tetapi juga
dipengaruhi oleh faktor yang lainnya.
Cara menentukan nilai konstanta korelasi ini dapat digunakan persamaan (Sudjana, 2004) yaitu :

9
N ∑ XY-( ∑ X )( ∑ Y )
R=
√ { N ∑ X −(∑ X ) }{ N ∑ Y −( ∑ Y ) }
2 2 2 2
..................................(1-20)

2. Konstanta determinasi
Konstanta determinasi (R2) didefinisikan sebagai nilai kuadrat konstanta korelasi (R) yang
digunakan untuk mengetahui tingkat persentase pengaruh variabel bebas terhadap pengaruh
variabel terikat. Apabila nilai R2 = 0,9 berarti bahwa 90 % variabel bebas mempengaruhi variabel
terikat, sedangkan 10% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

3. Standar deviasi
Standar deviasi adalah tingkat kesalahan mutlak nilai variabel terikat hasil regresi linier terhadap
nilai aktual dari variabel terikat. Bentuk persamaan untuk menentukan nilai standar deviasi
adalah (Murray. R, 1972) :

SD =
√ ∑ ( Yakt - Yreg )2
N ……......…………………………………..(1-21)

Dimana :
SD = standar deviasi
Yakt = nilai variabel terikat sebenarnya
Yreg = nilai variabel terikat hasil regresi
N = jumlah data

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

Menentukan cadangan minyak dan umur produksi merupakan informasi yang penting
dalam melakukan pengeboran minyak, karena informasi ini akan menunjukan jumlah
cadangan serta biaya produksi. Untuk mendapatkan informasi tersebut dapat dilakukan
dengan menggunakan metode Decline curve. Metode ini merupakan rumus matematika yang
menggunakan regresi.
Tahap awal dalam metode ini adalah memasukan atau memplotkan data (Lampiran 1)
ke grafik, dalam pembahasan kali ini data yang dimuat sebanyak 160 data dimana data ini
berisi laju produksi (Q) dan waktu dalam bulan (T). Dari data tersebut masukan ke grafik laju
produksi (Q) vs waktu (T) seperti dibawah ini.

10
Q (Laju produksi) Vs T (Waktu)
60000

50000

f(x) = - 193.49x + 46294.28


40000 R² = 0.84
LAJU PRODUKSI

30000

20000

10000

0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180

WAKTU

Dari kurva tersebut pilih data yang membentuk garis linier, dari data tersebut kurva
linier dari data bulan ke-97 sampai data ke-160 (Lampiran 2). Setelah mendapatkan data
tersebut, kemudian barulah data tersebut diolah.
a. Pengolahan data
Setelah data tersebut didapat masukan ke dalam persamaan regresi linier untuk
mencari nilai R2 dan nilai SDavg, dimana nilai R2 ≥ 0.85 dan nilai SDavg ≤ 5%. Jika
nilai R2 dan nilai SDavg tidak memenuhi syarat, maka lakukanlah langkah berikut :
1. Jika nilai R2 ≥ 0,85 dan Sdavg ≤ 5%, data produksi (N) tesebut dapat langsung
digunakan untuk analisis cadangan gas dan sisan.
2. Jika tidak, maka keluarkan satu data produksi yang menghasilkan nilai SD tertinggi.
3. Hitung kembali regresi linear pada data produksi yang telah dikeluarkan nilai SD
tertinggi (N-1).
4. Apabila data produksi untuk N-1 masih belum juga menghasilkan pesyaratan R 2 ≥
0,85 dan Sdavg ≤ 5%, maka lakukan kembali regresi linear dengan mengeluarkan
kembali data yang menghasilkan SD tertinggi. Proses ini harus dilakukan berulang-
ulang sampai persyaratan R2 ≥ 0,85 dan Sdavg ≤ 5% terpenuhi.

11
b. Analisis tipe Decline Curve
Setelah didapat data kurva linier yang telah memenuhi syarat, tahap selanjutnya
yaitu memilih tipe dari Declin curve, dimana memiliki tiga tipe yaitu eksponesial decline
curve, harmonic decline curve, dan hyperbolic decline curve. Hal terpenting pada tahap
penentuan jenis decline adalah dengan menentukan kostanta (k1 dan k2), kostanta korelasi
(R), kostanta determinasi (R2) dan standar deviasi (SD%) untuk setiap persamaan dari
kelima hubungan tersebut (LnQ vs T, Ln Q vs LnT, Q vs Gp, LnQ vs Gp serta LnQ vs
LnGp). Setelah mendapatkan nilai yang dicari, tipe decline curve yang di gunakan adalah
yang memiliki nilai SD terkecil.

Jenis Hubungan Kostanta Kostanta Standar


No
Decline Persamaan Korelasi (R) Determinasi (R2) Deviasi (SD%)
LnQ vs T -0,9900 0,9800 1,9174
1 Exponential
Gp vs Q -0,9886 0,9773 0,3035
LnQ vs LnT -0,9929 0,9859 1.7043
2 Harmonic
LnGp vs Q -0,9897 0,9794 0,2856
LnQ vs LnT -0,9929 0,9859 1,7043
3 Hyperbolic
LnQ vs LnGp -0,9927 0,9854 0,2740

12
Melihat dari table diatas jenis decline curve yang memiliki nilai SD terkecill adalah
jenis Hyperbolic Decline curve. Maka dari itu untuk mencari jumlah cadangan dan umur
produksi digunakan cara hyperbolic decline curve.
c. Analisis Cadangan (RR) dan Sisa Cadangan ( ∆ RR)
Pada tahap ini dilakukan penghitungan jumlah cadangan dengan menggunakan
metode hyperbolic decline curve, dimana diketahui :

k1 = 14,3054
k2 = -0,14 308
Qe = 5000 MSCF/D
Np data = 411565 MMSCF

RR=exp (k 1+ k 2× lnQe)
RR=exp (14,3054±0.14308× ln 5000)
RR=482510 MMSCF
Jadi cadangan (RR) dari lapangan TP adalah 482510 MMSCF

∆ RR=RR −Npdata

∆ RR=482510−411565

∆ RR=70945 MMSCF

Dan sisa cadangan adalah 70945 MMSCF

d. Analisis Umur Produksi


Umur produksi dari cadangan ini dimana diketahui:
Qe = 5000 MSCF/D
k1 = 16,7987
k2 = -1,41502

T =exp ( lnQe−k
k2 )
1

ln5000−16,7987
T =exp ( )
−1.41502
T =348
Jadi umur produksinya adalah 348 bulan

13
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan ini adalah :


1. Jenis Decline curve yang digunakan adalah Hyperbolic Decline curve
2. Cadangan yang tersedia di lapangan TP ini sebesar 482510 MMSCF
3. Sisa cadangan yang tersedia di lapangan TP sebesar 70945 MMSCF
4. Umur produksi lapangan TP ini adalah 348 bulan

14
LAMPIRAN

LAMPIRAN A
Data Produksi Gas Lapangan “TP”

No Waktu T Qg Gp
(bulan) (MSCF/d) MMSCF
1 01/01/2006 1 51926 261325
2 01/02/2006 2 46813 262682
3 01/03/2006 3 37598 263845
4 01/04/2006 4 44950 265196
5 01/05/2006 5 46635 266642
6 01/06/2006 6 45785 268015
7 01/07/2006 7 48506 269519
8 01/08/2006 8 44123 270887
9 01/09/2006 9 46801 272291
10 01/10/2006 10 46988 273748
11 01/11/2006 11 48982 275217
12 01/12/2006 12 50005 276767
13 01/01/2007 13 47237 278231
14 01/02/2007 14 46770 279541
15 01/03/2007 15 45048 280938
16 01/04/2007 16 43965 282257
17 01/05/2007 17 41376 283539
18 01/06/2007 18 42214 284806
19 01/07/2007 19 43470 286153
20 01/08/2007 20 37587 287318

15
21 01/09/2007 21 37063 288430
22 01/10/2007 22 37936 289606
23 01/11/2007 23 31616 290555
24 01/12/2007 24 38386 291745
25 01/01/2008 25 36846 292887
26 01/02/2008 26 37779 294182
27 01/03/2008 27 34764 295225
28 01/04/2008 28 36704 296362
29 01/05/2008 29 36030 297443
30 01/06/2008 30 35375 298540
31 01/07/2008 31 35251 299633
32 01/08/2008 32 29602 300521
33 01/09/2008 33 33002 301544
34 01/10/2008 34 35178 302599
35 01/11/2008 35 36786 303739
36 01/12/2008 36 36415 304868
37 01/01/2009 37 32758 305786
38 01/02/2009 38 33284 306817
39 01/03/2009 39 35358 307878
40 01/04/2009 40 36178 308999
41 01/05/2009 41 35331 310060
42 01/06/2009 42 29388 310971
43 01/07/2009 43 32423 311976
44 01/08/2009 44 40361 313187
45 01/09/2009 45 34968 314271
46 01/10/2009 46 44263 315599
47 01/11/2009 47 38588 316795
48 01/12/2009 48 43603 318146
49 01/01/2010 49 43371 319404
50 01/02/2010 50 44908 320796
51 01/03/2010 51 46399 322188
52 01/04/2010 52 43294 323530
53 01/05/2010 53 35135 324584
54 01/06/2010 54 32131 325581
55 01/07/2010 55 35702 326687
56 01/08/2010 56 38901 327854
57 01/09/2010 57 38874 329059
58 01/10/2010 58 39343 330240
59 01/11/2010 59 38835 331444
60 01/12/2010 60 38995 332652
61 01/01/2011 61 38962 333743
62 01/02/2011 62 40249 334991
63 01/03/2011 63 38974 336160
64 01/04/2011 64 37464 337322

16
65 01/05/2011 65 41470 338566
66 01/06/2011 66 40469 339820
67 01/07/2011 67 33985 340874
68 01/08/2011 68 34633 341913
69 01/09/2011 69 38350 343101
70 01/10/2011 70 42780 344385
71 01/11/2011 71 36624 345520
72 01/12/2011 72 44979 346915
73 01/01/2012 73 39753 348026
74 01/02/2012 74 39191 349243
75 01/03/2012 75 28171 350088
76 01/04/2012 76 32352 351091
77 01/05/2012 77 28861 352552
78 01/06/2012 78 29381 353463
79 01/07/2012 79 30231 354370
80 01/08/2012 80 32096 355365
81 01/09/2012 81 23208 356061
82 01/10/2012 82 24187 356811
83 01/11/2012 83 26946 358567
84 01/12/2012 84 27144 359381
85 01/01/2013 85 23902 360122
86 01/02/2013 86 22343 361274
87 01/03/2013 87 24612 362037
88 01/04/2013 88 27378 362859
89 01/05/2013 89 27992 363726
90 01/06/2013 90 29934 364624
91 01/07/2013 91 27273 365470
92 01/08/2013 92 29142 366373
93 01/09/2013 93 30365 367254
94 01/10/2013 94 28455 368136
95 01/11/2013 95 29342 369016
96 01/12/2013 96 35615 370120
97 01/01/2014 97 30139 371024
98 01/02/2014 98 30363 371966
99 01/03/2014 99 30220 372902
100 01/04/2014 100 30646 373851
101 01/05/2014 101 29137 374754
102 01/06/2014 102 28442 375608
103 01/07/2014 103 28387 376488
104 01/08/2014 104 27719 377347
105 01/09/2014 105 27346 378167
106 01/10/2014 106 26749 378996
107 01/11/2014 107 25542 379763
108 01/12/2014 108 25336 380548

17
109 01/01/2015 109 25881 381350
110 01/02/2015 110 26199 382084
111 01/03/2015 111 25296 382868
112 01/04/2015 112 25617 383637
113 01/05/2015 113 25136 384416
114 01/06/2015 114 24784 385159
115 01/07/2015 115 24428 385917
116 01/08/2015 116 23238 386637
117 01/09/2015 117 22991 387327
118 01/10/2015 118 20987 387977
119 01/11/2015 119 20887 388604
120 01/12/2015 120 22666 389307
121 01/01/2016 121 22745 390012
122 01/02/2016 122 21198 390626
123 01/03/2016 123 21083 391280
124 01/04/2016 124 20919 391908
125 01/05/2016 125 20191 392534
126 01/06/2016 126 21671 393184
127 01/07/2016 127 21509 393850
128 01/08/2016 128 20656 394491
129 01/09/2016 129 20711 395112
130 01/10/2016 130 20695 395754
131 01/11/2016 131 20102 396357
132 01/12/2016 132 19854 396972
133 01/01/2017 133 19652 397581
134 01/02/2017 134 19545 398129
135 01/03/2017 135 19268 398726
136 01/04/2017 136 19112 399299
137 01/05/2017 137 18904 399885
138 01/06/2017 138 18788 400449
139 01/07/2017 139 18647 401027
140 01/08/2017 140 18398 401597
141 01/09/2017 141 18263 402145
142 01/10/2017 142 17955 402702
143 01/11/2017 143 17783 403235
144 01/12/2017 144 17572 403780
145 01/01/2018 145 17347 404318
146 01/02/2018 146 16987 404793
147 01/03/2018 147 16805 405314
148 01/04/2018 148 16764 405817
149 01/05/2018 149 16569 406331
150 01/06/2018 150 16387 406823
151 01/07/2018 151 16145 407323
152 01/08/2018 152 15978 407818

18
153 01/09/2018 153 15797 408292
154 01/10/2018 154 15742 408780
155 01/11/2018 155 15696 409251
156 01/12/2018 156 15489 409731
157 01/01/2019 157 15351 410207
158 01/02/2019 158 15288 410635
159 01/03/2019 159 15253 411108
160 01/04/2019 160 15241 411565

LAMPIRAN B
Data Produksi Gas Lapangan”TP” yang Memenuhi Syarat

No Waktu T Qg Gp
Bulan Prod. Bulan Ke (MSCF/D) (MMSCF)
1 01/01/2014 97 30139 371024
2 01/02/2014 98 30363 371966
3 01/03/2014 99 30220 372902
4 01/04/2014 100 30646 373851
5 01/05/2014 101 29137 374754
6 01/06/2014 102 28442 375608
7 01/07/2014 103 28387 376488
8 01/08/2014 104 27719 377347
9 01/09/2014 105 27346 378167
10 01/10/2014 106 26749 378996
11 01/11/2014 107 25542 379763
12 01/12/2014 108 25336 380548
13 01/01/2015 109 25881 381350
14 01/02/2015 110 26199 382084
15 01/03/2015 111 25296 382868
16 01/04/2015 112 25617 383637
17 01/05/2015 113 25136 384416
18 01/06/2015 114 24784 385159
19 01/07/2015 115 24428 385917
20 01/08/2015 116 23238 386637
21 01/09/2015 117 22991 387327
22 01/10/2015 118 20987 387977
23 01/11/2015 119 20887 388604
24 01/12/2015 120 22666 389307
25 01/01/2016 121 22745 390012
26 01/02/2016 122 21198 390626
27 01/03/2016 123 21083 391280
28 01/04/2016 124 20919 391908
29 01/05/2016 125 20191 392534
30 01/06/2016 126 21671 393184
31 01/07/2016 127 21509 393850

19
32 01/08/2016 128 20656 394491
33 01/09/2016 129 20711 395112
34 01/10/2016 130 20695 395754
35 01/11/2016 131 20102 396357
36 01/12/2016 132 19854 396972
37 01/01/2017 133 19652 397581
38 01/02/2017 134 19545 398129
39 01/03/2017 135 19268 398726
40 01/04/2017 136 19112 399299
41 01/05/2017 137 18904 399885
42 01/06/2017 138 18788 400449
43 01/07/2017 139 18647 401027
44 01/08/2017 140 18398 401597
45 01/09/2017 141 18263 402145
46 01/10/2017 142 17955 402702
47 01/11/2017 143 17783 403235
48 01/12/2017 144 17572 403780
49 01/01/2018 145 17347 404318
50 01/02/2018 146 16987 404793
51 01/03/2018 147 16805 405314
52 01/04/2018 148 16764 405817
53 01/05/2018 149 16569 406331
54 01/06/2018 150 16387 406823
55 01/07/2018 151 16145 407323
56 01/08/2018 152 15978 407818
57 01/09/2018 153 15797 408292
58 01/10/2018 154 15742 408780
59 01/11/2018 155 15696 409251
60 01/12/2018 156 15489 409731
61 01/01/2019 157 15351 410207
62 01/02/2019 158 15288 410635
63 01/03/2019 159 15253 411108
64 01/04/2019 160 15241 411565

20

Anda mungkin juga menyukai