Anda di halaman 1dari 10

Crushing Plant Batu Andesit

di PT Sumber Gunung Maju


Nama anggota :
• Andre Equatorio (03021181722013)
• Antonius Perdhinando Parhusip (03021281722053)
• Denny Syahputra (03021281722043)
• Eva Tri Indah Sari (03021181722025)
• Irsal Akbar Ramadhani (03021381722093)
• M. Ichsan Alfahtur (03021281722055)
Primary Plant
Primary plant merupakan kegiatan pengolahan pertama yang dilakukan setelah
batuan dumping ke hopper.Pada PT. Sumber Gunung Maju, Bravo 10 ada dua
buah primary plant sesuai dengan jumlah hopper yang ada, dengan nama plant A1
dan B1. Bagian dari primary plant pada PT. Sumber Gunung Maju, Bravo 10 ini
adalah hopper, pusher, grizzly, jaw crusher dan belt conveyor
a) Hopper
Hopper merupakan tempat penimbunan (dumping) batu produksi yang diangkut dari
quarry.
b) Pusher
Pusher merupakan alat yang bekerja untuk membantu mendorong batuan yang terdapat
pada hopper untuk kemudian bergerak ke jaw crusher dengan teratur.
c) Grizzly
Grizzly merupakan saringan untuk batuan berukuran kecil dan tanah yang apabila
melewatinya akan diangkut oleh belt conveyor ke stockpile sirdam (pasir makadam) dan
dapat langsung dipasarkan dan tidak diolah di secondary plant.
d) Jaw crusher
Jaw crusher merupakan alat yang digunakan untuk mereduksi ukuran batuan yang
didorong turun dari hopper dengan bantuan pusher, dan menghasilkan batuan dengan
ukuran maksimal 22 cm, nilai ini didapat dari jarak terjauh antara fixed jaw dengan swing
jaw.
e) Belt Conveyor
Belt conveyor digunakan sebagai alat transportasi dari jaw crusher ke stockpile sirdam dan
gudang batu pada primary plant.
f) Stockpile Sirdam (Pasir Makadam)
Stockpile sirdam berfungsi sebagai tempat penampungan batuan halus dan tanah dari
hopper yang lolos melalui grizzly.
g) Gudang Batu
Gudang batu berfungsi sebagai tempat penampungan batuan hasil reduksi dari jaw
crusher pada primary plant untuk kemudian dilakukan pengolahan kembali di secondary
crusher.
Secondary Plant
Secondary plant merupakan kegiatan pengolahan batuan setelah primary plant.
Pada secondary plant ini telah menghasilkan produk yang bisa langsung
dipasarkan, seperti screening, split ½, dan split 2/3. Juga menghasilkan abu batu
yang dapat diolah di sand plant menjadi manufactured sand.
a) Chute
Chute merupakan corong yang terdapat tepat dibawah gudang batu, dimana chute
berfungsi untuk tempat lewatnya batu untuk kemudian diatur oleh vibrator.
b) Vibrator
Vibrator merupakan alat yang berfungsi untuk mengatur banyaknya batuan yang dapat
diturunkan melalui chute untuk kemudian ditransportasikan melalui belt conveyor ke cone
crusher.
c) Primary Cone Crusher
Cone crusher merupakan alat pertama yang mereduksi ukuran batuan hasil reduksi dari
jaw crusher pada primary plant , sehingga bisa disebut juga sebagai primary cone crusher.
d) Ayakan
Ayakan yang terdapat pada secondary plant mempunyai tiga deck, dimana masing-masing
deck mempunyai ukuran ayakan yang berbeda. Pada plant A2, deck pertama, ukuran
ayakan yaitu 28 mm, pada deck kedua 12 mm, dan pada deck ketiga 6 mm. Sedangkan
pada plant B2, deck pertama, ukuran ayakan yaitu 35 mm, pada deck kedua 28 mm, dan
pada deck ketiga 10 mm.
e) Corong
Corong berfungsi sebagai tempat pengaturan banyaknya batuan yang akan masuk
secondary cone crusher dari batuan yang tidak lolos ayakan deck pertama (>30 mm pada A2,
dan >35 mm pada B2).
f) Secondary Cone Crusher
Secondary cone crusher digunakan untuk mereduksi batuan yang tidak mampu melewati
deck pertama pada ayakan (>28 mm pada A2, dan >35 mm pada B2).
g) Gudang Abu Batu
Gudang abu batu adalah tempat penimbunan abu batu dari ayakan yang lolos (undersize)
pada semua deck pada ayakan (<6 mm pada A2, dan <12 mm pada B2).
h) Belt Conveyor
Belt conveyor digunakan sebagai alat transportasi dari gudang batu ke cone crusher, ayakan,
corong, gudang abu batu dan ke stockpile masing-masing produk

Anda mungkin juga menyukai