NPM : 3334190048
Kelas : A
Jawab : Pengintian Homogen atau Nukleasi homogen adalah pengintian yang terjadi di dalam
cairan dimana atom – atom membentuk sebuah zona kecil dengan kepadatan yang lebih
tinggi dari rata – rata. Pengintian ini terjadi dalam waktu yang singkat dan membentuk
embrio yang tidak stabil dan akan menjadi stabik dan tubuh pada saat mencapai ukuran
kritis. Perbedaan pengintian homogen dengan heterogen terdapat pada pertumbuhan awal
interface pada pengintian heterogen dipengaruhi oleh partikel yang turut serta atau
dibentuk pada proses pembekuan, sedangkan pada pengintian homogen dihasilkan oleh
energi bebas pada permukaan yang menghasilkan energi bebas positif (perubahan energi
bebas pada saat atom membentuk sebuah zona/presipitasi).
2. Jelaskan tahapan pembekuan mulai dari kondisi cair hingga menjadi padatan!
Jawab : Tahapan pembekuan logam dimulai dari bagian logam cair yang bersentuhan dengan
dinding cetakan, pada prosesnya berrsentuhan dengan cetakan itu mendingin sampai titik
beku. Selama proses pembekuan berlangsung, inti-inti kristal tumbuh atau yang lebih
dikenal dengan nukleasi, nukleasi terbagi menjadi 2, yaitu nukleasi homogen yang terjadi
selama dalam logam cair dan nukleasi heterogen yang diakibatkan oleh partikel asing yang
ditambahkan ke dalam logam cair. Inti kristal tersebut berbentuk seperti kolom dan
bertumbuh dari inti asal ke arah bagian dalam logam cor cair. Akibat adanya perbedaan
kecepatan pembekuan, terbentuklah arah pembekuan yang disebut dendritik. Fase tersebut
yang lebih dikenal dengan pertumbuhan/growth yang nantinya menentukan struktur
kristalografi logam cor tersebut. Cara pertumbuhannya, bergantung pada kondisi termal di
zona pemadatan dan konstitusi paduan. Arah pertumbuhan akan berlawan dengan arah
aliran panas.
Jawab: Planar → Cellular → Dendritik → Independent Nucleation. Pada intinya hal ini
dipengaruhi oleh perubahan progresif dari gradien temperatur terhadap kecepatan
pendinginan (G/R ratio yang menurun) , serta pengaruh temperatur undercooling yang
meningkat mempengaruhi morfologi sollidifikasi.
5. Jelaskan apa yang dimaksud selang pembekuan dan apa yang mempengaruhinya?
Jawab : Selang pembekuan merupakan daerah antara temperatur liquidus dan solidus,
terdapatnya selang pembekuan atau “mushy zone” dapat menandakan proses pembekuan
paduan dimulai dan berlanjut, pada prosesnya disertai dengan penyerapan atau pelepasan
kalor laten. Mushy zone memiliki ukuran yang berbeda yang dipengaruhi oleh jenis serta
komposisi paduan.
Jawab : Yang dimaksud dengan polimorfi suatu logam adalah material logam atau material
non-logam yang memiliki lebih dari struktur kristal dan jika kondisi tersebut ditemukan pada
unsur padat maka disebut dengan alotropi.
Jawab : Logam Besi memiliki struktur kristal FCC (Face centered cubic) pada fase austenite
dan BCC (body centered cubic) pada fase ferrite.
Jawab : Pembentukan zat padat dari zat cair menghasilkan perubahan energi bebas negatif
yang berbanding lurus dengan volume yang ditransformasikan dan pada prosesnya energi
bebas ini dapat menstabilkan pengintian karena bersifat melepaskan. Energi bebas ini
disebut sebagai energi bebas volume yang dirumuskan dengan;
4
∆𝐺 = − 𝜋𝑟 3 ∆𝐺𝑣
3
Dimana;
Energi bebas lain yang mempengaruhi proses pengintian adalah energi bebas interface,
pada proses pembuatan interface dibutuhkan penguatan yang berasal dari energi bebas ini
yng sebanding dengan luas permukaan partikel yang membuatnya pen-tidak stabil proses
pengintian.
∆𝐺 = 4𝜋𝑟 2 𝛾
Dimana;
Jawab : Pembekuan logam merupakan sebuah proses transformasi dari leburan logam
menjadi logam padat. Pada prosesnya pembekuan logam melibatkan pembentukan struktur
kristal, yang dimana energi bebasnya lebih kecil dibandingkan atom pada kondisi cair
menyebabkan terjadi penyusunan atom – atom dalam kristal tersebut. Proses pembekuan
logam ini dapat terjadi karena mengalami pendinginan dibawah titik leleh/beku yang
menjadikan fasa padat lebih stabil dibandingkan dengan fasa cair.
Jawab : Yang dimaksud undercooling pada awal terjadinya pembekuan merupakan proses
pendinginan logam dibawah temperatur equilibrium atau temperatur leleh/temperatur
beku. Hal ini dilakukan dikarenakan proses pendinginan pada suhu yang sama dengan
temperatur leleh didapati nilai gradien antara temperatur dan komposisi yang tinggi.
Dengan mendinginkan logam cair dibawah temperatur lelehnya/bekunya akan tercipta gaya
dorong yang dapat mengawali dan nilai gradient yang rendah. Perkembangan mikrostruktur
dengan mengontrol fase selama nukleasi dan evolusi morfologi selama pertumbuhan logam
juga dipengaruhi oleh tingkat undercooling yang berbeda.