Anda di halaman 1dari 46

MS 2126

Metalurgi Fisik
Mechanical Engineering Department
Faculty of Engineering
University of Jenderal Achmad Yani

ADI GANDA PUTRA


e-mail : adigandaputra@yahoo.com 1
Metalurgi Fisik : mempelajari pengaruh struktur
mikro terhadap sifat - sifat logam, memodifikasi
struktur mikro).

Pengetahuan sifat-sifat logam (Fisik dan


Mekanik) dan cara mengubah sifat yang
meliputi struktur atom, deformasi, ketidak
sempurnaan logam, teori dislokasi, diagram
fasa, diagram TTT, perlakuan panas, sifat
mampu keras, mekanisme penguatan,
pengaruh unsur paduan dan kerusakan
logam.

2
Membekali pemahaman dan kemampuan :
(1) Tentang sifat-sifat material teknik, khususnya sifat
fisik logam yang berkaitan erat dengan sifat
mekanik dan teknologi.
(2) Untuk dapat merekayasa sifat suatu material
(logam) supaya sesuai dengan sifat yang diinginkan
melalui teknologi proses.
(3) Menganalisa kerusakan suatu material dan memilih
material yang sesuai (dan/atau point 2) pada
aplikasinya.

3
Berpakaian rapi, bersepatu
Matikan HP
Siap dikelas sebelum pelajaran dimulai
Penyerahan tugas tepat waktu dan
arsipkan (copy)

4
Mg # Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
1 Pendahuluan Pengatar, silabus, Pustaka

Teori Atom, struktur Atom Model atom , elektron, Bil Kuantum, Konfigurasi
2 dan Ikatan Atom Elektron, Ikatan Atom
Struktur Dalam Kristal Struktur kristal, sel satuan , BCC, FCC, HCP.
3 Padat. System kristal
Indeks Miller Arah dan Bidang Kristalografi, Analisa Struktur
4 kristal.
Ketidaksempurnaan Cacat kristal, Cacat titik, cacat garis, cacat bidang,
5 dalam bahan padat cacat volume, metalografi
Difusi Mekanisme difusi, faktor-faktor yang berpengaruh
6 pada difusi
Difusi Mekanisme difusi, faktor-faktor yang berpengaruh
7 pada difusi

8 Ujian Tengah Semester

5
Mg # Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan
Diagram Fasa Diagram satu komponen, pemaduan, syarat
9 kelarutan

Diagram Fasa Diagram fasa Biner yang menunjukkan kelarutan


10 sempurna, larut sebagian

11 Fraksi Komposisi fasa Menunjukkan reaksi eutektik, eutektoid, peritektik

12 Fraksi Komposisi Fasa Kaidah lengan

Perlakuan Panas Pemanasan dan pendinginan, Normalising,


13 Annealing, quenching, homogenisasi
Mekanisme Penguatan Penguatan larutan padat, Pengerasan regangan
14 Paduan Logam
Mekanisme Penguatan Penguatan Batas Butiran, Pengerasan Endapan,
15 Paduan Logam penguatan melalui pembentukan fasa martensit

16 Ujian Akhir Semester

6
Ujian Tengah Semester (UTS) = 30%
Ujian Akhir Semester (UAS) = 40%
Tugas/Quiz = 20%
Aktivitas/Absensi = 10%
Yang berhak mengikuti ujian akhir
semester: kehadiran 80%

7
1. W.F. Smith, Surdia T. & Sato S., " Pengetahuan
Bahan Teknik", PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1992.
2. William d. Callister, JR., " Materials Science and
Engineering an Introduction", John Wiley & Sons, Inc,
1985
3. Principles of Materials Science and Engineering,
McGraw-Hill, Singapore, 1990.
4. J.A. Jacobs, Engineering Materials Technology,
Prentice-Hall, 1994.
5. S.H. Avner, Introduction to Physical Metallurgy,
McGraw-Hill, Tokyo, 1974.
6. D.A. Brandt, Metallurgy Fundamentals, Goodheart-
Willcox Co. Inc., South Holland, Illinois, 1985.

8
Engineering Materials

Metals and Alloy Metals


(Logam dan Paduan Logam)
Ceramics (keramik)
Polymers (polimer)
Composites (komposit)

9
1. Logam dan paduan logam
(Fe-C, Cu-Zn, Cu-Sn, Al-Cu, paduan Mg/Ti/Ni)
Sifat umum :
Konduktor
Kekuatan
Kekakuan (stiffness)
Kelunakan (ductility)
Formability
Ketahanan Impak

Dimanfaatkan untuk konstruksi atau pemakaian


dengan beban tinggi

Sebagian besar dipadu dengan unsur non logam


(C) atau/dan logam lain agar diperoleh
kombinasi sifat yang lebih berdaya guna.
10
2. Ceramic
(Bata, Gelas, Insulator, Porselen)
Sifat umum :
Konduktivitas rendah
Kekuatan dan kekerasan tinggi
Ductility dan formability rendah

Digunakan sebagai material konstrukai


dengan beban tekan.
Memiliki ketahanan terhadap temperatur
dan korosi yang lebih baik.

11
3. Polymer
(plastik, karet, adhesive/perekat)
Sifat Umum :
Konduktor rendah
Kekuatan rendah
Mulur, formability dan impak yang baik
Berat jenis kecil (ringan)
Ketahanan korosi baik

Tidak cocok untuk pemakaian pada


temperatur tinggi

12
4. Composite

Gabungan dua atau lebih material logam


(paduan logam), keramik dan polimer yang
menghasilkan sifat-sifat yang tidak dimiliki
masing-masing material penyusun.

(concreate, plywood, fiberglass, MMC, PMC,


CMC)

Sifat Umum :
Ringan
Kuat
Ductile
Tahan temperatur tinggi (CMC)

13
Kebutuhan material rekayasa (engineering)
Sifat material : Kekuatan, Ketangguhan,
Kekerasan, Konduktifitas listrik, konduktifitas
panas, dll.
Kemampuan di proses : Pengecoran
(castability); Pembentukan (formability);
Pemesinan (machinability); Pengelasan
(weldability)
Memungkinkan dapat dilakukan proses daur
ulang
Logam dan paduannya merupakan logam yang
paling banyak digunakan

14
Logam dan Paduannya

FERROUS Steel (baja) &


unsur utama: Fe (ferrum, besi) Cast Iron (besi cor)

NON FERROUS Copper and Copper Alloys


unsur utama: bukan Fe Tin and Tin Alloys
Zinc and Zinc Alloys
Titanium and Titanium Alloys
Lead and Lead Alloys
Nickel and Nickel Alloys
Magnesium and magnesium alloys
Aluminum and Aluminum Alloys

15
Metalurgi :
Mempelajari karakteristik atau bidang kajian yang
berhubungan dengan logam dan paduannya,
metalurgi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :
a. Metalurgi Proses (mempelajari bagaimana
mengekstraksi dan memurnikan suatu logam
dari bijihnya).
b. Metalurgi Fisik (mempelajari pengaruh struktur
kristal dan/atau mikro terhadap sifat - sifat
logam, memodifikasi struktur mikro yang
berhubungan dengan produk dari ekstraksi).
c. Metalurgi Mekanik (mempelajari teknik
pembuatan dan gaya-gaya yang bekerja
untuk membentuk suatu logam menjadi
produk tertentu).

16
Application of the Tetrahedron of Materials Science &
Engineering to Sheet Steels for Automotive Chassis

Note that the microstructure-synthesis and processing-composition are all


interconnected and affect the performance-to-cost ratio. 17
Sifat Fisik :
Sifat yang dimiliki suatu logam
yang dipengaruhi oleh bagaimana
logam tersebut tersusun secara
atomik yang membentuk struktur
kristal logam
Metalurgi Fisik : mempelajari Struktur
kristal logam dan paduan logam, cacat-
cacat logam, mekanisme kekuatan
logam, diagram fasa
18
Struktur merupakan kondisi internal suatu
logam atau material yang dapat dipelajari
melalui berbagai tingkatan observasi yang
ditentukan oleh pembesaran. Klasifikasi
struktur menurut pembesaran :
Struktur Atom
Struktur Kristal
Substruktur
Struktur Mikro
Struktur Makro
Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari
inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang
mengelilinginya.

Nomor atom menandakan posisi dari suatu elemen pada tabel


peribodik dan karenanya jumlah proton memberitahukan
elemen apa yang kita maksudkan

20
Struktur kristal adalah pola
susunan tiga dimensi yang
teratur dari atom-atom dalam
suatu ruang.
Kisi kristal (kristal lattice)
merupakan garis-garis lurus
yang menghubungkan titik pusat
atom-atom yang membentuk
pola susunan 3D dari titik-titik
lain yang sama (paralelopiped).
Pola paralelopiped terkecil dari
susunan atom dari kisi kristal
dalam suatu ruang disebut sel
satuan.
Gambar Kisi kristal dan sel satuan
21
Merupakan struktur yang diperoleh melalui mikroskop
elektron :
Scaning Electron Microscope (SEM) pembesaran dapat
sampai 100.000 x .
Transmision electron microscope (TEM) pembesaran hingga
1.000.000 x

22
Struktur yang dapat diamati dengan mikroskop optik

23
Struktur yang dapat diamati dengan mata telanjang
atau menggunakan mikroskope dengan pembesaran <
25 x

24
Sistim kristal
Menurut AJ Bravais, jenis
kristal terbagi atas 7 sistem
kristal, yaitu:
1.Kubik
2.Tetragonal
3.Rombohedral
4. Heksagonal
5. Ortorombik
6. Monoklik
7. Triklinik
Dari masing-masing sistem
kristal terdapat beberapa sel
satuan hingga semuanya ada
14 sel satuan.
25
Tetapi pada umumnya logam dan paduannya
memiliki satu diantara tiga struktur kristal:
1. BCC (body centered cubic/kubus pusat badan)
2. FCC (face centered cubic/kubus pusat muka)

3. HCP (hexagonal close packed/heksagonal


susunan padat)

Sel satuan BCC Sel


Selsatuan
satuanFCC
FCC Sel satuan HCP

26
Body-centered cubic (BCC)

Jumlah atom tiap sel satuan kristal :


n = (nc / 8) + (nf/2) + ni
Pada BCC, ada satu atom lengkap bentuknya, kemudian
ada 8 atom pada masing-masing ujung kisi.
Maka jumlah atom per sel satuan: (8/8) + (0/2) + 1 = 2
atom per sel satuan
27
Logam Panjang kisi Radius atom
(a, nm) (R, nm)
Krom 0.289 0.125
Besi 0.287 0.124
Molibdenum 0.315 0.136
Potasium 0.533 0.231
Natrium 0.429 0.186
Tantalum 0.330 0.143
Tungsten 0.316 0.137
Vanadium 0.304 0.132

28
Face-centered cubic (FCC)

Pada sel satuan FCC terdapat 4 atom yang terdiri


dari : (8/8) + (6/2) + 0 = 4 atom

29
Contoh logam-logam dengan sel satuan FCC

Logam Panjang kisi Radius atom


(a, nm) (R, nm)
Aluminium 0.405 0.143
Tembaga 0.3615 0.128
Emas 0.408 0.144
Timah hitam 0.495 0.175
Nikel 0.352 0.125
Platina 0.393 0.139
Perak 0.409 0.144

30
Hexagonal close-packed (HCP)

Pada sel satuan HCP terdapat 6 atom yang terdiri dari :


(12/6) + (2/2) + 3 = 6 atom

31
Contoh logam-logam dengan sel satuan HCP

Panjang kisi, Jari-jari


nm atom rasio
Logam
c/a
a c R, nm
Cadminum 0.2973 0.5618 0.149 1.89
Seng 0.2665 0.4947 0.133 1.856
Magnesium 0.3209 0.5209 0.16 1.623
Cobalt 0.2507 0.4069 0.125 1.623
Zirkon 0.3231 0.5148 0.16 1.593
Titanium 0.295 0.4683 0.147 1.587
Berilium 0.2286 0.3584 0.113 1.568

32
33
APF for a simple cubic structure = 0.52

Adapted from Fig. 3.19,


Callister 6e.
Close packed directions are cube diagonals.
--Note: All atoms are identical; the center atom is shaded
differently only for ease of viewing.

Coordination # = 8

Adapted from Fig. 3.2,


Callister 6e.

(Courtesy P.M. Anderson)


APF for a body-centered cubic structure = 0.68

Lets
figure
Unit cell contains: this
1 + 8 x 1/8 out
= 2 atoms/unit cell
R
Adapted from a
Fig. 3.2,
Callister 6e.
Close packed directions are face diagonals.
--Note: All atoms are identical; the face-centered atoms are shaded
differently only for ease of viewing.
Coordination # = 12

Adapted from Fig. 3.1(a),


Callister 6e.

(Courtesy P.M. Anderson)


APF for a body-centered cubic structure = 0.74

Unit cell contains:


6 x 1/2 + 8 x 1/8
= 4 atoms/unit cell
a
Adapted from
Fig. 3.1(a),
Callister 6e.
ABAB... Stacking Sequence
3D Projection 2D Projection

A sites

B sites

A sites
Adapted from Fig. 3.3,
Callister 6e.

Coordination # = 12
APF = 0.74
40
m

Example: Copper
Data from Table inside front cover of Callister (see next slide):
crystal structure = FCC: 4 atoms/unit cell
atomic weight = 63.55 g/mol (1 amu = 1 g/mol)
atomic radius R = 0.128 nm (1 nm = 10 -7cm)

Result: theoretical Cu = 8.89 g/cm3


Compare to actual: Cu = 8.94 g/cm3
At. Weight Density Atomic radius
Element Symbol (amu) (g/cm3) (nm)
Aluminum Al 26.98 2.71 0.143
Argon Ar 39.95 ------ ------
Barium Ba 137.33 3.5 0.217
Beryllium Be 9.012 1.85 0.114
Boron B 10.81 2.34 ------ Adapted from
Table, "Charac-
Bromine Br 79.90 ------ ------ teristics of
Cadmium Cd 112.41 8.65 0.149 Selected
Elements",
Calcium Ca 40.08 1.55 0.197 inside front
Carbon C 12.011 2.25 0.071 cover,
Callister 6e.
Cesium Cs 132.91 1.87 0.265
Chlorine Cl 35.45 ------ ------
Chromium Cr 52.00 7.19 0.125
Cobalt Co 58.93 8.9 0.125
Copper Cu 63.55 8.94 0.128
Flourine F 19.00 ------ ------
Gallium Ga 69.72 5.90 0.122
Germanium Ge 72.59 5.32 0.122
Gold Au 196.97 19.32 0.144
Helium He 4.003 ------ ------
Hydrogen H 1.008 ------ ------
1. Bisa mengidentifikasikan jenis unsur-unsur
dengan teknik yang memanfaatkan sinar X
(difraksi sinar X).
2. Dengan konsep sel satuan, logam/material tidak
berubah kecuali kalau fasanya atau materialnya
berubah. Jadi yang ada adalah perubahan lokasi
atom-atomnya untuk mengikuti seberapa jauh
atom-atom itu berubah perlu suatu cara untuk
mengidentifikasi bidang-bidang dari sel satuan.
Cara untuk mengidentifikasi garis normal dan
menentukan arah perpindahan atom pada sistem
sel satuan kita lakukan suatu indeks yang disebut
dengan INDEKS MILLER

43
Indeks Miller ialah angka yang
menyatakan bidang-bidang
yang ditinjau dalam sel
satuan/cara menetukan arah
perpindahan atom.
z

(???)

x
Untuk menentukan Indeks Miller bidang yang diarsir
berdasarkan langkah sbb :
Langkah yg dilakukan sumbu
x y z
1. Menentukan titik potong bidang 1 ~ ~
tsb dengan sumbu.
2. Menentukan harga balik (reciproc 1 1 1
value)
1 ~ ~
3. Indeks Miller 1 0 0

Jarak = a, maka dalam IM, jarak disebut satu satuan jarak = 1


Atas perhatiannya

46

Anda mungkin juga menyukai