MODUL I
SUPER ABSORBENT POLYMER: NATRIUM POLIAKRILAT
LATAR BELAKANG
Boleh dikatakan sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1960, super absorbent polymer atau
yang selanjutnya disebut SAP sudah banyak diaplikasikan pada berbagai produk rekayasa. SAP
banyak digunakan pada produk yang membutuhkan kemampuan menyerap dan menyimpan fluida,
seperti pada produk media tanam (mulsa), beton dan paling banyak digunakan untuk produk
kebersihan, salah satunya yaitu diapers. Pada diapers, umumnya SAP ditemukan bercampur
dengan kapas, dimana jumlah SAP dan kapas yang terdapat pada satu diapers berturut-turut adalah
sebanyak 7 gram dan 30-35 gram (Masuda,1994).
Salah satu polimer yang saat ini banyak digunakan sebagai SAP pada produk diapers adalah
natrium poliakrilat (NaPA). Polimer NaPA disintesis melalui polimerisasi adisi dari monomer
akrilat atau metakrilat (baik asam ataupun garamnya) serta menambahkan crosslinker agent jenis
amida, amina, atau akrilat (Kinney dkk,1994). Kapasitas penyerapan dari NaPA sebagai SAP
ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang akan menentukan kapasitas
penyerapan dari SAP adalah jumlah crosslink. Secara umum, jumlah crosslink pada polimer SAP
dijaga pada konsentrasi rendah (0,03 mol/liter polimer) untuk memastikan SAP memiliki kapasitas
penyerapan yang besar (Buchholz,1994). Selain itu, kapasitas penyerapan juga akan dipengaruhi
oleh faktor eksternal yaitu jenis fluida yang digunakan.
Pada praktikum modul SAP ini, memiliki tujuan untuk mempelajari interaksi antara NaPA sebagai
SAP dengan berbagai jenis fluida dan mengetahui pengaruh jenis fluida tersebut terhadap
kemampuan penyerapan oleh SAP. Polimer NaPA yang digunakan akan diambil dari berbagai
merek diapers, yakni 1) Merries, 2) Mamy Poko, 3) Sweety. Fluida yang digunakan dalam
praktikum ini meliputi 1) air; 2) larutan garam. Setiap praktikan akan melakukan percobaan
dengan menggunakan NaPA dari satu merek diapers yang sudah ditentukan dan kemudian SAP
tersebut diuji kapasitas penyerapannya di dalam tiga jenis fluida serta akan dibandingkan kapasitas
penyerapannya. Data tersebut kemudian akan diolah lebih lanjut untuk melihat kapasitas
penyerapan SAP dari merek diapers berbeda.
1
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mengamati fenomena yang terjadi pada SAP ketika ditambahkan berbagai jenis fluida
yang berbeda, yakni air, dan larutan garam;
2. Menentuan kapasitas penyerapan SAP terhadap air, larutan garam, dan larutan sabun
3. Membandingkan kapasitas penyerapan dari berbagai merk diapers
TINJAUAN PUSTAKA
Natrium poliakrilat (NaPA) merupakan salah satu jenis polimer yang sering digunakan sebagai
SAP pada berbagai produk kebersihan, seperti diapers. Unit ulang dari NaPA ditunjukkan pada
Gambar 1. Terlihat bahwa rantai polimer NaPA bersifat netral poly(acrylic acids) dengan counter
ion natrium, serta terdapat bagian crosslink yang ditunjukkan dengan X (Tsuda dkk, 2014).
a
Gambar 1. —Natrium Poliakrilat: (a) Unit ulang ; (b) crosslink NaPA
Sumber: commons.wikimedia.org; (Tsuda dkk,2014)
Ketika NaPA berinteraksi dengan air seperti ditunjukkan pada Gambar 2, maka polimer akan
terionisasi membentuk poliakrilat yang memiliki muatan negatif dan ion natrium. Akibat
perbedaan konsentrasi, maka proses osmosis akan terjadi, dimana molekul air akan berdifusi
masuk kedalam rantai poliakrilat. Molekul air akan terus masuk hingga seluruh rantai poliakrilat
meregang maksimum atau sering disebut dengan kondisi swollen. Titik batas air yang mampu
diserap oleh SAP tersebut kemudian disebut titik saturasi. Adanya ikatan silang pada SAP
memungkinkan molekul air terjebak di dalam rantai polimer. Kemampuan penyerapan dari SAP
sangat dipengaruhi oleh jumlah ikatan silang yang terdapat pada polimer NaPA.
2
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
Semakin banyak ikatan silang yang dimiliki, maka kemampuan penyerapan dari SAP akan
semakin rendah.
PROSEDUR PERCOBAAN
ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang akan digunakan pada praktikum ini ditunjukkan pada Tabel I.
TABEL I
ALAT DAN BAHAN
3
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
PROSEDUR PRAKTIKUM
4
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
DATA
Data yang harus diambil oleh masing-masing praktikan (data individu) adalah sebagai berikut:
1. Volume akhir air yang ditambahkan untuk membuat SAP mencapai kondisi saturasi, mL;
2. Volume akhir larutan garam 4% yang ditambahkan untuk membuat SAP mencapai
kondisi saturasi, mL.
Setelah mendapatkan data individu, silakan ambil sebanyak dua set data dari praktikan yang
mengerjakan SAP dari merek yang sama dan kemudian dicari nilai rata-ratanya (error bar).
Kemudian, masing-masing enam set data dari praktikan yang mengerjakan SAP dengan merek
yang berbeda dicari datanya dan dibuat grafik perbandingannya (buat juga error bar).
5
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
Catatan:
1. Jika kemudian terbukti melakukan kecurangan, maka nilai modul SAP = 0.
2. Mahasiswa datang sesuai dengan jadwal yang sudah diisi dan sudah membawa jas lab,
SAP, sarung tangan, dan nametag.
3. Mahasiswa mengisi daftar hadir sebelum dan sesudah praktikum di lab.
4. Bertanya pada asisten apabila ada yang kurang dimengerti.
5. Tidak boleh makan dan minum selama bekerja di lab.
6. Mengikuti SOP safety induction dan tetap menjaga ketertiban lab.
DAFTAR PUSTAKA
Buchholz, F. L. (1994): Preparation methods of superabsorbent polyacrylates dalam. ACS
Publications.
Kinney, A. and Scranton, A. B. (1994): Formation and structure of cross-linked polyacrylates:
methods for modeling network formation dalam. ACS Publications.
Masuda, F. (1994): Trends in the development of superabsorbent polymers for diapers dalam.
ACS Publications.
Tsuda, T., Mochizuki, E., Kishida, S., Iwasaki, K., Tsunashima, K. and Kuwabata, S. (2014):
"SEM observation of hydrous superabsorbent polymer pretreated with room-temperature
ionic liquids," PloS one, 9: e91193.
6
MT- 3132 Material Polimer
Modul Praktikum 2021
Lampiran A
Kondisi Saturasi SAP
Penambahan
air/larutan garam
4% (w/w) sampai
batas saturasi