Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PERANCANGAN MESIN

3.1 Mesin Uji Fatigue Rotary Bending Dengan Pengujian Spesimen ASTM E -

466

Pada dasarnya baja memiliki titik lelah dimana akan terjadi stress apabila

menira beban atau gaya terus menerus. Mesin uji fatigue roatry bending ini

memberikan solusi bagi seorang perancang sebuah mesin dimana dapat

mengatahui umur kelelahan sebuah baja terutama baja yang digunakan pada

bagian poros. Sehingga dalam perancnagan sebuah mesin atau alat tidak lagi

menggunakan bahan yang kurang tepat dan efektif. Ide ini adalah pendekatan

analisa kebutuhan perancangan alat atau mesin terutama mahasiswa didefinisikan

dengan suatu uraian :

“RANCANG BANGUN MESIN FATIGUE ROTARY BENDING DENGAN

PENGUJIAN SPESIMEN TIPE ASTM E - 466“

Sedangkan batasan rancangan sebagai persyarat pengguna ditetapkan sebagai

berikut :

- Mesin dapat dioperasikan dengan mudah

- Dari segi ekonomi murah dan terjangkau

- Dimensi proposional

- Mudah dalam perawatan

- Aman

- Harga bersaing dengan produk sebelumnya

17
18

3.2 Fungsi Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

Alat uji fatigue rotary bending ini berfungsi untuk mengetahui umur

sebuah baja dengan ketebalan yang sesuai dengan keinginan pengguna. Selain itu

alat uji ini dapat di kombinasi kan dengan conter atau taco meter supaya

mempermuda penguji menganalisa spesimen. Dengan memanfaatkan alat - alat

elecktronik pendukung.

3.3 Blok Fungsi

Pada blok fungsi ini dapat dideskripsikan sebagai aliraan energi, aliran

spesimen dan aliran informasi, yang di gambarkan dalam bentuk blok fungsi

dengan aliran masuk dan aliran keluar. Jenis energi dapat berupa energi mekanik,

listrik atau termal. Ketika energi tersebut dapat dialirkan maka dapat disimpan,

ditransformasi, dialihkan dan lain-lain.

Gambar : 3.1 Block fungsi

3.4 Diagram Alir Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

Diagram alir perancangan merupakan suatu proses kelanjutan

dari diagram alir konsep diatas. Diagram alir perancangan ini menyangkut proses

perancangan part hingga gambar detail akhir.


19

3.4.1 Komponen Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

Dalam perancangan ini nantinya akan ditentukan dimensi dari berbagai

part yang nantinya dijadikan satu (assembly). Adapun part-part tersebut

adalah :

1. Chuck adalah jenis penjepit khusus. Hal ini digunakan untuk

menahan benda dengan simetri radial, terutama silinder. Dalam

latihan dan penggilingan ia memegang alat berputar sedangkan

pada mesin bubut, benda itu memegang benda kerja yang berputar.

2. Poros

Poros merupakan tempat dimana beban yang diterima dari tabung

saat berbutar, sehingga perhitungan poros ditentukan memiliki

kemampuan dalam mengatasi ketahanan terhadap kelelahan (

fatique ).

3. Motor

Perhitungan motor ini untuk menentukan kecepatan putaran Mesin

Alat Uji Fatigue Rotary Bending, dimana dalam pemilihan motor

memiliki peranan penting untuk menentukan kinerja dari Mesin

Alat Uji Fatigue Rotary Bending

4. Bearing

Pemilihan bearing haruslah sesuai dengan kekuatan, ketahanan dan

dimensi yang sama seperti perhitungan poros. Dimana bearing

haruslah mampu menompang dan menahan poros saat berputar.


20

5. Transmisi

Sistem transmisi pada mesin menggunakan kopling

menghubungkan antara motor listrik dengan poros . Fungsi kopling

yaitu mentransfer putaran dari poros motor langsung ke poros

Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

6. Frame

Pembuatan frame ini berguna sebagai dudukan, dan part-part

lainnya. Dalam penentuan dimensinya, frame dipengaruhi oleh

putaran, getaran, dan beban yang akan di topangnya

3.5 Prinsip Solusi

Langkah selajutnya adalah pencarian prinsip solusi untuk sub-fungsi

metode yang digunakan adalah metode kombinasi yaitu dengan

mengkombinasiakan semua solusi yang ada dalam bentuk matriks. Adapun prinsip

solusi sebagaimana terlihat pada tabel 3.1 Bustami Ibrahim, Hary Sukma Pradinata

(2015).
21

Tabel 3.1. Matrik Solusi

No. Prinsip Solusi

dan Sub Fungsi 1 2 3

A. Energi

Penggerak

B. Bentuk - Bentuk

Frame

3.6 Kombinasikan Dan Penetapan Prinsip Kerja Yang Cocok

Penentuan kombinasi ditujunjukan dengan tabel pemilihan variasi

struktur fungsi untuk Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending, pada tabel dibawah

ini terdapat pemilihan dari sub – fungsi sehingga menjadi prinsip solusi secara

keseluruhan yang memungkinkan untuk diwujudkan dengan memilih kriteria

pemilihan dengan benar. Dari tabel dibawah, didapatkan alternative solusi

perancangan mesin pencetak kertas mulsa sebagai berikut :

KONSEP 1 = A1 + B2

KONSEP 2 = A1 + B3
22

3.6.1 Pengembangan konsep produk pertama

Skets dari konsep Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending tipe bebanan satu

posisi dapat dilihat dari gambar berikut :

Gambar 3.2 Skets konsep produk pertama

Keterangan :

Konsep ini mempunyai sistem transmisi berupa kopleng penghubung antara

poros motor dan mesin. Bila motor listrik dinyalakan, maka akan berputar dan

seterusnya gerak putar dari motor ditransmisikan ke kopling. Tapi pada desain

ini memiliki keksulitan pada penyeimbangan dibeban semimbang / beban nol.

Antara sini kiri dan kanan beban terhubung.


23

3.6.2 Pengembangan konsep produk kedua

Skets dari konsep Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending dapat bebanan

2 posisi dilihat dari gambar berikut :

Gambar 3.3 Skets konsep produk kedua

Keterangan :

Konsep ini mempunyai sistem transmisi berupa kopleng penghubung

antara poros motor dan mesin. Bila motor listrik dinyalakan, maka akan

berputar dan seterusnya gerak putar dari motor ditransmisikan ke kopling.

Tapi pada desain ini hanya saya rubah menjadi 2 posisi beban untuk

mempermudah menyeimbangkan sisi bagian kiri dan kanan.


24

3.7 Pemilihan Model Rancangan Mesin

Pemilihan model ini bertujuan untuk mendapatkan desain rancangan yang

sesuai untuk kebutuhan yang diperlukan. Dengan memilih model desain ini dapat

menentukan efesiensi dari kerja mesin, sehingga mesin dapat bekerja dengan

baik. Penilaian ini untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan desain

sebelumnya, sudah di tentukan bahwa desain varian kedua lah yang sesuai

dengan kriteria.

Kriteria-kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan adalah:

 Maintenance, dimaksudkan mesin dapat dibongkar-pasang dengan lebih

mudah, baik saat penggantian bagian mesin yang rusak ataupun penyetelan

pada bagian mesin. Efesiensi waktu dapat lebih baik karena bongkar-pasang

dapat dilakukan lebih singkat.

 Ekonomis, nilai jual mesin dapat ditekan dengan tidak mengurangi kempauan

mesin dan mesin masih dapat beroperasi dengan baik.

Tabel 3.2 Pemilihan Desain Mesin


Mekanisme Alat

Kriteria Bobot Rangka Transmisi

Rank Rank

Modifikasi 30% 3 Baik 3 Baik

Maintenance 35% 3 Baik 3 Baik

Ekonomis 35% 2 Sedang 3 Baik

Total 100%
25

Keterangan penilaian keseluruhan mesin :

 Baik = 3

 Sedang = 2

 Buruk = 1

Dari keterangan diatas maka di pilihlah konsep desain nomor 2 sesuai kebutuhan

dan mempermudah pembuatan.

3.8 Spesifikasi Perancangan Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

Proses perancangan merupakan langkah - langkah pengerjaan dari

perencanaan sampai menjadi desain yang dikehendaki sesuai dengan ukuran

yang telah di rencang. Di dalam perancangan harus memperhatikan efesiensi

waktu, kemudahan pengerjaan dan faktor perakitan, proses pengerjaan ini

berfungsi sebagai petunjuk bagi operator membuat suatu komponen.

1. Rangka

Pembuatan frame ini berguna sebagai dudukan / penyangga dan part-part

lainnya. Dalam penentuan dimensinya, frame dipengaruhi oleh getaran, dan

beban yang akan di tompangnya.

Jumlah : 1

Bahan : Baja Siku L (JIS G 3101)

Ukuran : 40 mm x 40 mm x 3 mm
26

2. Poros

Poros merupakan tempat dimana beban yang diterima dari roll saat berputar,

sehingga perhitungan poros ditentukan memiliki kemampuan dalam

mengatasi ketahanan terhadap kelelahan (fatique).

Jumlah : 3

Bahan : S45C

Ukuran : Panjang 290 mm,  20 mm ( 2 )

Panjang 250 mm,  20 mm

3. Bearing

Pemilihan bearing haruslah sesuai dengan kekuatan, ketahanan dan dimensi

yang sama seperti perhitungan poros. Dimana bearing haruslah mampu

menompang dan menahan poros saat berputar.

Gambar 3.4 Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending


27

3.9 Mekanisme Kerja Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending

Mesin Alat Uji Fatigue Rotary Bending ini mempunyai sistem transmisi kopling.

Bila motor Listrik dinyalakan, maka akan berputar kemudian gerak putar dari

motor di teruskan ke poros mesin. Putaran yang dihasilkan oleh tidak reducer

kemudian secara langsung.

Anda mungkin juga menyukai