Anda di halaman 1dari 10

PENGEMBANGAN MESIN PEMOTONG BESI PLAT

BERBASIS RELAY

JUFRI SIALANA
Fakultas Teknologi Industri Dan Kebumian Universitas Sains dan Teknologi Jayapura

Abstrak

Penelitian ini bertujuan Membuat mesin pemotong besi plat menggunakan relay
sebagai pengendali, Menghitung poros, pasak dan bantalan serta Membuat gambar
perancangan mesin pemotong besi plat.
Motode penelitian adalah dengan menbuat mesin pemotong besi plat dengan
mengguanakan mata gurinda untuk mendapatkan ukuran potongan yang sesuai keinginan
dengan menggunakan relay sebagai pengendali, Dimana untuk memotong besi menjadi
ukuran yang diinginkan dengan penggerak utama motor servo dan power window sebagai
tenaga penggerak yang memiliki satu piringan mata gurinda potong untuk memotong besi.
Dalam pembahasannya dibahas mengenai pembuatan program yang akan menentukan
jalannya mesin, Dari pehitungan didapatkan diameter poros = 15 mm , Gaya tangensial
pasak ( F ) = 40,30 kg, umur nominal bantalan = 1,167773176x1010 (Jam Oprasional), Hasil
yang didapatkan dari penelitian ini adalah didapatkan jumlah produksi dan waktu produksi
yang lebih baik.

Kata Kunci :Relay, Poros, Pasak dan bantalan

efisien sehingga dapat dipakai dimasyarakat


1. PENDAHULUAN luas.
1.1. Latar Belakang 1.2. Tujua Penelitian
Pengembangan bertujuan untuk menjawab Tujuan Penelitian yang diharapkan dapat
kebutuhan akan efisiensi peralatan, baik yang tercapai adalah sebagai berikut:
telah ada maupun yang akan dirancang, maka 1. Membuat mesin pemotong plat dengan
suatu upaya pengembangan teknologi yang menggunakan relay sebagai pengendali.
efektif , pertama-tama harus didasarkan pada 2. Menghitung poros, pasak bantalan
permintaan pasar, baik yang telah ada, ataupun 3. Membuat gambar perancangan mesin
yang mulai diperlukan oleh pasar, Teknologi pemotong besi plat.
tepat guna adalah teknologi yang cocok
dengan kebutuhan masyarakat sehingga bisa 2. TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI
dimanfaatkan pada rentang waktu tertentu, hal 2.1. Tinjauan Pustaka
inilah yang membuat penulis tertarik Rancang bangun mesin pemotong telah
mengangkat pengembangan teknologi mesin dilakukan oleh beberapa peneliti antara lain:
pemotong besi plat. Fahmi, Zikril hakim, Rachmansyah dan
Mesin pemotong besi plat merupakan Dedy Hermanto (2013), “Rancang bangun Alat
suatu alat yang digunakan untuk memotong pemotong berdasarkan ketebalan kemplang
besi yang terbuat dari logam dan baja, dengan berbasis mikrokontroler”. Alat ini menggunakan
penggerak utama motor servo dan power komponen light dependent resistor (LDR) dan
window berbasis relay yang memiliki satu mata motor servo sebagai conveyor yang berfungsi
gurinda potong sehingga menghasilkan sebagai sensor untuk menjalankan bahan
produksi yang lebih cepat dalam jumlah yang kemplang. Kontroler yang digunakan adalah
banyak. mikrokontroler atmega16. Komponen LCD
Melihat akan pentingnya penggunaan besi digunakan untuk menampilkan ketebalan dari
yang sangat bermamfaat untuk membuat ukuran bahan yang akan dipotong, dan satu
sebuah konstruksi dan lain-lain, maka penulis motor power window sebagai pengerak pisau
mencoba untuk merancang dan membuat pemotong. Berdasarkan pengujian alat, waktu
mesin pemotong besi plat yang sederhana dan pemotong dan ketebalan kemplang. Dapat
Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 26
disimpulkan bahwa alat yang dirancang dapat inti besi lunak. Pada dasarnya relay adalah
bekerja optimal memotong bahan kemplang sekelar elektromagnetik yang bekerja apabila
yang ada. arus mengalir melalui kumparannya, sehingga
inti besi menjadi magnet dan menarik kontak bila
gaya magnet mengalahkan gaya pagas yang
melawaninya.

Gambar 2.1 Alat Pemotong Kemplang

Sagino, Deddy, Riswan Djambiar, Gambar 2.3 Relay


(2007). “Desain modifikasi Mesin Tekuk model 2.2.2. Sensor
MPV.1620 menjadi mesin pemotong Sensor Adalah perangkat atau komponen
Plat”,Kegiatan memodifikasi mesin tekuk yang bertugas mendeteksi (hasil) gerakan atau
menjadi mesin pemotong plat dilatar belakangi fenomena lingkungan yang diperlukan oleh
dengan ketidak tersedianya alat pemotong plat sistem kontroler. Dapat dibuat dari sistem yang
berukuran besar. Modifikasi dilakukan dengan paling sederhana seperti sensor ON/OF
menggantikan tool dish penekuk dengan mata menggunakan limit switch.
pisau pemotong, mendesain beberapa 2.2.3 Motor Servo dan Power Window
komponen pendukung yaitu penekan benda Motor servo adalah motor yang mampu
kerja, dan landasan benda kerja. bekerja dua arah (CW dan CCW) dimana arah
dan sudut pergerakan rotornya dapat
dikendalikan hanya dengan memberikan
pengaturan duty cycle sinyal PWM pada bagian
pin kontrolnya.

Gambar. 2.2. Disain modifikasi mesin tekuk


model MPV.1620 menjadi mesin pemotong plat Gambar 2.4 Motor Servo
Motor power window merupakan motor
2.2 Dasar Teori listrik dengan arus DC, fungsi-nya memutar roda
gigi pinion. Suatu motor listrik memutar
2.2.1 Relay mekanisme regulator yang dihubungkan
Relay adalah sebuah komponen dengan mekanisme pengangkat, bila motor
elektromagnetik yang dapat mengubah kontak- berput pinion akan menggerakkan gigi
kontak saklar sewaktu komponen ini menerima regulator dan membuat jendela terangkat
arus listrik. Pada dasarnya relay terdiri atas naik atau turun.
sebuah kumparan kawat beserta sebuah inti besi
lunak. Kalau kumparan dialiri listrik, maka besi
lunak menjadi magnet dan menarik konduktor
berpegas, saklar ini pun menutup. Kalau arus
dimatikan, magnet pada besi lunak menghilang,
dan konduktor dilepaskan, sehingga saklar
membuka. Relay merupakan aplikasi
elektromagnetik sesungguhnya dimana
iatersusun ataskumparan kawat beserta sebuah
Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 27
Gambar 2.5. Power window

2.2.4 Macam-Macam Komponen Mesin Gambar 2.6 Poros


Dalam pemilihan elemen-elemen dari mesin Sumber : Soniawan,H., 2010,
juga harus memperhatikan kekuatan bahan, dan
ketahanan dari berbagai komponen tersebut. Hal-hal penting dalam perencanaan poros :
Adapun elemen tersebut adalah: poros, pasak,
dan bantalan. 1) Kekuatan Poros
A. Poros Suatu poros transmisi dapat mengalami beban
Poros pada umumnya berfungsi untuk puntir, lentur atau gabungan antara puntir dan
memindahkan daya dan putaran.Disamping lentur. Juga ada proses mendapat beban tarik
meneruskan daya dari sumber tenaga melalui atau tekan seperti poros mesin pengayak
putaran, kadang-kadang poros digunakan untuk pasir.Jadi sebuah poros harus direncanakan
menopang beban.Biasanya dalam permesinan, hingga cukup kuat untuk menahan beban-beban
poros dibuat bertangga/step agar bantalan, roda tersebut.
gigi maupun pully mempunyai dudukan dan 2) Kekakuan Poros
penahan agar diperoleh ketelitian mekanisme. Meskipun sebuah poros mempunyai kekuatan
Poros sendiri dapat diklasifikasikan menurut yang cukup tinggi tetapi jika lanturan atau
pembebanannya sebagai berikut : defleksi puntirannya terlalu besar akan
1. Poros Transmisi mengakibatkan getaran dan suara. Karena itu di
Poros macam ini mendapat beban puntir murni samping kekuatan poros, kekuatan juga harus
atau puntir lentur.Daya ditransmisikan pada diperhatikan dan disesuaikan dengan macam-
poros ini melalui kopling, roda gigi, pully, sabuk macam mesin yang akan melayani proses
atau sprocket rantai dan lain-lain. tersebut.

2. Spindel 2) Putaran kritis


Poros transmisi yang relatif pendek, seperti Bila kecepatan putar suatu mesin dinaikan,
poros utama mesin perkakas, dimana beban maka pada harga putaran tertentu dapat terjadi
utamanya berupa puntiran disebut getaran yang luar biasa besarnya.Putaran ini
spindle.Syarat-syarat yang harus dipenuhi poros dinamakan putaran kritis. Hal semacam ini dapat
ini adalah deformasinya harus kecil dan bentuk terjadi pada turbin, motor torak, motor listrik yang
serta ukurannya harus teliti. dapat mengakibatkan kerusakan pada poros dan
bagian-bagian lainnya. Jika memungkinkan,
3. Gandar
maka poros harus direncanakan sedemikian
Poros ini yang dipasang diantara roda-roda
rupa, sehingga kerjanya menjadi lebih rendah
kereta barang, dimana tidak mendapat beban
daripada putaran kritisnya.
puntir, bahkan kadang-kadang tidak boleh
3) Korosi
berputar disebut gandar. Gandar ini hanya
Penggunaan poros pada mesin pengayak pasir
mendapat beban lentur, kecuali jika digerakkan
harus memilih bahan-bahan yang tahan korosi
oleh penggerak mula dimana akan mengalami
(termasuk plastik), karena akan terjadi kontak
beban puntir juga.
langsung dengan fluida yang bersifat korosif. Hal
tersebut juga berlaku untuk poros-poros yang
terancam kavitasi dan poros pada mesin-mesin
yang berhenti lama. Usaha perlindungan dari
korosi dapat pula dilakukan akan tetapi sampai
batas-batas tertentu saja.
4) Material Poros

Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 28


 ,

Secara umum untuk poros dengan diameter 3–3 =  …………………………….(2.3)
 ³/
³
½ inc, dipergunakan bahan yang dibuat dengan
“Cold-Drawn”, “Carbon Stell Round-Bars” dan
4) Tegangan geser yang di ijinkan
bila yang dibutuhkan untuk mampu menahan
Untuk menghitung tegangan geser yang diijinkan
kekerasan, beban kejut, dan tegangan yang
digunakan persamaan sebagai berikut:
besar. Maka dipakai bahan “Alloy Steel Bars”,
yang dapat dilihat dari tabel-tabel bahan, 
a= …………………………………..(2.4)
misalnya, ASME : 1347;3140;4150;4340; 5145; !
"!
8650; yang biasa dikenal sebagai bahan Dimana:
#= Bahan yang di gunakan (kg/mm )
2
komersial. Sedangkan untuk poros dengan
diameter diatas 3 ½ inc, dipakai bahan “Hot Sf1= faktor keamanan diambil, karena bahan
Roked Carbon Steel” (kira-kira bahan dengan yang digunakan merupakan baja karbon.
0,45 % karbon). Sf2 = faktor keamanan diambil, karena akan
Perencanaan poros harus menggunakan terjadi kosentrasi tegangan yang cukup besar.
perhitungan sesuai dengan yang telah
ditetapkan.Perhitungan tersebut antara lain 5) Perhitungan diameter poros (ds)
mengenai; daya rencana, tegangan geser, dan Untuk menghitung diameter poros yang
tegangan geser maksimum.Berikut ini adalah menerima beban lentur dan beban puntir
perhitungan dalam perencanaan poros: digunakan rumus sebagai berikut :
,

ds = $ &# . () .  *
/+ ……………………...(2.5)
1) Daya rencana %
Jika P adalahdaya yang dikeluarkan oleh motor Dimana :
penggerak, maka bermacam faktor keamanan ds = diameter poros (mm)
dapat digunakan pada perencanaan dan koreksi a = Tengangan geser yang diizinkan (kg/mm²)
pertama dapat diambil kecil. Jika faktor koreksi Kt = Faktor koreksi tumbukan
adalah fcmaka daya rencana fd (kw) sebagai Cb = Faktor lenturan
patokan adalah : T = Momen puntir (torsi), (kg/mm).
Pd = fc. P (kw)……………………………(2.1)
Dimana : Tabel 2.2. Diameter poros
Pd = Daya rencana (kw)
fc = Faktor koreksi daya
P = Daya yang ditransmisikan (kw)

Tabel 2.1. Faktor – faktor Koreksi Daya Yang


Akan Ditransmisikan, f c
Daya yang akan ditrasmisikan fc

Daya rata-rata yang diperlukan 1.2 – 2.0


Daya maksimum yang 0.8 – 1.2
diperlukan 1.0 – 1.5
Daya nominal

2) Moment rencana
Untuk menghitung momen rencana digunakan
persamaan :

 
/ 
Pd =  B. Pasak


Pasak adalah suatu elemen mesin yang
Sehingga
dipakai untuk menetapkan bagian-bagian mesin
 seperti ; roda gigi, sprokket, puli, kopling, dan
  9,74 10  (kg/mm) ……………….(2.2)

lain-lain, pada poros. Pada poros momen yang
Dimana : ditimbulkan diteruskan oleh pasak dari poros ke
Pd= Daya Rencana (kw) naf atau sebaliknya.
n1= Putaran Poros (rpm)

3) Tegangan geser
Bila momen rencana T (kg/mm) dibebankan
pada suatu diameter poros ds (mm), maka
tegangan geser τ(kg/mm²) yang terjadi adalah :
Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 29
-
P= ………………………………..(2.9)
/ 
% %1 
Dimana :
p = Tekanan bidang permukaan pasak(kg/mm²)
t1 = Tinggi pasak atas (mm)
t2 = Tingigi pasak bagian bawah (mm)
5)Panjang Pasak
Dari harga tekanan permukaan yang
dijinkan adalah Pa (kg), Panjang pasak yang
diperlukan dapat dihitung :
-
Pa ≥= …………………………….(2.10)
/ 
% %1 
Gambar 2.7.Ukuran pasak dan alur Pasak Dimana harga Pa sebesar 8 (kg/mm²) untuk
poros diameter kecil dan 10 (kg/mm²) untuk
Kekuatan pasak dapat ditinjau terhadap gaya poros diameter besar. Lebar pasak antara 25–35
tangensial pasak, tegangan geser pasak yang (%) dari diameter poros, dan panjang pasak
diijinkan dan tekanan bidang permukaan pasak. antara 0,75 sampai 1,5 dari diameter poros.
1) Gaya tangensial pasak ( F ) Beban yang ditimbulkan oleh gaya F yang besar
Besarnya gaya tangensial pasak dihitung hendaknya diatasi dengan menyesuaikan
berdasarkan daya dan putaran yang diteruskan panjang pasak.
oleh poros, sehingga besarnya gaya gesek
dapat diperoleh dari persamaan sebagai berikut: C. Bantalan

Bantalan adalah elemen mesin yang
F= ………………………………………..(2.6) menumpuh poros berbeban, sehingga putaran
,/
Dimana : atau gerakan bolak-baliknya dapat bergerak
F = Gaya tangensial pasak (kg) secara halus, aman dan panjang umur.Bantalan
T = Momen puntir (kg/mm) harus cukup kokoh sehingga memungkinkan
D = Diameter poros (mm) poros elemen mesin lainnya bekerja dengan
baik.
2)Tegangan geser 1. Menganalisa Bantalan Gelinding
Karena gaya geser yang bekerja pada Pada bantalan terjadi gesekan gelinding
penampang mendatar b x l(mm²) oleh gaya F antara bagian yang berputar dengan bagian
(kg) dengan demikian tegangan geser τk yang diam melalui elemen gelinding seperti bola
(kg/mm²) yang ditimbulkan adalah: ( peluru), fungsi dari bantalan gelinding adalah
-
k = … … … … … … … … … … … … … … … … ….(2.7) untuk mendukung beban yang digerakannya
."/ menggelinding, akan mengurangi gesekan kalau
Dimana : peluru tidak dipisahkan oleh alat pemisah, maka
k = Tegangan geser (kg/mm )
2
peluru tersebut akan bersentuhan dan akan
b = Lebar pasak (mm²) menimbulkan suatu gesekan yang besar. Alat
3)Tegangan geser yang diijinkan pemisah ini juga untuk memastikan agar setiap
Dari tegangan geser yang dijinkan τka ((kg/mm²) waktu jumlah peluru yang sama berada pada
panjang pasak l1(mm) yang diperlukan dapat daerah penerima.
diperoleh :
-
k a = ……………………………………(2.8)
."/

Dimana:
k a = Tegangan geser yang diijinkan((kg/mm²)
l1 = Panjang pasak (mm)
Harga ka adalah harga yang diperoleh
dengan membagi kekuatan tarikσt dengan faktor
keamanan Sfk1 x Sfk2. Harga Sfk1umumnya
diambil 6 dan Sfk2 dipilih antara 1-1,5 jika beban Gambar 2.8.Komponen bantalan gelinding
dikenakan secara perlahan-lahan, dan antara
2. Menghitung beban untuk bantalan
1,5-3 jika dikenakan dengan tumbukan ringan,
Gelinding
dan antara 2-5 jika dikenakan secara tiba-tiba
Pr = XVFr + YFa ( Bantalan Radial )……(2.11)
dengan tumbukan berat.
Dimana :
4)Tekanan Bidang Permukaan Pasak
Fr = Bantalan yang membawa beban radial (kg)
Besar tekanan bidang sisi pasak dapat dihitung
Fa = Bantalan yang membawa beban aksial (kg)
dengan persamaan :
Tabel 2.3 Faktor –faktor V, X, Y, dan Xo, Yo.
Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 30
Umur rancanagan ditentukan oleh
perancang yakni dengan mempertimbangkan
aplikasinya.

3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 PENDEKATAN FUNGSIONAL
Mesin potong besi plat ini merupakan alat
yang sangat berguna bagi masyarakat yang
terjun diusaha industri manufaktur kecil dan
menengah. Dimana untuk memotong besi
menjadi ukuran yang diinginkan dengan
penggerak utama motor motor servo dan power
window sebagai tenaga penggerak yang
memiliki satu piringan mata gurinda potong
untuk memotong besi, sehingga menghasilkan
produksi yang lebih cepat di bandingkan dengan
Jika baik beban radial maupun aksial bekerja memotong dengan gergaji manual.
pada sebuah bantalan, beban ekivalennya
3.1. PENDEKATAN STRUKTURAL
adalah beban radial konstan yang akan
menghasilkan tingkat umur yang sama untuk 3.2.1 Alat dan Bahan yang di gunakan
bantalan yang berbeban kombinasi dapat
A. Alat
ditentukan dengan persamaan berikut :
P = VXR + YT………………………………(2.12)  Jangka sorang
Dimana : Digunakan untuk mengukur diameter.
P = Beban ekivalen.  Meteran
V = Faktor putaran Digunakan untuk mengukur panjang dan
R = Beban radial yang berlaku lebar bahan
T = Beban aksial  Stopwatch
X = Faktor radial Digunakan untuk menghitung waktu
Y = Faktor aksial.  Timbangan
Tabel 2.4. Faktor radial dan aksial untuk Digunakan untuk mengukur berat
baris tunggal bahan
e T/Co Y e T/Co  Turboscob
Y Digunakan untuk mengukur kecepatan
0,19 0,014 2,30 0,34 0,170 1,31 putaran.
0,22 0,028 1,99 0,38 0,280 1,15
0,26 0,056 1,71 0,42 0,420 1,04 B. Bahan yang digunakan :
0,28 0,084 1,55 0,44 0,560 1,00  Besi plat.
0,30 0,110 1,45 3.2.2 Kriteria Pembuatan
Mesin pemotong besi plat dengan motor
Perhatikan baik e maupun Y tergantung pada servo dan power window sebagai pengerak
rasio T/Co adalah tingkat beban statis untuk didasari oleh beberapa pertimbangan-
suatu bantalan. pertimbangan tertentu. Mesin pemotong besi plat
ini harus memiliki kriteria seperti :
 Kapasitas pemotongan
3. Menghitung Umur Nominal  Penggerak yang digunakan adalah motor
 Umur rancangan servo dan power window
Umur rancangan dapat dihitung dengan  Penggunaannya harus mudah sehingga
menggunakan persamaan: tidak memerlukan pengetahuan khusus.
3 6
Ld = (C / Pd) (10) ………………………..(2.13)  Harga yang murah dan terjangkau oleh
Dimana:  kalangan industri kecil.
Ld = Umur rancangan (jam)  Komponen standar yang digunakan mudah di
C = Kapasitas nominal dinamis (kg) dapat.
Pd =Beban rancangan (kg)  Komponen yang dirancang mudah dibuat.
 Mudah dalam pemeliharan dan perawatan.

Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 31


Tujuannya adalah agar program dapat
3.2.3. Prototype Mesin melakukan suatu perhitungan atau pekerjaan
sesuai dengan keinginan sipemrogram. untuk
motor servo program yang digunakan adalah
Program (AVR-C)

Gambar 3.1 Prototype Mesin Pemotong Besi


Plat

3.2.4 Diagram Alir Penelitian


Start

Studi Pustaka

Persiapan Penelitian

Pembuatan alati

Pengambilan data

Tidak Sesuai
Hasil
Sesuai

Analisa/Pembahasan

Kesimpulan
Gambar 4.1 Program Motor servo

End 4.1.2 Relay sebagai pengendali


Dalam pembuatan mesin pemotong besi
plat ini relay berfungsi untuk implementasi logika
kontrol dalam suatu sistem. Sebagai “bahasa
Gambar 3.2. Bagan Alur Penelitian
pemrograman” digunakan konfigurasi yang
4 PEMBAHASAN disebut ladder diagram atau relay ladder logic.
4.1 ANALISA DATA Berikut ini beberapa petunjuk tentang relay
4.1.1 Programing ladder logic (ladder diagram):
Tahap ini merupakan tahap pembuatan • Diagram wiring yang khusus digunakan
program yang akan menentukan jalannya mesin. sebagai bahasa pemrograman untuk
Pemrograman adalah proses menulis, menguji, rangkaian kontrol relay dan switching.
dan memperbaiki serta memelihara kode yang • LD Tidak menunjukkan rangkaian hardware,
membangun sebuah program komputer. Kode ini tapi alur berpikir.
ditulis dalam berbagai bahasa pemrograman.

Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 32


• LD Bekerja berdasar aliran logika, bukan aliran Maka diameter poros ds adalah = 15 mm
tegangan/arus.
Input device Relay(Logic) Output Device 4.2.2 Pasak
1. Gaya tangensial pasak ( F )

+ ,+
F  <
= > = 40,30 kg


2) Jika bahan pasak S45C, maka τt (58


kg/mm), Sfk1 = 6, Sfk2= 3 sehingga Sfk1 x Sfk2
= 6 x 3 = 18
3) Tegangan geser yang diijinkanτka = 58/18
2
=3,2(kg/mm )
Gambar 4.2 Sistem kontrol berbasis relay Tekananpermukaan yang diijinkan( Pa ) =
8?@/AA
Dari gambar di atas nampak bahwa sistem Untuk harga tekanan permukaan yang
kendali dengan relay ini mempunyai input device diijinkan ( Pa) = 8 ?/AA , karena poros
(sensor, switch) dan output device (motor). yang digunakan berukuran kecil.
Dalam rangkaian logikanya, masing-masing -
τka = B.C
input, output, dan semua komponen yang 4 ,+
dipakai mengikuti standard khusus yang unik = ≤ 3,9 l1 ≥ 10,25
 D C

4 ,+
dan telah ditetapkan secara internasional. P = ≤ 8,0 l2 ≥ 2,2
C D ,+
4.2 PERHITUNGAN
4) Bila l = antara (0,75 – 1,5 x ds
4.2.1 Perhitungan Diameter Poros dengan l = 1,0 x 15
Beban punter l =11,25 mm
E
p
Diketahui, bahan poros yang digunakan
(kg/mm²)
adalah S30C dengan kekuatan tarik σt=48 F 6
G6GH I
2
(kg/mm ), Poros diputar dengan menggunakan Maka :
4 ,+
motor penggerak 1 (HP), dimana putarannya n1 P= = 1,55 ?@/AA

, J ,+
2880 (rpm), Faktor koreksi fc = 1,2 karena terjadi Pa ≥ P
sedikit kejutan atau getaran. 8 ?@/AA ≥ 1,55 ?@/AA ( baik )
1. Daya rencana: 5) Panjang Pasak
Pd = fc . P (Kw) = 1,2 . 0,745 (Kw) lk = 12,45
= 0,894 Kw
2) Momen rencana (T) 4.2.3 Perhitungan Bantalan

T = 9,74 x 10 x

,234
T = 9,74 x 10 x = 302,3 (kg/mm)  Menghitung Beban Untuk Bantalan
22
3) Tegangan geser Pr = XVFr′ + YFa
τ=   ,

 ³/

=
³
,
.+ ,+


Karena beban putar terjadi pada cincin luar
2 maka V = 1,2 bantalan memiliki baris
= 0,456 (kg/mm ) tunggal maka X = 0,56, Y = 1,45. dan
4) Bahan poros S30C dengan kekuatan tarik σt karena kondisi Fr ≤ 0,44 maka Fr = 0,44
2
= 48 (kg/mm ) (kg), diambil Fa = 0,11
Sf1 = 6, faktor keamanan diambil, karena Pr = 0,56 . 1,2 . 0,44 + 1,45 . 0, 11
bahan yang digunakan merupakan baja = 0,455 kg
karbon.
Sf2 = 3, faktor keamanan diambil, karena  Beban ekivalen dengan beban Radial dan
akan terjadi kosentrasi tegangan yang Aksial
cukup besar pada poros.. P = VXR + YT
Tegangan geser yang diizinkan: Karena bantalan memiliki baris tunggal
τ a = τ6
!
" !
=
42
" +
maka X = 0,56, Y = 1,71, sehingga
= 2,7 (kg/mm²) bebannya adalah :
5) Diameter poros : P = (1,2).(0,56).(0,455) + (1,71).(0,56)
,
P = 0,30576 + 0,9576
ds = $ &# . () .  *
/+
% P = 1,263 Kg
,

ds = $ 3.0 . 2,0 . 302,3 *


/+
,8
Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 33
 Umur rancangan 60:00:00
Karena kapasitas nominal dinamis spesifik 0,2 Kg (5x5)
dari bantalan yang digunakan pada 48:00:00 Siku
perencanaan (6205) adalah C = 1100 ,
36:00:00 0,1 Kg (3x3)
dan dari beban yang didapat Pr atau Pd =
0,455 (kg), maka 24:00:00 Siku
3 6
Ld = (C / Pd) (10)
3 6 12:00:00 0,05 Kg (3x3)
= (1100/0,455) x (10)
10 Strip
= 1,167773176x10 0:00:00
Maka umur nominal yang didapat untuk
sebuah bantalan bola adalah Gambar. 4.3 Grafik Perbandingan Beban dan
10 Waktu
1,167773176x10 (Jam Oprasional), Oleh
karena itu Bantalan ini aman untuk
dipergunakan dalam perancangan ini.

4.3 PENGAMBILAN DATA


Jumlah Rata-rata
4.3.1 Pengujian kapasitas produksi 0.06
Pengujian ini bertujuan untuk mencari
kapasitas produksi dari mesin pemotong plat. 0.04 Jumlah
Selengkapnya dapat di lihat pada tabel 4.1
Rata-rata
0.02

0
Tabel 4.1. Jenis plat dan waktu
Dari pengambilan data pada pada tabel 4.3 dan
No. Jenis Plat Waktu ( Detik ) gambar 4.4 dapat di analisa bahwa semakin
1 Besi siku 5x5 56:19 banyak plat yang dipotong maka semakin lama
2 Besi siku 3x3 34:48 waktu yang dibutuhkan. Dimana untuk beban
3 Besi strip 3x3 22:16 0,05 kg waktu rata-ratanya 22:16 untuk beban
Jumlah 0,1 kg waktu rata-ratanya 34:48, dan untuk
1:12:83 beban 0,2 kg waktu rata-ratanya 56:19
Rata-rata
Setelah melakukan percobaan maka
4.3.2 Tabel Data Pengamatan diperoleh kapasitas produksi :
Tabel 4.2 Pengambilan data Tanpa Beban
K1L/%M N% %ON% % .P.% Q/%
Diameter Kapasitas produksi = x
Yang Putara R1L/%M N% %ON% % S%T 1
No Luar Dalam 3600 ( kg/jam)
Diukur n rpm ,+
(mm) (mm) Q =  3600 = 0,1116724 kg/jam

2+
Puli I
1 123,2 24 2880
(motor)
5. Kesimpulan
2 Puli II 99,3 25,5 2300 Dari hasil rancangan dan analisa yang telah
dilakukan, maka didapat kesimpulan sebagai
Tabel 4.3 Pengambilan Data dengan beban berikut :
pada semua plat
Uji Jenis Berat Waktu Putaran Putaran 1. Relay dalam dunia industri berfungsi untuk
coba Plat plat ( Detik Puli I Puli II implementasi logika kontrol dalam suatu
) sistem. Sebagai “bahasa pemrograman”
(5x5) 0,2 digunakan konfigurasi yang disebut ladder
I 56:19 2000 2035
Siku Kg diagram atau relay ladder logic.
(3x3) 0,1 2. Dari pengujian yang dilakukan dengan
II 34:48 2000 2050
Siku Kg
menghitung poros, pasak dan bantalan dan
(3x3) 0,05
III 22:16 2000 2050 sabuk, maka mesin pemotong besi plat ini
Strip Kg
mampu bekerja dengan baik.
3. Diameter poros (ds) = 15 mm, Bahan poros
S30C dengan kekuatan tarik σt = 48
2
(kg/mm ).

Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 34


4. Beban Untuk Bantalan = 0,455 kg, Beban
Aksial Ekivalen= 1,263 Kg, umur nominal
yang didapat untuk bantalan ini adalah =
10
1,167773176x10 (Jam Oprasional).

DAFTAR PUSTAKA

G. Nieman, H.Winter , (1992), “Elemen Mesin”,


edisi kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Power Window Spesification, China Leader
Industri Co.,Ltd. http:// power
window.chinese-supplier.com
Robert L Mott (2004), “Elemen-elemen mesin
dalam perancanmgan mekanis”, Andi
Yogjakarta.
Sularso, Kiyokatsu suga, (2004), “Dasar- dasar
perencanaan dan pemilihan elemen mesin”,
Cetakan kesebelas. P.T. Pradnya paramita,
Jakarta.
http://www.ElectricMotors.com

Jurnal DINAMIS Vol 1. No. 12 Juli 2015 (Jufri Sialana 26 – 35) 35

Anda mungkin juga menyukai