KAJIAN PUSTAKA
Sumber : https://id.aliexpress.com/item/4001041668251.html
d. Brush
Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus
litrik dengan rotor coil. Sikat ini menempel pada rotor kecil yang terletak
diujung rotor utama. Gesekan yang terjadi akan mengalirkan arus dengan
arah yang sama walaupun rotor berputar. Sehingga putaran dapat sinkron
dan kontinyu. Gesekan ini akan didukung oleh pegas yang terletak
dibelakang sikat tembaga. Pegas ini akan selalu menekan brush sehingga
sikat ini akan selalu menempel pada rotor walau berputar pada RPM tinggi.
Gambar 2.6 Brush
Sumber : https://images.app.goo.gl/HgdrR4nwz9kgMchr6
e. Bearing
Karena alat ini menghasilkan putaran, maka diperlukan komponen
khusus yang akan dijadikan bantalan agar putaran berlangsung dengan
mulus. Inilah fungsi dari bearing, sebagai bantalan antara permukaan poros
dengan motor housing. Bearing umunya berbahan aluminium yang memiliki
gaya gesek ringan. Sehingga tidak menghambat putaran motor.
f. Drive Pulley
Komponen ini terletak diujung bagian luar poros utama. Fungsinya
untuk mentransfer putaran motor menuju komponen lain. Komponen ini
umumnya berbentuk gear atau pulley, yang siap dihubungkan dengan
komponen yang perlu digerakan dengan motor ini.
Gambar 2.8 Drive Pulley
Sumber : https://images.app.goo.gl/buCcGrRmMqrazvH79
g. Motor Housing
Dibagian terluar motor listrik kita akan menemui sebuah plat besi
yang digunakan untuk melindungi semua komponen electric motor. Selain
itu, motor housing juga berfungsi untuk melindungi kita selaku pemakai dari
putaran rotor yang sangat tinggi.
Prinsip kerja motor industri tiga phasa yaitu, pada saat belitan stator diberi
tegangan tiga fasa, maka pada stator akan dihasilkan arus tiga fasa, arus ini
kemudian akan menimbulkan atau menghasilkan medan magnet yang berputar
dengan kecepatan sinkron. Medan putaran akan terinduksi melalui celah udara
menghasilkan ggl induksi (ggl lawan) pada belitan fasa stator. Medan putaran
tersebut juga akan memotong konduktor-konduktor belitan rotor yang diam. Hal
ini terjadi karen adanya perbedaan relatif antara kecepatan fluksi yang berputar
dengan konduktor rotor yang diam yang disebut juga dengan slip (s). Akibatnya
adanya slip maka ggl (gaya gerak listrik) akan terinduksi pada konduktor-
konduktor rotor. Perlu diperhatikan bahwa medan putar stator akan memotong
batang penghantar pada rotor, sehingga gaya gerak listrik induksi akan muncul
pada batang penghantar pada rotor tersebut. Ggl akan menghasilkan arus (I) dan
gaya (F) pada rotor. Untuk menghasilkan gaya gerak listrik induksi, harus ada
perbedaan antara kecepatan medan magnet putar pada stator (ns) dan kecepatan
putar pada rotor (nr).
2.4. Pengujian Motor Listrik
Pengujian motor listrik adalah proses pengujian yang dilakukan untuk
mengevaluasi kinerja dan karakteristik motor listrik. Pengujian ini penting untuk
memastikan motor listrik beroperasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan,
memenuhi standar keselamatan, dan memberikan kinerja yang diharapkan.
Pengujian motor listrik ini bertujuan untuk memperoleh kurva dan perbedaan daya,
torsi dan efisiensi.
Pengujian motor listrik melibatkan beberapa aspek, termasuk:
a. Pengujian Fungsional
Ini mencakup pengujian operasional motor untuk memastikan bahwa
motor berfungsi dengan baik dan melakukan tugas yang diharapkan.
Misalnya, memastikan motor dapat memulai, berhenti, dan mengubah arah
rotasi dengan benar.
b. Pengujian Efisiensi
Ini bertujuan untuk menentukan sejauh mana motor listrik efisien
dalam mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Efisiensi motor
penting karena motor yang lebih efisien akan menghasilkan lebih sedikit
panas dan lebih sedikit kerugian daya.
c. Pengujian Beban
Motor listrik sering kali digunakan dalam aplikasi yang melibatkan
beban tertentu. Pengujian beban dilakukan untuk mengevaluasi kinerja
motor saat dihadapkan pada berbagai tingkat beban. Hal ini membantu untuk
mengetahui seberapa baik motor dapat menangani beban yang diberikan dan
apakah motor tetap beroperasi dalam batas suhu yang aman.
d. Pengujian Torsi dan Kecepatan
Pengujian ini dilakukan untuk menentukan torsi yang dihasilkan oleh
motor pada tingkat kecepatan tertentu. Hal ini penting untuk memastikan
bahwa motor dapat memberikan torsi yang diperlukan untuk aplikasi yang
dimaksud.
e. Pengujian Kebisingan
Pengujian ini dilakukan untuk mengevaluasi tingkat kebisingan yang
dihasilkan oleh motor saat beroperasi. Motor listrik yang bising dapat
mengganggu lingkungan kerja atau pengguna dan dapat menunjukkan
masalah internal pada motor.
Dengan instruksi kerja yang jelas, ringkas, dan koheren, anda dapat
meningkatkan efisiensi di tempat kerja. Lebih luas lagi, Anda juga bisa memandu
pelatihan, kinerja, dan penilaian para pekerja, hingga mempertahankan standar
kualitas kerja. Memang, kebanyakkan orang menyebut instruksi kerja sebagai
prosedur, sebagian lagi menyebutnya sebagai proses. Beberapa orang menganggap
istilah seperti kebijakan, proses bisnis, prosedur kerja, dan instruksi kerja adalah
sama, sehingga pengertiannya saling tertukar satu sama lain.
b. Meningkatkan Onboarding
Instruksi kerja juga akan membantu teknisi senior untuk melatih
pelaksana pekerjaan dengan lebih baik. Dengan begini, mereka akan
mudah dalam memahami mengapa tugas tertentu dilakukan dan
bagaimana mereka dapat melakukan hal yang sama dengan pelaksana
pekerjaan yang lain.
Instruksi kerja dan SOP adalah alat analisis proses yang sama digunakan oleh
bisnis untuk membuat proses menjadi lebih detail dan dapat ditindaklanjuti.
SOP adalah sebuah rangkaian standar yang mendukung prosedur kerja yang
tertata dengan baik di sebuah perusahaan. SOP ini biasanya berhubungan dengan
produk, sumber daya manusia, dan lainnya.
Instruksi kerja dan SOP keduanya termasuk ke dalam alat bantu kerja yang
memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja dalam suatu
organisasi.
Namun, meskipun sama, keduanya juga memiliki fungsi dan konten yang
berbeda. SOP bertugas merangkum spesifikasi suatu proses sementara instruksi
kerja dipersempit menjadi tugas individu dan menguraikan setiap langkah yang ada
pada SOP. SOP dan instruksi kerja dapat digunakan oleh berbagai bisnis dalam
satu atau dua kapasitas. Ada beberapa perbedaan yang diuraikan dalam tabel
berikut untuk membedakan variasi antara keduanya.
a. Lembar Pengesahan
Menampilkan nama orang (dan jabatan) yang membuat, memeriksa
dan mengesahkan IK tersebut.
c. Komponen IK
Merupakan butir-butir yang harus ada dalam dokumen IK, mencakup
Ruang Lingkup, Referensi, Definisi, Pelaksana atau pelaku kegiatan
dalam IK, Dokumen yang dibutuhkan dan urutan Instruksi Kerja.
a. Ruang Lingkup
Menjelaskan ruang lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan.
b. Referensi
Menjelaskan ruang lingkup pekerjaan yang pernah dilaksanakan sebelum
dilakukan pekerjaan yang sekarang .
c. Definisi
Menjelaskan istilah khusus, terminologi atau singkatan dalam SOP yang
perlu dipahami untuk persamaan persepsi.
d. Pelaksana
Menunjukkan pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut.