Anda di halaman 1dari 27

PEMAPARAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 1


KESD
DAFTAR ISI
1 • KONDISI ENERGI NASIONAL

2 • TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN ENERGI

• PERATURAN DAN REGULASI ENERGI BARU


3 TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

• PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU


4 TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI
• HAMBATAN DAN TANTANGAN PENGEMBANGAN
5 ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI
ENERGI

6 • PERAN SERTA MASYRAKAT

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 2


KESD
I. KONDISI ENERGI NASIONAL

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 3


KESD
KONDISI KEENERGIAN SAAT INI (1)

Bauran Energi Primer Nasional 2013


1.328 Juta SBM
1. Energi telah menjadi kebutuhan dasar
3%
1% 0% (basic needs);
18% 31%
2. Perekonomian Indonesia tumbuh
sebesar 5 - 6% per tahun dengan
pertumbuhan penduduk 1,2% per tahun
 Energy Growth 7 – 8% per tahun;
46%

Batubara Minyak Bumi Gas Bumi Tenaga Air


3. Ketergantungan terhadap Energi Fosil
Panas Bumi Bahan Bakar Nabati masih tinggi, cadangannya semakin
Pangsa Energi Non Fosil + 5%
terbatas;
Jumlah
No Jenis Energi (Juta
SBM) 4. Sumber – sumber Energi Baru
1 Batubara 411 Terbarukan belum dioptimalkan.
2 Minyak Bumi 612
3 Gas Bumi 243
5. Efisiensi dan Konservasi Energi belum
4 Tenaga Air 43 dioptimalkan.
5 Panas Bumi 15 Keterangan:
- Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
6 Bahan Bakar Nabati 5 - Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energy
- BBN Murni adalah 7,5% dari Biofuel
TOTAL 1.328
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 4
KESD
KONDISI KEENERGIAN SAAT INI (2)

PEMBANGKIT ENERGI TERBARUKAN


KAPASITAS TERPASANG KUMULATIF
JENIS S.D TAHUN 2014 (MW)
NO
PEMBANGKIT KONSERVASI ENERGI
2013 2014 TAMBAHAN
Penurunan intensitas energi primer sebesar
1 PANAS BUMI 1.343,50 1.403,50 60,00
1% per-tahun atau setara dengan
2 ENERGI AIR 7.573,60 8.111,55 537,95
penurunan 5 SBM per Milyar rupiah.
3 BIOENERGI 1.716,50 1.740,40 23,90
Penghematan energi dapat dikatakan
ENERGI
4 SURYA 42,77 71,02 28,25 sebagai ”hidden energy sources”:
ENERGI Menghemat 1 kWh adalah jauh lebih
5 ANGIN 1,33 3,07 1,74 murah dari pada memproduksi 1 kWh
6 HYBRID 0,54 0,54 0,00 energi.
 T O T A L 10.678,24 listrik11.330,08 651,84
tambahan kapasitas pembangkit dari energi baru 3500
terbarukan pada tahun 2014 sebesar 651 MW
Produksi Domestik
3000

Ribu kL
PEMANFAATAN BAHAN BAKAR 2500
NABATI
Pemanfaatan BBN meningkat signifikan dari tahun 2000
ke tahun.
1500
Implementasi mandatori BBN mencapai 1,69 juta KL 1000
(43% dari target), menghemat devisa 1,23
Milyar USD (meningkat sebesar 61% dibandingkan 500
realisasi tahun 2013)
0
2009 2010 2011 2012 2013 2014
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 5 5
KESD
RASIO ELEKTRIFIKASI 2014 Category :
Aceh
92,31% Sumut Kepri > 70 %
91,03% Kaltara Sulut
74,06%
69,64% 85,53% 50 - 70 %
Riau
Kalbar Malut < 50 %
84,54% Gorontalo
79,77% 90,52%
Kaltim 74,65%
Papua Barat
91,71% 77,81%
Sumbar Sumsel Kalteng
76,38% 67,23% Sulteng
80,14%
75,58%
Babel Sulbar
Jambi Sultra
95,53% 74,11%
80,70% 66,78%
Bengkulu Jakarta Kalsel Maluku
83,47% 99,61% 83,75% Bali 82,28%
Sulsel
85,17% Papua
85,10%
Lampung Banten 43,46%
81,27% 92,93%
NTB
Jabar Jateng DIY Jatim 68,05% NTT
86,04% 88,04% 82,26% 83,55% 58,91%

REALISASI TARGET SESUAI DRAFT RUKN


2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
67.15% 72.95% 76.56% 80.51% 84.35% 85.18% 88.19% 91.09% 93.61% 96.61%

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 6


KESD
KONSUMSI ENERGI FINAL
400
Juta SBM

350

300

250

200

150
Sektor/Tahun
100

50

0
2000 2005 2010 2013
Keterangan:
- Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
- Tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energy

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 7


KESD
INTENSITAS ENERGI
SBM/Milyar Rupiah Intensitas energi: jumlah energi yang dibutuhkan untuk mendapatkan per satu satuan PDB

Perbandingan Intensitas Energi Primer (EP) dan Energi Final (EF)


600

535 545
523 531 527
512 501
487 487 499 491
500 473 480
466

400 370
366 360 364
352 340 343 348
327 327 339 334
321
302
300

200

100

0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
Keterangan:
- Berdasarkan Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2014
- Tidak termasuk biomass

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 8


KESD
POTENSI PENGEMBANGAN DAN
OTENSI ENERGI TERBARUKAN PEMANFAATAN
KAPASITAS TERPASANG RASIO KT/SD (%)
NO ENERGI BARU TERBARUKAN SUMBER DAYA (SD)
(KT)
1 2 3 4 5 = 4/3
1 Hidro 75.000 MW 8.111 MW 10,81 %
2 Panas Bumi 28.910 MW 1.403,5 MW 4,9 %
3 Biomassa 32.000 MW 1.740,4 MW 5,4 %
4 Surya 4,80 kWh/m2/day 71,02 MW -
5 Angin dan Hybrid 3 – 6 m/s 3,07 MW -
6 Samudera 49 GW ***) 0.01 MW ****) -
7 Uranium 3.000 MW *) 30 MW **) -
*) Hanya di Kalan – Kalimantan Barat ***) Sumber: Dewan Energi Nasional
**) Sebagai pusat penelitian, non-energi ****) Prototype BPPT
OTENSI PENGHEMATAN ENERGI
TARGET
KONSUMSI ENERGI PER
POTENSI PENGHEMATAN PENGHEMATAN
NO SEKTOR SEKTOR TAHUN 2013 (JUTA
ENERGI ENERGI SEKTORAL
SBM) *)
(2025)
1 Industri 355 (42%) 10 – 30% 17%
2 Transportasi 324 (39%) 15 – 35% 20%
3 Rumah Tangga 100 (12%) 15 – 30% 15%
4 Komersial 36 (4%) 10 – 30% 15%
Lainnya (Pertanian,Konstruksi, dan
5 23 (3%) 25% -
Pertambangan)
*) Angka sementara sampai dengan Desember 2013 tidak termasuk biomass dan penggunaan non-energi

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat Source: Draf Rencana Induk Konservasi Energi Nasional (RIKEN) 2011
9
KESD
II. TARGET DAN ARAH KEBIJAKAN
ENERGI

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 10


KESD
ARAH KEBIJAKAN ENERGI SESUAI KEN
(PP NO. 79/2014 tentang KEN)
Bussiness
As Usual
450
Juta TOE TARGET 2025
KONSERVASI
400 ENERGI PRIMER 11%
SAAT INI 290
Juta TOE
EBT
Juta TOE
23%
EBT
215
17%
Juta TOE
EBT Batubara
6%
Batubara 30%
 TOTAL ENERGI PRIMER 29%
Batubara
NASIONAL 215 MTOE
29%
 ENERGI PRIMER EBT: 13
MTOE Gas Bumi Gas Bumi
Gas Bumi 22% 22%
 PANAS BUMI: 6 MTOE 24%
 BIOFUEL: 4 MTOE
 BIOMASSA: 2 MTOE
 AIR: 1 MTOE Minyak Bumi Minyak Bumi Minyak Bumi
41% 32% 25%

2014 2020
2025
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 11
KESD
KOMITMEN PENURUNAN EMISI GRK
(Perpres 61/2011)

Komitmen Pemerintah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca


pada tahun 2020

Upaya sendiri 26% Upaya sendiri dan dukungan


(767 juta Ton) 41% internasional

Perpres
Perpres No.
No. 61/2011
61/2011 Perpres
Perpres No.
No. 71/2011
71/2011
RAN-GRK
RAN-GRK GHG
GHG Inventory
Inventory dan
dan MRV
MRV

Kehutanan, Gambut, Pertanian 680 Juta Ton


Melalui pengembangan energi
Sektor Energi 30 Juta Ton baru terbarukan dan
pelaksanaan konservasi energi
Limbah 48 Juta Ton dari seluruh sektor

Industri dan Transportasi 9 Juta Ton

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 12


KESD
III. PERATURAN DAN REGULASI ENERGI BARU
TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 13


KESD
LANDASAN HUKUM

 UU No. 30/2007 tentang Energi


 UU No. 30/2009 tentang Ketenagalistrikan
 UU No. 21/2014 tentang Panas Bumi
 PP No. 70/2009 tentang Konservasi Energi
 PP RI No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional

1. KONSERVASI ENERGI untuk meningkatkan efisiensi penggunaan


energi di sisi suplai dan pemanfaatan (demand side), antara lain
sektor industri, transportasi, rumah tangga, dan komersial.

2. DIVERSIFIKASI ENERGI untuk meningkatkan pangsa energi baru


terbarukan dalam bauran energi nasional (supply side).

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 14


KESD
HARGA PEMBELIAN TENAGA LISTRIK OLEH PT PLN
(PERSERO) DARI PLT BIOMASSA, BIOGAS, DAN
SAMPAH
(PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR KOTA
27 TAHUN 2014 DAN NOMOR 19 TAHUN 2013)

No. Energi Kapasitas Harga Pembelian Listrik Keterangan


Tegangan Menengah
1. Biomassa s.d 10 MW Rp. 1.150,- / kWh X F
2. Biogas s.d 10 MW Rp. 1.050,- / kWh X F Non sampah kota
3. Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.450,- / kWh Zero waste *)
4. Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.250,- / kWh Landfill *)
Tegangan Rendah
1 Biomassa s.d 10 MW Rp. 1.500,- / kWh X F
2 Biogas s.d 10 MW Rp. 1.400,- / kWh X F Non sampah kota
3 Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.798,- / kWh Zero waste *)
4 Sampah Kota (MSW) s.d 10 MW Rp. 1.598,- / kWh Landfill *)
F adalah faktor insentif berdasarkan wilayah dimana pembangkit tersebut terpasang,
sebagai berikut:
• Pulau Jawa :F=1 *) Sesuai UU nomor No. 18 Tahun 2008 tentang
pengelolaan sampah
• Pulau Sumatera : F = 1,15
• Pulau Sulawesi : F = 1,25
• Pulau Kalimantan : F = 1,3
• Pulau Bali, Bangka Belitung, Lombok : F = 1,5
• Kepri, Pulau Papua dan pulau lainnya : F = 1,6
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 15
KESD
FEED IN TARIFF (FIT) PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA BAYU (PLTB) DAN TENAGA TENAGA
SURYA (PLTS)
FEED IN TARIFF PLTB
(PERMEN ESDM NO. 4 TAHUN 2012)
Harga Untuk Harga Untuk
INCENTIVE
AREA Tegangan Menengah Tegangan Rendah
FACTOR (F)
(Rp/kWh) (Rp/kWh)
Jawa and Bali 656 x F 1,004 x F 1
Sumatera and Sulawesi 787 x F 1,205 x F 1.2

Kalimantan, West and 853 x F 1,305 x F 1.3


East Nusa Tenggara
Maluku and Papua 984 x F 1,506 x F 1.5

FEED IN TARIFF PLTS


(PERMEN ESDM NO. 17 TAHUN 2013)
No The Benchmark Price Keterangan
(cent US$/kWh)

1 25 Apabila menggunakan
Local Content< 40%,
2 30 Apabila menggunakan local
content ≥ 40%

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 16


KESD
FEED-IN TARIFF TENAGA AIR
(PERMEN ESDM NO. 12/2014 TENTANG PEMBELIAN TENAGA LISTRIK DARI PLTA
OLEH PT PLN)
Harga Pembelian (Rp./Kwh)
Tegangan Jaringan Listrik Faktor
No. Lokasi/Wilayah Tahun ke-1 Tahun ke-9 Harga Rata –rata
(Kapasitas Pembangkit) F
s.d Tahun ke-8 s.d Tahun ke-20 Tertimbang
1 2 3 4 5 6 7
1. Jawa, Bali, dan Madura 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,00
2. Sumatera 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,10
3. Tegangan Menengah Kalimantan dan Sulawesi 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,20
4. (s.d 10 MW) NTB dan NTT 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,25
5. Maluku dan Maluku Utara 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,30
6. Papua dan Papua Barat 1.075,0 x F 750,0 x F 880,0 x F 1,60
7. Jawa, Bali, dan Madura 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,00
8. Sumatera 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,10
9. Tegangan Rendah Kalimantan dan Sulawesi 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,20
10. (s.d 250 kW) NTB dan NTT 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,25
11. Maluku dan Maluku Utara 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,30
12. Papua dan Papua Barat 1.270,0 x F 770,0 x F 970,0 x F 1,60
Keterangan:
 Harga sudah termasuk seluruh biaya pengadaan jaringan penyambungan dari pembangkit ke jaringan listrik PT PLN
 Badan usaha akan dicabut penetapannya sebagai pengelola energi tenaga air jika:
1. Tidak menyerahkan sertifikat deposito paling lambat 30 hari setelah ditetapkan;
2. Tidak menandatangi PJBL paling lambat 30 hari setelah memperoleh IUPTL; atau
3. Tidak memulai konstruksi paling lambat 15 bulan setelah financial close.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 17


KESD
HARGA PATOKAN TERTINGGI PEMBELIAN TENAGA
LISTRIK DARI PLTP
OLEH PT PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (PERSERO)
Harga Patokan Tertinggi
Tahun COD (sen USD/kWh)
Wilayah I Wilayah II Wilayah III

2015 11.8 17.0 25.4


2016 12.2 17.6 25.8
2017 12.6 18.2 26.2
2018 13.0 18.8 26.6
2019 13.4 19.4 27.0
2020 13.8 20.0 27.4
2021 14.2 20.6 27.8
2022 14.6 21.3 28.3
2023 15.0 21.9 28.7
2024 15.5 22.6 29.2
2025 15.9 23.3 29.6
Ket.:
Pembagian Wilayah
- Wilayah I : Wilayah Sumatera, Jawa dan Bali
- Wilayah II : Wilayah Sulawesi, NTB, NTT, Halmahera, Maluku, Irianjaya dan Kalimantan; dan
- Wilayah III : Wilayah yang berada pada Wilayah I atau Wilayah II tetapi sistem transmisinya
terisolasi, pemenuhan kebutuhan listriknya sebagian besar diperoleh dari pembangkit listrik dengan
bahan bakar minyak.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 18


KESD
REGULASI DI BIDANG KONSERVASI ENERGI
1982 Instruksi Presiden No. 9/1982 tentang Energi Konservasi

1995 Master Plan Konservasi Energi Nasional Tahun 1995 dan direvisi Tahun 2005

2002 Undang undang No. 28 / 2002 tentang Bangunan

2006 Perpres No. 5/2006 tentang Kebijakan Energi Nasional


KEBIJAKAN
KONSERVASI 2007 Undang Undang No. 30/2007 tentang Energi
ENERGI
2008 Instruksi Presiden No. 2/2008 tentang Hemat Energi dan Air

2009 Peraturan Pemerintah No.70/2009 tentang Konservasi Energi

• Instruksi Presiden No. 13/2011 tentang Penghematan Energi dan Air


2011 • Peraturan Presiden No. 61/2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas
Rumah Kaca
2012 & 2013 Peraturan Menteri ESDM tentang Penghematan Energi dan Air
• Peraturan Menteri ESDM No. 13/2012 tentang Penghematan Pemakaian Tenaga Listrik
• Peraturan Menteri ESDM No. 14/2012 tentang Manajemen Energi
• Peraturan Menteri ESDM No. 15/2012 tentang  Penghematan Penggunaan Air Tanah
• Peraturan Menteri ESDM No. 01/2013 tentang Pengendalian Penggunaan Bahan Bakar Minyak
• Keputusan Menteri ESDM No. 4051K/07/MEM/2013 tentang Catur Dharma Energi

2014 • Peraturan Menteri ESDM No. 18/2014 tentang Pembubuhan Label Tanda Hemat Energi Untuk Lampu Swabalast
• Peraturan Menteri ESDM No. 19/2014 Tentang Tarif Tenaga Listrik Yang Disediakan Oleh Perusahan Perseroan
(Persero) PT PLN
• Peraturan Pemerintah No. 79/2014 tentang Kebijakan Energi Nasional
2015 • Peraturan Menteri ESDM No. 7/2015 tentang Penerapan Standar Kinerja Energi Minimum dan Pencantuman Label
Tanda Hemat Energi untuk Piranti Pengkondisi Udara
• Keputusan Menteri Ketenagakerjaan No. 80/2015 tentang Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia
Kategori Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok Jasa Profesional, Ilmiah dan Teknis Lainnya pada
Jabatan Kerja Manajer Energi di Industri dan Bangunan Gedung

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 19


KESD
IV. PROGRAM PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 20


KESD
PROGRAM LISTRIK DAERAH
TERPENCIL
Perluasan jaringan
oleh PLN
 Ditjen
Ketenagalistrikan
 PT. PLN (Persero)

Peningkatan
rasio
PENYEDIAAN elektrifikasi

Pembangunan
PLTMH, PLTS,
PLTB dan EBT
lainnya
 Ditjen EBTKE/KL
lainnya
 DAK Energi
Perdesaan/APBD
 PT. PLN (Persero)

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 21


KESD
PROGRAM KONSERVASI ENERGI
REGULASI/LEGISLASI PROGRAM KEMITRAAN / PENERAPAN SNI:ISO 50001
 Melanjutkan penyusunan/perbaikan kebijakan AUDIT ENERGI  Penerapan ISO 50001: Sistem Manajemen
regulasi di bidang konservasi energi Energi di Industri dengan pendampingan
 Pelaksanaan Audit Energi ;
tenaga ahli nasional.;
 Pelaksanaan Investment Grade Audit (IGA).
 Penerapan kewajiban pelaksanaan
manajemen energi bagi perusahaan lebih
PENINGKATAN besar sama dengan 6.000 TOE/tahun
(sebanyak 150 obyek).
KESADARAN PUBLIK
 Melaksanakan seminar/workshop, penayangan
iklan tentang penghematan energi di koran dan
PENGEMBANGAN
media elektronik, brosur, buletin dll PJU HEMAT ENERGI
 Melaksanakan Lomba Hemat Energi tingkat
nasional dan berpartisipasi pada ASEAN
PROGRAM  Pengembangan PJU Cerdas pada 22 Kota
Energy Award for building and energy KONSV. yang terpilih.
management
 Melaksanakan Home and School Energy ENERGI
Champion dan Program Sosialisasi Hemat MONITORING RAN-GRK
Energi di Lingkungan Sekolah Dasar • Target RAN GRK sampai dengan 2020: 30
Juta Ton CO2

STANDAR DAN LABEL MANAJER DAN AUDITOR ENERGI


 Penerapan Minimum Energy Performance Standard  Pengembangan Standar Kompetensi bagi
(MEPS) dan Penyusunan Standar dan manajer dan auditor energi
Pembubuhan Label (S/L) Efisiensi Energi untuk TARGET  Pelaksanaan Sertifikasi Manajer Energi dan
peralatan lampu CFL, AC, Kulkas, Kipas Angin, 1. Penurunan Intensitas Auditor Energi oleh Lembaga Sertifikasi
Penanak Nasi, Motor Listrik dan Ballast Elektronik; Energi 1%/Tahun; Kompetensi/HAKE sebanyak 60 orang.
 Penyusunan Building Code 2. Penurunan Emisi CO2:
14,71 juta Ton.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 22


KESD
V. HAMBATAN DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 23


KESD
HAMBATAN DAN TANTANGAN
PENGEMBANGAN ENERGI BARU
TERBARUKAN

1. Harga produksi energi baru terbarukan lebih mahal dari harga


produksi energi konvensional (fosil) yang saat ini masih disubsidi;
2. Teknologi baru energi baru terbarukan masih banyak yang harus
diimpor;
3. Kurangnya pendanaan untuk proyek energi baru terbarukan;
4. Masih terbatasnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia
yang menguasai energi baru terbarukan;
5. Penerimaan masyarakat terhadap energi baru terbarukan masih
rendah karena kebanyakan orang masih nyaman dengan
penggunaan energi konvesnsional (fosil).

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 24


KESD
HAMBATAN DAN TANTANGAN
IMPLEMENTASI KONSERVASI
ENERGI
1. Tingkat kesadaran hemat energi bagi pengguna masih rendah;
2. Harga energi relatif masih murah karena subsidi;
3. Pengetahuan dan pemahaman terhadap pentingnya dan manfaat konservasi
energi masih terbatas;
4. Daya beli teknologi/peralatan yang efisien/hemat energi masih rendah;
5. Sebagian besar teknologi/ peralatan yang efisien energi masih diimpor dan
lebih mahal dibandingkan dengan teknologi konvensional.
6. Sistem pendanaan investasi program energi efisiensi dan konservasi energi
belum memadai;
7. Insentif untuk pelaksanaan energi efisiensi dan konservasi energi belum
memadai. Untuk itu perlu diformulasikan mekanisme smart financing project
efisiensi energi melalui soft loan, pendanaan bergulir, guarantee fund, dan
rabat/diskon yang telah sukses di beberapa negara seperti Malaysia, Thailand,
Korea, India dan Mexico;
8. Kebijakan pengembangan Energy Service Company (ESCO);
ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 25
KESD

● PERAN SERTA
VI
MASYARAKAT
• Peranan masyarakat yang sangat penting khususnya kegiatan penyebarluasan
informasi tentang pentingnya pengembangan energi baru terbarukan dan
penerapan langkah-langkah hemat energi dan informasi tentang perubahan
iklim dan dampaknya;
• Perlunya sinergisitas mayarakat dalam implementasi pengembangan energi
baru terbarukan dan konservasi/efisiensi energi dalam menghadapi SE4ALL
yang sudah masuk dalam kerangka SDGs yang akan dimulai tahun 2016.

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 26


KESD
www.ebtke.esdm.go.id
www.konservasienergiindonesia.info

ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat 27


KESD

Anda mungkin juga menyukai