BERBASIS MIKROKONTROLER
Wisudantyo Wahyu Priambodo , Achmad Rizal, Junartho Halomoan
Fakultas Elektro dan Komunikasi – Institut Teknologi Telkom
Jln. Telekomunikasi Dayeuhkolot Bandung 40257 Indonesia
1 2 3
Email : wizhoe@gmail.com arl@ittelkom.ac.id jnt@itttelkom.ac.id
Abstract
In this research, we constructed a device to measure the level of eye disorders. The working
principle of this device is to measure the read range of patients and then compared it with normal
reading distance. This device is realized using a stepper motor, ATMega 8535 microcontroller and
LCD to display the results. Types of abnormalities that can be measured are nearsightedness
(myopi) and farsightedness (hipermetropi).
Intisari
Dalam penelitian ini, dibangun sebuat perangkat untuk mengukur tingkat kelainan mata. Prinsip kerja
dari perangkat ini adalah mengukur jarak baca pasien kemudian membandingkannya dengan jarak
baca normal. Perangkat ini direalisasikan menggunakan motor stepper, mikrokontroler ATMEGA
8535 dan LCD untuk menampilkan hasilnya. Jenis kelainan yang bisa diukur adalah rabun jauh
dan rabun dekat.
Kata kunci : rabun jauh, rabun dekat, motor stepper, mikrokontroller ATMega 8535
Pendahuluan matematis dan diolah langsung di
Mata adalah salah satu panca indera yang mikrokontroler.
sangat penting bagi manusia. Tentu saja tanpa
mata, manusia tidak dapat melihat. Namun Teori Rabun Jauh dan Rabun Dekat
seringkali fungsi mata sebagai indera Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang
penglihat terganggu karena beberapa faktor terbuat dari bahan bening, berserat, dan
seperti rabun jauh atau rabun dekat yang kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata
disebabkan oleh faktor keturunan, kebiasaan berfungsi mengatur pembiasan yang
yang salah atau mungkin faktor usia. Untuk disebabkan oleh cairan di depan lensa
mengukur seberapa tinggi rabun mata, (Praweda, 2000). Cairan ini dinamakan
seringkali para pasien harus mengecek ke aqueous humor. Intensitas cahaya yang
dokter atau ke optik dengan cara mencoba masuk ke mata diatur oleh pupil.
satu per satu level rabun mata dengan
menggunakan Snellen Chart dan lensa yang
diubah-ubah. Teknik pengukuran ini
membutuhkan ruang yang luas dan lensa
yang cukup banyak. Hal ini menjadi tidak
praktis.
Alat pengukur rabun mata elekronik dapat
menjadi solusi dari masalah di atas.
Seberapa tinggi tingkat rabun jauh dan
rabun dekat dapat diukur dengan mudah
dan cepat dengan menggunakan alat ini.
Diharapkan waktu yang dipakai untuk
mengecek tingkat rabun mata bisa lebih
cepat tanpa harus mengecek satu per satu Gambar 1. Bagian-bagian mata
dari level terbawah seperti yang ada pada
alat peng ukur manual yang ada saat ini. Cahaya yang masuk ke mata difokuskan oleh
Selain itu hasil pengukuran dengan pengukur lensa mata ke bagian belakang mata yang
rabun mata elektronik ini juga lebih akurat disebut retina. Bentuk bayangan benda yang
dibanding alat konvensional yang ada saat ini
jatuh di retina seolah-olah direkam dan
karena perhitungannya menggunakan rumus
90 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 90
disampaikan ke otak melalui saraf optik. Orang yang menderita rabun jauh atau miopi
Bayangan inilah yang sampai ke otak dan tidak mampu melihat dengan jelas objek
memberikan kesan melihat benda kepada yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan
mata. Jadi, mata dapat melihat objek dengan jelas objek di titik dekatnya (pada jarak 25 cm).
jelas apabila bayangan benda (bayangan titik jauh mata orang yang menderita rabun
nyata) terbentuk tepat di retina. jauh berada pada jarak tertentu (mata normal
Lensa mata merupakan lensa yang kenyal dan memiliki titik jauh tak berhingga).
fleksibel yang dapat menyesuaikan dengan
objek yang dilihat. Karena bayangan benda
harus selalu difokuskan tepat di retina, lensa
mata selalu berubah-ubah untuk
menyesuaikan objek yang dilihat.
Kemampuan mata untuk menyesuaikan diri
terhadap objek yang dilihat dinamakan daya
akomodasi mata.
93 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 93
Gambar 9. Konfigurasi motor stepper
unipolar
G. Snellen Chart
Snellen chart adalah kumpulan huruf dengan
ukuran panjang dan lebar tertentu yang
digunakan untuk mengukur ketajaman
penglihatan (Mosby, 2008). Pada alat ini
hanya diambil level huruf 6/6 atau 20/20 yaitu
level huruf yang wajib dibaca oleh orang
normal pada jarak 6 meter atau 20 kaki.
Diambil level huruf 20/20 karena pada level
ini adalah level standar dimana orang normal
masih bisa membaca huruf- huruf pada level
Gambar 7. Interface LCD dengan ini dengan dengan jelas. Apabila pasien
E. Interface Mikrokontroler dengan 20/20 seperti level 20/25, 20/30, 20/40 dan
1. Pin - 1 s/d 8 adalah pin input. Pin ini jenis unipolar yang memil iki spesifikasi
dihubungkan ke Port D.0 -Port D.3 pada pergerakan 1,8º per step. Konversi jarak
95 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 95
Sedangkan untuk rabun dekat dihitung kesalahan kurang dari 1% dan prosentase
dengan menggunakan persamaan (4). akurasi 99,47% sehingg a dapat diaplikasikan
96 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 96
awal saat alat dinyalakan akan tampil tulisan
sperti pada Gambar 12.
Gambar 11. Pengukuran ko nversi putaran
motor ke jarak
bahwa konversi putaran motor ke jarak telah sistem pengukur rabun dekat keadaan
bekerja dengan baik dengan prosentase ready
97 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 97
5 +1,25 35,98 +1,22 0,03
Untuk melakukan pengujian dilakukan 0,14
percobaan sebagai berikut. 6 +1,5 42,31 +1,64
7 +2,5 71,950 +2,61 0,11
Tabel 2. Percobaan alat pengukur rabun
jauh mata kanan Tabel 5. Percobaan alat pengukur rabun
dekat mata kiri
PLUS KIRI
Tabel 3. Percobaan alat pengukur rabun PERC ERRO
B MEDI FOKU ALAT R
jauh mata kiri
S (D) S (cm) (D)
+1,94
MINUS KIRI 1 +2 48,64 4 0,056
PERCB MEDIS FOKUS ALAT ERROR +0,76
(D) (cm) (D) 2 +0,75 30,95 9 0,019
1 -3,000 35,550 -2,812 0,188 +2,46
3 +2,5 65,31 8 0,032
2 -1,000 99,101 -1,012 0,012
4 +3 97,34 +2,97 0,03
3 -1,000 91,120 -1,097 0,097
0,078 5 +1 34,3 +1,08 0,08
4 -2,000 52,200 -1,922
6 +1,75 44,54 +1,75 0
7 +2,5 70,64 +2,58 0,08
MINUS KANAN
PERCB MEDIS FOKU ERRO
ALAT R
(D) S (cm) (D)
Berdasarkan teori alat pengukur rabun jauh
34,35 0,088 dan rabun dekat yang sudah ada, alat
1 -3,000 0 -2,912 pengukur rabun jauh dan rabun dekat
91,48 0,092 dikatakan bahwa hasil pengukurannya bisa
2 -1,000 1 -1,092 dikatakan akurat apabila selisih pengukuran
92,61 0,08 antara alat yang dirancang dengan alat
3 -1,000 2 -1,080 standar yang sudah ada tidak melebihi 0,25
50,14 0,008 Dioptri’.
4 -2,000 0 -1,992 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sistem
74,95 0,082 bisa dikatakan telah berjalan dengan baik
5 -1,250 3 -1,332 dengan prosentase akurasi untuk rabun jauh
71,12 0,162 mata kanan 92,08%, untuk rabun jauh mata
6 -1,250 0 -1,412 kiri 92,30%, untuk rabun dekat mata kanan
38,44 0,102 93,77% dan untuk rabun dekat mata kiri
7 -2,500 0 -2,602 93,69% meskipun terdapat kesalahan untuk
5 -2,000 50,713 -1,972 0,028 pengukuran tertentu. Perbedaan ini
0,018 dikarenakan beberapa faktor eksternal
6 -1,500 67,770 -1,482
seperti pasien melakukan akomodasi mata
7 -2,000 49,400 -2,022 0,022 saat pengukuran, lamanya pasien tidak cek
mata.
Dari pengujian di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem telah bekerja dengan baik
dengan prosentase kesalahan kurang dari 10
% dan dapat menghitung rabun jauh dan
Tabel 4. Percobaan alat pengukur rabun rabun dekat serta menghitung jarak fokus
dekat mata kanan mata yang kemudian dipakai untuk
PLUS KANAN mengetahui tingkat rabun mata.
PERCB MEDIS FOKUS ALAT ERROR
(D) (cm) (D)
Kesimpulan
1 +2 50,22 +2,008 0,008 Berdasarkan hasil pengujian maka dapat
2 +0,75 31,12 +0,787 0,037 disimpulkan bahwa alat ini telah berfungsi
0,093 baik dengan prosentase kesalahan
3 +2,5 71,12 +2,593
pengukuran kurang dari 10 %. Dapat
4 +3 102,56 +3,02 0,02 dikatakan berfungsi dengan baik karena :
98 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 98
1 Hasil pengukuran rabun jauh mata kanan Motorolla Inc. , 1996 , Datasheet Driver
memiliki prosentase akurasi 92,08%. Motor Stepper ULN2803. [Online].
2 Hasil pengukuran rabun jauh mata kiri Tersedia: www.alldatasheet.com [23
memiliki prosentase akurasi 92,30%. Maret 2011]
3 Hasil pengukuran rabun dekat mata Praweda, 2000, Indera Penglihat. [Online].
kanan memiliki prosentase akurasi Tersedia:
93,77% http://kambing.ui.ac.id/bebas/v12/spons
4 Hasil pengukuran rabun dekat mata kiri or/Sponsor-
memiliki prosentase akurasi 93,69%. Pendamping/Praweda/Biologi/0087%20
5 Hasil pengukuran jarak baca fokus sudah Bio%202- 10a.htm[14 Oktober 2010]
sesuai dengan konversi putaran motor Wanti, S. 2010. Perancangan dan Realisasi
yang dibuat. Alat Pengukur Berat dan Tinggi Badan
Manusia dengan Keluaran Suara
Daftar Pustaka Berbasis Mikrokontroler AVR ATMega
ATMEL Corp, 2006, Datasheet 8535. Proyek Akhir pada Fakultas
Mikrokontroler AVR ATMega8535. Elektro dan Komunikasi IT Telkom
[Online]. Tersedia: Bandung:tidak diterbitkan.
www.alldatasheet.com [23 Maret 2011] Wardhana, L. 2006. Belajar Sendiri
Mosby, 2008, Mosby’s Medical Dictionayr 8th Mikrokontroler AVR Seri ATMega8535
edition, Elsevier. Simulasi, Hardware, dan Aplikasi.
Penerbit Andi. Yogyakarta.
99 Priambodo, Perangkat Pengukur Rabun Jauh Dan Rabun Dekat Pada Mata Berbasis
Mikrokontroler
Jurnal Teknologi, Volume 5 Nomor 2, Desember 2012, 90- 97 99