BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan Praktek Kerja Bangku di Bengkel Mekanik
a. Sebagai pengenalan dan petunjuk bagi mahasiswa pada semua alat yang
ada pada teknik dasar di bengkel mekanik.
b. Menumbuhkan, mengembangkan dan memantapkan sikap profesionalisme
yang diperlukan mahasiswa sebagai bekal memasuki praktek-praktek
bengkel yang akan datang.
c. Meningkatkan,memperluas dan memantapkan skill, keterampilan yang
membentuk kemampuan mahasiswa sebagai bekal pada praktek berikutnya
sesuai dengan program studinya.
d. Menumbuhkan rasa disiplin diri pada mahasiswa baik pada saat praktek di
bengkel maupun diluar bengkel.
e. Memupuk rasa kesabaran pada diri mahasiswa sebagai suatu hal yang
sangat penting bagi mahasiswa saat melaksanakan praktek bengkel dimana
membutuhkan kesabaran dan ketabahan yang baik dalam melakukan
pekerjaan.
f. Menumbuhkan dan menerapkan rasa tanggung jawab mahasiswa terhadap
peralatan bengkel dan ruang praktek di bengkel agar dapat dipelihara.
1.2 Teori Dasar
1.2.1
merupakan tanggung jawab kita semua baik para instruktur maupun mahasiswa
sebagai pekerja. Setiap pekerja atau mahasiswa yang bekerja di bengkel mekanik
dituntut untuk lebih berhati-hati, waspada dan siap. Setiap mahasiswa tidak
dibenarkan mengantuk atau kurang siap disaat sedang bekerja. Hal ini
dilaksanakan semata-mata untuk menghindari terjadinya kecelakaan, baik itu
kecelakaan kecil maupun kecelakaan besar.
1.2.3 Penanggung Jawab Kerja Alat Kerja pada Bengkel Mekanik
Didalam keselamatan umum telah dijelaskan bahwa penanggung jawab
keselamatan tidak hanya dibebankan oleh instruktur saja, tetapi semuanya ikut
aktif dalam kegiatan bengkel mekanik ini. Penanggung jawab di dalam bengkel
mekanik ini adalah sebagai berikut :
1. Instruktur
Yaitu dosen pembimbing yang bertugas memberikan instruksi dengan
benar, tepat dan aman untuk tiap-tiap bagian yang akan dikerjakan pada
setiap kerja bengkel yang akan dilaksanakan. Selain itu juga bertugas
menyelidiki sebab-sebab kerusakan pada alat atau mesin dan kecelekaan
kerja dan mencatat serta memberi penilaian pada mahasiswa dan hasil
kerjaanya.
2. Storeman
Yaitu orang yang bertanggung jawab penuh pada alat-alat yang
dipinjamkan (dibonkan) kepada praktikan dan mencatat segala kerusakan
pada alat-alat yang dibon serta melaporkan hal itu kepada instruktur. Jadi,
tugas storeman adalah vital dalam membantu pelaksanaan kerja.
Allah SWT agar dihindari dari segala bahaya yang dapat merugikan kita. Kita
juga harus terlebih dahulu selalu menggunakan alat pengaman seperti pelindung
diri dan pelindung alat-alat yang kita gunakan. Dan ini bisa terjadi karena
beberapa sebab seperti :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
1.2.6
Ragum
Ragum adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja agar tidak
bergerak atau lebih mudah dalam melaksanakan kerja terhadap benda kerja.
Ragum terbuat dari besi tuang, diikat atau dibuat pada bangku kerja. Rahang
10 11 12
1.3.3
Penggores (Seriber)
13 14 15 16 17 18
lingkaran pada benda kerja serta menggambarkan garis-garis lengkung pada plat
besi, untuk memindahkan suatu jarak dan membandingkan dengan skala
penggaris sebagai batas ukuran. Jangka pegas terdiri dari sepasang kaki dari baja
yang diatur oleh sebuah mur dan baut yang disatukan dengan sebuah pegas bulat
pada satu ujung satunya. Untuk mendapatkan garis yang tepat, ujungnya harus
tegak atau sejajar penggores, serta ujung kakinya harus selalu bersentuhan dan
mempunyai panjang yang sama. Penggunaan jangka pegas adalah sebagai berikut:
a. Cara menggores lingkaran dan garis lengkung.
b. Jangka harus dimiringkan pada arah perputaran.
c. Cara memindahkan suatu ukuran dari suatu penggaris (penandaan jarak).
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat penandaan pada benda kerja
yang berupa lubang atau titik-titik. Penitik ini terbuat dari karbon tinggi yang
dikeraskan dan distemper. Badan diberi guratan atau sisi segi enam. Penyenter
dengan sudut 90 digunakan untuk pusat lingkaran dan sudut 60 untuk penitik
garis lukisan. Untuk penitik garis lukisan juga digunakan pena tusuk. Penandaan
dengan penitik terutama untuk:
a. Menentukan
pusat-pusat
lubang
pada
perpotongan
garis
untuk
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 10
pada bagian yang letaknya dibagian yang cukup sulit untuk dipotong dengan
menggunakan alat lain. Bagian bawah dari sisi potongnya berbentuk datar.
benda dan membengkokkan agar benda yang letaknya dibagian depan atau muka
tidak mengalami lecet atau kerusakan.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 11
1.3.8
kerja seperti:
a. Penitikan
b. Membuat cap pada benda kerja dengan stamping
Selain itu, pemukulan palu baja juga digunakan untuk meratakan dan
membengkokkan plat.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 12
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 13
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 14
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 15
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 16
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 17
Kikir adalah alat yang digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja.
Alat ini terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa, dan sesuai dengan
panjangnya, bentuknya dan jenisnya, serta gigi pemotongnya kikir terdiri atas
beberapa jenis :
a. Kikir Segitiga
Kikir ini digunakan untuk sudut-sudut 60-90. Kikir ini mempunyai
guratan ganda. Kikir ini digunakan untuk mengikir benda kerja yang
berbentuk segitiga, selain itu sebagai patokan pada benda kerja sebagai
langkah awal dari penggergajian.
b. Kikir Bulat
Kikir ini digunakan untuk memperluas lubang dan sisi-sisi bulat. Kikir ini
memiliki guratan kasar, sedang atau halus. Untuk kikir dengan panjang 15 cm
memiliki guratan tunggal. Sering disebut kikir ekor tikus.
c. Kikir Setengah Bulat
Kikir ini memiliki sisi rata, digunakan untuk pengerjaan umum dan
memiliki guratan ganda. Sisi tengah bundar untuk permukaan lengkung
dengan guratan tunggal, halus, atau sedang. Kikir ini berfungsi sama seperti
kikir bulat, tetapi sebatas untuk mengikir setengah lingkaran saja.
d. Kikir Persegi
Kikir ini memiliki guratan pada semua sisi-sisinya. Digunakan untuk
mengikir sudut-sudut. Kikir ini memiliki tirus yang arahnya memanjang.
e. Kikir Gergaji
Kikir ini digunakan untuk menajamkan bilah gergaji atau mata gergaji.
Selain itu, kikir ini juga digunakan untuk mengikir gerigi gergaji lingkaran.
f. Kikir parut
Kikir ini digunakan untuk mengikir logam lunak, kayu dan bahan-bahan
lunak lainnya dengan menggunakan titik atau tanda.
g. Kikir Kasar Tirus
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan permukaan umum.
h. Kikir Kasar Rata
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 18
Kikir ini digunakan untuk mengerjakan pekerjaan yang umum, kedua
muka digurat ganda. Kedua tepi ada yang digurat tunggal ada yang polos.
i. Kikir tipis
Kikir ini digunakan untuk mengikir pada alur yang sempit. Kedua
permukaanya memiliki guratan ganda dan kedua bagian tepinya digurat
tunggal serta lebarnya ditirus tapi tebal.
j. Kikir Pilar
Kikir ini digunakan untuk membuat alur-alur sempit kedua permukaan.
k. Kikir Jarum
Kikir ini digunakan untuk mengikir pekerjaan kecil dan halus.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 19
biasanya digunakan alat bantu yaitu ragum tangan. Selain itu perlu juga
diperhatikan bahwa pada saat mengebor mahasiswa harus menggunakan
kacamata pelindung.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 20
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 21
1.4.
1.4.1
Loker
Loker merupakan tempat yang digunakan untuk menyimpan barang atau
benda kerja lainnya. Setiap loker biasanya ditempati oleh tiga orang praktikan
/mahasiswa dan untuk keamanan loker tersebut menjadi tanggung jawab setiap
pemiliknya.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 22
c. Tidak merusak dan mengambil alat-alat yang ada di bengkel mekanik.
d. Tidak ribut dan makan sewaktu melakukan praktek.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 23
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 24
BAB II
LATIHAN BENGKEL MEKANIK
2.1.
11. Stamping
2. Mistar Baja
3. Penggores
13. Ampelas
4. Jangka Pegas
5. Penitik
15. Radius
6. Palu Plastik
7. Palu Baja
8. Gergaji Besi
9. Mata Bor
19. Kikir
10. Kuas
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 25
2.1.4. Langkah Kerja
1.
2.
mm.
Tandailah benda kerja yang telah dipotong tadi sesuai dengan
stamping.
Tandailah sisi kanan dan kiri profil U untuk membuat radius dalam
9.
10.
11.
Catatan :
a.
Perlu
diperhatikan
bahwa
untuk
pengeboran
lakukanlah
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 26
mencegah patahnya mata bor. Selain itu akan diperoleh hasil pengeboran
yang lebih baik dengan cara yang mudah.
b. Gunakanlah alat-alat kerja sesuai dengan fungsinya.
c. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, gunakanlah ampelas untuk
melicinkan dan mengkilatkan permukaan profil U.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 27
baik dan benar. Selain itu juga mahasiswa diharapkan dapat membuat suatu alat
dengan tepat, baik itu dari segi bentuknya maupun dari segi ukurannya dan
manfaat alat yang dibuat mahasiswa mengerti dari kegunaannya. Oleh karena itu
dimohon instruktur/pengajar untuk memperhatikan keselamatan.
2.2.2. Bahan Praktek
Dalam praktek latihan kerja bangku ini dibutuhkan sebuah plat aluminium
dengan ukuran :
Ukuran 30 x 22 cm dan 18 x 34,8 cm
2.2.3. Alat Praktek
Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Ragum + Magnetik
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Penitik
5. Palu plastik
6. Palu baja
7. Gergaji baja
8. Mata bor
9. Lap kain
10. Jangka pegas
11. Ampelas
12. Oil can
13. Radius
14. Sikat kawat
15. Mistar siku
16. Mesin bor
17. Kikir
2.2.4. Langkah Kerja
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir setiap sisi dari benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukan batas-batas bending pada benda kerja (box)
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 28
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
6. Rapikan benda kerja tersebut dengan menggunakan kikir instrument,
kikir setengah bulat.
7. Lakukan penandaan untuk dibor, sebelum di bor lakukan penandaan
dengan menggunakan penitik.
8. Siapkan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum mesin bor.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 29
Dalam praktek latihan kerja ini dibutuhkan sebuah plat aluminium yang
terbuat dari aluminium dengan ukuran :
a. Plat aluminium
Benda I P = 35 cm
L = 35 cm
b. Kayu Hack/Reng
c. Jack antenna TV male
d. Baut 10 buah
e. Kabel 1 meter untuk antena
2.3.3. Alat Praktek
Dalam praktek kerja bangku ini dipergunakan alat-alat sebagai berikut :
1. Ragum + Mekanik
2. Mistar baja
3. Penggores
4. Jangka pegas
5. Penitik
6. Palu plastik
7. Palu baja
8. Gergaji besi
9. Mata bor
10. Stamping
11. Lap kain
12. Ampelas
13. Oil can
14. Radius
15. Sikat kawat
16. Mistar siku
17. Mesin bor
18. Kikir
2.3.4. Langkah Kerja
1. Ukurlah benda kerja sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.
2. Letakkan benda kerja pada ragum, kikir setiap sisi dari benda kerja
atau dapat juga digunakan gergaji untuk memotong benda kerja
memenuhi ukuran yang diinginkan.
3. Periksalah kesikuan antara sisi benda kerja tersebut.
4. Ukurlah, dan tentukan batas-batas bending pada benda kerja (antena)
5. Gunakan radius dalam mengukur dan menentukan besarnya lingkaran
yang dibutuhkan.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 30
6. Rapikan benda kerja tersebut dengan menggunakan kikir instrument,
kikir setengah bulat.
7. Lakukan penandaan untuk dibor, sebelum dibor lakukan penandaan
dengan menggunakan penitik.
8. Siapakan mesin bor dan letakkan benda kerja pada ragum pada mesin
bor.
BAB III
PENUTUP
Setelah menyelesaikan seluruh pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh
instruktur selama satu semester ini, diharapkan agar mahasiswa / praktikan dapat
memperoleh manfaat dari setiap pekerjaan yang diberikan dan memiliki
keterampilan untuk memiliki pekerjaan pekerjaan selanjutnya
3.1 Kesimpulan
Dari seluruh pekerjaan pekerjaan yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
a. Dapat melatih keterampilan mahasiswa dalam menggunakan peralatan
bengkel mekanik sesuai dengan fungsi dan kemampuannya.
b. Dapat melatih mahasiswa agar bersikap lebih sabar dan mengendalikan
emosi dalam menghadapi suatu masalah.
c. Dapat melatih kekompakkan mahasiswa dalam bekerja sama melakukan
pekerjaan pekerjaan dalam arti keseragaman dalam pelaksanaan job-job.
d. Dapat melatih mahasiswa untuk lebih teliti dan rapi dalam melakukan
setiap pekerjaan.
P o l i t e k n i k N e g e r i S r i w i j a y a | 31
e. Dapat menumbuhkan dan meningkatkan rasa tanggung jawab serta
konsekuen terhadap setiap pekerjaan yang dilakukan.
f. Dapat meningkatkan kedisiplinan pada diri setiap mahasiswa.
3.2 Saran
a. Hati-hati dalam menggunakan peralatan saat bekerja dibengkel.
b.