Anda di halaman 1dari 14

PRINSIP KERJA MESIN PENGGERAK KAPAL

DAN MESIN BANTU


Oleh :

1. GERALD YUDHA TAMA SILITONGA

2. GUSTI HARNIANSYAH

3. HIMAWAN INDRAYANA

4. I GEDE ADI SAPUTRA

5. ILHAM SAPUTRA

6. JAENUDIN ANADI WIJAYA

7. JUAN NOVSKY YUNUS PRAYOGA

PROGRAM STUDI PERMESINAN PERIKANAN

JURUSAN TEKNOLOGI PENANGKAPAN IKAN

SEKOLAH TINGGI PERIKANAN

JAKARTA

2018
KATA PENGANTAR

Paper ini merupakan salah satu syarat untuk penilaian tugas pada Sekolah Tinggi

Perikanan Jakarta. Penulis mengambil judul “PESAWAT BANTU PENANGKAPAN”.

Pada paper ini membahas tentang PESAWAT BANTU PENANGKAPAN” dengan

tujuan agar pembaca dapat memahami tentang pesawat bantu penangkapan. Mulai dari

penjelasan hingga fungsinya.

Akhirnya penulis berharap paper ini dapat bermanfaat untuk penulis pada khususnya

dan berguna bagi pembaca pada umumnya dan semoga paper ini dapat bermanfaat untuk

pembaca. Penulis menyadari dalam paper ini jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat kontruktif demi sempurnanya paper ini.

Penyusun
I. Pengertian Winch

Winch adalah pesawat bantu di deck kapal yang berfungsi untuk mengulur dan menarik beban
berat yang tidak dapat dilakukan oleh tenaga manusia. Penggunaanya sangat meluas sampai
kapal kecil sekalipun memiliki satu atau lebih winch di atas deck kapal.

Menurut (Hartono, 1988), derek atau yang lazim disebut winch oleh mekanik-mekanik di kapal
pukat udang adalah alat bantu yang membutuhkan putaran lamabat yang digunakan untuk
mengangkat atau mengulur tali tros (tali baja) ataupun jaring pukat udang.

1. Jenis-Jenis Winch Serta Kelebihan dan kekuranganya

Ada beberapa jenis winch yang ada di kapal dan masing-masing mempunyai fungsi tersendiri,
seperti winch cargo yang digunakan untuk mengangkat dan menurunkan barang atau untuk
menarik dan mengulur tali tross (wire). Di kapal perikanan modern winch juga digunakan untuk
alat bantu penangkapan ikan, seperti line hauler pada kapal long line, winch penarik jarringpure
sein (power blok), winch penarik gill net dan winch penarik jarring trawl pada kapal trawl ikan
maupun trawl udang.

Menurut (Traung J. Olof 1975), menyatakan bahwa jenis-jenis winch trawl yang digunakan
untuk sebuah operasi kegiatan penangkapan dibagi atas dua jenis winch diataranya adalah :

1.1 Electric Winch

Yang dimaksud dengan Electric Winch ialah winch yang menggunakan tenaga
penggeraknya sebuah motor listrik dengan perantara kopling serta roda cacing dan dengan
pertolongan pemindah roda gigi sehingga dapat berputar dan bebanpun dapat di tarik atau di
angkat. Keuntungan menggunakan winch electric adalah konstruksinya yang sederhana murah
dapat dipercaya, dan dari pada itu perawatan serta perbaikan mudah serta ekonomis. Adapun
kerugianya yang dimiliki dari winch electric adalah tenaga yang dihasilkan kecil (Sujanto, 1983).

1.2 Hydraulic Winch

Hydraulic Winch adalah winch yang menggunakan fluida sebagai tenaga penggeraknya, fluida
yang digunakan berjenis oli. Adapun keuntungan dari winch sistem hidrolik adalah tenaga yang
dihasilkan besar serta dapat bekerja dengan kecepatan beban yang dapat diatur dengan mudah
dan sama sekali tidak rebut. Dan kerugian yang dimiliki oleh winch sistem hidrolik ini adalah
konstruksinya ruwet, tidak ekonomis dan perawatan serta perbaikan yang yang sulit (Sujanto,
1983).

1.3 Sistem Hidrolik


Kata hidrolik didatangkan dari Bahasa Yunani “hydor” yang berarti “air”. Ini terdiri dari semua
benda atau zat dalam hubunganya dengan air. Fluida dipakai untuk memindahkan energi. Oli
mineral secara umum banyak dipakai pada sistem ini, walau demikian minyak-minyak sintetis,
air, atau emulsi air dan oli pada prinsipnya dapat juga dipakai, hanya dalam berbagai hal
mempunyai keterbatasan-keterbatasan yang sangat berarti (Hartono, 1988)

 Prinsip Dasar Kerja Sistem Hidrolik

Dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi sebagai penerus gaya, minyak mineral adalah jenis
fluida cair yang umum dipakai. Pada prinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi
menjadi dua bagian seperti berikut :

a. Hidrostatik : yaitu mekanikan fluida yang diam, disebut juga teori persamaan kondisi-kondisi
dalam fluida. Yang termasuk dalam hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida,
seperti kita ketahui conohnya adalah pesawat tenaga hidrolik.

b. Hidrodinamik : yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga teori aliran (fluida yang
mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik murni adalah perubahan dari energi aliran dalam
turbin pada jaringan tenaga hidro-elektrik.

Jadi perbedaan yang menonjol dari dua sistem di atas adalah dilihat dari fluida cair itu sendiri.
Apakah fluida cair itu bergerak karena dibangkitkan oleh suatu pesawat utama (pompa hidrolik)
atau karena beda potensial permukaan fluida cair yang mengandung energi (pembangkit tenaga
hidro).

Prinsip dasar dari pada hidrolik adalah karena sifatnya yang sangat sederhana. Zat cair tidak
mempunyai bentuk yang tetap, zat cair hanya dapat membuat bentuk menyesuiakan dengan yang
ditempatinya. Zat cair pada prakteknya mempunyai sifat tidak dapat terkopresi, karena zat cair
yang digunakan harus bertekanan tertentu, diteruskan kesegala arah secara merata, memberikan
arah gerakana yang sangat halus. Hal ini sangat didukung oleh sifatnya yang selalu
menyesuaikan bentuk yang ditempatinya dan tidak dapat dikompresi. Kemampuan-kemampuan
yang diuraikan diatas akan menghasilkan penambahan kelipatan yang besar pada gaya kerjanya.

Karena sifat cairan yang selalu menyesuiakan bentuk yang ditempatinya, sehingga akan mengalir
ke berbagai arah dan dapat melewati dalam berbagai ukuran dan bentuk. Untuk menjamin bahwa
pesawat hidrolik harus aman dalam operasinya, hal ini dipenuhi oleh sifat zat cair yang tidak
dapat dikompresi. Pada gambar 1 (satu) menunjukan apabila tuas itu ditekan kuat-kuat kearah
botol yang tertutup rapat, maka botol itu pun akan pecah dalam waktu yang relatif singkat.

 Fluida Hidrolik

Menurut Hartono (1988), fluida hidrolik yang berwujud minyak oli merupakan bagian yang
sangat penting pada suatu sistem pesawat hidrolik. Sesungguhnya formulasi dan aplikasi dari
fluida hidrolik adalah berupa cabang ilmu pengetahuan tersendiri.
Pada prinsipnya fluida hidrolik dapat berbentuk cair atau gas. Istilah fluida hidrolik datang dari
istilah umun yang berbentuk cair yang digunakan sebagai media pemindah daya atau tenaga.
Fluida berarti fluida hidrolik khusnya minyak oli campuran, atau fluida khusus tahan api berupa
senyawa dari bahan-bahan sintetis. Fluida hidrolik dalam aplikasinya mempunyai empat tujuan
utama, yaitu :

a. Sebagai penerus gaya

Aplikasi fluida sebagai media penerus gaya, fluida harus dapat mengalir dengan mudah melalui
komponen-komponen saluranya, terlalu banyak hambatan untuk mengalir akan sangat besar
tenaga yang hilang. Fluida sedapat mungkin mempunyai sifat tidak kompresibel sehingga
gerakan yang terjadi pada saat pompa dihidupkan atau katup terbuka dengan segera dapat
dipindahkan.

b. Pelumasan

Sebagain besar pada komponen hidrolik, pelumasan bagian dalam disediakan oleh fluida cair.
Elemen pompa dan komponen-komponen lain yang bergesekan saling meluncur satu terdapat
lainnya, sehingga antara dua bidang yang melakukan gesekan itu perlu diberi lapisan film
minyak untuk menjaga agar dua bidang itu tidak terjadi kontak langsung atau bergesekan
langsung. Untuk menjamin umur pemakaian komponen hidrolik lebih lama, kandungan oli harus
terdiri dari bahan-bahan tambah utama yang diinginkan untuk menjamin karakteristik anti
keausan yang tinggi, tetapi tidak semua oli hidrolik mesti mengandung bahan tambah.

Perusahaan komponen hidrolik terkemuka VICKERS di Amerika Serikat memuji era baru
industri oli hidrolik yang mengandung bahan tambah untuk menurunkan keausan dalam jumlah
yang cukup. Untuk pelayanan hidrolik secara umun jenis minyak oli semacam ini memberikan
perlindungan yang baik terhadap pemakaian pompa dan motor, dan yang menguntungkan lagi
adalah umur pelayanan atau pemakaiannya panjang. Disamping oli memberikan campuran yang
sangat bagus juga sifat perlindungan terhadap proses korosi sangat baik pula. Jenis oli semacam
ini dikenal sebagi oli anti keausan.

Pengalaman telah menunjukan bahwa oli otomotip untuk poros engkol visikositas SAE 10 W
dan 20-20 W, yang mempunyai tanda huruf “SC”, “SD” atau “SE”, adalah sangat cocok dan
bagus untuk pelayanan beberapa sistem hidrolik apabila pada sistem itu terdapat sedikit air atau
tidak sama sekali. Efek sebaliknya bahwa bahan tambah “detergen” cenderung untuk menahan
air dalam ikatan campuran yang padat dan mencegah pemisahan terhadap air, bahkan untuk
waktu yang lama sekalipun. Patut dicatat kiranya bahwa sangat sedikit masalah air dalam oli
telah memberikan pengalaman berharga selama ini dalam penggunaan oli poros engkol dalam
sistem-sistem permesinan hidrolik. Kondensasai secara normal bukanlah suatu masalah yang
berarti.
1. Sebagai Pengisi

Dalam hal tertentu, fluida adalah hanya sebagai pengisi (penutup) terhadap tekanan di dalam
suatu komponen hidrolik. Terlihat pada gambar 1 bahwa tidak ada cincin pengisi antara batang
terhadap rumah katupnya utuk menekan kebocoran dari lintasan tekanan tinggi ke lintasan
tekanan rendah. Kerapatan mekanik pengepasan dan visikositas oli menentukan kebocoran rata-
ratanya.

2. Sebagai Pendingin

Sirkulasi minyak oli melalui pipa-pipa penghantar dan seluruh dinding bak
penampung(reservor) akan menyerap panas yang ditimbulkan dalam sistem hidrolik. Di samping
fungsi-fungsi utama seperti tersebut di atas, fluida hidrolik akan lebih baik apabila memenuhi
sejumlah persyratan, antara lain :

a. Mampu mencegah korosi atau komtaminasi.

b. Mampu mencegah adanya pembentukan endapan, getah oli dan pernis.

c. Tidak mudah membentuk buih-buih oli.

d. Memelihara kesetabilan dengan sendirinya, dengan cara demikian akan mengurangi ongkos
pengganti fluida.

e. Secara relatif mampu menjaga nilai kekentalan walau dalam perbedaan temperature sangat
tinggi

f. Memisahkan kandungan tinggi.

g. Sesuai atau cocok dengan penyekat dan gesekan yang dipakai pada komponen.

1.4 Angka SAE (Society of Automotive Engineers)

Angka-angka SAE telah ditetapkan oleh Society of Automotive Engineers untuk mengkhususkan
kelas-kelas viskositas SUS oli pada suhu tes SAE. Angka-angka SAE yang tepat ditentukan
dengan membandingkan waktu yang diperlukan oli untuk melewati alat tes dengan sebuah grafik
oleh Society of Automotive Engineers. Angka-angka musim dingin (5 W, 10 W, 20 W)
ditentukan dengan tes-tes pada 0°F. Dan oli untuk musim panas dengan angka-angka (20, 30, 40,
50, dan seterusnya) menyatakan tingkat SUS pada 21°F.
1.5 Tenaga Penggerak Winch

Gerakan berputar winch merupakan hasil perpindahan gerak berputar dari sumber tenaga
penggerak. Adapun sumber penggerak winch yaitu motor listrik, mesin uap, transmisi elektro
hidrolik dan ada juga menggunakan mesin diesel.

Pada umumnya penggunaan winch di kapal-kapal perikanan untuk membantu operasi


penangkapan rata-rata menggunakan tenaga penggerak motor winch berupa tekanan minyak
hidrolik.

1.6 Komponen Utama Winch Hidrolik

Suatu sistem hidrolik pada dasarnya adalah suatu cara memindahkan daya dan sumber daya ke
mesin atau komponen yang dioperasikan. Daya yang sama dapat dipindahkan ke serana sabuk,
poros atau sambungan lain. Media yang digunakan untuk memindahkan daya dalam sistem
hidrolik adalah fluida (cairan) yang terdapat dalam pipa antara penggerak dan anggota yang
digerakan. Keuntungan utama sistem hidrolik dibandingkan dengan cara lain adalah cara ini
menyediakan cara yang sederhana untuk memindahkan daya ke bagian mesin yang jauh dan
dengan mudah merubah gerak putar dari sumber daya menjadi gerak dalam bentuk lain seperti
gerak bolak-balik dan gerak berputar. Dalam sistem terdapat beberapa komponen yang bekerja
saling mendukung satu sama lain, yaitu diantaranya :

a. Penyambung dan Pemutus Winch

Penyambung dan pemutus winch berfungsi untuk menyalurkan tenaga putar yang ditransferkan
langsung dari mesin induk dengan As mesin induk. Tenaga yang ditransferkan adalah 1 : 1
maksudnya kecepatan putar yang dihasilkan oleh mesin induk sebanding dengan kecepatan putar
dari winch tersebut.

b. Drum Penggulung

Drum penggulung berfungsi untuk menggulung dan mengulur tali atau (warp). Dalam kapal-
kapal penangkapan ikan, drum penggulung ini mempunyai bentuk dan ukuran yang berbrda-beda
tergantung dari operasi penangkapanya, sedangkan pada trawl winch drum penggulung ini
biasanya mempunyai ukuran yang besar dan mampu menampung talli baja (warp) dengan
kapasita 2 sampai 3 kubik.

c. Kapstan (gypsi head)

Kapstan atau (gypsi head) pada trawl winch berungsi untuk membantu dalam penarikan tali
dalam kapal-kapal ikan khususnya kapal trawl, gypsy head sanagt penting untuk membantu
dalam penarikan kantong jarring.

d. Kopling (handel)
Kopling adalah suatu alat yang berfungsi sebagai penghubung atau penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakan. Kopling dibagi dalam dua bagian pokok, yaitu
kopling tetap dan kopling tak tetap. Kopling tetap merupakan komponen yang berfungsi sebagai
penerus putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang dogerakan secara pasti tanpa
terjadi slip. Kopling tidak tetap adalah suatu komponen yang menghubungkan poros yang
digerakan dengan poros penggerak dengan putaran yang sama dalam meneruskan gaya, serta
dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut baik keadaan diam maupun berputar.

e. Tangki Minyak Hidrolik

Menurut Hartono (1988), fungsi utama dari tangki minyak hidrolik adalah untuk menyimpan
minyak hidrolik dan melindungi minyak dari pencemaran. Adapun fungsi tangki lainya adalah :

a. Tangki menyimpan fluida sehabis dipakai dari sistem hidrolik, dan bekerja sebagai penahan
terhadap fluktuasi (gejolak) fluida yang disebabkan oleh pemindah aliran yang tidak sama pada
elemen penggerak (sistem)

b. Tangki mampu membuang panas yang ditimbulkan oleh tenaga yang hilang hingga pada
elemen penggerak dan elemen pengatur (katup).

c. Tangki dapat menetralisir adanya buih dan gelembung yang ditimbulkan, sehingga buih dan
gelembung dapat terpisah dari fluida hidroliknya.

d. Tangki dapat mengendapka kotoran-kotoran fluida, endapan itu berada di bagain bawah
tangki, sehingga bebas dari fluidanya.

Untuk melaksanakan fungsi-fungsi di atas, persyaratan rancang tertentu hampir untuk setiap
pemakaian di industri. Tangki dikonstruksi dari pelat baja yang disambung dengan sambungan
las, dengan kaki mengangkat tangki di atas lantai (landasan). Dengan cara ini akan memberikan
pendingin oleh sirkuasi udara sekitar ke seluruh dinding tangki dan bagian bawahnya, sehingga
pemindahan panasnya menjadi optimal.

1.7 Elemen Penggerak Hidrolik (Motor Hidrolik)

Menurut Hartono (1988), motor hidrolik disebut juga elemen penggerak rotary mengubah energi
hidrolik ke dalam torsi dan kemudian menjadi bentuk tenaga. Motor-motor hidrolik adalah
mirip-mirip menyerupai pompa hidrolik dalam konstruksinya dan sebenarnya beberapa pompa
hidrolik dapat juga digunakan sebagai motor. Sebagai penggantinya dari fluida yang mendorong
ke dalam sistem sebagaimana yang dilakukan pompa, untuk motor adalah didorong oleh fluida
melewati bagian yang menimbulkan torsi dan meneruskan gerakan putar (putaran).

Motor-motor hidrolik mempunyai cirri-ciri desain umum :


1. Setiap jenis desain harus mempunyai suatu luas permukaan penggerak (A) yang bertalian
dengan perbedaan tekanan (∆p). untuk pompa sudu-sudu dan pompa roda gigi permukaan ini
berbentuk segi empat. Untuk motor-motor radaial dan aksial permukaan ini adalah berbentuk
lingkaran.

2. Dalam setiap jenis tekanan luasan terbuka (A) harus dihubungkan secara mekanik terhadap
poros motor.

3. Saluran masuk dan saluran ke luar fluida harus mempunyai suatu irama pengaturan lubang
untuk menghasilkan rotasi (putaran) terus-menerus. Adapun jenis-jenis motor hidrolik adalah :

1. Motor roda gigi. 3. Motor torak radial

2. Motor torak aksial. 4. Motor baling

1.8 Pompa Hidrolik

Pompa hidrolik adalah media untuk mentransfer energi mekanik atau energi listrik menjadi
energi hidrolik. Di kapal-kapal kecil seperti kapal perikanan pompa biasanya digerakan oleh
main engine, motor bantu atau motor llistrik (Czekaj, 1989).

Menurut Hartono (1988), Pompa hidrolik merupakan suatu alat untuk menimbulkan atau
membangkitkan aliran fluida (untuk memindahkan sejumlah volume fluida) dan untuk
memberikan gaya sebagaimana diperlukan.

Dari bermacam-macam komponen yang ada dalam sistem hidrolik, boleh dikatakan bahwa
pompa adalah komponen yang paling dominan. Fungsi dari pada pompa adalah untuk mengubah
energi mekanik menjadi energi hidrolik dengan cara menekan fluida hidrolik ke dalam sistem.

a. Katup Pengaman

Menurut Hartono (1988), katup pengatur tekanan digunakan dalam sistem hidrolik untuk
mengatur gaya elemen penggerak dan untuk menentukan pemilihan batas tekanan pada saat
pengaturan operasi mesin-mesin tertentu. Katup pengaman berfungsi sebagai :

1. Untuk membatasi tekanan maksimum sistem dalam rangkaian hidrolik atau sub-rangkaian,
dengan demikian menyediakan perlindungan beban lebih.

2. Untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke tangki, sementara tekanan sistem harus
dipertahankan (sistem unloading).

3. Untuk menyediakan arah balik aliran pompa ke tangki, sementara sistem tidak
dipertahankan (sistem off-loading).
4. Untuk memberikan perlawanan aliran fluida pada batas-batas tekanan yang dapat dipilih
(gaya pengimbang).

b. Pipa-Pipa Saluran (konduktor) Fluida.

Selang, pipa, dan lubang fulida menghubungkan berbagai komponen hidrolik dan
menghantarkan fluida ke seluruh sistem. Saluran konduktor (penghantar) harus mampu menahan
bukan hanya tekanan sistem maksimum menurut perhitungan, tetapi juga kejutan-kejutan
tekanan yang timbul dalam sistem. Pemilihan konduktor (tabung, pipa logam atau karet) dan
elemen penyambung (fitting) tergantung pada faktor-faktor berikut :

1. Tekanan statis dan dinamis 6. Kekuatan kebocoran

2. Aliran rata-rata 7. Kondisi Lingkungan

3. Kesesuian terhadap fluida 8. Pemakaian

4. Pemeliharaan 10. Harga

5. Vibrasi

Konduktor fluida cair dalam sistem hidrolik harus mempunyai luas penampang yang cukup besar
untuk menghantarkan alira fluida rata-rata tanpa menimbulkan rugi-rugi kelebihan tekanan. Pipa
berlapis baja biasa digunakan untu konduktor-konduktor kaku dan semi-kaku. Dan pipa fleksibel
(selang karet) digunakan apabila cairan fluida harus dihubungkan dengan bagian-bagian mesin
yang bergerak (mesin perkakas, crane, mobil, dan pemakaian pada alat-alat pertanian), atau
apabila vibrasi dapat menimbulkan kebocoran pada sistem pemipaanya (Sumber : Hartono,
1988).

c. Belt conveyor

Belt conveyor merupakan mesin pemindah material sepanjang arah horizontal atau dengan
kemiringan tertentu secara kontinu. Belt conveyor secara luas digunakan pada berbagai industri.
Sebagai contoh : Penyalur hasil produksi urea curah ke gudang penyimpanan dan sebagainya.
Skema kontruksi utama belt conveyor terlihat pada Gambar
Gambar Skema Kontruksi Utama Belt Conveyor

(Sumber: Kontruksi Belt Conveyor, 2008)

Berdasarkan standar dari Conveyor Equipment Manufacturers Association (CEMA) konstruksi


dasar conveyor secara umum terdiri dari :

1. Tail Pulley ( dalam kasus tertentu dapat sebagai drive pulley dengan drive- unit yang
dipasangkan padanya ).

2. Snub Pulley ( pada head-end dan tail-end )

3. Internal belt cleaner ( internal belt scraper )

4. Impact idlers ( impact rollers )

5. Return idlers ( return rollers )

6. Belt

7. Bend pulleys

8. Take-up pulley

9. Take-up unit

10. Carrying idlers


11. Pulley cleaner

12. Eksternal belt cleaner ( eksternal belt scraper )

13. Head pulley ( biasanya sebagaidischarge pulley dan juga drive pulley )

[1] Ada beberapa pertimbangan yang mendasari dalam penelitian pesawat pengangkut :

1. Karakteristik pemakaian, hal ini menyangkut jenis dan ukuran material, sifat material, serta
kondisi medan atau ruang kerja alat.

2. Proses produksi, mengngkut kapasitas perjam dari unit, kontinuitas pemindahan, metode
penumpukan material dan lamanya alat beroperasi.

3. Prinsip-prinsip ekonomi, meliputi ongkos pembuatan,pemeliharaan, pemasangan, biaya


operasi dan juga biaya penyusutan dari harga awal alat tersebut.

2.2 Bagian-bagian Belt Conveyor

 Komponen-Komponen Pendukung Belt Conveyor

Dalam pengoperasian belt conveyor dilapangan, ada beberapa komponen pendukung yang
ditambahkan pada sistim tersebut seperti :

1. Hopper, berfungsi untuk mencurahkan bebas keatas belt conveyor. Kapasitas beban dapat
diatur dari curahan hopper tersebut.

2. Peralatanpembongkar (discharging device), berfungsi untuk membongkar muatan belt


conveyor

3. Rem penahan otomatis (automatic hold back brakes) berfungsi untuk mematikan sistem
seketika jika ada gangguan.

4. Pembersih belt, yang dipasangkan pada puli bagian depan. Alat ini dipasang untuk conveyor
yang membawa material basah dan lengket

5. Feeder, sebagai pengumpan dari hopper ke belt, feeder ini memiliki dua bentuk yaitu sudu dan
screw.
II. Line Hauler

Line hauler merupakan alat bantu penarik tali utama pada saat hauling berlangsung. Keberadaan
alat ini mutlak diperlukan, karena tali yang ditebar di perairan tidak memungkinkan untuk ditarik
menggunakan tangan biasa (manual), selain berat dari gaya beban dan gaya tarikan dari seluruh
rangkaian long line juga akan memerlukan waktu yang lama sehingga dianggap tidak efisien.

Line hauler pada umumnya digerakkan dengan tenaga elektro hidrolik, dilengkapi dengan tuas
pengatur kecepatan tarik agar memudahkan penanganan penarikan tali utama, terutama pada saat
menaikkan ikan hasil tangkapan atau saat terjadi kekusutan tali.

Line hauler ditempatkan di geladag kerja hauling (hauling working space). Kekuatan tarik dari
line hauler disesuaikan dengan ukuran besar kecilnya kapal (Suwardiyono dan Nuryadi Sadono,
2004).

Item Code L036

RPM 0~220 RPM

Flow Rate 70 L/min

Setting Pressure 120 kg/cm²

Pull Force 200 kgw

Winding Speed 0~270 m/min

III. Line Arranger (Penyusun tali utama)


Pada kapal-kapal long line yang sudah modern peralatan bantu penangkapannya dilengkapai
peralatan lain selain line hauler. Line arranger ditempatkan diatas main line tank (tangki
penyimpanan tali utama) merupakan alat bantu penangkapan yang berfungsi sebagai penarik dan
penyusun tali utama agar tertata rapi di dalam main line tank ( BBPI Semarang, 2004).

IV. Branch Line Ace dan Buoy Line Ace

Branch line ace ditempatkan pada geladag kerja di lambung kanan kapal dibelakang line hauler,
merupakan alat bantu penangkapan sebagai penarik dan penggulung tali cabang (branch line)
dengan menggunakan tenaga motor hidrolik. Sedangkan buoy line ace yang digunakan untuk
menarik tali pelampung (buoy line) pada saat kegiatan hauling. Branch line dan buoy line yang
sudah diangkat dari air segera dilepas dari tali utama kemudian digulung dengan branch line ace
setelah tergulung dan diikat lalu ditempatkan dalam basket (keranjang) (Suwardiyono dan
Nuryadi Sadono, 2004).

Anda mungkin juga menyukai