CILEGON – BANTEN
2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Nufus Kanani, ST., M.Eng
sebagai dosen pengampu mata kuliah pengenalan proses dan alat industry kimia
yang telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
TINJAUAN PUSTAKA
3. Perhitungan ...............................................................................................15
4. Gangguan-gangguan .................................................................................22
5. Gambar Pompa..........................................................................................25
PENUTUP ..............................................................................................................29
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
TINJAUAN PUSTAKA
1
5. Daya (P) pada pompa dibagi menjadi dua yaitu daya poros dari motor listrik
dan daya air yang dihasilkan dari pomp aitu sendiri. Adapun satuan dari
daya (P) adalah Watt.
6. Efisiensi merupakan perbandingan antara daya poros motor listrik dengan
daya air yang dihasilkan dari sebuah pompa.
Dalam suatu pabrik atau industri, selalu dijumpai keadaan dimana bahan-
bahan yang dipindahkan dari suatu tempat ke tempat yang lain atau dari suatu
tempat penyimpanan ke tempat pengolahan maupun sebaliknya.
Pemindahan ini dapat juga dimaksudkan untuk membawa bahan yang akan
diolah dari sumber dimana bahan itu diperoleh. Kita tahu bahwa cairan dari
tempat yang lebih tinggi akan sendirinya mengalir ke tempat yang lebih rendah,
tetapi jika sebaliknya makan perlu dilakukan usaha untuk memindahkan atau
menaikkan fluida, alat yang umum digunakan adalah pompa.
1. Hambatan Kecepatan
Hambatan ini terjadi karena aliran fluida di dalam tabung atau pipa
mempunyai kecepatan tertentu, maka pompa harus memberikan tekanan
yang diinginkan.
2. Hambatan Gesekan
Hambatan ini terjadi pada gesekan sepanjang pipa-pipa yang dilaluinya.
2
2. Klasifikasi dan Jenis – Jenis Alat
3
Pompa perpindahan positif memiliki tipe yang lebih bervariasi dari pada
pompa dinamik. Secara general pompa perpindahan positif dibagi menjadi
dua yaitu jenis pompa rotary dan jenis reciprocating.
Keterangan:
a. Motor : bagian penggerak (power end) yang terdiri dari
poros engkol dan batang engkol.
b. Gear : Roda gigi
c. Seal : Katup penyekat / katup penahan.
4
d. Piston : Silinder berbentuk huruf T horisontal.
e. Solvent in : tempat fluida masuk.
f. Check Valves : Katup isap pada bagian bawah dan katup buang
pada bagian atas.
g. Solvent out : tempat fluida keluar.
a. Gear pumps
Sebuah pompa rotary yang simple dimana fluida ditekan
dengan menggunakan dua roda gigi. Prinsip kerjanya saat antar
5
roda gigi bertemu penghisapan fluida kemudian berputar dan
diakhiri saat roda gigi akan berpisah sehingga fluida terlempar
keluar.
Gambar 2.3 pompa gear
Keterangan:
1. Driver Gear:
Driver Gear terhubung ke penggerak utama. Berputar
menggunakan kekuatan dari penggerak utama.
2. Driven Gear Atau Idle Gear:
Roda gigi yang digerakkan menyatu dengan roda gigi
penggerak dan berputar saat roda gigi penggerak
berputar.
3. Casing:
Baik roda gigi penggerak maupun roda gigi yang
digerakkan dikemas di dalam casing gear pump.
4. Bagian Inlet Atau Sisi Hisap:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan
memasuki gear pump. Cairan bertekanan rendah
memasuki pompa dari Bagian Inlet.
5. Bagian Outlet Atau Sisi Debit:
Ini adalah bagian di gear pump di mana cairan
bertekanan dikirim ke area yang diperlukan. Cairan
bertekanan tinggi mengalir keluar dari pompa dari
Bagian Outlet.
6. Penggerak utama:
Dalam gear pump, penggerak utama digunakan untuk
memberikan daya ke poros tempat roda gigi penggerak
dipasang. Ini bisa berupa Motor Listrik atau Mesin I.C
atau bisa berupa tenaga kerja manual.
6
7. KatupPengaman atau Katup Pelepas:
Katup pengaman atau katup pelepas dipasang di sisi
pelepasan sehingga jika terdapat tekanan berlebih maka
dapat dilepaskan. Ini akan mencegah pompa agar tidak
rusak.
b. Screw pumps
Pompa ini menggunakan dna ulir yang bertemu dan berputar
untuk menghasilkan aliran min sesuai dengan yang diinginkan.
Pompa term ini digunakan untak menangani cairan yang
mempunyai viskositas tinggi, heterogen, sensifif terhadap
geseran dan cairan yang mudah berbusa. Cara kerja screw pumps
adalah zat cair masuk pada lubang isap, kemudian akan ditekan
di ulir yang mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk ulir
tersebut, zat cair akan masuk ke ruang antara ulir-ulir, ketika ulir
7
• Desain sederhana.
8
Gambar 2.5 Komponen Vane Pump
Keterangan:
9
Berikut jenis-jenis pompa dinamik.
2) Pompa Aksial
Pompa aksial adalah salah satu pompa yang berfungsi untuk
mengalirkan fluida dari potensial rendah ke potensial yang lebih tinggi
dengan menggunakan gerak putaran dari blades dan mempunyai arah
aliran yang sejajar dengan sumbu porosnya. Prinsip kerja pompa
aksial adalah energy mekanik yang dihasilkan oleh sumber penggerak
ditransmisikan melalui polos impeller untuk menggerakkan impeller
pompa. Putaran impeller memberikan gaya aksial yang mendorong
fluida sehingga menghasilkan energi kinetik pada fluida kerja
tersebut.
10
Gambar 2.6 Pompa Aksial
Keterangan:
- Inlet Pompa. Bagian ini menjadi sisi inlet fluida untuk masuk
ke pompa. Pada pompa aksial vertikal, sisi inlet ini berbentuk
corong (biasa disebut Suction Bell) dengan tujuan untuk
mengurangi kerugian hidrolik head.
- Impeller. Impeller menjadi bagian utama dari pompa ini.
Desainnya mirip dengan baling-baling pada kapal laut. Impeller
ini berfungsi untuk menimbulkan gaya aksial yang ditransferkan
ke fluida kerja.
- Difuser. Casing pompa aksial juga seperti pompa sentrifugal
yang berbentuk difuser. Fungsinya adalah untuk menurunkan
kecepatan pompa dan menaikkan tekanan kerjanya. Namun
desainnya tidak seekstrim volute casing pompa sentrifugal,
karena peningkatan tekanan outlet pompa aksial yang terlalu
tinggi dapat menimbulkan vibrasi dan mengurangi umur kerja
pompa aksial.
- Poros. Berfungsi untuk meneruskan putaran dari motor listrik ke
impeller.
11
- Guide Bearing. Berfungsi untuk menahan posisi poros agar
tetap berada di garis sumbu kerjanya. Bearing atau bantalan ini
memerlukan sistem lubrikasi yang harus selalu dijaga agar
terhindar dari kenaikan temperatur.
- Stuffing Box. Adalah sistem sealing yang berfungsi sebagai
pembatas antara poros dengan casing agar terhindar dari
kebocoran.
3) Pompa Sentrifugal
Sebuah pompa sentrifugal tersusun atas sebuah impeller dan
saluran inlet ditengah-tengahnya. Dengan desain ini maka pada saat
impeller berputar, fluida mengalir menuju casing disekitar impeller
sebagai akibat dari gaya sentrifugal. Casing ini berfungsi untuk
menurunkan kecepatan
aliran fluida sementara kecepatan putar impeller tetap tinggi.
Kecepatan fluida dikonversikan menjadi tekanan oleh casing sehingga
fluida dapat menuju titik outlet nya.
12
Gambar 2.7 Pompa Sentrifugal
Keterangan:
3. Shaft sleeve, berfungsi untuk melindungi shaft dari erosi, korosi dan
keausan pada stuffing box. komponen ini bisa sebagai internal
bearing, leakage joint dan distance sleever.
13
4.Wearing ring, komponen ini dipasang pada casing (wearing ring
casing) dan impeller (wearing ring impeller). Fungsi utama dari
komponen ini yaitu untuk meminimalisir terjadinya kebocoran
akibat adanya celah antara casing dengan impeller.
4. Wearing ring casing, alat ini dipasang pada casing untuk mencegah
kebocoran yang terjadi akibat adanya celah pada casing dan
impeller.
14
3. Perhitungan
1) Head Pompa
Head pompa adalah energi per satuan berat fluida yang diberikan oleh
pompa sehingga fluida tersebut dapat mengalir dari suction ke discharge.
Head pompa disini meliputi :
a) Head Statis
Head statis meliputi :
• Pressure Head : Merupakan energi yang terdapat pada fluida akibat
perbedaan tekanan antara suction seservoir dengan discharge
reservoir.
• Elevation Head : Merupakan head yang disebabkan oleh adanya
perbedaan ketinggian dari permukaan fluida di suction reservoir
dengan permukaan fluida di discharge reservoir dengan sumbu
pompa sebagai acuannya. Ada dua macam instalasi pada pipa
suction, yaitu : Suction Head.
Apabila suatu instalasi pipa suction dimana permukaan fluida
terletak di atas sumbu pompa. Besarnya elevation head adalah :
𝐻𝑎 = 𝐻𝑑 − 𝐻𝑠
Dan apabila suatu instalasi pipa suction dimana permukaan fluida
terletak di bawah sumbu pompa. Besarnya elevation head adalah :
𝐻𝑎 = 𝐻𝑑 + 𝐻𝑠
Dimana :
Hd = Head discharge (m)
Hs = Headsuction (m)
b) Head Dinamis
15
Head dinamis merupakan head pompa yang terdiri dari :
• Velocity Head : Merupakan head yang disebabkan oleh adanya
perbedaan kecepatan fluida di suction reservoir dengan di discharge
reservoir.
• Head Loss : adalah suatu kerugian aliran yang terjadi sepanjang
saluran pipa, baik itu pipa lurus, belokan, saringan, katup dan
sebagainya. Head loss dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
o Head Loss Mayor
Merupakan suatu kerugian aliran yang disebabkan oleh adanya
gesekan antara fluida dengan dinding saluran pipa lurus. Besarnya
head loss mayor dapat dihitung menggunakan persamaan Darcy-
Weysbah sebagai berikut :
𝐿 𝑉2
𝐻1 = 𝑓. .
𝐷 2. 𝑔
Dimana :
f = Koefisien kerugian gesek
L = Panjang pipa (m)
D = Diameter dalam pipa (m)
V = Kecepatan aliran fluida (m/s)
g = Percepatan gravitasi (9,8 m/𝑠 2 )
16
0,0005
𝑓 = 0,020 +
𝐷
Dimana :
D = Diameter dalam pipa (m)
Atau dapat dicari melalui Moody Diagram dengan menarik
𝜀
garis harga 𝑅𝑒 diplotkan harga Relative Roughness (𝐷).
Dimana :
𝜌 = Densitas fluida (kg/𝑚3 )
𝑉 = Kecepatan aliran fluida (m/s)
𝐷 = Diameter dalam pipa (m)
𝜇 = Viskositas dinamik (kg/m𝑠 3 )
𝑣 = Viskositas kinematik (𝑚2 /𝑠)
17
V = Kecepatan aliran fluida (m/s)
Merupakan penjumlahan dari head statis dengan head dinamis. Head ini
menyatakan besarnya kerugian yang harus diatasi oleh pompa dari seluruh
komponen-komponen yang ada.
𝑉2
𝐻𝑡𝑜𝑡 = ℎ𝑎 + ∆ℎ𝑝 + 𝐻1 +
2𝑔
Dimana :
𝑉2
= Head kecepatan keluar (m)
2𝑔
Head isap positif net (NPSH) merupakan ukuran dari head suction
terendah yang memungkinkan bagi cairan untuk tidak mengalami kavitasi.
Ada dua macam NPSH, yaitu :
18
𝑃𝑎 𝑃𝑣
ℎ𝑠𝑣 = − − ℎ𝑠 − ∑ 𝐻𝐿 𝑠
𝛾 𝛾
Dimana :
ℎ𝑠𝑣 = NPSH yang tersedia pada instalasi (m kolom air)
𝑃𝑎
= Tekanan absolut di atas permukaan cairan pada suction
𝛾
4) Daya Pompa
Daya pompa adalah besarnya energi per satuan waktu atau kecepatan
melakukan kerja. Ada macam-macam daya, yaitu :
19
Daya hidrolik (daya pompa teoritis) adalah daya yang dibutuhkan
untuk mengalirkan sejumlah zat cair. Daya ini dapat dihitung dengan
rumus :
𝜌. 𝑔. 𝑄. 𝐻𝑝
𝑃=
η
Dimana :
P = Daya pompa (watt)
𝜌 = Densitas fluida (kg/𝑚3 )
𝑔 = Percepatan gravitasi (9,8 m/𝑠 2 )
𝑄 = Debit aliran fluida (𝑚3 /𝑠)
𝐻𝑝 = Head pompa (m)
η = Efisiensi pompa
Dimana :
20
BHP atau NP = Break Horse Power
HHP = Hydraulic Horse Power
η𝑝 = Efisiensi optimum pipa
c) Daya Penggerak (Driver)
Daya penggerak (driver) adalah daya poros dibagi dengan efisiensi
mekanis (efisiensi transmisi) yang dapat dihitung dengan rumus :
𝐵𝐻𝑃 (1 + 𝛼)
𝑁𝑑 =
η𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠
Dimana :
Nd = Daya penggerak (HP)
BHP = Break Horse Power (HP)
η𝑡𝑟𝑎𝑛𝑠 = Efisiensi transmisi dari gear box, belt, rantai atau kopling
(0,75 ÷ 0,95)
𝛼 = Faktor cadangan (untuk motor induksi = 0,1 ÷ 0,2 )
5) Efisiensi Pompa
Efisiensi pada dasarnya didefinisikan sebagai perbandingan antara output
dan input atau perbandingan antara HHP pompa dengan BHP pompa yang
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝐻𝐻𝑃
η= atau η =
𝑃𝑖𝑛 𝐵𝐻𝑃
Dimana :
21
η𝑝 = ηℎ × η𝑉 × η𝑚
Dimana :
η𝑝 = Efisiensi pompa
ηℎ = Efisiensi hidrolis
η𝑉 = Efisiensi volumetris
η𝑚 = Efisiensi mekanis
4. Gangguan – Gangguan
Kavitasi merupakan salah satu masalah yang seringkali ditemukan pada
pompa sentrifugal. kavitasi pada pompa dapat menimbulkan berbagai macam
kerugian dan menganggu kinerja pompa serta dapat merusak pompa itu sendiri
jika tidak ditangani dengan benar.
Fenomena Kavitasi biasanya terjadi pompa sentrifugal karena jenis pompa
ini memanfaatkan perubahan tekanan untuk menciptakan mekanisme untuk
menghisap dan menyalurkan fluida. Dimana ruang hampa udara (vakum) yang
dihasilkan oleh impeler akan menghisap cairan (suction) kemudian
mendorongnya keluar (discharge). Namun pada beberapa kasus fenomena
kavitasi seringkali ditemukan pada Pompa submersible namun hal tersebut
sangat jarang terjadi.
Jenis-Jenis Kavitasi Pada Pompa :
Terdapat dua jenis kavitasi yang terjadi pada pompa yaitu kavitasi
suction dan kavitasi discharge
1.) Kavitasi Suction (kavitasi isap)
Kavitasi suction terjadi Ketika pompa berada di bawah tekanan yang
rendah atau pada kondisi vakum yang tinggi. Pada kasus kavitasi isap,
kondisi tekanan rendah atau vakum tinggi membuat cairan yang masuk
menghasilkan aliran yang rendah. Sehingga gelembung udara akan
terbentuk disekitar mata impeller. Ketika cairan tersebut bergerak ke sisi
22
discharge pompa, gelembung-gelembung udara akan terkompresi
menjadi cairan dan menghasilkan ledakan pada permukaan impeller.
23
1) Memeriksa filter pompa
penyumbatan pada saluran suction atau saluran discharge dapat
menyebabkan ketidakseimbangan tekanan di dalam pompa. Oleh karena
itu pemeriksaan secara berkala perlu dilakukan agar tidak terjadi
penyumbatan pada filter atau penyaring yang dapat mengganggu kinerja
pompa.
2) Mengevaluasi kinerja pompa dengen referensi kurva pompa
Perlunya mengetahui kinerja pompa untuk memastikan pompa
beroperasi dengan baik yaitu dengan mengukur tekanan operasi dan laju
aliran cairan pompa dengan menggunakan alat pengukur tekanan dan
flowmeter untuk memahami di mana pompa beroperasi sesuai dengan
refernsi pada kurva pada titik efisiensi terbaiknya.
3) Evaluasi desain saluran perpipaan
Saluran perpipaan merupakan media penyaluran cairan sebelum
masuk atau kelua pompa. Jika terdapat jalur atau desain pipa yang tidak
tepat sehingga mempengaruhi laju aliran serta tekanan pada cairan. Oleh
karena itu perlu melakukan evaluasi pada saluran perpipaan pada pompa
yang mengalami gejala kavitasi dan memastikan jalur yang dibutuhkan
cairan untuk mencapai dan dari pompa ideal untuk kondisi
pengoperasian pompa.
24
5. Gambar Pompa
25
Gambar 2.11 Pompa Roda gigi dalam
(Sumber : William dan Arhur, 1990)
26
Gambar 2.14 Vane Pump
(Sumber : William dan Arthur, 1990)
27
Gambar 2.18 Pompa torak silinder ganda
a. Swashplate pump
b. Bent – axis pump
(Sumber : William dan Arthur, 1990)
https://www.youtube.com/watch?v=BaEHVpKc-1Q&ab_channel=Lesics
28
PENUTUP
Pompa adalah suatu alat yang digunakan untuk memindahkan suatu cairan dari
satu tempat ke tempat yang lain dengan cara menaikkan tekanan cairan tersebut,
kenaikan cairan tersebut digunakan untuk mengatasi hambatan-hambatan
pengaliran, hambatan-hambatan pengaliran itu dapat berupa perbedaan tekanan
perbedaan ketinggian atau hambatan gesek. Pada umumnya pompa digerakkan oleh
motor, mesin atau sejenisnya. Banyak faktor yang menyebabkan jenis dan ukuran
pompa serta bahan pembuatnya berbeda, antara lain jenis dan jumlah bahan cairan
tinggi dan jarak pengangkutan serta tekanan yang diperlukan dan sebagainya.
Spesifikasi sebuah pompa bisa dinyatakan berdasarkan jumlah fluida yang dapat
dialirkan per energi angkat (head) dan satuan (kapasitas).
Pompa memiliki beberapa jenis yaitu pompa perpindahan positf yang terbagi
menjadi pompa reciprocating, pompa rotary, pompa pengaruh khusus dan pompa
dinamik yang terbagi menjadi pompa pengaruh khusus, pompa aksial, pompa
sentrifugal. Kavitasi merupakan salah satu masalah yang seringkali ditemukan pada
pompa sentrifugal. Jenis-Jenis Kavitasi Pada Pompa : kavitasi suction dan kavitasi
discharge.
29
DAFTAR PUSTAKA
http://indarluhsepdyanuri.blogspot.co.id/2016/01/definisi-pompa-Sentrifugal.html
30