Penulis :
Rantan (071.15.113)
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaiakan makalah dengan
judul Sucker Rod Pump & Electric Submersible Pump. Makalah ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas Laboratorium Konservasi Alat.
Atas bimbingan dari dosen dan bantuan dari assisten laboratorium maka disusunlah
makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami
dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Dan diharapkan makalah ini
dapat bermanfaat dalam proses perkuliahan.
Dalam menyusun makalah ini, kami banyak memperoleh bantuan dari berbagai
pihak, maka kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik mungkin.
Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah
ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih
baik.
Demikianlah kata pengantar makalah dan kami berharap semoga makalah ini dapat
digunakan sebagaimana mestinya. Amin.
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
Latar Belakang Masalah..................................................................... 1
Tujuan................................................................................................... 2
BAB II TEORI DASAR....................................................................................... 4
2.1 Sucker Rod Pump............................................................................... 4
2.2 Electric Submergible Pump................................................................ 5
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................... 19
BAB IV KESIMPULAN...................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 23
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1.1 Konvensional SRP....................................................................................
2.1.2 Mark II SRP..............................................................................................
2.1.3 Air Balance SRP........................................................................................
2.2.1 Electric Submersible Pump........................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Gambar 2.1.1
Konvensional SRP
Gambar 2.1.3
Air Balance SRP
5. Walking Beam
Walking Beam sebagai tempat kedudukan dari Equalizer bearing ( tail bearing ) dan dibawah
ditopang oleh saddle bearing ( center bearing) yang tetumpu pada sampson post. Ujung
depan walking beam terpasang horse head.
Walking-beam ini bersama pitman dan crank berfungsi sebagai pengubah gerak putar
menjadi gerak turun naik.
6. Horse Head
Horse-head ditempatkan diujung walking beam dengan bentuk 1/8 lingkaran agar gerakan
Rod string naik turun ( reciprocating ) tetap senter dengan lubang sumur.
7. Carrier Bar dan Wire line Hanger (Briddle)
Untuk menghubungkan horse head dengan polished rod digunakan wire line hanger
(briddle) yang dikaitkan dengan carrier bar pada polished rod. Untuk mencegah supaya
carrier bar tidak berubah posisinya , maka ditahan oleh polished rod clamp.
Antara carrier bar dengan clamp sering dipasang spacer untuk tempat dynamometer, guna
mengukur beban pada polished rod.
Pada ujung paling atas polished rod dipasang polished rod eye berfungsi untuk keperluan
well service untuk mencabut polished rod, dan melindungi drad pada ujung polished rod.
8. Stuffing Box.
Dipasang diatas kepala sumur (well head) berfungsi : Sebagai pencegah atau menahan
minyak agar minyak tidak menyembur keluar bersama-sama dengan naik turunnya polished
rod sehingga aliran dapat di atur ke flow line. Didalam stuffing box terdapat packing untuk
menahan bocoran minyak.
9. Polished Rod
Polished rod atau stang putih adalah stang penghubung antara rangkaian sucker rod di
bawah permukaan dengan perangkat pumping unit di permukaan. Polished rod diperlukan
hanya satu batang saja pada unit sucker rod pump tetapI polished rod mempunyai kekuatan
yang melebihi sucker rod karena polished rod menahan beban maksimum seluruh
rangkaian sucker rod. Polished rod mempunyai permukaan yang licin dan halus, terbuat dari
baja keras.
Standard diameter polished rod : 1, 1 1/8, 1 , dan 1
Panjang polished rod : 8, 11, 16, dan 22 .
10. Counter Weight
Pada crank balance pumping unit, counter weight dipasang pada crank, sedangkan pada
beam balance pumping unit, counter wight dipasang pada ujung belakang walking beam.
Counter weight berfungsi untuk memberikan balancing beban pada pumping unit sehingga
beban pada upstroke sada dengan beban pada down stroke. Dengan demikian beam
pumping unit tidak cepat rusak.
Pada pengoperasian Sucker Rod Pump di lapangan sering terjadi gas locking, dimana pompa
terkunci oleh gas yang berekspansi saat up stroke dan terkompresi disaat down stroke. Hal
ini terjadi karena gas formasi banyak yang masuk ke dalam pompa.
5. Tubing
Seperti pada umumnya sumur minyak, tubing merupakan media alir fluida formasi
dari dasar sumur ke permukaan. Pada sumur minyak dengan metoda pengangkatan buatan
menggunakan Sucker Rod Pump, tubing berfungsi pula sebagai tempat menggantungkan
pompa dengan jenis Tubing Type.
Panjang tubing menurut standar API terbagi dalam dua range, yaitu:
- Range I , panjang 20 24 feet
- Range II, panjang 28 32 feet
Jenis sambungan tubing : API Non Upset, API External Upset, Atlas Bradford, VAM.
Gambar 2.2.1
Electric Submersible Pump
A. Switchboard
Switchboard adalah sebuah alat yang dikendalikan dan mengontrol operasi peralatan
pompa yang ada dibawah permukaan. Alat ini merupakan kombinasi dari motor starter, alat
pencatat tegangan, alat penstabil tegangan arus listrik selama pompa masih dalam kondisi
beroperasi. Switchboard yang diproduksi terdiri dari bermacam-macam jenis dan ukuran,
mulai dari yang bertegangan 440 volt, sampai dengan 4800 volt. Untuk pemakaian
switchboard ini kita harus memperhitungkan beberapa faktor, yaitu besarnya HP voltage dan
ampere dari motor.
B. Transformer
Transformer merupakan suatu alat listrik untuk mengubah voltase dari satu harga ke
harga lainnya. Sebuah Transformer step-up menerima suatu besarnya voltase pada koil
primernya dan mengubahnya menjadi besaran voltase yang lebih besar yang dapat diperoleh
pada koil sekunder. Sedangkan pada step-down transformer akan bekerja sebaliknya. Dengan
demikian, fungsi dari transformer adalah untuk merubah tegangan yang berasal dari jala-jala
listrik menjadi tenaga yang disesuaikan dengan tenaga yang dibutuhkan oleh motor listrik.
C. Junction Box
Junction Box berfungsi sebagai tempat pelepasan gas agar tidak merambat naik
melalui kabel kedalam switchboard. Gas yang keluar dari sumur kemungkinan besar akan
mengalir melalui armor kabel dan terus menuju switchboard. Untuk mencegah hal tersebut
dibuat Junction Box. Disini kabel dari ESP motor akan disambung dengan kabel yang datang
dari switchboard dan gas yang mengalir dari sumur akan lepas pada sambungan tersebut,
karena armor kabel telah dibuka pada bagian penyambungan. Junction Box dipasang antara
Wellhead dengan switchboard dengan jarak minimum yang diizinkan yaitu 15 feet dari
wellhead dan 35 feet dari switchboard, dan dipasang kira-kira 2 s/d 3 feet diatas permukaan
tanah.
B. Protector
Fungsi utama dari Protector adalah sebagai pelindung motor listrik dengan cara
:Memberikan ruangan untuk pengembangan/penyusutan minyak pelumas. Mencegah fluida
masuk kerumah motor. Menyimpan minyak motor dan minyak pelumas. Memberikan
keseimbangan tekanan dalam motor dengan tekanan luar, yaitu : tekanan fluida sumur pada
kedalaman tertentu. Selain fungsi diatas, Protector mempunyai tugas pokok lainnya, yaitu
menyeimbangkan tekanan dalam motor dengan tekanan dalam annulus, yang mengakomodasi
pengembangan fluida (liquid) motor karena naiknya temperatur, serta menyambungkan motor
dengan intake pompa.
C. Gas Separator
Gas separator terdiri dari :
1. Standard intake
Unit ini dipasang sebagai Screen dan Port tempat masuknya fluida kedalam pompa. Standard
Intake tidak memisahkan gas dan cairan.
D. Pompa
Secara umum pompa pada ESP terdiri beberapa bagian :
Impeller
Impeller merupakan komponen dari pompa yang berputar bersama-sama dengan poros yang
dikunci dengan spline memanjang sepanjang poros, impeller berfungsi untuk memberikan
gaya sentrifugal yang menyebabkan fluida bergerak menjauhi poros yang berputar, sehingga
fluida naik dari sumur minyak ke permukaan.
Diffuser
Diffuser merupakan komponen dari pompa yang dijepit pada housing dan dijaga agar tidak
bergerak. Didalam diffuser terdapat sudu-sudu pengarah aliran fluida dari stage yang lebih
rendah ke stage yang lebih tinggi. Adapun fungsi diffuser adalah membalikkan arah fluida
dan mengarahkan kembali ke poros dan ke bagian tengah dari Impeller diatasnya.