Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMPRESOR

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Perawatan dan Perbaikan mesin

Disusun oleh:
Muhammad Assyifa Rahandika (22503244052)

Dosen Pengampu:
Andrian Wisnu Dewangga

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah senam lantai ini dapat memberikan
manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

YOGYAKARTA, 15 APRIL 2024

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. 2


DAFTAR ISI ................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................. 4
1.1 LATAR BELAKANG ........................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH .................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ............................................................................................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 5
2.1 MACAM-MACAM KOMPRESOR ................................................................................... 5
2.2 PRINSIP KERJA. ............................................................................................................... 8
2.3 KOMPONEN UTAMA BESERTA FUNGSINYA ............................................................ 8
2.4 KAPASITAS MESIN ......................................................................................................... 9
2.5 CARA MERAWAT MESIN............................................................................................. 11
2.6 SISTEM PELUMASAN ................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP..................................................................................................................... 13
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................. 13
3.2 SARAN ............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kompresor secara sederhana bisa diartikan sebagai alat untuk memasukkan udara dan atau
mengirim udara dengan tekanan tinggi. Kompresor bisa kita temukan pada alat pengungkit,
kendaraan roda empat, pendingin ruangan, lemari es serta alat-alat mengengkat beban yang
menggunakan tekanan untuk mengangkatnya. Sekalipun sama-sama sebagai alat untuk
memasukkan dan menggiring udara dengan tekanan tinggi, pada masing-masing peralatan yang
berbeda, cara kerja kompresor pun bisa berbeda pula.

Secara umum kompresor digunakan atau berfungsi menyediakan udara dengan tekanan
tinggi. Prinsip kerja kompresor seperti ini biasa kita temukan pada mesin otomotif. Fungsi kedua
dari kompresor adalah untuk membantu reaksi kimia dengan cara meningkatkan sistem tekanan.
Sebuah kompresor apabila dilihat dari cara kerjanya, maka akan ada dua jenis kompresor yang
masing-masing metode kerjanya berbeda. Jenis pertama adalah kompresor dengan metode kerja
positif displacement dan yang kedua adalah kompresor dengan metode kerja dynamic.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa saja macam-macam kompresor ?
1. Bagaimana merawat kompresor ?
2. Prinsip kerja
3. Kapasitas mesin
4. Komponen utama beserta fungsinya
5. Sistem pelumasan

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kompresor.


2. Untuk mengetahui berbagai macam-macam kompresor.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara melakukan perawatan kompresor.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 MACAM-MACAM KOMPRESOR

1. Kompresor Torak Resiprokal (reciprocating compressor)

Kompresor ini dikenal juga dengan kompresor torak, karena dilengkapi dengan torak
yang bekerja bolak-balik atau gerak resiprokal. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan
dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup. Pada saat terjadi pengisapan, tekanan udara
dalam silinder mengecil, sehingga udara luar akan masuk ke dalam silinder secara alami. Pada
saat gerak kompresi torak bergerak dari titik mati bawah ke titik mati atas, sehingga udara di atas
torak bertekanan tinggi, selanjutnya di masukkan ke dalam tabung penyimpan udara. Tabung
penyimpanan dilengkapi dengan katup satu arah, sehingga udara yang ada dalam tangki tidak
akan kembali ke silinder. Proses tersebut berlangsung terus-menerus hingga diperoleh tekanan
udara yang diperlukan. Gerakan mengisap dan mengkompresi ke tabung penampung ini
berlangsung secara terus menerus, pada umumnya bila tekanan dalam tabung telah melebihi
kapasitas, maka katup pengaman akan terbuka, atau mesin penggerak akan mati secara otomatis.

2. Kompresor Torak Dua Tingkat Sistem Pendingin Udara

Kompresor udara bertingkat digunakan untuk menghasilkan tekanan udara yang lebih
tinggi. Udara masuk akan dikompresi oleh torak pertama, kemudian didinginkan, selanjutnya
dimasukkan dalam silinder kedua untuk dikompresi oleh torak kedua sampai pada tekanan yang
diinginkan. Pemampatan (pengkompresian) udara tahap kedua lebih besar, temperatur udara akan
naik selama terjadi kompresi, sehingga perlu mengalami proses pendinginan dengan memasang
sistem pendingin. Metode pendinginan yang sering digunakan misalnya, dengan sistem udara atau
dengan sistem air bersirkulasi. Batas tekanan maksimum untuk jenis kompresor torak resiprokal
antara lain, untuk kompresor satu tingkat tekanan hingga 4 bar. Sedangkan dua tingkat atau lebih
tekanannya hingga 15 bar

3. Kompresor Diafragma (diaphragma compressor)

Jenis Kompresor ini termasuk dalam kelompok kompresor torak. Namun letak torak
dipisahkan melalui sebuah membran diafragma. Udara yang masuk dan keluar tidak langsung
berhubungan dengan bagian-bagian yang bergerak secara resiprokal. Adanya pemisahan ruangan
ini udara akan lebih terjaga dan bebas dari uap air dan pelumas/oli. Oleh karena itu kompresor
diafragma banyak digunakan pada industri bahan makanan, farmasi, obat – obatan dan kimia.
Prinsip kerjanya hampir sama dengan kompresor torak. Perbedaannya terdapat pada sistem
kompresi udara yang akan masuk ke dalam tangki penyimpanan udara bertekanan. Torak pada
kompresor diafragma tidak secara langsung menghisap dan menekan udara, tetapi menggerakkan
sebuah membran (diafragma) dulu. Dari gerakan diafragma yang kembang kempis itulah yang
akan menghisap dan menekan udara ke tabung penyimpan.

4. Kompresor Putar (Rotary Compressor)


Kompresor putar ini memiliki sepasang rotor berbentuk sekrup. Pasangan ini berputar
serempak dalam arah yang berlawanan dan saling mengait seperti roda gigi. Putaran serempak ini
dapat berlangsung karena kaitan gigi-gigi rotor itu sendiri atau dengan perantaraan sepasang roda
gigi penyerempak putaran. Karena gesekan antar rotor sangat kecil, kompresor ini mempunyai
performansi yang baik untuk umur kerja yang panjang. Perbedaan tekanan maksimum yang
diizinkan pada kompresor ini ditentukan oleh defleksi lentur rotor dan besarnya biasanya adalah
30 kg/cm2 (2900 kPa).. Mekanisme kerja kompresor rotary, udara masuk dimampatkan melalui
Blade (Mata Pisau) yang berputar cepat. Blade tersebut digerakkan untuk memampatkan udara
yang masuk. Kompresor beroperasi pada kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil
keluaran yang lebih tinggi dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah,
bentuknya kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di
industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150 kW.
Jenis dari kompresor putar adalah:

• Kompresor lobe (roots blower)


• Kompresor ulir (ulir putar helical-lobe, dimana rotor putar jantan dan betina bergerak berlawanan
arah dan menangkap udara sambil mengkompresi dan bergerak ke depan
• Jenis baling-baling putar/ baling-baling luncur, ring cairan dan jenis gulungan.

Kompresor ulir putar menggunakan pendingin air. Jika pendinginan sudah dilakukan pada bagian
dalam kompresor, tidak akan terjadi suhu operasi yang ekstrim pada bagian-bagian yang bekerja.
Karena desainnya yang sederhana dan hanya sedikit bagian-bagian yang bekerja, kompresor
udara ulir putar mudah perawatannya, mudah operasinya dan fleksibel dalam pemasangannya.
Kompresor udara putar dapat dipasang pada permukaan apapun yang dapat menyangga berat
Statiknya.

5. Kompresor Sekrup (Screw)


Kompresor Sekrup memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan udara secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda
gigi helix yang saling bertautan. Jika roda-roda gigi tersebut berbentuk lurus, maka kompresor ini
dapat digunakan sebagai pompa hidrolik pada pesawat-pesawat hidrolik. Roda-roda gigi
kompresor sekrup harus diletakkan pada rumah-rumah roda gigi dengan benar sehingga betul-
betul dapat menghisap dan menekan fluida

2.2 PRINSIP KERJA.

Prinsip kerja kompresor adalah saat piston dari titik mati atas ke titik mati bawah udara
di luar dihisap oleh piston tekanan rendah melalui filter udara dan masuk ke dalam silinder melalui
katup isap tekanan rendah kemudian didinginkan di dalam intercooler. Kemudian udara dihisap
masuk ke dalam silinder tekanan tinggi melalui katup isap tekanan tinggi. Setelah dikompresikan
udara keluar ke tabung udara melalui katup tekanan tinggi. Proses ini terjadi berulang-ulang dan
udara yang dihasilkan ditampung dalam bejana udara yang selanjutnya udara bertekanan ini dapat
digunakan

2.3 KOMPONEN UTAMA BESERTA FUNGSINYA

KOMPONEN KOMPRESOR

1. Kerangka (frame)

Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga sebagai tempat
kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat penampungan minyak pelumas.

2. Poros engkol (crank shaft)


Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak balik (translasi).

3. Batang penghubung (connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui kepala silang, batang
penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu menahan beban pada saat
kompresi.
4. Kepala silang (cross head)
Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak. Kepala silang dapat
meluncur pada bantalan luncurnya
6. Silinder (cylinder)

Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

6. Liner silinder (cylinder liner)


Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses ekspansi,
pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.
7. Front and rear cylinder cover.
Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank end/rear cover yang
berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar silinder.
6. Water Jacket

Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin

9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan (suction), kompresi
(compression) dan pengeluaran (discharge).
10. Cincin torak ( piston rings)
Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak dengan dinding liner
silinder.

2.4 KAPASITAS MESIN

Bagi pengusaha yang dalam pengelolaan bisnisnya menggunakan kompresor,


mengetahui kapasitas tangki air receiver tentu merupakan hal penting, baik itu pressure tank 1000
liter, 500 liter, atau bahkan 50.000 liter. Pasalnya, udara yang terkompresi membutuhkan
kapasitas yang sesuai agar kompresor bisa bekerja maksimal dan tidak membahayakan
penggunanya. Untuk lebih detail, simak ulasan berikut ini.

Kompresor dan Kapasitas Tangki Air Receiver Terintegrasi dengan air pressure tank,
kompresor merupakan perangkat mekanik yang berfungsi menciptakan dan mengaliri udara
bertekanan. Dalam kehidupan sehari-hari, kompresor dapat ditemukan pada blow gun untuk
membersihkan kotoran & debu yang susah terjangkau atau pada nail gun untuk memasang paku
di dinding.

Selain terdapat juga pada spray gun untuk memudahkan proses pengecatan, pada
sandblaster, air ratchet wrech (pengencang baut), air drill (bor), dan lainnya. Adapun untuk
kebutuhan industri, penghasil udara bertekanan tinggi ini banyak digunakan sebagai mesin
pneumatik atau sebagai bagian dari mesin, seperti pada turbin gas, mesin pendingin, dan masih
anyak lagi. Dalam proses kerjanya kompresor terintegrasi dengan sebuah tanki yang disebut air
receiver tank. Tangki ini bertugas menahan tekanan udara (high pressure) yang terkompresi.
Adapun kapasitas tiap tangki berbeda-beda tergantung besarnya tekanan dan kecepatan motor
mesin. Jika kapasitasnya tidak sesuai, maka mesin tidak akan bekerja dengan baik.

Ukuran tekanan yang dihasilkan oleh kompresor tentu berbeda-beda tergantung dengan
kebutuhannya. Hal ini tentu membutuhkan kapasitas tangki yang sesuai. Itu sebabnya tersedia
berbagai jenis ukuran tangki air receiver. Mulai dari Pressure tank 1000 liter, 2000 liter, dan
seterusnya. Daya tampung kapasitas kompresor beragam dari 500 liter, 1.000 liter, 1.500 liter,
2.000 liter, 2.500 liter, 3.000 liter, 4.000 liter, 5.000 liter, 6.000 liter, 8.000 liter, 10.000 liter,
20.000 liter, 24.000 liter, 30.000 liter, 35.000 liter, sampai 50.000 liter dan bahkan lebih sesuai
kebutuhan. Bagaimana Mengetahui Kapasitas Terbaik Tangki Kompresor? Tekanan tinggi atau
high pressure (HP) dan kekuatan putar mesin dalam satuan kilowatt menentukan kapasitas yang
paling sesuai untuk sebuah kompresor.

Ketiganya saling memengaruhi satu sama lain. Compressor tank perlu memenuhi
kebutuhan udara untuk dapat disimpan dengan aman dan digunakan dengan baik. Keseluruhan
sistem tidak dapat berfungsi dan bahkan dapat menyebabkan kecelakaan apabila kapasitas tidak
sesuai dengan tenaga yang dikeluarkan kompresor. Simulasinya, kompresor dapat mengeluarkan
tekanan atau HP (high pressure) mulai dari 10 sampai 100. Bila ada kebutuhan yang lebih besar
dari itu, maka dibutuhkan tangki kompresor lain. Anda bisa menggunakan 2 atau lebih kompresor
tergantung dengan kebutuhan. Tekanan terendah dengan 10 HP yang disertai dengan 7.5 Kilo
watt (KW) paling cocok untuk tangki berkapasitas 0,5 meter kubik atau sama dengan 500 litter.

Ada juga tekanan berukuran sedang yang berkisar antara 40 sampai 60 HP. cara terbaik
untuk menyimpannya adalah dengan pressure tank 1000 liter sampai 3000 liter. Tekanan terbesar
dari HP hanya sampai 100 HP. Dengan demikian bila ada usaha yang butuh tekanan yang lebih
besar dari pada 100 HP maka ukuran kapasitas terbaiknya perlu dibuat secara costumized.

2.5 CARA MERAWAT MESIN

Cek oli, pastikan levelnya minimal setengah dan tidak lebih dari 3/4 pada oil glass
Tutup semua kran Periksa belt, pastikan tidak terlalu kendur namun juga tidak terlalu kencang.
Pastikan daya yang tersedia minimal 2 kali lipat dari daya yang tertera pada motor. Untuk mesin
kompresor, (pastikan oli dan bahan bakar tersedia) Start/On pada switch (recoil untuk engine dan
gunakan pengaturan gas untuk start, setelah stabil, kembalikan pada posisi awal). Pastikan motor
mati/Off jika pressure gauge menunjuk 8 bar dan kembali hidup/On pada 5 bar (untuk kompresor
berkapasitas 12 bar akan mati/Off jika pressure gauge menunjuk 12 bar dan kembali hidup/On
pada 9 bar) Untuk kompresor engine, matikan secara manual dengan engine switch off Setelah
selesai menggunakan unit ini, buang seluruh angin yang tersisa di dalam tangki melalui drain
valve. Gunakan kompresor sesuai aplikasinya. Perhatikan debit pengisian tangki, harus lebih
besar dari debit penggunaannya.

Usahakan sedapat mungkin agar motor memiliki tenggang waktu yang cukup untuk
hidup dan mati, minimal 5-10 menit. Letakan kompresor di tempat dengan sirkulasi udara yang
baik. Hindarkan kompresor dari hujan/air maupun sinar matahari secara langsung (letakan di
tempat terlindung). Pastikan minimal sekali dalam seminggu untuk menguras tangki dengan
angin (sebaiknya tiap hari).

2.6 SISTEM PELUMASAN

Bagian-bagian kompresor torak yang memerlukan pelumasan adalah bagian-bagian yang


saling meluncur seperti silinder, torak, kepala silang, metal -metal bantalan batang penggerak dan
bantalan utama. Tujuan pelumasan adalah untuk mencegah keausan, merapatkan cincin torak dan
paking, mendinginkan bagian-bagian yang saling bergesek, dan mencegah pengkaratan. Pada
kompresor kerja tunggal yang biasanya dipergunakan sebagai kompresor berukuran kecil,
pelumasan kotak engkol dan silinder disatukan. Sebaliknya kompresor kerja ganda yang biasanya
dibuat untuk ukuran sedang dan besar dimana silinder dipisah dari rangka oleh paking tekan,
maka harus dilumasi secara terpisah. Dalam hal ini pelumasan untuk silinder disebut pelumasan
dalam dan pelumasan untuk rangkanya disebut pelumasan luar.Untuk kompresor kerja tunggal
yang berukuran kecil, pelumasan dalam maupun pelumasan luar dilakukan secara bersama
dengan cara pelumasan percik atau dengan pompa pelumas jenis rocla gigi. Pelumasan percik,
menggunakan tuas pemercik minyak yang dipasang pada ujung besar batang penggerak. Tuas ini
akan menyerempet permukaan minyak di dasar kotak engkol sehingga minyak akan terpercik ke
silinder dan bagian lain dalam kotak engkol. Metode pelumasan paksa menggunakan pompa roda
gigi yang dipasang pada ujung poros engkol. Putaran poros engkol akan diteruskan ke poros
pompa ini melalui sebuah kopling jenis Oldham. Minyak pelumas mengalir melalui saringan
minyak oleh isapan pompa. Oleh pompa tekanan minyak dinaikkan sampai mencapai harga
tertentu lalu dialirkan ke semua bagian yang memerlukan melalui saluran di dalam poros engkol
dan batang penggerak.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Makalah ini dapat disimpulkan bahwa klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor
dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive Displacement compressor, dan
Dynamic compressor, (Turbo), Positive Displacement compressor, terdiri dari Reciprocating dan
Rotary, sedangkan Dynamic compressor, (turbo) terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector. Dan
kompresor mempunyai beberapa komponen yan terdiri dari ; Kerangka (frame), Poros engkol
(crank shaft), Batang penghubung (connecting rod), Kepala silang (cross head), Silinder
(cylinder), Liner silinder (cylinder liner), Water Jacket, Torak (piston), Cincin torak ( piston
rings), Cincin Penahan Gas (packing rod), Ring Oil Scraper, dan Katup kompresor (compressor
valve). Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu positive displacement
compressor dengan prinsip kerja memampatkan dan mengeluarkan udara / gas secara intermitten
(berselang) dari dalam silinder. Pemampatan udara / gas dilakukan didalam silinder. Elemen
mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara / gas dinamakan piston / torak. Perawatan
kompresor sangatlah penting dikarenakan akan memperpanjang usia dari kompresor tersebut.
Dan tanpa dirawat dengan baik dan atau dipergunakan tidak sebagai mestinya sesuai dengan
peruntukannya, akan menyebabkan kompresor cepat rusak.

Maka, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan dulu bahwa oli berada pada level
aman. Kemudian semua kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak terlalu kendur
dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan
gas agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.

3.2 SARAN

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika mempunyai kompresor


seharusnya dapat mengetahui bagian-bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam
perawatan agar kompresor dapat mempuyai usia yang lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA

M. A. Ipick Setiawan1, Agung Sudrajad. 2015 “Peralatan praktikum kompresor torak sangat
diperlukan dalam proses praktikum prestasi mesin,” Flywheel.

Sularso and H. Tahara. 2000.“Perawatan dan Pemeliharaan Kompresor,”

P. Bosowa. 2018.“Rancang Bangun Alat Uji Kompresor Torak sebagai Media Pembelajaran
dalam mengajar memegang peranan penting Compressor ) kompresor torak.

Syawaluddin and M. Yusuf. 2011.“Perencanaan Kompresor Piston Pada Tekanan Kerja Max 2
N/mm”.

Y. Zamrodah. 2016. Analisa Hasil Pengujian Untuk Kerja Kompresor Torak Satu Silinder dan
Dua Silinder Denga Instalasi Paralel.

Anda mungkin juga menyukai