Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PRAKTIK PENGELASAN

Dosen Pembimbing:

Drs. Dewanto, M.Pd.

NIP. 196408091992021001

Oleh:

Emilda Dini Pratiwi

NIM. 17050524029

S-1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2019
PENGELASAN 1G

1. Membuat Jalur Las

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih banyak sekali terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Undercutting
Hal ini disebabkan oleh terlalu tingginya temperatur sewaktu mengelas yang
diakibatkan karena pemakaian arus yang terlalu besar dan ayunan elektroda
yang terlalu pendek.
b) Weaving fault
Hal ini disebabkan karena cara pengelasan terlalu goyang (Gerakan elektroda
terlalu besar)
c) Weld Spatter
Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu besar, salah jenis arus, elektroda terlalu
tinggi dan salah polarisasi.
d) Alur las tidak beraturan
Hal ini disebabkan oleh orang yang mengelas kurang latihan dalam
menggerakkan las sehingga elektroda kadang terlalu tinggi, kadang terlalu
menempel pada bahan.
2. Mengisi Kampuh

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih banyak sekali terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Surface porosity
Terjadinya lubang-lubang gas disekitar permukaan lasan yang disebabkan oleh
elektroda basah, kampuh kotor, udara sewaktu mengelas terlalu basah, dan gas
yang berasal dari galvanisasi.
b) Fault of electrode change
Bentuk alur las menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oleh pergantian
elektroda.
c) Weld spatter
Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu besar, salah jenis arus, elektroda terlalu
tinggi dan salah polarisasi.
d) Alur las tak beraturan
Hal ini disebabkan oleh orang yang mengelas kurang latihan dalam
menggerakkan las sehingga elektroda kadang terlalu tinggi, kadang terlalu
menempel pada bahan.
3. Sambungan I

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih banyak sekali terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Weaving fault
Hal ini disebabkan karena cara pengelasan terlalu goyang (Gerakan elektroda
terlalu besar)
b) Surface porosity
Terjadinya lubang-lubang gas disekitar permukaan lasan yang disebabkan oleh
elektroda basah, kampuh kotor, udara sewaktu mengelas terlalu basah, dan gas
yang berasal dari galvanisasi.
c) Weld spatter
Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu besar, salah jenis arus, elektroda terlalu
tinggi, dan salah polarisasi.
d) Alur las tidak beraturan
Hal ini disebabkan oleh orang yang mengelas kurang latihan dalam
menggerakkan las sehingga elektroda kadang terlalu tinggi, kadang terlalu
menempel pada bahan.
PENGELASAN 1F

4. Sambungan T

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Surface porosity
Terjadinya lubang-lubang gas disekitar permukaan lasan yang disebabkan oleh
elektroda basah, kampuh kotor, udara sewaktu mengelas terlalu basah, dan gas
yang berasal dari galvanisasi.
b) Weld spatter
Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu besar, salah jenis arus, elektroda terlalu
tinggi, dan salah polarisasi.
PENGELASAN 2F

5. Sambungan T

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih banyak sekali terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Weaving fault
Hal ini disebabkan karena cara pengelasan terlalu goyang (Gerakan elektroda
terlalu besar)
b) Surface porosity
Terjadinya lubang-lubang gas disekitar permukaan lasan yang disebabkan oleh
elektroda basah, kampuh kotor, udara sewaktu mengelas terlalu basah, dan gas
yang berasal dari galvanisasi.
c) Weld spatter
Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu besar, salah jenis arus, elektroda terlalu
tinggi, dan salah polarisasi.
d) Alur las terlalu tinggi
Berbentuk menonjol keatas. Hal ini disebabkan oleh arus las terlalu rendah dan
elektroda terlalu dekat dengan bahan.
e) Alur las tidak beraturan
Hal ini disebabkan oleh orang yang mengelas kurang latihan dalam
menggerakkan las sehingga elektroda kadang terlalu tinggi, kadang terlalu
menempel pada bahan.
6. Sambungan Fillet (Segitiga)

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las sudah baik, hanya
saja masih terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las tersebut adalah
Undercutting, hal ini disebabkan oleh terlalu tingginya temperatur sewaktu
mengelas yang diakibatkan karena pemakaian arus yang terlalu besar dan ayunan
elektroda yang terlalu pendek.
PENGELASAN 3G

7. Sambungan

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las sudah baik, hanya
saja masih terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las tersebut adalah
Undercutting, hal ini disebabkan oleh terlalu tingginya temperatur sewaktu
mengelas yang diakibatkan karena pemakaian arus yang terlalu besar dan ayunan
elektroda yang terlalu pendek.
8. Mengisi Kampuh

Analisa:
Berdasarkan gambar hasil praktikum terlihat bahwa hasil las kurang baik,
karena masih terjadi cacat las. Cacat las yang terjadi pada hasil las tersebut adalah
sebagai berikut:
a) Surface porosity
Terjadinya lubang-lubang gas disekitar permukaan lasan yang disebabkan oleh
elektroda basah, kampuh kotor, udara sewaktu mengelas terlalu basah, dan gas
yang berasal dari galvanisasi.
b) Fault of electrode change
Bentuk alur las menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oleh pergantian
elektroda.

Anda mungkin juga menyukai