“PNEUMATIC SYSTEM”
Pneumatic merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak
hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari
udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang
ukurannya relatif kecil.
Adapun ciri-ciri perangkat Pneumatic system yang tidak dipunyai oleh sistem yang
lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau dihisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang
diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere
(dibuang).
II. Kelebihan dan kekurangan Pneumatic system
Kelebihan dari pneumatic system yang sangat menonjol adalah karena udara
dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu
yang relatif singkat. Berdasarkan itu maka pneumatic system banyak digunakan di
industri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa
dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai
secara lebih mudah dan ekonomis.
7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatic kostruksinya kokoh sehingga tahan
terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.
3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan
dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
Keterangan gambar:
Compressor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa,
udara akan diserap dan dimampatkan oleh compressor yang digerakkan oleh motor
listrik.
After Cooler salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa
dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin
udara kempa.
Main Line Air Filter peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air
serta kandungan minyak pada udara kempa.
Refrigerated Air Dryer alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau
udara yang masih mengandung embun atau titik air, sehingga dapat menghasilkan
udara kempa yang benar-benar kering.
Air Filter alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
Air Pressure Reducing Valve berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas
yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
Air Lubricator alat ni berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa
dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus
dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
Air Silincer berfungsi untuk mereduksi nozzle yang timbul sampai pada batas yang
aman.
Air Flow (Change Selenoide Valve) berfungsi untuk merubah aliran langsung dari
Compressor dengan cara membuka atau menutup valve yang menerima sinyal
elektrik.
Speed Control Valve berfungsi mengontrol kecepatan cylinder dengan mengatur
valve aliran dari udara kempa.
Air Cylinder berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang
efektif dan gerakan.
Untuk menstabilkan udara kempa, biasanya dibelakang Compressor
disambungkan tangki penampung, sehingga tekanan udara yang keluar menjadi stabil,
selain itu Compressor dapat dihemat kerjanya, karena hasil kerjanya dapat sewaktu-
waktu dipergunakan tanpa dibangkitkan terlebih dahulu.
Instalasi pneumatic pada dasarnya terdiri dari perubah energi atau
pengalihragaman energi. Arus energi melalui suatu instalasi pneumatic mengalir seperti
pada bagan di bawah ini :
A. Cylinder Pneumatic
Cylinder pneumatic merupakan elemen kerja atau bagian dari pneumatic system
yang akan menghasilkan gerak lurus bolak-balik, baik gerak itu beraturan maupun
yang dapat diatur. Berdasarkan prinsip kerjanya Cylinder pneumatic dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu :
- single acting cylinder
Single acting cylinder digerakkan hanya satu sisi arah saja. Oleh karenanya
hanya akan menghasilkan satu arah saja. Untuk gerak baliknya digunakan
tenaga yang didapat dari suatu pegas yang telah terpasang di dalam cylinder
tersebut, sehingga besar kecepatannya tergantung dari pegas yang dipakai.
Ukuran elemen ini biasanya dilihat dari besarnya diameter dan panjang
langkahnya. Panjang langkah dari single acting cylinder ini terbatas pada
panjang pegas yang dipakai.
Keterangan:
1) Rumah silinder
2) Lubang masuk udara bertekanan
3) Piston
4) Batang piston
5) Pegas pengembali
Prinsip kerja single acting cylinder
Dengan memberikan udara bertekan pada satu sisi permukaan piston,
sisi yang lain terbuka ke atmosphere. cylinder hanya bisa memberikan gaya
kerja satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang
ada didalam cylinder direncanakan hanya untuk mengembalikan cylinder ke
posisi awal.
Kegunaan
Menurut konstruksinya, single acting cylinder dapat melaksanakan berbagai
fungus gerakan:
1) Menjepit benda kerja
2) Pemotongan.
3) Pengepressan
4) Pengangkatan
Keterangan:
1) batang / rumah silinder.
2) saluran masuk.
3) saluran keluar
4) batang piston
5) seal
6) bearing
7) piston
Prinsip kerja Double acting cylinder
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
(arah maju) sedangkan arah yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosphere,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan tersebut sehingga batang piston akan
terdorong keluar sampai mencapai batas maksimun dan berhenti. Gerakan
cylinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston
(arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke
atmosphere.
B. Katub Pneumatic
Sistem kontrol pneumatic system terdiri dari beberapa komponen sinyal dan
bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan kontrol menggunakan rangkaian
atau urutan-urutan kerja dari berbagai kerja yang disebut valve. Jadi pneumatic
valve perlengkapan pengontrolan atupun pengatur, baik untuk memulai (start)
ataupun berhenti (stop). Arah aliran atau tekanan dari suatu perantara yang dibawa
oleh Compressor dan disimpan dalam suatu bejana.
- Pemasangan valve
Keandalan sebuah pengontrolan bertahap sangat bergantung pada
pemasangan limit switch yang benar. Untuk semua perencanaan pemasangan
limit switch harus bisa diatur posisi kedudukan dengan mudah agar supaya
mendapatkan keserasian koordinasi gerakan cylinder dalam urutan kontrol.
- Penempatan valve
Pemilihan valve yang cermat, penempatan yang benar adalah sebagai salah
satu persyaratan lanjutan, untuk keandalan sifat pensakelaran harus bebas
gangguan pengoperasiannya, hal ini memberikan kemudahan untuk mereparasi
dan memelihara. Pemakaian ini pada valve dalam bagian daya dan katup-katup
dalam bagian kontrol.
Valve yang diaktifkan secara manual untuk sinyal masukan pada umumnya
ditempatkan pada panel kontrol atau meja kontrol. Maka dari itu praktis dan
tepat sekali untuk memakai valve sdengan pengaktifan yang bisa ditempatkan
pada basic valve. Variasi pengaktifan tersedia untuk macam yang luas dari
fungsi masukan.
Penempatan valve kontrol harus bisa diambil dengan mudah untuk
mereparasi, mengeluarkan atau memodifikasi kerjanya. Penomoran komponen
dan pemakai indikator sebagai penunjuk untuk sinyal kontrol merupakan hal
yang paling penting guna untuk mengurangi waktu tunda dan memudahkan
pencarian kesalahan.
valves daya mempunyai tugas pengaktifan pneumatic system untuk
mengatur sesuai dengan urutan tahapan kontrol yang telah ditentukan.
Persyaratan dasar untuk katup daya adalah untuk membolehkan membalik
aliran udara ke cylinder begitu sinyal kontrol telah diberikan. valve daya
sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan silinder. Agar supaya panjang
saluran bisa diperpendek dan juga waktu pensakelaran seideal dan sependek
mungkin . Katup daya bisa ditempatkan langsung ke pengatur. Sebagai
keuntungan tambahan adalah bahwa penyambung, dan selang waktu
pemasangan bisa dihemat.
C. Compressor
Compressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas, Kompresor
udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara
atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosphere. Dalam hal ini
kompresor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula compresaor
yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosphere.
Jenis-Jenis Compressor
Adapun jenis-jenis compressor terdiri dari dua kelompok, yaitu:
Kelompok pertama, adalah yang bekerja dengan prinsip pemindahan
dimana udara dikompresi (dimampatkan) dan diisikannya kedalam suatu ruangan.
Kemudian mengurangi atau memperkecil isi ruangan tersebut. Jenis ini disebut
piston compressor. ( reciprocating piston compressor, rotary piston compressor)
Kelompok kedua, adalah yang bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu
dengan cara menyedot udara masuk kedalam bagian suatu sisi dam
memampatkannya dengan cara percepatan massa seperti pada prinsip sebuah turbin.
D. Motor
Yang dimaksud disini adalah tenaga penggerak utama (primer mover) dari
compressor. Hal ini terutama tergantung dari syarat-syarat cara kerja compressor
tersebut. Pada umumnya yang biasa dipakai sebagai penggerak compressor untuk
mendapatkan udara mampat adalah motor listrik atau motor piston.
Jenis-jenis penggerak antara lain:
1) Motor listrik
Secara garis besar motor listrik diklasifikasikan menjadi dua, yaitu motor
induksi dan motor sinkron, motor induksi mempunyai faktor daya dan efisiensi
yang lebih rendah dari pada motor sinkron. Arus awal motor induksi juga sangat
besar, namun motor induksi sampai 600 kW banyak dipakai karena harganya
relatif murah dan pemeliharaannya mudah.
Adapun motor sinkron mempunyai faktor daya dan efisiensi sangt tinggi,
namun harganya mahal. Dengan demikian motor ini hanya dipakai bila
diperlukan daya besar dimana pemakaian daya merupakan faktor yang sangat
menentukan.
Bila dipakai motor listrik sebagai penggerak, maka transmisi yang dapat
digunakan adalah V-belt, kopling tetap dan rotor terpadu. Bila dipakai motor
torak dapat digunakan V-belt, kopling tetap atau kopling gesek
2. Sebutkan ciri-ciri dari perangkat Pneumatic system yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain ?
Answer :
Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan
yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi
naik.
Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek
yang diperlukan.
Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke
atmosphere (dibuang).
7. Apakah fungsi dari Main Line Air Filter pada Pneumatic system?
Answer :
Peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta kandungan
minyak pada udara kempa.
http://ondyx.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-fungsi-pneumatik.html
http://glamorous-hani.blogspot.com/2012/05/pengertian-pneumatik.html