Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTEK SISTEM PESAWAT I

“PNEUMATIC SYSTEM”

Di Susun Oleh Kelompok 4 :

Riko Nurriyadi (40201118046)


Salman Aji (40201118047)
Satria Naufal Graha K. (40201118048)
Sebastian G. Hutabarat (40201118049)
Tessa Amandanisa (40201118050)
Wahyu Atmaja (40201118051)
Yeremias Iriansa Sua (40201118052)

PROGRAM STUDI TEKNIK PENERBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NURTANIO BANDUNG
2019
PNEUMATIC SYSTEM

I. Pengertian dan fungsi Pneumatic system


Pneumatic merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Orang pertama
yang dikenal telah menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama
Ktesibio. Dengan demikian istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma
yang artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara philosophi istilah
pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatic berarti
mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan. [Suyanto, 2003 : 1]

Pneumatic merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida dan tidak
hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu sistem saluran, yang terdiri
atas pipa-pipa, selang-selang, gawai (device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan
penggunaan udara mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari
udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam tempat yang
ukurannya relatif kecil.

Pneumatic dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri (dunia


perusahaan) (dan khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari
semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau suatu gerakan.
Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatic dapat diartikan sebagai teknik udara
mampat (compressed air technology). Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik
meliputi :alat-alat penggerakan, pengukuran, pengaturan, pengendalian, penghubungan
dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara mampat. Dalam
penggunaan Pneumatic system semuanya menggunakan udara sebagai fluida kerja
dalam arti udara mampat sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.

Adapun ciri-ciri perangkat Pneumatic system yang tidak dipunyai oleh sistem yang
lain, adalah sebagai berikut :
1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau dihisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang
diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya harus
didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek yang
diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke atmosphere
(dibuang).
II. Kelebihan dan kekurangan Pneumatic system
Kelebihan dari pneumatic system yang sangat menonjol adalah karena udara
dapat mengembang dengan begitu kuat dan cepat di ruangan yang sempit dalam waktu
yang relatif singkat. Berdasarkan itu maka pneumatic system banyak digunakan di
industri-industri dan pabrik-pabrik. Juga karena beberapa bukti yang nyata bahwa
dalam berbagai masalah untuk otomatisasi tidak ada media lain yang dapat dipakai
secara lebih mudah dan ekonomis.

Selain dari kelebihan di atas, pneumatic system juga mempunyai kelebihan-


kelebihan lainnya sehingga seringkali diutamakan dibandingkan alat-alat yang lain.
Kelebihan-kelebihan itu antara lain bisa dilihat dari [Krist , 1993 : 6-8]

1. Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer


 Udara dimana saja tersedia dalam jumlah yang tak terhingga.
 Saluran-saluran balik tidak diperlukan, karena udara bekas (udara yang telah
memuai dan telah menyerahkan energinya) dapat dibuang bebas.

2. Dapat disimpan dengan baik.


 Sumber udara mampat (kompresor) hanya memproduksi udara mampat kalau
udara itu memang digunakan, jadi kompresor tidak selalu bekerja.
 Pengangkutan dan penyimpanan dari tangki-tangki penampungan juga
dimungkinkan.

3. Bersih dan kering.


 Udara mampat adalah bersih, jadi kalau ada kebocoran pada saluran pipa benda-
benda kerja ataupun bahan-bahan tidak akan menjadi kotor.
 Udara mampat adalah kering, jadi kalau ada kerusakan pipa-pipa tidak akan ada
pengotoran-pengotoran, bintik (stain) minyak dan sebagainya.

4. Tidak peka terhadap suhu.


 Udara bersih dapat digunakan sepenuhnya pada suhu-suhu tinggi dan pada nilai-
nilai yang rendah.
 Udara mampat juga dapat digunakan di tempat-tempat yang sangat panas.
 Peralatan-peralatan atau saluran-saluran pipa dapat digunakan secara aman
dalam lingkungan yang panas sekali.

5. Aman terhadap ledakan dan kebakaran.


 Keamanan kerja serta produksi besar dari udara mampat tidak mengandung
bahaya kebakaran maupun ledakan.
 Alat-alat pneumatic dapat digunakan tanpa dibutuhkan pengamanan yang mahal
dan luas.
6. Kesederhanaan (mudah dipelihara)
 Karena kontruksinya sangat sederhana, peralatan-peralatan udara mampat
hampir tidak peka gangguan.
 Konstruksinya yang sederhana menyebabkan waktu motase (pemasangan)
menjadi singkat, kerusakan-kerusakan seringkali dapat diperbaiki sendiri.
 Komponen-komponennya dengan mudah dipasang dan setelah dibuka dapat
digunakan kembali untuk penggunaan-penggunaan lainnya.

7. Konstruksi kokoh.
Pada umumnya komponen pneumatic kostruksinya kokoh sehingga tahan
terhadap gangguan dan perlakuan-perlakuan kasar.

Namun demikian, pneumatic system masih tetap juga mempunyai kelemahan-


kelemahan. Kekurangan dari sistem pneumatik antara lain [Krist , 1993 : 9-10]

1. Gangguan suara (bising).


Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam ruang-
ruang kerja yang sangat mengganggu.

2. Mudah menguap (volatile).


Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-udara
mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang banyak dan
menyebabkan udara mampat mengalir keluar.

3. Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang berkaitan
dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.

4. Gaya tekan terbatas.


Udara mampat hanya dapat membangkitkan gaya yang terbatas. Untuk gaya-gaya
yang besar pada suatu tekanan bisa dalam jaringan, dan dibutuhkan diameter torak
yang besar.

5. Biaya produksi tinggi.


Biaya produksi udara mampat tinggi, oleh karena itu untuk produksi dan distribusi
dibutuhkan peralatan-peralatan khusus.
III. Prinsip kerja Pneumatic System
Pneumatic system adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai media
kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan terlebih
dahulu. pneumatic system terdiri dari suatu compressor udara atau perapat udara
(sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-pemakai udara mampat)
ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali. Untuk lebih jelasnya berikut
adalah gambar Pneumatic system secara rinci.

Keterangan gambar:
 Compressor adalah peralatan yang dipergunakan untuk menghasilkan udara kempa,
udara akan diserap dan dimampatkan oleh compressor yang digerakkan oleh motor
listrik.
 After Cooler salah satu alat yang digunakan untuk mendinginkan udara kempa
dengan menggunaka air atau media lain yang dapat berfungsi sebagai pendingin
udara kempa.
 Main Line Air Filter peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air
serta kandungan minyak pada udara kempa.
 Refrigerated Air Dryer alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau
udara yang masih mengandung embun atau titik air, sehingga dapat menghasilkan
udara kempa yang benar-benar kering.
 Air Filter alat ini dipergunakan untuk menyaring debu yang terbawa oleh air.
 Air Pressure Reducing Valve berfungsi untuk mereduksi udara kempa pada batas
yang dikehendaki dan menjaga agar tetap konstan pada saat digunakan.
 Air Lubricator alat ni berfungsi untuk mensuplai pelumas kedalam udara kempa
dengan menggunakan aliran udara sehingga peralatan dapat bekerja dengan halus
dan bisa digunakan dalam jangka waktu yang panjang.
 Air Silincer berfungsi untuk mereduksi nozzle yang timbul sampai pada batas yang
aman.
 Air Flow (Change Selenoide Valve) berfungsi untuk merubah aliran langsung dari
Compressor dengan cara membuka atau menutup valve yang menerima sinyal
elektrik.
 Speed Control Valve berfungsi mengontrol kecepatan cylinder dengan mengatur
valve aliran dari udara kempa.
 Air Cylinder berfungsi untuk merubah energi udara kempa menjadi gaya yang
efektif dan gerakan.
Untuk menstabilkan udara kempa, biasanya dibelakang Compressor
disambungkan tangki penampung, sehingga tekanan udara yang keluar menjadi stabil,
selain itu Compressor dapat dihemat kerjanya, karena hasil kerjanya dapat sewaktu-
waktu dipergunakan tanpa dibangkitkan terlebih dahulu.
Instalasi pneumatic pada dasarnya terdiri dari perubah energi atau
pengalihragaman energi. Arus energi melalui suatu instalasi pneumatic mengalir seperti
pada bagan di bawah ini :

Dari bagan dapat dijelaskan bahwa :


 Perubahan energi mekanik dari penggerak (misalnya motor listrik, diesel dan
penggerak mekanis lainnya) menjadi energi pneumatic oleh compressor udara
(sumber udara mampat). Energi pneumatic ini dapat dianggap sebagai energi
potensial, energi kinetik fluida kerja atau pengangkut (udara mampat).
 Perpindahan energi pneumatic oleh udara mampat yang mengalir dari kompresor
melalui bagian pengatur atau pengendali (valve).
- ke cylinder yang bergerak bolak-balik.
- ke motor-motor udara mampat yang berotasi (berputar).
 Perubahan energi pneumatic menjadi energi mekanik oleh pemakai udara mampat
(cylinder atau motor udara mampat). Unsur-unsur pneumatic ini mengubah energi
potensial dan energi kinetik dalam udara mampat menjadi energi mekanik yang
akan menggerakkan penggerak-penggerak suatu mesin produksi (mesin perkakas,
perkakas angkut, mesin produksi dan sebagainya).
Bagian pengatur dan pengendali berfungsi sebagai pembawa arus udara mampat
menurut cara-cara yang telah ditetapkan untuk pemakaian-pemakaian udara mampat.
valve dapat mengatur tekanan dan kecepatan aliran.
IV. Bagian utama Pneumatic System
Dalam pneumatic system terdapat beberapa komponen utama, yang sering
disebut sebagai elemen kerja. Elemen kerja disini adalah suatu alat pneumatic yang
digerakkan dan akan menghasilkan suatu kerja dan usaha, seperti gerak lurus, gerak
putar, dan lain sebagainya. Umumnya disebut juga sebagai actuator. Jadi prinsipnya
udara betekanan yaitu udara kempaan yang sering juga disebut sebagai tenaga
pneumatic dirubah menjadi gerakan lurus bolak-balik (straight line reciprocating) oleh
Pneumatic cylinder dan gerakan putar (rotary) oleh motor pneumatic. Komponen-
komponen atau elemen kerja yang terdapat dalam sistem pneumatic dalam pneumatic
system, antara lain :

A. Cylinder Pneumatic
Cylinder pneumatic merupakan elemen kerja atau bagian dari pneumatic system
yang akan menghasilkan gerak lurus bolak-balik, baik gerak itu beraturan maupun
yang dapat diatur. Berdasarkan prinsip kerjanya Cylinder pneumatic dapat
dibedakan menjadi 2 yaitu :
- single acting cylinder
Single acting cylinder digerakkan hanya satu sisi arah saja. Oleh karenanya
hanya akan menghasilkan satu arah saja. Untuk gerak baliknya digunakan
tenaga yang didapat dari suatu pegas yang telah terpasang di dalam cylinder
tersebut, sehingga besar kecepatannya tergantung dari pegas yang dipakai.
Ukuran elemen ini biasanya dilihat dari besarnya diameter dan panjang
langkahnya. Panjang langkah dari single acting cylinder ini terbatas pada
panjang pegas yang dipakai.

Keterangan:

1) Rumah silinder
2) Lubang masuk udara bertekanan
3) Piston
4) Batang piston
5) Pegas pengembali
Prinsip kerja single acting cylinder
Dengan memberikan udara bertekan pada satu sisi permukaan piston,
sisi yang lain terbuka ke atmosphere. cylinder hanya bisa memberikan gaya
kerja satu arah. Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang
ada didalam cylinder direncanakan hanya untuk mengembalikan cylinder ke
posisi awal.
Kegunaan
Menurut konstruksinya, single acting cylinder dapat melaksanakan berbagai
fungus gerakan:
1) Menjepit benda kerja
2) Pemotongan.
3) Pengepressan
4) Pengangkatan

- Double acting cylinder


berbeda dengan Double acting cylinder, elemen ini dapat digerakkan dari dua
arah. Pada waktu langkah maju dan mundur dapat dipakai untuk kerja, sehingga
dalam hal ini akan dapat digunakan semua langkah. Secara prinsip panjang
langkah piston tidak sampai mendekati ujungnya. Sama halnya pada single
acting cylinder, pistonnya terbuat dari bahan fleksibel dan dipasang pada piston
dari bahan logam.

Keterangan:
1) batang / rumah silinder.
2) saluran masuk.
3) saluran keluar
4) batang piston
5) seal
6) bearing
7) piston
Prinsip kerja Double acting cylinder
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston
(arah maju) sedangkan arah yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosphere,
maka gaya diberikan pada sisi permukaan tersebut sehingga batang piston akan
terdorong keluar sampai mencapai batas maksimun dan berhenti. Gerakan
cylinder kembali masuk, diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston
(arah mundur) dan sisi permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke
atmosphere.

Keuntungan double acting cylinder dapat dibebani pada kedua arah


gerakan batang pistonnya. Ini memungkinkan pemasangannya lebih fleksibel.
Gaya yang diberikan pada batang piston gerakan keluar lebih besar daripada
gerakan masuk. Karena efektif permukaan dikurangi pada sisi batang piston
oleh luas permukaan batang piston.

B. Katub Pneumatic
Sistem kontrol pneumatic system terdiri dari beberapa komponen sinyal dan
bagian kerja. Komponen-komponen sinyal dan kontrol menggunakan rangkaian
atau urutan-urutan kerja dari berbagai kerja yang disebut valve. Jadi pneumatic
valve perlengkapan pengontrolan atupun pengatur, baik untuk memulai (start)
ataupun berhenti (stop). Arah aliran atau tekanan dari suatu perantara yang dibawa
oleh Compressor dan disimpan dalam suatu bejana.
- Pemasangan valve
Keandalan sebuah pengontrolan bertahap sangat bergantung pada
pemasangan limit switch yang benar. Untuk semua perencanaan pemasangan
limit switch harus bisa diatur posisi kedudukan dengan mudah agar supaya
mendapatkan keserasian koordinasi gerakan cylinder dalam urutan kontrol.
- Penempatan valve
Pemilihan valve yang cermat, penempatan yang benar adalah sebagai salah
satu persyaratan lanjutan, untuk keandalan sifat pensakelaran harus bebas
gangguan pengoperasiannya, hal ini memberikan kemudahan untuk mereparasi
dan memelihara. Pemakaian ini pada valve dalam bagian daya dan katup-katup
dalam bagian kontrol.
Valve yang diaktifkan secara manual untuk sinyal masukan pada umumnya
ditempatkan pada panel kontrol atau meja kontrol. Maka dari itu praktis dan
tepat sekali untuk memakai valve sdengan pengaktifan yang bisa ditempatkan
pada basic valve. Variasi pengaktifan tersedia untuk macam yang luas dari
fungsi masukan.
Penempatan valve kontrol harus bisa diambil dengan mudah untuk
mereparasi, mengeluarkan atau memodifikasi kerjanya. Penomoran komponen
dan pemakai indikator sebagai penunjuk untuk sinyal kontrol merupakan hal
yang paling penting guna untuk mengurangi waktu tunda dan memudahkan
pencarian kesalahan.
valves daya mempunyai tugas pengaktifan pneumatic system untuk
mengatur sesuai dengan urutan tahapan kontrol yang telah ditentukan.
Persyaratan dasar untuk katup daya adalah untuk membolehkan membalik
aliran udara ke cylinder begitu sinyal kontrol telah diberikan. valve daya
sebaiknya ditempatkan sedekat mungkin dengan silinder. Agar supaya panjang
saluran bisa diperpendek dan juga waktu pensakelaran seideal dan sependek
mungkin . Katup daya bisa ditempatkan langsung ke pengatur. Sebagai
keuntungan tambahan adalah bahwa penyambung, dan selang waktu
pemasangan bisa dihemat.

Katup-katup Pneumatik secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima)


kelompok menurut fungsinya, yaitu:[Suyanto, 2003 : 40]

a. direction way valve


adalah perlengkapan yang menggunakan lubang-lubang saluran kecil
yang akan dilewati oleh aliran udara bertekanan, tereutama untuk memulai
(start) dan berhenti (stop) serta mengarahkan aliran itu.
b. flow control valve
adalah peralatan pneumatic yang berfungsi sebagai pengatur dan
pengendali aliran udara bertekanan (pengendali angin) khususnya udara
yang harus masuk kedalam pneumatic cylinders. Ada juga aliran angin
tersebut harus di kontrol untuk peralatan pengendali pneumatic valve.

c. pressure control valve


adalah bagian dari komponen pneumatik yang mempengaruhi tekanan
atau dikontrol oleh besarnya tekanan.

C. Compressor
Compressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas, Kompresor
udara biasanya mengisap udara dari atmosfir. Namun ada pula yang mengisap udara
atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosphere. Dalam hal ini
kompresor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula compresaor
yang mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosphere.

Jenis-Jenis Compressor
Adapun jenis-jenis compressor terdiri dari dua kelompok, yaitu:
Kelompok pertama, adalah yang bekerja dengan prinsip pemindahan
dimana udara dikompresi (dimampatkan) dan diisikannya kedalam suatu ruangan.
Kemudian mengurangi atau memperkecil isi ruangan tersebut. Jenis ini disebut
piston compressor. ( reciprocating piston compressor, rotary piston compressor)
Kelompok kedua, adalah yang bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu
dengan cara menyedot udara masuk kedalam bagian suatu sisi dam
memampatkannya dengan cara percepatan massa seperti pada prinsip sebuah turbin.
D. Motor
Yang dimaksud disini adalah tenaga penggerak utama (primer mover) dari
compressor. Hal ini terutama tergantung dari syarat-syarat cara kerja compressor
tersebut. Pada umumnya yang biasa dipakai sebagai penggerak compressor untuk
mendapatkan udara mampat adalah motor listrik atau motor piston.
Jenis-jenis penggerak antara lain:
1) Motor listrik
Secara garis besar motor listrik diklasifikasikan menjadi dua, yaitu motor
induksi dan motor sinkron, motor induksi mempunyai faktor daya dan efisiensi
yang lebih rendah dari pada motor sinkron. Arus awal motor induksi juga sangat
besar, namun motor induksi sampai 600 kW banyak dipakai karena harganya
relatif murah dan pemeliharaannya mudah.
Adapun motor sinkron mempunyai faktor daya dan efisiensi sangt tinggi,
namun harganya mahal. Dengan demikian motor ini hanya dipakai bila
diperlukan daya besar dimana pemakaian daya merupakan faktor yang sangat
menentukan.

2) Motor bakar torak


Motor piston digerakkan sebagai penggerak compressor bila tidak tersedia
sumber listrik di tempat pemasangan, atau bila compressor tersebut merupakan
kompresor portabel. Untuk daya kecil sampai 5,5 kW dapat dipakai motor
bensin, dan untuk daya yang lebih besar dipakai motor diesel.

Bila dipakai motor listrik sebagai penggerak, maka transmisi yang dapat
digunakan adalah V-belt, kopling tetap dan rotor terpadu. Bila dipakai motor
torak dapat digunakan V-belt, kopling tetap atau kopling gesek

E. Penampung Udara Kempaan (receiver)


Udara yang diperoleh dari compressor perlu adanya suatu pendinginan dan
penyimpanan dalam keadaan bertekanan sebelum digunakan untuk sesuatu
pekerjaan system. Sehingga fungsi dari penampung udara mampat tersebut adalah
sebagai tempat pendinginan dan penyimpanan udara mampat yang naik suhunya
setelah dikompresi oleh compressor.
Penampung udara bertekanan ini juga berfungsi untuk menstabilkan
pemakaian angin. Penampung udara bertekanan yang kebanyakan dipakai adalah
tangki, karena tengki mempunyai sifat akan memperhalus fluktuasi tekanan dalam
jaringan ketika udara dipakai oleh jaringan tersebut. Oleh karena itu, bagian dari
uap lembab dalam udara dipisahkan, seperti air, akan secara langsung mengembun
didasar tangki. Sedangkan ukuran dari penampung udara kempaaan tergantung
pada:
o Penghantar volume Compressor
o Pemakaian udara
o Jaringan
o Perbedaan tekanan yang diizinkan dalam system.[Suyanto, 2003 : 40]
F. Pressure Gauge
Pressure gauge merupakan alat untuk memantau besarnya tekanan yang
terjadi pada pneumatic system. Keberadaan pressure gauge dalam pneumatic
system cukup vital karena dengan adanya pressure gauge seorang operator akan tahu
berapa tekanan yang akan terjadi dalam pneumatic system ini.
QUESTION AND ANSWER
1. Apakah yang di maksud Pneumatic system?
Answer :
Pneumatic merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,
keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Orang pertama
yang dikenal menggunakan alat pneumatik adalah orang Yunani bernama Ktesibio.
Dengan demikian istilah pneumatic berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang
artinya hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara philosophi istilah
pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain pneumatik berarti
mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk
menghasilkan tenaga dan kecepatan. .[Suyanto, 2003 : 1]

2. Sebutkan ciri-ciri dari perangkat Pneumatic system yang tidak dipunyai oleh
sistem alat yang lain ?
Answer :
 Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari atmosphere kemudian
dimampatkan (dikompresi) sampai batas tekanan kerja tertentu (sesuai dengan
yang diinginkan). Dimana selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi
naik.
 Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang naik suhunya
harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan bertekanan sampai ke obyek
yang diperlukan.
 Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk berekspansi dan
melakukan kerja ketika diperlukan.
 Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi ke
atmosphere (dibuang).

3. Sebutkan 3 kelebihan dari Pneumatic system ?


Answer :
 Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
 Dapat disimpan dengan baik.
 Bersih dan kering.

4. Sebutkan 3 kelemahan dari Pneumatic system ?


Answer :
 Gangguan suara (bising).
Udara yang ditiup keluar menyebabkan kebisingan (desisan) terutama dalam
ruang-ruang kerja yang sangat mengganggu.
 Mudah menguap (volatile).
Udara mampat mudah menguap (volatile). Terutama dalam jaringan udara-
udara mampat yang besar dan luas dapat terjadi kebocoran-kebocoran yang
banyak dan menyebabkan udara mampat mengalir keluar.
 Bahaya pembekuan.
Pada waktu pemuaian (expansion) mendadak dan penurunan suhu yang
berkaitan dengan pemuaian mendadak ini, dapat terjadi pembentukan es.
5. Jelaskan secara singkat prinsip kerja Pneumatic system?
Answer :
Pneumatic system adalah suatu sistem yang menggunakan udara sebagai
media kerjanya, dimana untuk menghasilkan kerja tersebut udara dimampatkan
terlebih dahulu. Sistem-sistem pneumatik terutama terdiri dari suatu compressor udara
atau perapat udara (sumber udara mampat), motor-motor udara mampat (pemakai-
pemakai udara mampat) ditambah dengan bagian-bagian pengatur dan pengendali.

6. Apakah yang di maksud dengan Compressor pada Pneumatic system?


Answer :
Compressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas, compressor
udara biasanya mengisap udara dari atmosphere. Namun ada pula yang mengisap
udara atau gas yang bertekanan lebih tinggi dari tekanan atmosphere. Dalam hal ini
compressor bekerja sebagai penguat (booster). Sebaliknya ada pula kompresor yang
mengisap gas yang bertekanan lebih rendah dari pada tekanan atmosphere.

7. Apakah fungsi dari Main Line Air Filter pada Pneumatic system?
Answer :
Peralatan yang berfungsi untuk mengeleminir debu dan air serta kandungan
minyak pada udara kempa.

8. Apakah fungsi dari Refrigerated Air Dryer pada Pneumatic system?


Answer :
Alat ini berfungsi untuk mengeringkan udara basah atau udara yang masih
mengandung embun atau titk air, sehingga dapat menghasilkan udara kempa yang
benar-benar kering.

9. Jelaskan secara singkat prinsip kerja silinder kerja tunggal ?


Answer :
Dengan memberikan udara bertekan pada satu sisi permukaan piston, sisi yang
lain terbuka ke atmosphere. Cylinder hanya 14ias memberikan gaya kerja satu arah.
Gerakan piston kembali masuk diberikan oleh gaya pegas yang ada didalam cylinder
direncanakan hanya untuk mengembalikan cylinder ke posisi awal.

10. Jelaskan secara singkat prinsip kerja silinder kerja ganda ?


Answer :
Dengan memberikan udara bertekanan pada satu sisi permukaan piston (arah
maju) sedangkan arah yang lain (arah mundur) terbuka ke atmosphere, maka gaya
diberikan pada sisi permukaan tersebut sehingga batang piston akan terdorong keluar
sampai mencapai batas maksimun dan berhenti. Gerakan cylinder kembali masuk,
diberikan oleh gaya pada sisi permukaan batang piston (arah mundur) dan sisi
permukaan piston (arah maju) udaranya terbuka ke atmosphere.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Pneumatik

http://ondyx.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-fungsi-pneumatik.html

http://glamorous-hani.blogspot.com/2012/05/pengertian-pneumatik.html

Anda mungkin juga menyukai