PENDAHULUAN
Sphericity
Equivalent diameter
I-1
=
dimana:
+1
2
(1)
1
()
I-2
Karakteristik Partikel
Benda padat yang berbentuk partiel umumnya lebih sulit untuk
ditangani, karena bentuk dan ukurannya yang beragam. Dalam perencanaan
suatu proses atau peralatan proses yang menyangkut partikel solid,
penentuan karakteristik partikel ini sangat diperlukan. Beberapa hal yang
perlu diketahui saat melakukan pengayakan adalah :
1. Densitas
2. Sphericity
Bentuk partikel dinyatakan dalam sphericity (). Sphericity
partikel
tunggal
didefinisikan
sebagai
perbandingan
luas
(2)
dimana :
Dp
Sp
Vp
I-3
I-4
(3)
6 1
Dp1
6 2
Dp2
I-5
+ +
6 xn
Dpn
(4)
=1
(5)
Dimana :
nT
= jumlah ayakan
= sphericity
(6)
Dimana :
d
Dp,n
(, + ,+1 )
2
I-6
Gambar I.3-3. Hubungan antara Dn dan actual surface pada macammacam jenis padatan
Untuk mencari spesific surface (Aw) masing-masing ayakan :
Aw n = actual surface x fraksi massa diferensial
Aw total dapat dicari dengan menjumlah setiap spesific surface pada
masing-masing ayakan.
b. Averagge parikel size
Ada beberapa cara untuk menentukan equivalent diameter suatu
campuran partikel, tergantung untuk tujuan apa ukuran partikel akan
ditentukan.
1. Mass mean diameter (Dw)
=
2. Volume surface mean diameter (Dvs/Ds)
6Vp
Ds =
s Sp
dengan A =
6m
=
6
s S p p
xi
Dpi
6
s
Sp
m
; maka
Ds =
(7)
s A p
1
x
i
Dpi
Ds =
Bi Di 2 Ni
B Ni
m xi
C .D 3
i i
x
m
B i3
C .D
i i
Bi Di 2
I-7
B x
i i
Ci .Di
x
i3
Ci .Di
x
i
Di
x
i3
Di
(8)
Dv =
Ci Di 3 Ni
C Ni
m xi
C .D 3
i i
x
m
C i3
C .D
i i
Ci Di 3
Di
Di
= 3 xii = 3 xi
3
3
(9)
mtotal
total
1 m
= (v1 +
1
m2
v2
+) =
(C
x1 +x2 +
3
3
1 .D1 +C2 .D2 +
)=
xi
(10)
Ci .Di 3
Dn =
Ni .Di
Ni
x
m
i .D
C .D 3 i
i i
x
m
i3
C .D
i i
x
i2
Di
x
i3
Di
(11)
Differensial
Volume surface
mean diameter
Mean surface
diameter
I-8
Mean volume
diameter
Aritmathic mean
diameter
1
3
=
2
=
1
3
2
=
I-9
Efektivitas Ayakan
Pada proses pengayakan, bia terjadi pemisahan yang ideal, maka
semua partike-pertikel yang berukuran besar dari bukaan ayakan akan lolos
sebagai underflow, sedangkan partikel yang berukuran lebih besar dari
ukuran ayakan akan tertahan sebagai overflow. Ukuran yang sanag
mendekati ukuran lubang bukaan ayakan biasa disebut cut diameter.
Gamabr di bawah ini menunjukkan kurva distribusi kumulatif pengayakan
ideal dan pengayakan yang terjadi sebenarnya.
Neraca massa
I-10
Untuk pengayakan pada suatu ayakan dengan cut diamter Dpc adalah:
F=B+D
(12)
(13)
Dimana
F
XF
XD
XB
=
=
(14)
(15)
Efektivitas ayakan
Efektivitas ayakan adalah ukuran dari keberhasilan ayakan dalam
pemisahan partikel A dan B. Jika ayakan berfungsi secara sempurna, semua
partikel A akan tertahan di ayakan, sedangkan semua partikel B akan lolos
dari ayakan. Ukuran efektivitas ayakan adalah rasio dari oversize partikel A
yang seharusnya berada di overflow dengan jumlah total
-
Berdasarkan overflow
=
-
.
.
(16)
Berdasarkan underflow
(1 )
(1 )
I-11
(17)
(1 )
2 (1 )
( )( )(1 )
( )2 (1 )
(18)
I.4. Hipotesa
1. Semakin besar umpan maka semakin kecil efektivitas ayakan.
2. Perhitungan karakteristik partikel secara differensial atau kumulatif tidak
berbeda jauh.
I-12
I-13