Anda di halaman 1dari 26

MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-1

KATALIS DAN KATALISIS


Kuliah ke 11
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-2

KATALISIS DAN REAKTOR KATALITIK

Tujuan : untuk mengembangkan pemahaman tentang berbagai


katalis, mekanisme reaksi, dan desain reaktor katalitik.
Harapan :
- dapat menentukan katalisator dan menjelaskan sifat-sifatnya;
- dapat menjelaskan tahap-tahap reaksi katalitik dan pada deposisi uap
kimia (CVD = Chemical Vapor Deposition);
- dapat menyarankan mekanisme reaksi dan menerapkan konsep tahap
pembatas laju (a rate-limiting step) untuk menurunkan hukum laju;
- dapat menggunakan regresi non-linear untuk menentukan hukum laju
dan parameter hukum laju yang paling sesuai dengan data;
- dapat menggunakan parameter hukum laju untuk merancang reaktor
PBRs dan CSTRs terfluidisasi (fluidized).
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-3
1. KATALIS

- Katalis telah digunakan oleh manusia selama lebih dari 2000 tahun lamanya.
Penggunaan katalis berkembang bermula dari pengamatan pada pembuatan
anggur, keju, dan roti. Dari pengamatan itu terasa bahwa selalu diperlukan
penambahan sejumlah kecil bahan asing itu ke dalam proses batch saat itu, sampai
tidak kurang pula pada proses batch seperti yang dikenal terakhir ini.
- Namun, hal itu tidak menjadi perhatian serius, hingga tahun 1835 seorang ahli
kimia bernama Berzelius mulai mempelajari dengan seksama yang mendasarkan
pada berbagai hasil pengamatan sebelumnya, ia selanjutnya mengusulkan bahwa
sejumlah kecil dari bahan asing yang ditambahkan itu memang merupakan bahan
yang dapat, bahkan sangat, mempengaruhi jalannya reaksi kimia.
- Misteri kekuatan bahan itu dikaitkan (attributed) dengan berbagai substansi
lainnya sehingga hubungan itu menghasilkan peristiwa apa yang dikenal sebagai
katalitik.
- Pada tahun 1894, Ostwald mengembangkan penjelasan Berzelius dengan
menyatakan bahwa katalis adalah zat yang dapat mempercepat laju reaksi kimia
tanpa dikonsumsi oleh bahan yang bereaksi.
- Selama 175 tahun sejak karya Berzelius, katalis telah memainkan peran utama-nya
dalam pengembangan ekonomi di pasar dunia. Amerika (USA) melaporkan,
penjualan katalis untuk keperluan proses reaksi pada tahun 2007 lebih dari $3,5
miliar, dimana penggunaan dominan pada proses penyulingan (cracking,
perengkahan) minyak bumi selain pada proses-proses produksi yang menghasilkan
bahan-bahan kimia.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-4

1.1 Definisi

- Katalis adalah zat yang mempengaruhi laju reaksi tapi dapat disisihkan dari proses
dengan tidak mengalami perubahan. Katalis biasanya mengubah laju reaksi dengan
mempromosikan jalan molekular yang berbeda atau ("mekanisme") terhadap
reaksi. Misalnya, gas hidrogen dan oksigen yang hampir inert pada suhu kamar, tapi
dapat bereaksi dengan cepat bila disentuhkan/terkena (exposed to) platinum.

- Koordinat step reaksi yang ditunjukkan oleh Gambar 10-1 menjadi berupa ukuran
progress dari reaksi pada rentang sepanjang alur proses, meski sekedar pendekatan
pemahaman akan H2 dan O2 yang satu sama lain melewati penghalang (barrier)
energi aktivasi hingga membentuk diri menjadi H2O. Studi terhadap katalisis akan
pembentukannya, penggunaan katalis-katalisnya, maupun proses-proses katalitik
kimia berbagai katalis, secara komersial sangat penting untuk dikaji.

- Sekitar sepertiga dari produk nasional bruto kebutuhan bahan Amerika Serikat
misalnya, semua produk itu dihasilkan dengan melibatkan proses kimia yang
berkatalis (katalitik), mulai dari bahan baku hingga produk bahan jadi.

- Pengembangan dan penggunaan katalis sesungguhnya merupakan bagian utama


pencarian konstanta bagi ditemukannya cara-cara baru dalam meningkatkan yield
dan selektivitas produk reaksi-reaksi kimia. Karena katalis memungkinkan
diperolehnya produk akhir dengan jalur yang berbeda disertai pula oleh barrier
energi yang lebih rendah, dan ini mempengaruhi yield serta selektivitas-nya.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-5

Gambar 10-1. Perbedaan jalur reaksi


MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-6

- Umumnya, ketika berbicara tentang katalis, berarti akan mempercepat


reaksi, meskipun sesungguhnya katalis dapat mempercepat, yang juga
memperlambat pembentukan produk jenis tertentu. Katalis hanya mengubah
laju saja (reaksi), tidak mempengaruhi kesetimbangan. Katalis mempercepat
laju, tidak mengubah kesetimbangan.

- Pada tahun 2007 hadiah Nobel kimia diberikan kepada Gerhard Ertl, untuk
karya rintisannya terhadap reaksi katalitik pada sistem yang heterogen. Reaksi
katalitik heterogen merupakan proses yang melibatkan fase lebih dari satu,
biasanya katalisnya berfase padat sementara reaktan dan produk dalam
bentuk cair atau gas. Contoh pada produksi benzena, yang sebagian besar
diproduksi melalui proses dehidrogenasi sikloheksana, yang diperoleh dari
proses destilasi minyak mentah/ bumi, menggunakan bahan platinum-on-
alumina (Pt/Al2O3.H2O) sebagai katalis.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-7

- Pemecahan suatu senyawa secara biasa namun berhasil sempurna dari campuran
cairan dengan menggunakan katalis padat, mengindikasikan bahwa katalisis heterogen
ternyata dapat lebih ekonomis, dan hal ini menjadi menarik (atraktif) karena kebanyakan
katalis itu mahal, dan sifat dapat-guna-kembali (reuse) dari suatu katalis menjadi suatu
kebutuhan.
- Reaksi katalitik heterogen itu terjadi pada/dekat bidang antar-muka (interface) sistem
cair-padat. Prinsip-prinsip yang dapat mengatur reaksi-reaksi katalitik heterogen, dapat
diterapkan ke reaksi padat-cair yang katalitik dan non-katalitik. Kedua jenis reaksi
heterogen baik yang melibatkan sistem gas-cair dan gas-cair-padat. Reaksi antara gas
dan cairan umumnya massa gas yang dapat dipindahkan ke cairan atau sebaliknya
terbatas sekali, atau dengan kata lain memiliki kemampuan transfer massa yang sangat
terbatas.

1.2 Tipe katalis


10 gram katalis dapat memiliki luas permukaan lebih besar dari lapangan sepak bola.
Tipe atau jenis katalis:
Berpori (porous)
Dapat pilah molekuler (sieve molecular)
Monolitik (monolithic)
Pendukung (supported)
Bukan pendukung (unsupported)
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-8

Katalis Zeolit tertentu

Selektivitas tinggi untuk para-xilen


- Karena reaksi katalitik terjadi di antar-muka (interface) sistem cairan-padat,
luas interface yang lebih besar hampir selalu penting agar diperoleh laju reaksi
yang signifikan. Dalam banyak katalis, luas daerah ini disediakan oleh struktur
inner-nya yakni bagian dalam bahan (yaitu, bahan padat berisi banyak pori
yang berukuran mikro, dan permukaan pori-nya menyediakan sejumlah besar
area yang diperlukan untuk laju reaksi yang tinggi).

- Luas daerah yang dimiliki oleh beberapa bahan katalitik berpori, secara
mengejutkan ternyata sangat besar. Sebuah katalis untuk perengkahan
misalnya, yaitu silika-alumina tertentu yang khas, memiliki volum pori 0,6
cm3/gram dan radius pori rata-rata 4 nm. Luas permukaan yang dimiliki-nya
setara dengan 300 m2/gram katalis berpori. Contoh antara lain nikel-raney
yang digunakan dalam proses hidrogenasi minyak nabati dan hewani,
platinum-on-alumina digunakan dalam reformasi nafta minyak bumi untuk
meningkatkan angka oktan yang lebih tinggi, dan besi yang digunakan dalam
sintesa amonia.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-9

Kadang-kadang pori sangat kecil yang admit semuat-muatnya dengan


molekul yang kecil, namun mencegah bagi masuknya molekul yang lebih
besar. Bahan dengan jenis pori seperti itu disebut molecular sieves (bersifat
penyaring molekul), dan bahannya mungkin berasal dari bahan alami
seperti tanah liat dan zeolit tertentu, atau mungkin sintetik seperti beberapa
kristal aluminosilikat yang dapat dilihat pada Gambar 10-2.

Sifat dapat saring/ pilah ini dapat membentuk basis bagi katalis sehingga
menjadi mampu selektif. Pori begini dapat mengendalikan waktu tinggal
berbagai molekul yang dekat dengan permukaan aktif katalis menuju
derajat (a degree) yang memungkinkan hanya molekul yang diinginkan saja
dapat permited bereaksi.

Salah satu contoh dari sifat yang dapat menyeleksi (memiliki sifat
selelektivitas) yang baik dari katalis zeolit, dapat dipahami melalui reaksi
pembentukan para-xilen dari toluen dan metan seperti ditunjukkan pada
Gambar 10-2(b).
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-10

Gambar 10-2
(a) Struktur kerangka, dan
(b) penampang pori dua jenis Zeolit.

Keterangan:
Zeolit jenis Faujasit yang memiliki sistem
saluran 3-dimensi dengan diameter pori
setidaknya 7,4 . Satu buah pori dibentuk
oleh cincin 12-atom oksigen.
Skema reaksi CH4 dan C6H5CH3 (perhatikan
ukuran mulut pori dan interior Zeolit, tidak ada
pembesaran ukuran skala).
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-11

- Digambarkan, benzen dan toluen masuk melalui pori zeolit dan bereaksi di
permukaan interior membentuk campuran orto, meta, dan para-xilen. Namun, ukuran
mulut pori, adalah laksana hanya para-xilen yang dapat keluar melalui mulut pori,
sementara meta dan orto-xilen dengan gugus metil-nya yang berada di samping
(tak-membujur) tidak bisa masuk melalui mulut pori itu. Ada situs interior yang dapat
mengisomerisasi orto- dan meta- membentuk para-xilen. Karenanya, berarti bahan
telah/ sedang memiliki selektivitas yang sangat tinggi sehingga dapat membentuk
produk berupa para-xilen.
- Dalam beberapa kasus, katalis bisa terdiri dari minut partikel bahan aktif yang
disebar pada bahan kurang aktif yang disebut support (bahan pendukung). Bahan
aktif ini biasanya logam murni atau logam paduan. Katalis seperti ini disebut katalis
pendukung, yang berbeda dengan katalis yang bukan pendukung. Katalis juga
dapat berupa sejumlah kecil bahan (ingredients) aktif yang ditambahkan ke katalis
utama yang disebut promotor, yang berfungsi meningkatkan aktivitas katalitik.
Contoh katalis pendukung adalah packed bed converter yang ada dalam sistem
kendaraan automobile, katalis platinum-on-alumina yang digunakan dalam reforming
minyak bumi, dan vanadium pentoksida-on-silika pada oksidasi sulfur dioksida
(pembuatan asam sulfat).
- Di sisi lain, kasa platinum (gauze) digunakan pada oksidasi amonia, besi, yang
dipromosikan untuk sintesa amonia, dan silika-alumina merupakan katalis
dehidrogenasi yang digunakan dalam pembuatan butadiena, yang mencirikan katalis
unsupported.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-12

1.3 Interaksi katalitik pada sistem gas-padat

Untuk saat ini, mari perhatian kita fokuskan pada reaksi fase gas yang
dikatalisis oleh permukaan padatan. Untuk reaksi katalitik yang terjadi,
setidaknya satu dan bahkan seringkali semua reaktan-reaktan menempel
di/pada permukaan. Pengikatan ini dikenal sebagai peristiwa adsorpsi yang
diselenggarakan oleh dua proses berbeda yaitu adsorpsi fisik dan juga adsorpsi
kimia.

Adsorpsi fisik peristiwanya mirip dengan kasus pengembunan atau peristiwa


kondensasi. Proses reaksi ini memberi efek eksotermik, meskipun panas
adsorpsi yang terjadi relatif kecil yaitu sekitar 1 sampai 15 kkal/mol. Gaya tarik-
menarik antara molekul gas dengan permukaan padatan meski juga adalah
lemah. Gaya ikat jenis ikatan Van der Waals ini dibentuk oleh adanya interaksi
antara dipol-dipol yang permanen, antara dipol permanen dengan dipol
terinduksi, dan/atau antara atom-atom yang netral dengan berbagai-bagai
molekul. Jumlah gas yang terserap secara fisik mengalami penurunan tajam
seiring dengan meningkatnya suhu, dan pada suhu di atas suhu kritis hanya
sejumlah kecil bahkan sangat kecil dari bahan dapat terserap dengan baik
secara fisik.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-13

Adapun jenis adsorpsi yang mempengaruhi laju dari sebuah reaksi kimia yaitu
adsorpsi kimia (atau chemisorption). Di sini terjadi, dimana atom-atom atau
molekul-molekul terserap di/ter -tahan ke permukaan oleh gaya valensi atom
jenis yang sama sebagaimana yang terjadi antara atom yang terikat dalam
sebuah molekul. Akibatnya, struktur elektronik molekul yang terserap secara
kimia (chemisorbed) itu secara signifikan terganggu, sehingga menyebabkan
molekul menjadi ekstrim dan sangat reaktif.

Interaksi dengan katalis menyebabkan ikatan-ikatan reaktan yang terserap itu


membentang (stretched), dan membuat molekul-molekul itu lebih leluasa untuk
memberi efek memutus, memecah, dan sebagainya (to break).

Gambar 10-3 menunjukkan pengikatan secara adsorpsi dari etilen pada


permukaan platina membentuk etilidin yang terserap secara chemisorbed.
Sebagaimana adsorpsi fisik, kemisorpsi adalah proses eksotermik, namun panas
adsorpsi umumnya memiliki besar (magnitude) yang sama dengan panas reaksi
kimia (misalnya, 40 hingga 400 kJ/mol). Jika reaksi katalitik itu reaksinya
melibatkan penyerapan kemisorpsi, harus dilakukan dalam kisaran suhu di mana
kemisorpsi dari reaktan-reaktan mencukupi untuk itu.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-14

Gambar 10-3. Etilidin terserap secara kimia (chemisorbed) di platinum.


MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-15

Sebuah kontribusi terhadap teori katalitik, Taylor mengusulkan bahwa sebuah reaksi
tidak terkatalisis di seluruh bagian permukaan padatan melainkan hanya pada situs-
situs aktif tertentu saja. Di-visual-kan situs-situs ini sebagai atom tak jenuh dalam
padatan yang dihasilkan oleh adanya irregularities permukaan, dislokasi, tepian
(edges) kristal, dan retakan di sepanjang batas butiran.

Para peneliti membuat pengecualian terhadap penjelasan ini, dan menunjukkan


bahwa adanya sifat lain dari permukaan padat itu yang berperan penting. Situs aktif
itu juga dapat dipandang sebagai tempat di mana produk antara yang sangat reaktif
(yaitu, spesi kemisorpsi) distabilisasikan dalam waktu cukup lama untuk bereaksi.
Stabilisasi dari intermediet reaktif ini telah menjadi faktor kunci yang menentukan
dalam mendesain berbagai katalis.

Akibatnya, pada banyak keperluan, didefinisikan situs aktif sebagai titik pada
permukaan katalis yang dapat membentuk ikatan kimia yang kuat terhadap sebuah
atom atau molekul yang diserap. Kemisorpsi pada situs-situs aktif itulah sebenarnya
yang mengkatalisis sesuatu reaksi. Salah satu parameter yang digunakan untuk
mengukur aktivitas suatu katalis adalah frekuensi perputaran (TOF=Turn Over
Frequency), f. Ini adalah jumlah molekul bereaksi per situs aktif per detik pada kondisi
percobaan. Ketika katalis logam seperti platinum diendapkan pada bahan
pendukung, atom-atom logam dianggap sebagai situs aktif. Dispersi (D) dari suatu
katalis adalah fraksi atom-atom logam yang terdeposit pada permukaan.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-16

1.4 Pengelompokan katalis

Salah satu cara yang umum untuk mengelompokkan katalis adalah dalam
kaitan dengan jenis reaksi apa yang dikatalisis-nya. Tabel 10-1 menyajikan
daftar contoh-contoh reaksi dan katalis yang telah bersesuaian dengan-nya.
Pembahasan lebih lanjut mengenai masing-masing kelompok reaksi dan bahan
yang dapat mengkatalisisnya dapat dijumpai dalam DVD ROM/Web
Profesional Referensi Shelf R10.1.

Tabel 10-1. Jenis reaksi dan katalis refresentatif yang bersesuaian


MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-17

Jika misalnya, kita mau membentuk stiren dari campuran ekimolar dari etilen
dan benzen, maka kita bisa menyelenggarakan reaksi alkilasi itu untuk
membentuk etil-benzen, yang kemudian didehidrogenasi membentuk stiren.
Kita membutuhkan kedua-duanya katalis tersebut yaitu katalis alkilasi dan
katalis dehidrogenasi:

10.2 Langkah-langkah dalam reaksi katalitik


Potret katalis dengan jenis dan ukuran yang berbeda ditunjukkan oleh Gambar
10-4a.

Gambar 10-4a. Berbagai bentuk dan ukuran suatu katalis.


(Courtesy dari Engelhard Corporation)
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi Halaman-18

Sebuah skema diagram reaktor tubular packed bed katalitik dengan bahan
pelet ditunjukkan pada Gambar 10-4b.

Gambar 10-4b. Skema reaktor packed bed katalitik.

Proses keseluruhan dimana reaksi katalitik heterogen, selanjutnya dapat dirinci


menjadi urutan langkah seperti yang ditunjukkan pada Tabel 10-2 dan
digambarkan dalam Gambar 10-5 untuk reaksi isomerisasi.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-19

Tabel 10-2. Langkah-langkah dalam reaksi katalitik

1. Perpindahan massa (difusi) dari reaktan (misalnya, spesies A) dari cairan


bulk ke permukaan bagian luar katalis pelet;
2. Reaktan mendifusi dengan segera dari mulut pori melalui pori-pori katalis ke
sekitar internal permukaan katalitik;
3. Adsorpsi reaktan A ke permukaan katalis;
4. Reaksi di permukaan katalis (misalnya, );
5. Desorpsi produk (misalnya, B) dari permukaan;
6. Difusi produk dari interior pelet ke mulut pori pada permukaan eksternal;
7. Perpindahan massa produk dari eksternal permukaan pelet ke bulk cairan.

Setiap langkah dalam tabel 10-2 secara skematis diperlihatkan pada gambar
10-5. Laju reaksi keseluruhan ditentukan oleh tahap laju yang paling lambat
dalam mekanisme. Ketika langkah-langkah difusi (1, 2, 6, dan 7 pada Tabel 10-
2) yang sangat cepat dibandingkan dengan tahap reaksi (3, 4, dan 5),
konsentrasi-konsentrasi dekat di sekitar situs aktif tidak dapat dibedakan dari
yang dalam bulk cairan. Dalam situasi ini, transport atau tahap difusi tidak
mempengaruhi laju keseluruhan reaksi. Pada situasi lain, jika tahap-tahap
reaksi sangat cepat dibandingkan dengan tahap-tahap difusi, transportasi tidak
mempengaruhi laju reaksi.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-20

Gambar 10-5. Langkah-langkah dalam reaksi katalitik heterogen.


MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Mekanisme Reaksi halaman-21

- Dalam sistem di mana difusi dari bulk gas atau cairan ke permukaan katalis atau
ke mulut katalis, pori-pori mempengaruhi laju itu, mengubah kondisi aliran melewati
katalis yang akan mengubah laju keseluruhan reaksi. Dalam katalis yang berpori, di
sisi lain, difusi dalam pori dapat membatasi laju reaksi dan sebagai hasilnya, laju
reaksi keseluruhan akan terpengaruh oleh kondisi aliran eksternal meskipun difusi
mempengaruhi laju reaksi keseluruhan. Sebuah reaksi mengambil tempat reaksi di
permukaan, tetapi spesies yang terlibat dalam reaksi mesti mendapatkan tempat ke
dan dari permukaan.
- Ada banyak variasi situasi yang dijelaskan pada tabel 10-2. Kadang-kadang, tentu
saja, dua reaktan yang diperlukan agar reaksi terjadi, dan kedua reaktan ini dapat
menempuh tahap-tahap yang tertulis di atas. Reaksi-reaksi lain, antara dua bahan
itu mungkin hanya salah satu saja dari bahan itu yang teradsorpsi. Dalam kajian
(bab ini) kita hanya memusatkan perhatian atau fokus pada hanya:
3. Adsorpsi
4. Reaksi di permukaan
5. Desorpsi
- Dengan mengenal ini, kita siap untuk mengolah (mencermati) tahap-tahap yang
terlibat dalam reaksi katalitik. Dalam bab ini, hanya tahap adsorpsi, reaksi
permukaan, dan desorpsi akan dipertimbangkan [yaitu, diasumsi bahwa tahap-
tahap difusi (1, 2, 6, dan 7) yang berlangsung sangat cepat, sehingga yang laju
reaksi keseluruhan tidak dipengaruhi oleh perpindahan massa dalam setiap
fashion].
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Katalis dan katalisis halaman-22

Diajak pergi ke mana oleh pelajaran ini?

Seperti yang kita bahas terdahulu (dalam Bab VII), salah satu scope tugas
garap rekayasa reaksi kimia adalah menganalisis data laju untuk tujuan
membangun hukum laju yang dapat digunakan pada saat mendesain
reaktor. Hukum laju pada latar katalisis heterogen jarang mengikuti model
hukum power dan karenanya secara inheren lebih sulit untuk dirumuskan
dari data.

Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih jauh dan wawasan lebih luas
tentang bagaimana hukum laju terbentuk dari data katalitik heterogen, kita
akan melanjutkan sedikit mendalam dengan cara yang terbalik dari apa
yang telah biasa dilakukan di industri dalam membangun hukum laju.
Artinya, di sini kita akan coba mendalilkan mekanisme katalitik, kemudian
menurunkan hukum laju untuk berbagai keperluan pendugaan mekanisme.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Katalis dan katalisis halaman-23

Mekanisme memiliki tahap-tahap: adsorpsi, reaksi permukaan, dan desorpsi,


yang salah satu di antara tahap ini umumnya adalah laju pembatas.
Mekanisme usulan dan pengusulan di tahap mana laju pembatas ini bukan
sesuatu yang pertama dilakukan, yang itu disertai penyajian dengan data.
Ketika, menurunkan persamaan mekanisme, kita akan mengamati dengan
seksama berbagai bentuk hukum laju yang dimiliki pada katalisis heterogen
ini. Dengan mengetahui bentuk yang bermacam-macam dari persamaan laju
katalitik kemudian di antaranya dipilih, maka itu akan membuat lebih mudah
dalam melihat trend data dan bermuara pada penyimpulan hukum laju yang
tepat.

Penyimpulan ini dahulunya, umum dilakukan di industri sebelum mekanisme


itu diusulkan. Diawali mengetahui bentuk hukum laju, yang kemudiannya
didapat model numerik, lalu mengevaluasi parameter hukum laju dan
mempostulatkan sebuah mekanisme reaksi, dan dilanjutkan dengan tahap
penetapan laju pembatas yang konsisten dengan data laju. Dan, terakhir,
menggunakan hukum laju untuk merancang reaktor katalitik.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Katalis dan katalisis halaman-24

Prosedur mengenai ini ditunjukkan pada gambar 10-6. Garis putus-putus


merupakan umpan balik untuk mendapatkan data baru di daerah tertentu
(misalnya, konsentrasi, suhu) untuk mengevaluasi parameter hukum laju yang
lebih tepat atau untuk membedakan di antara sejumlah banyak mekanisme
reaksi. Sebuah algoritma, dapat dilihat seperti pada gambar 10-6.

Kita akan membahas tiap tahap yang disajikan pada gambar 10-5 dan tabel
10-2 (langkah-langkah dalam reaksi katalitik heterogen). Seperti telah
dinyatakan sebelumnya, bahwa bab ini memusatkan perhatian pada tahap-3,
4, dan 5 (yaitu: adsorpsi, reaksi permukaan, dan desorpsi) dengan
mengasumsikan bahwa tempo reaksi pada langkah ke-1, -2, -6, dan -7 yang
berlangsung sangat cepat.

Karenanya, untuk memahami ketika asumsi ini berlaku, kita akan memberikan
gambaran ringkas tahap 1, 2, 6, dan 7. Tahap 1 dan 2 melibatkan difusi reaktan
ke dan dalam pelet katalis. Sementara langkah difusi ini dibahas secara rinci
dalam Bab DVD-ROM/Web 11 dan 12, hal ini bermanfaat untuk memberikan
gambaran singkat dua tahap perpindahan massa tersebut untuk lebih
memahami urutan tahap secara keseluruhan.
MK Kinetika Reaksi Kimia dan Katalisis_Katalis dan katalisis halaman-25

Gambar 10-6.
Mengumpulkan informasi untuk merancang reaktor katalitik
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai