Anda di halaman 1dari 34

Reklamasi dan Rehabilitasi serta

Kegiatan Pasca Tambang di PT. Kaltim


Prima Coal

ZIAN ELFIRA (TPT201027)


M.K : TEKNIK REKLAMASI

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
PT. Kaltim Prima Coal
 KPC is one of the world’s largest export Sangkulirang
thermal coal mine Bengalon
 Located 310 km from Balikpapan or 180 km
from Samarinda, East Kalimantan 90.938 H
 1982 – Coal Contract of Work with the Tanjung Bara
Government of Indonesia Swarga Bara

 Area : 90,938 hectares 00


Bontang
 1989 – Commenced construction under BP and
Rio Tinto SANGATT
 1991 – Commenced operation A

 2003 – Bumi Resources purchased 100% KPC Bontang


Samarinda
from Rio Tinto Balikpapan
 2007 – Tata Power purchased 30% from Bumi
Resources
 Employees: KPC – 5,197; Contractors –
Jakarta
 16,268
Coal production 2011: 41 million tons
 Rehabilitated area Leof
Mined and2011: 4,407 ha from
Rehabilitation: Mains treaming Landscape Restoration in Indonesia
17,077 ha disturbed area (26%)
Balikpapan – March 6, 2012
Dasar hukum

 UU No. 4/2009: Pertambangan Mineral dan Batubara


 PP 78/2010: Reklamasi dan Pasca Tambang
 Permen ESDM No 18/2008 tentang Reklamasi dan
Penutupan Tambang
 UU No. 32/2009: Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
 Permen LH No. 4/2012: Indikator Ramah Lingkungan
Untuk Usaha Dan/Atau Kegiatan Penambangan
Terbuka Batubara
 SKBupati Kutai Timur No. 660.5/K.205/2010: Kelayakan
Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara Kapasitas
Produksi Hingga 70 Juta Ton/Tahun

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Commit to implement
“Environmental Best Practice”
in :

 Preventing pollution
 Rehabilitation
 Biodiversity conservation
 Water conservation
 Energy efficiency effort

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Tujuan penggunaan lahan pasca tambang

4 pendekatan dalam perbaikan lahan terganggu (modifikasi dari Bradshaw, 1987)

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Urutan konsep rehabilitasi (Kearns & Barnett, 1998 - dimodifikasi)

Langkah dalam proses rehabilitasi:


1. Penyiapan lahan melalui konstruksi fisik
2. Konstruksi fisik yang baik akan menciptakan stabilitas lahan & tanah
3. Stabilitas ini bermanfaat untuk proses biologis, yang didukung oleh
usaha manusia
4. Tercapainya tujuan rehabilitasi yang dinyatakan sebagai “keragaman
biologis dan fungsi yang memiliki peran ekologis dan ekonomis yang
berkesinambungan”

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Rehabilitasi tambang PT KPC
: mengembalikan daerah bekas tambang ke
kondisi yang aman, stabil dan produktif
sesuai peruntukannya

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Pemanfaatan Lahan Pasca Tambang

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
 2004: 10 (ten) species, i.e.: Elaies guineensis (Palm oil), Arenga pinata
(Sugar palm), Aleurites moluccan (Candlenut fruit), Artocarpus communis
(Breadfruit), Anacardium occidentale L (Cashwe), Gnetum Gnemon L
(Melinjo), Durio spp (Durian var. Sitokong), Durio kutejensis (Durian
Lei), Theobroma cacao (Cacao) dan Coffe spp (Coffee)
 s/d 2011: Sawit: 59.70 hektar, 5 hektar telah dipanen; Karet 78.92 hektar

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Peternakan Sapi Terpadu (PESAT)

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia
Balikpapan – March 6, 2012
King Grass Harvesting Pasture area & Cows

Sewage treatment plant

Mined L a n d Rehabilitation: M ainstreaming Landscape Restoration in Indo nesia


Balikpapan – March 6, 2012
Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia
Balikpapan – March 6, 2012
Skenario pemanfaatan lahan rehabilitasi
pada program pasca tambang

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Rehabilitation and Reclamation Processes

Seedling and Plant Propagation: local species, fruits, etc


Progressive Rehabilitation and Reclamation Program
Orangutan management: survey, rescue, research,
awareness, support, etc
Flora & fauna Flora & fauna survey
survey at natural at rehabilitated area
area

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah-­‐‑langkah rehabilitasi PT KPC

1. Perencanaan
2. Pengembangan bibit tanaman
3. Pengambilan tanah
4. Pembentukan lapisan penutup
5. Penyebaran tanah
6. Penggaruan dan pembuatan saluran air
7. Penanaman, perawatan dan pemanfaatan
8. Pemantauan

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 1. Perencanaan

ARY
IMIN
PREL

K A L T I M P R IMA C O
AL
MI N E C IV I L S HATARI PIT
HARAPAN INPIT DUMP
DRAINAGE AND
REHABILITATION PLAN

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 2. Pengembangan bibit tanaman

Luas: 3 hektar
Koleksi bibit: 67 spesies, 33 diantaranya spesies lokal dari hutan sekitar
Produksi: 30,000 bibit/bulan
Kerjasama dengan community melalui Mitra Tani untuk produksi 10,000
bibit/bulan

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 3. Pengambilan tanah

• Dilakukan dengan menggunakan alat


dan kendaraan khusus untuk
menghindari pemadatan, agar benih
tanaman yang terdapat pada tanah
tersebut bisa tumbuh lagi.
• Tanah dipindahkan dan disebarkan
kembali di daerah rehabilitasi atau
disimpan untuk sementara.
• Penyimpanan sementara dilakukan jika
daerah rehabilitasi belum siap.
• Dilakukan penyebaran biji tanaman di
tempat penyimpanan untuk menjaga
kualitas tanah.

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 4. Pembentukan lapisan penutup

 Upaya dalam mencegah pembentukan air


asam batuan
 Klasifikasi batuan:
• berpotensi membentuk air asam
(Potentially Acid Forming = PAF)
• tidak berpotensi membentuk air asam
(Non Acid Forming = NAF)
 Pemadatan dengan tanah liat atau batuan
penutup, atau batuan penutup lepas
dengan ketebalan tertentu
 Pemadatan harus memenuhi spesifikasi
yang telah ditetapkan

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Lapisan penutup yang umum digunakan
Tipe DC03
Penempatan 10 -­‐‑ 20 m batuan NAF di atas batuan PAF

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Altenatif lapisan penutup

Tipe DC01
Penempatan 1 m lapisan tanah liat
yang dipadatkan di atas batuan
PAF

Tipe DC02
Penempatan 2 m lapisan batuan
penutup NAF yang dipadatkan di
atas batuan PAF

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 5. Penyebaran tanah

• Tanah sangat penting sebagai media tumbuh tanaman


• Ketebalan penyebaran tanah adalah 1 meter

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 6. Penggaruan dan pembuatan saluran air

 Penggaruan dilakukan tegak lurus arah


kemiringan lereng, untuk mencegah
timbulnya erosi permukaan
 Erosi juga dapat melarutkan zat
organik yang ada dalam tanah
 Saluran air dibuat untuk menangkap
aliran permukaan yang terjadi dan
mengarahkannya pada tempat yang aman
untuk mencegah terjadinya erosi

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 7. Penanaman dan perawatan
1. Penanaman tanaman penutup tanah (cover crop)
2. Penanaman tanaman pelindung dan buah-­‐‑buahan
3. Penanaman tanaman Dipterocarpaceae

Komposisi jenis tanaman: 25 – 50 jenis/hektar


Pioner : 40 %
Primer : 40 %
Wild Life : 20 %

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Luas Penanaman Jenis Berdaur Panjang

350 60000

300
50000

250

Tanaman (phn)
40000
Luas (ha)

200
30000
150

20000
100

10000
50

0 0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011

Luas (ha) 42.7 65.04 125.53 180.49 180.49 190.59 190.59 230.49 246.16 261.95 306.12 331.12
Jml Tanaman (phn) 4270 6504 12553 18049 18049 19059 19059 23049 24616 28958 41104 48029

1. Shorea balangeran 5. Shorea paquiteana 9. Eusideroxylon swageri


2. Shorea johorensis 6. Shorea seminis 10. Hopea mengarawan
3. Shorea leprosula 7. Shorea smithiana 11 .Dryobalanop lanceolata
4. Shorea palembanica 8. Shorea solanica

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Langkah 8. Pemantauan

Program pemantauan daerah rehabilitasi bertujuan


untuk mengevaluasi dan memastikan
perkembangan daerah rehabilitasi mengarah kepada
terbentuknya kembali ekosistem yang secara fungsi
dan struktur dapat memenuhi kriteria keberhasilan
daerah rehabilitasi.

Mined L a n d Rehabilitation: M a i nstreaming Landscap e Restoration in Indonesia


Balikp apan – March 6, 2012
Kegiatan pemantauan flora
sampai saat ini telah
mengidentifikasi sebanyak 107
spesies tanaman yang telah
tumbuh di daerah rehabilitasi.

Dari 107 spesies tersebut, 91 spesies


merupakan spesies lokal, termasuk
buah-­‐‑buahan.

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Tanaman buah di daerah reklamasi
No Species Name Category Local Name
1 Eugenia grandi Wildlife Jambu Hutan
2 Eugenia sp. Wildlife Jambu-jambu
3 Kenitu Wildlife Kenitu
4 Alpukat hutan Wildlife Alpukat hutan
5 Sandoricum koetjape Wildlife Kecapi
6 Keledang Wildlife Keledang
7 Artocarpus elasticus Wildlife Cempedak
8 Dopar Wildlife Dopar
9 Dracontomelon dao Wildlife Sengkuang
10 Durio assitifolia Wildlife Durian Burung
11 Durio exileyanus Wildlife Lahong
12 Durio kutejensis Wildlife Lai
13 Durio zibhetinus Wildlife Durian
14 Lancium spp. Wildlife Langsat hutan
15 Mangifera foetida Wildlife Wanyi
16 Ptelobium lobatum Wildlife Jengkol
17 Cleydepos Wildlife
18 Artocarpus heterophyllus Wildlife Nangka hutan
19 Buah Seragam Wildlife Buah Seragam
20 Garcinia sp. Wildlife Manggis
21 Mangifera indica Wildlife Mangga
22 Mangifera odorata Wildlife Mangga
23 Nephelium mutabile Wildlife Meretam
24 Anona moricata Wildlife Sirsak
25 Zisygium polyanthum Wildlife Salam

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Pemantauan Fauna

 Kehadiran fauna di daerah rehabilitasi merupakan indikator dari


kondisi habitat, khususnya keberadaan jenis tanaman yang penting
sebagai sumber makanan.
 Juga merupakan indikator bahwa ekosistem buatan telah
membentuk habitat untuk hewan liar, seperti yang diindikasikan
oleh meningkatkan keragaman fauna dalam periode 5 tahun
 Daerah rehabilitasi KPC mempunyai potensi sebagai daerah
konservasi flora dan fauna

Tipe Total tipe fauna


2003 2008
Mammal 9 15
Avifauna 59 81
Amphibian 3 7
Reptile 1 3

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
The history of KPC in
Orangutan Management Program
 Rescue -­‐‑since1997(137Orangutans)
 From mining operation area and mine surrounding area due to forest fire
 Supported by Balikpapan Orangutan Survival Foundation (BOSF) and
BKSDA
 Temporary Orangutan rehabilitation facilities at KPC since 14 May
1998
 Continual study and researches with:
 Universitas Mulawarman -­‐‑Samarinda
 Institut Pertanian Bogor – Bogor
 Institut Teknologi Bandung – Bandung
 Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
 Pusat Penelitian Pengembangan Kehutanan dan Konservasi – Dept.
Kehutanan
 York University (Prof. Anne Russon)
 Orangutan Conservation Services Program (OCSP) - ­‐ ‑ USAID
 Continual awareness for employee and community
 Continual support to:
 Friends
 BKSDA of Kutai
East National Park
Kalimantan
Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia
Balikpapan – March 6, 2012
Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia
Balikpapan – March 6, 2012
Catatan penting

 Proses rehabilitasi dapat dilakukan sejalan dengan proses


penambangan (progressive rehabilitation)
 Kondisi lahan yang aman dan stabil merupakan prasyarat
keberhasilan pembentukan ekosistem daerah rehabilitasi
 Daerah rehabilitasi dapat diarahkan pada tujuan
konservasi dan pemanfaatan
 Hubungan flora dan fauna sangat erat dalam
meningkatkan keanekaragaman hayati daerah rehabilitasi
 Komitmen perusahaan (dana, SDM, teknologi, dll)
merupakan kunci keberhasilan seluruh proses rehabilitasi

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012
Terima
kasih

Mined L a n d Rehabilitation: Mainstreaming Landscape Restoration in Indonesia


Balikpapan – March 6, 2012

Anda mungkin juga menyukai